Kajian Online WA Hamba الله SWT
Senin, 3 April 2017
Rekapan
Grup Bunda G5
Narasumber : dr. Eka
Tema : Kesehatan
Editor : Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untukuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersauntukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan sayaahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntukun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan
lafadz Basamallah
Bismillahirrahmanirrahim...
HEPATITIS B
Hepatitis B
adalah infeksi serius pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).
Hepatitis B bisa menyebabkan kondisi akut dan kronis pada pasien. Jika sudah
memasuki level kronis, penyakit ini bisa membahayakan nyawa penderitanya. Jika
tidak segera ditangani, pendertia hepatitis B kronis berisiko terkena sirosis,
kanker hati, atau gagal hati.
Hepatitis B
sulit dikenali karena gejala-gejalanya tidak langsung terasa dan bahkan ada
yang sama sekali tidak muncul. Karena itulah, banyak orang yang tidak menyadari
bahwa dirinya telah terinfeksi. Virus ini biasanya berkembang selama 1-5 bulan
sejak terjadi pajanan terhadap virus sampai kemunculan gejala pertama.
Kehilangan nafsu
makan.Mual dan muntah.Nyeri di perut bagian bawah.Sakit kuning (dilihat dari
kulit dan bagian putih mata yang menguning).Gejala yang mirip pilek, misalnya
lelah, nyeri pada tubuh, dan sakit kepala.
Penderita Hepatitis B di Indonesia
Hepatitis B
merupakan masalah kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 680 ribu orang meninggal dunia tiap tahun
akibat komplikasi hepatitis B, seperti siroris dan kanker hati.
Di Indonesia
sendiri, hasil riset Kesehatan Dasar pada yang dirilis pada 2015 menunjukkan
bahwa penderita hepatitis di Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta orang,
dimana setengah di antaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan 10 persen
dari risiko kronis tersebut akan mengalami sirosis atau bahkan kanker hati.
Cara Penularan Hepatitis B
Hepatitis B
dapat menular melalui darah dan cairan tubuh, misalnya sperma dan cairan
vagina. Beberapa cara penularan umumnya antara lain:Kontak seksual. Misalnya
berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks tanpa alat pengaman.Berbagi jarum
suntik. Misalnya menggunakan alat suntik yang sudah terkontaminasi darah
penderita hepatitis B.Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja.
Misalnya petugas kesehatan (paramedis) yang sering berurusan dengan darah
manusia.Ibu dan bayi. Ibu yang sedang hamil dapat menularkan penyakit ini pada
bayinya saat persalinan.
Diagnosis pada Hepatitis B
Diagnosis
hepatitis B dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan darah, yakni tes antigen
dan antibodi untuk virus hepatitis B, serta pemeriksaan darah untuk melihat
fungsi hati.
Ada tiga jenis
pemeriksaan antigen dan antibodi untuk hepatitis B, yakni hepatitis Bsurface
antigen (HbsAg), hepatitis B core antigen (HbcAg), antibodi
hepatitis B surface antigen (anti-HbsAg). Masing-masing tes ini
memiliki fungsi yang berbeda, dan akan dijelaskan lebih mendetail pada bagian
diagnosis.
Tes fungsi hati
dilakukan untuk memeriksa kemungkinan menderita penyakit hati lainnya. Hal ini
dikarenakan gejala hepatitis B seringkali menyerupai penyakit lainnya, terutama
gangguan di hati. Pada pemeriksaan ini, akan dilihat apakah terdapat
peningkatan enzim hati, yang menandakan bahwa hati Anda sedang berada di bawah
tekanan atau sedang mengalami gangguan tertentu.
Hepatitis B Akut dan Kronis
Ada dua jenis
infeksi hepatitis B, yaitu akut (terjadi dalam waktu singkat) dan kronis
(jangka panjang). Infeksi akut umumnya dialami oleh orang dewasa. Jika
mengalami hepatitis B akut, sistem kekebalan tubuh Anda biasanya dapat
melenyapkan virus dari tubuh dan Anda akan sembuh dalam beberapa bulan.
Hepatitis B
kronis terjadi saat virus tinggal dalam tubuh selama lebih dari enam bulan.
Jenis hepatitis B ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Anak-anak
yang terinfeksi virus pada saat lahir berisiko mengalami hepatitis B empat
sampai lima kali lebih besar dibanding anak-anak yang terinfeksi pada masa
balita.
Sebanyak 20
persen orang dewasa yang terpapar virus ini akan berujung pada diagnosis
hepatitis B kronis. Penderita hepatitis B kronis bisa menularkan virus meski
tanpa menunjukkan gejala apa pun. Berdasarkan penelitian WHO, sekitar 3 dari 10
penderita hepatitis B kronis akan mengalami sirosis.
Sirosis adalah
kerusakan hati jangka panjang atau kronis yang menyebabkan luka pada hati.
Perkembangan penyakit yang perlahan-lahan mengakibatkan jaringan sehat
digantikan oleh jaringan rusak. Fungsi hati dalam memproses nutrisi, hormon,
obat, dan racun yang diproduksi tubuh akan melambat
Pengobatan Hepatitis B
Tidak ada
langkah khusus dalam pengobatan hepatitis B. Tujuan pengobatan kondisi ini
adalah untuk mengurangi gejala dengan obat pereda sakit, serta menjaga
kenyamanan sehari-hari si penderita dan keseimbangan gizinya.
Sementara itu,
pengobatan untuk hepatitis B kronis tergantung pada tingkat keparahan infeksi
pada hati. Penanganan penyakit ini adalah menggunakan obat-obatan yang
berfungsi untuk menghambat produksi virus dan mencegah kerusakan pada hati.
Pencegahan
biasanya dg menggunakan vaksin...
Vaksin dan Pencegahan Hepatitis B
Langkah efektif
dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan melakukan vaksin. Di Indonesia
sendiri, vaksin hepatitis B termasuk vaksin wajib dalam imunisasi. Proses
pemberian vaksin dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu saat anak lahir, saat anak
berusia 1 bulan, dan pada saat anak berusia 3-6 bulan. Meskipun begitu, orang
dewasa dari segala usia pun dianjurkan untuk menerima vaksin hepatitis B,
terutama apabila mereka berisiko tinggi tertular hepatitis B. Contohnya
seperti:Orang yang memiliki lebihdari satu pasangan seksual.Orang yang
menggunakan obat suntik atau berhubungan seks dengan pengguna obat
suntik.Petugas kesehatan (paramedis) yang berisiko terpapar virus hepatitis
B.Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B.Penderita penyakit
hati kronis.Penderita penyakit ginjal.Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan
bagi ibu hamil. Jika sang ibu mengidap penyakit ini, bayinya harus menerima
vaksin pada saat lahir (12 jam setelah persalinan) untuk mencegah penularan
dari ibu ke bayi. Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko
terkena hepatitis B di antaranya adalah:Berhenti atau jangan menggunakan
obat-obatan terlarang.Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi,
anting-anting, ataualat cukur.Waspadalah saat ingin menindik ataumenato tubuh.Jangan
berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali Anda yakin pasangan Anda tidak
memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya.Apabila Anda telah
melakukan kontak dengan salah seorang penderita hepatitis B dalam rentang waktu
24 jam terakhir, segera periksakan diri ke dokter. Risiko penularan penyakit
ini dapat diturunkan dengan pemberian suntikan imunoglobulin hepatitis B. Ini
adalah larutan obat yang berisi antibodi guna melawan virus hepatitis B.
TANYA JAWAB
Q : Tanya bu
dokter ,Apakah seorang anak atau bayi akan terlindungi dari penyakit hepatitis
B jika dia hanya menerima satu dosis vaksin hepatitis B?
perlukah vaksin
hepatitis B dilakukan ulang ketika remaja untuk mengaktifkan antibodi agar
proteksi tubuh lebih maksimal?
A : Dosis nya menjadi tidak efektif yang artinya tidak
bisa memproteksi sesuai dengan waktu dan kondisi tertentu. Jika ditanya perlu
di ulang...sebaik nya iya
Wallahu'alam
Q : Dulu waktu
masih gadis saya pernah vaksin hepatitis 1 x bulan depan harusnya vaksin lagi
tapi say tidak melakukannya .
1. Apakah vaksi
1 x tsb tidak ada pengaruhnya terhadap tubuh karena seharusnya dilakukan 2x.
2. Apakah vaksin
tsb harus di ulang dengan usia yang tua sekarang .
A : Dosis nya
menjadi tidak efektif bund....memang seharus nya minimal 3 kali
Silahkan
bund....lebih baik...apalagi jika antibodi yang kita punya setelah diperiksa
negatif
Q : Jaman sekarang
kan bnyak bu dokter orang yang kawin cerai 2 dok.nah kita tau klu mereka sama sama
tidak pernah berbuat yang atau pun mendekati zinah besar. Sementara tiba tiba
dia dapat diagnosa hepatitis. Apa itu suatu penyakit keturunan ya dok. Karena selama
sama istri pertamnya si laki laki nya gak pernah jajan.dan yang menjadi istri
ke dua nya juga.namun diagnosa penyakit itu...
A : Kan bisa
tertular dengan cara yang lain bund...misal transfusi atau terkena darah
penderita yang bersentuhan dengan permukaan yang luka atau terbuka dari kulit
kita..
Q : 1. Klo
serosis hati itu apa ya dok
2. Adakah
penyakit yang disebut dengan infeksi hati
3. Suami teman
kena hepatitis yang sebabkan di ulu hatinya seperti keras dan selalu mual,
diobatin rebusan buah.pinang. dan rebusan rebung.kuning. apa ini pernah ada dalam
jurnal ilmiah atau pernah di teliti ya dok. Dan suami teman saya sehat dok
A : Sirosis
brarti pengecilan hati...hati menjadi jaringan ikat....dengan fungsi yang
mendekati tidak ada.
Infeksi hati :
hepatitis...yang membedakan nya penyebabnya saja....ada virus, amoeba dll.
Untuk jurnal belum
saya baca...hanya jika virus sebenarnya ada mekanisme tubuh yang dengan sendiri
nya memperbaiki...hnya perlu dirawat agar perbaikan nya berjalan lancar
Q : Bagaimana
penjelasan dengan imunisasi TT, apakah harus pnuh 5 kali,.
A : Baik nya
iya...Mulai dari bayi...TT saat bayi dibuat dalam bentuk DPT...sebanyak 3 kali,
kemudian Dt atau dT saat usia sekolah
Q : Dok infeksi
hati masuk dalam kategori hepatitis A B ? Menularkah?
A : Masuk
bund...ya menular...Jika hepatitis A biasanya melalui sumber air minum atau
makanan (bahasa kedokteran oral faecal transmission) sedangkan hepatitis b
melalui darah
Q : Apakah
Hepatitis B bisa sembuh sempurna? Bagaimana juga dengan Hepatitis A? Apakah
bisa sembuh dengan sempurna juga?
A : Bisa bund...98% hepatitis A sembuh
sempurna...dan 90-95% hepatitis B juga sembuh sempurna..in syaa Alloh.
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklooah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment