Kajian Online WA Hamba الله SWT
Senin, 27 Maret
2017
Rekapan
Grup Bunda G5
Narasumber : Ustadz Kaspin
Tema : Kajian Umum
Editor : Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untukuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersauntukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan sayaahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntukun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
5 MACAM PENYAKIT
HATI DALAM ISLAM DAN PENYEMBUHANNYA
Hati atau dalam
bahasa Arab disebut Qalbu merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
tubuh manusia. Hati memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan perilaku
seseorang, jika hatinya baik, maka akan baik pula perilaku atau amalannya. Oleh
karena itu, kita perlu mengetahui dan mengenal macam-macam penyakit hati yang
berbahaya serta solusi atau cara menyembuhkannya.
“Orang-orang
yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah
kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam
keadaan kafir.” [At Taubah: 125]
5 Macam Penyakit
Hati adalah
1. Sombong
Sombong adalah
salah satu penyakit hati yang di benci oleh Allah SWT, seperti yang tersirat
dalam surat Al-Qur’an berikut ini :
“Masuklah kamu
ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah
seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min: 76]
“Janganlah kamu
berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali
tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi
gunung.” [Al Israa’: 37]
2. Hasud (Iri dan Dengki)
Orang yang iri
dan dengki selalu merasa susah bila melihat orang lain senang. Dan sebaliknya,
ia akan merasa senang bila orang lain kesusahan. Biasanya orang yang iri dengki
akan mencelakakan orang lain dengan lisan, tulisan, dan perbuatannya.
“Dan janganlah
kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih
banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian
dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian
dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An
Nisaa’: 32]
“Waspadalah
terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala
sebagaimana api memakan kayu”. [HR. Abu Dawud]
3. Riya
Riya adalah
orang yang beribadah atau berbuat kebaikan dengan maksud pamer kepada orang
lain, agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik hati atau
rajin/gemar beribadah dan berbuat kebajikan. Ciri-ciri riya yakni apabila di
hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat
pujian dalam segala urusan.
“Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia” [QS. Al-Baqarah: 264]
“Maka kecelakaanlah
bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang
berbuat karena riya” [Al Maa’uun 4-6]
“Riya membuat
amal sia-sia sebagaimana syirik”. [HR. Ar-Rabii’]
“Sesungguhnya
riya adalah syirik yang kecil”. [HR. Ahmad dan Al Hakim]
4. Bakhil atau Kikir
Bakhil atau
Kikir alias Pelit atau Medit merupakan salah satu penyakit hati karena terlalu
cinta pada harta sehingga tidak mau berbagi dan bersedekah kepada orang lain.
“Sekali-kali
janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” [Ali ‘Imran 180]
“Dan adapun
orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala
terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan
hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa” [Al Lail 8-11]
5. ‘Ujub (Kagum akan diri sendiri)
Ini mirip dengan
sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal
seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah.
Jika kita
mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ‘ujub. Sebaliknya
ucapkan “Alhamdulillah” karena segala puji itu hanya untuk Allah.
Penyembuhan Penyakit Hati :
>> Menurut
Imam Ibnul Qoyim, ada 2 cara mengatasi dan menyembuhkan penyakit hati, yaitu :
1. Menjaga kekuatan mental
Ibnul Qoyim
menjelaskan bahwa salah satu upaya yang harus di lakukan orang yang memiliki
penyakit hati adalah menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat
dan melakukan berbagai ketaatan. Hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan
nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan sunah, serta fisiknya dipaksa
untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karena ilmu dan amal, merupakan nutrisi
bagi hati manusia.
2. Menghindari hal-hal yang membuat penyakit lebih parah
Ibnul Qoyim
menyatakan, orang yang sakit hati harus menghindari segala yang bisa
memperparah panyakit dalam hatinya, yaitu dengan menjauhi semua perbuatan dosa
dan maksiat. Dia hindarkan dirinya dari segala bentuk penyimpangan. Karena dosa
dan maksiat adalah sumber penyakit bagi hati.
>> Berikut
10 hal yang dapat dilakukan sebagai upaya dalam penyembuhan penyakit hati yang
diderita :
Membaca dan
menyimak Al Qur’anMerasakan keagungan Allah SWT
Mencari dan
mempelajari ilmu agama
Banyak berdzikir
Memperbanyak
amal sholeh
Rajin melakukan
ibadah
Banyak mengingat
mati
Selalu ingat
akan tibanya hari akhir
Tidak terlalu
mengharap dunia
Berdo’a kepada
allah SWT agar dijaga keimanan kita
TANYA JAWAB
Q : Klo sama
anak boleh gak pelit, biar dia belajar bahwa untuk dapat sesuatu itu kudu merih
heula, gak ujug-ujug dapet. Harus ikhtiar nabung dulu gitu.
A : Boleh aja
bunda karena itu anak bunda jadi bunda yang faham karakter nya.
Q : Gimana
caranya menjaga hati dari sifat Riya.. Kadang kita cuma ceritain soal anak kita
ke orang lain tapi kan kita ga tau orang itu nanggapin kita kayak apa.. Apa ini termasuk Riya?
A : Ya,
sebaiknya jangan banyak cerita, hindari cerita keluarga sendiri, hindari cerita
yang menggunakan kata awalnya "saya" karena itu kurang enak bagi
pendengar. Riya adanya dihati, tanya hati sendiri
Q : Terhapus
pahala atau tidak bila kita ingin menjadi role model untuk memperlihatkan baju
syari yang sesuai dengan syariat islam, sebenarnya hati tidak mau sombong, tidak terlintas untuk
pamer, itu gimana ya
A : Ya ga
masalah namun perbaiki niat selalu ikhlas, ketika terlintas demikian
Q : Kkalo orang
dagang kan promosi barang. Apa itu masuk ria? Misalnya, contoh barang tadi langsung
dipake sendiri. Trusss ada yang muji. "Eh, cantik ya... ,dimana
beli",blaa. Blaa. Blaa.. Gimana tu?
A : Ya, tanya
tukang dagang nya, saya ga bisa nebak isi hati nya. Yang penting ikhlas.
Q : Tolong beri
penjelasan beserta ibarahnya tentang efek penyakit hati (riya, takabur, angkuh
dll) terhadap ibadah,,
A : Efeknya ya
begitu...itu bisa dirasakan sendiri...misalnya ni...ada artis lewat depan
kerumunan ibu ibu lagi ngegulung kang sayur...ibu ibu ini anteng aja
belanja...itu artis dicuekin padahal udah bolak dan balik...kira kira itu artis
sakit ati ga?...Menurut saya sih iyes...karena ia hidup dari mengharapkan penghargaan
dari orang lain. Nah ini efeknya. Ga nyaman di hati karena ingin dipuji. Nah
kalau ibadah kan bakal kaga diterima oleh Alloh karena ga ikhlas. Udah capek
capek tapi ga diterima kan sayang.
Q : Bagaimana
cara kita bertawassull yang baik, waktu Ziarah Wali....dan bagaimana niat kita
waktu tawassul...?? Agar kita terhindar dari Syirik....
A : Tawasul
artinya perantara (kurang lebih demikian)...nah perantara tawasul itu adalah
orang yang masih idup...misalnya ibu minta didoakan ke Kong Naim ahli masjid
agar segera punya momongan...itu boleh.
Atau lewat
perantara amal kita dahulu yang kita anggap prestisius gitu...misalnya Ya Allah
melalui amal saya yang konsisten memberi makan anak yatim pagi sore seratus
orang selama setahun ini, jika amal itu Engkau terima ya Allah berilah aku
momongan.
Misal ya.
Nah kalau
kemakam wali, ibu doakan saja. Ga boleh minta kesitu. Kalau mau juga dibacakan
itu wali punya sejarah...bagaimana perjuangannya...ibadahnya...ilmu agar jadi
contoh yang ziarah.
Demikian
Q : Assalamualaikum
ustadz, kenapa iblis kok ingkar pada Allah, padahal dia sudah tahu siapa tuhan
nya,,
A : Karena iblis
sombong. Merasa lebih baik karena diciptakeun dari Api, sementara Adam dari
tanah. Sebab itu hati hati ketika merasa lebih baik.
Definisi sombong
itu adalah...menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.
G4
Q : Bah, ada
teman yang ternyata mengeluh ada masalah sudah diingatkan tapi enggan Mau berubah.. Sampai malah
suudzon terhadap kita. Ada rasa kesal dan bosan mengingatkan apalgi setelah
dijelaskan bahwa suudzon dia salah.. Eh Malah mengatakan dengan emosi ilmu dia
Lebih rendah . Padahal saya sudah berusaha berbagi bukan mengajarkan dan tidak
menggurui karena kurang ilmu. Akhirnya saya memutuskan untuk menjauhinya sekarang
..saya khawatir emosi menghadapinya. Sikap saya ini termasuk Penyakit hati yang
mana ustadz.
A : kita bisa ngomongin orang namun kita ga bisa maksa
agar orang itu mau berubah karena perubahan itu pilihannya (13:11) jadi jangan
sedih yah...gapapa
Q : Sikap menyerah saya tadz. DimakluMi atau salah?
A : ini bukan salah atau benar tapi bagian dari
proses, kadang menjauh juga perlu untuk mengatur jarak dan waktu namun jangan
menyerah. Tetaplah berdakwah, mungkin nanti dilihat prioritas mana yang lebih
penting atau urgen
Q : Bolehkah bersedekah pada orang fakir miskin yang
tidak sholat, abah?
A : boleh,, sedekah itu tetap berpahala walaupun
terhadap orang kafir. Jadi sedekah ya sedekah aja.Orang kafir juga makhluk
Allah, Ciptaan Allah yang rezeki nya semua Allah tanggung.
Q : Suami punya adik angkat (dianggap adik dan dia pun
sudah menganggap kakak ) sudah lama terjalin kekerabatan ini hampir 14 thn
alhamdulillah sampai sekarang ...tapi adik angkat itu Seorang Nasoroh ...
ketika adik angkat itu merayakan Natal kami tidak
pernah mengucapkan selamat kepada dia ....kami suka memberi hadiah berupa baju
baru dll ...bolehkah itu ?
A : ucapan natal ada fatwa MUI yang mengharamkan.
Kalau hadiah boleh aja
Q : Ustdz saya mau tanya..bagaimana hukumnya kalau
kita makan makanan dari acara acara yang sebenernya ga ada tuntunannya ...seperti
7hari 40 hari 4bulanan,7 bulanan dst. Saya
ga ikut acaranya..tapi kita dikasi...gimana tadz?
A : gapapa makan aja. Halal. Lah kan baru bisa jadi.
Itu kirim doa kok...syukuran kok...bukan sesajen...kalau sesajen jelas haram
dimakan.
Dan makanan itu buat yang hadir atau tetangga bukan
buat jin. Jadi harus dibedakan bu.
Q : Trus bagaimana hukumnya pengajian yang ngaji trus
disaat adzan berkumandang?
A : ya, bagusnya berhenti, tapi lanjut juga sebentar
aja.
Q : Bagaimana hukumnya makan menggunakan bejana orang
kafir yang kita tahu dia masak dan makan bab*. Bagaimana pula hukum memakan
makanan pemberiannya?
A : kalau bejana bekas babi ga boleh kita makan,
karena najis itu harus dicuci 7x dan satunya menggunakan tanah. Kalau udah
dicuci begitu sih boleh dipakai masak dan makan. Kalau pemberian makanan hasil
masakannya maka sebaik nya tidak diterima karena khawatir pakai wajan bekas
babi atau anjing. Tapi jika pemberian itu berupa makanan kemasan dan masih utuh
kemudian ada logo halal dari MUI maka terima aja dan boleh dimakan. Demikian
Q : 1. Jika menjalankan yang disunnahkan Rasululloh
itu kita Mendapat pahala, jika meninggalkannya tidak berdosa. Bagaimana
memberitahu orang yang hanya berpatokan bahwa jika meninggalkan ya tidak
berdosa maka gpp kalau ga dikerjakan. Contoh makan dengann tangan kanan, memakai segala sesuatu dari bagian kanan dn
lepas dari kiri, makan 3jari dll .dosa
kah?
2. Rasululloh
Mencontohkan pola hidup sehat. Seperti yang Pernah saya dengar antar
lain bawang merah n Putih tidak boleh dimasak gabung, makannan darat n. Laut tidak boleh bebarengan
(tolong dikoreksi jika salah). Kalau prakteknya agak berat ustadz mengingat
kebiasaan nya ya sebaliknya dari yang dcontohkan, bawang merah ma putih klo dipisah kyknya ga
seru rasa makanan. Dan banyak makanan kekinian tentunya yang halal dan Menggoda
tapi sepertinya tidak sehat jika melihat pola Rasululloh. Juga dari cara
BAB/BAK , dicontohkan untuk jongkok tapi sekarang pakai yang dudukan ,sikat
gigi dengann siwak tapi sekarang ada odol maunya odol aja ga coba siwak. Dosa ya tadz jika kita berpikiran Ah gpp
skali-kali.. Dulu belum ada sekarang udah dimudahkan. Ini gimana baiknya. Kalau
ustadz dan keluarga sendiri sudah menjalankan pola hidup sehat ya mana saja
tadz..
A : 1. Memang kaidah secara umum demikian. Jadi ga
dosa. Namun jika kita mau sedikit mikir bahwa bukan tak mengapa sebenarnya tapi
rugi...harusnya dapat pahala jadi ga dapat. Iya termasuk tatacara makan
demikian itu tidak dosa. Apalagi belum faham. Kalau yang udah faham ya sebaik
nya ngikutin.
2. Ya gapapa, pencampuran makanan itu bukan dari
Rosulullah tapi dari broadcast broadcast yang hoax, hati hati, adapun dalam
thibbun nabawi itu juga pendapat ibnul qoyyim, jadi yang begini sifatnya tidak
mutlak. Odol juga boleh. Duduk juga boleh kalau bab. Kondisional aja. Namun hal
demikian juga ada anjuran anjuran nya misalnya baca doa agar terhindar dari
gangguan jin. Mulai dengan bismillah, akhiri dengan hamdalah.
Ya kalau one by one dan step by step maka ini akan
panjang kali lebar sama dengan luas.
Q : Boleh ustadz klo kita niat sedeqah berharap
harapan kita doa kita terkabul
A : Berharap boleh namun niat tetap harus ikhlas
karena Allah.
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklooah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment