Kajian Online Hamba Allah G5 Ummahat
Hari/Tgl: Selasa, 10 April 2018
Materi: Ketika Cintamu Diuji
Asatidz: Ustadz Kaspin
Admin G-5: Saydah, Nining
Notulens: Saydah
Editor: Sapta
========================
Sahabat Hamba Allah yg baik...
Mari kita simak ungkapan indah berikut ini...
Bismillahirrahmaanirrahim,
Wahai insan istimewa pilihan Allah yakni insan yang
sedang diuji…
Berbahagilah bila cobaan yang datang seakan
menyesakkan dadamu.
Bukan Allah tidak peduli padamu…
Bukan Allah hendak menyiksamu…
Bukan Allah sudah tidak melihat usaha dan doa-doamu…
Bukan Dia tidak mengerti air matamu…
Dia hanya hendak menunjukkan kepadamu bahwa Dia
menyayangimu…
Iya… Allah sangat menyayangimu.
Bagaimana tidak, dari berbilyun manusia di muka bumi
ini, engkau pilihan-Nya. Dia memilihmu karena Dia ingin engkau kembali padaNya.
Mungkin selama ini, kau lalai dari mengingatNya dengan
sebenar-benarnya, mungkin selama ini engkau kurang bersyukur dengan apa yang
telah Dia berikan padamu.
Limpahan nikmat yang engkau peroleh, jarang sekali
engkau mensyukurinya. Bahkan engkau tambahi dengan keluhan.
Maka, marilah bermuhasabah!
Wahai calon penghuni surga,
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala
kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan
hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Al Mulk 1-2)
Berbahagilah bila cobaan yang datang itu seakan
bertubi-tubi bagimu.
Bukan Allah tidak tahu…
Betapa dengan ujian dariNya ini, membuat engkau
terduduk, membuat engkau menangis dan membuat engkau lebih banyak ingat Dia.
Dia senantiasa ingin yang terbaik untuk kehidupanmu.
Wahai hamba Allah yang sedang memperbaiki diri dan
memperbaiki iman. Hidup ini diliputi sepenuhnya dengan limpahan kasih sayang
Allah.
Percayalah, Jalan yang Allah beri tidak akan
mengecewakanmu. Yakinlah orang yang percaya akan janji-janji Allah, Dia akan
mengirimkan kabar gembira kepadamu dari jalan yang engkau tidak menyangka
sebelumnya, cepat atau lambat bukan soal, yang pasti Allah tidak akan
memungkiri janji.
Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang melakukan
kebaikan termasuk usahamu untuk bersabar dan ridha dengan setiap ujian dariNYA.
Jika bukan didunia, mungkin ganjaranmu disyurga sana.
Percayalah, sesungguhnya Allah sesekali tidak akan
mengecewakan hambaNYA, karena Dia Maha Adil dan Dia Maha Memberi. Tidak dapat
dinafikan, ketika engkau bertarung dengan perasaanmu sendiri, rasanya sakit,
pilu, tidak berdaya. Apatah lagi pada masa itu orang sekelilingmu seakan tidak
memahamimu.
Pandanglah sesuatu yang terjadi itu dengan positif dan
professional serta cobalah belajar dari setiap peristiwa yang engkau alami.
Mungkin dari situ engkau dapat mengingatNYA, betapa Dia mencintaimu.
Mungkin ada masa engkau terduduk seketika… Mungkin ada
masa engkau mengumpulkan segala kekuatan dalam duka dan lara untuk kembali
bangkit dari rasa keputusasaanmu.
Beruntunglah orang yang mendapat ujian dari Allah.
Amat beruntunglah seseorang itu yang bilamana Allah hadirkan cobaan dalam
hidupnya, apakah dalam bentuk kesenangan ataupun kesusahan, dia semakin dekat
dengan Allah sang pencipta, dia semakin dekat dengan Allah yang maha pengabul
doa dan sekaligus berazzam untuk kembali kepadaNya.
Amat rugilah seseorang itu yang bilamana Allah
hadirkan ujian kepadanya, dia masih mengeluh tak berkesudahan. Menyalahkan itu
dan ini.
Untukmu yang berbahagia dengan ujian Allah...
Ummu Rhasid
Sahabatfillah...
Cinta itu perlu Pengorbanan...
Dalam perjalanan cinta itu ada namanya pengorbanan
apakah cinta itu murni atau cinta yang palsu, banyak sekali orang yang
menyatakan cinta namun tidak mau melakukan pengorbanan dan inilah cinta palsu
atau cinta imitasi.
Cinta itu butuh pembuktian...
Segala sesuatu harus dibuktikan.
Karena cinta itu harus dibuktikan melalui pengorbanan
maka barulah kita mampu menilai sesuatu, seperti batu yang mengeluarkan benda
kuning perlu dibuktikan apakah itu emas atau bukan. Saat seorang suami ingin
membuktikan cinta istrinya maka akan melakukan beberapa ujian² tertentu begitu
juga sebaliknya.
Begitu juga cinta kepada Allah harus dibuktikan,
karena sesungguhnya tidak mungkin mendapatkan cinta Allah jika tidak melakukan
pengorbanan, seperti mustahilnya untuk mendapatkan cinta seorang perempuan atau
laki-laki jika tidak melakukan pengorbanan.
Cinta kepada Allah.
Cinta kepada Allah itu berbeda dengan cinta kepada
manusia, karena cinta makhluk ke makhluk berbeda dengan cinta dari khalik ke
makhluk.
Cinta antar makhuk akan disenangi, dimuliakan diberi
hadiah oleh orang yang mencintainya.
Cintanya makhluk itu selalu ingin membahagiakan dengan
apa yang dimilikinya kepada orang yang dicintai, seperti sang suami yang baru
menikah dan lagi jatuh cinta kepada sang isteri akan memberikan apapun
permintaannya, begitu juga sebaliknya sang isteri akan selalu membuat suami nya
senang, karena cinta itu akan melahirkan kekuatan untuk yang dicintai.
Cinta sang khalik beda dengan cinta makhluk karena
Allah itu tak sama dengan makhlukNya dan Allah itu maha mendengar dan maha
melihat, maka cinta Allah yang diberikan kepada makhluk akan beda dengan cinta
dari makhluk ke mahluk, ini penting supaya kita tidak buram memandang konsep
cinta Allah karena banyak orang yang memaksakan cinta Allah itu sama dengan
cinta makhluk.
Seperti kalau Allah cinta kepada kita berarti kita
harus diberi kekayaan, kemudahan fasilitas hidup, urusan kita harus dimudahkan,
sehingga ada orang yang dalam kondisi kaya dan urusan nya lancar berujar ,”
Allah sedang sayang sama kita”, begitu sebaliknya saat rizky sulit urusan
sering tidak lancar mereka berujar ,”Allah sedang tidak sayang sama kita,” ini
konsep yang salah, berarti itu menyamakan cintanya Allah dengan cintanya
makhluk, jika berfikir bahwasanya orang yang riskynya lancar dan urusan nya mudah
itu dicintai Allah berarti banyak sekali orang kafir yang dicintai oleh Allah
di muka bumi ini, karena banyak yang belum beriman itu orang yang banyak harta
dan urusannya lancar.
Janganlah beranggapan bahwa cinta Allah itu memuluskan
hidupmu. Allah mengingatkan dalam surat al Fajr ayat 15 -17 bahwa cinta Allah
tidak diindikasikan dengan harta, jangan pernah berfikir bahwa orang yang
berlimpah harta itu lebih disayang oleh Allah Swt
Bagaimanakah Konsep Cintanya Allah itu ..?
~ Apabila Allah sudah cinta kepada
salah satu makhluknya. Allah akan mengujinya, jika dia ridha akan ujian itu
maka Allah akan ridha kepadanya, jika kemudian dia itu murka akan ujian Allah
berikan maka dia akan dapatkan Allah lebih murka padanya.
~ Semakin kita beriman kepada Allah dan Allah cinta akan iman yang kita miliki, ingatlah sesungguhnya Allah akan memberi kita
dengan berbagai macam ujian.
Kenapa Allah memberi kita ujian ketika kita beriman?
Karena Allah ingin tahu apakah cinta makhluk itu betul
betul teruji atau apakah hanya sekedar ucapan saja. Rasulullah Saw menerangkan
ketika Allah mencintai salah satu makhlukNya maka Allah akan mengujinya.
Ingatlah sahabat saat kita tidak berilmu agama maka
hidup akan mudah, kenapa? Karena menganggap semua boleh tapi ketika sudah
banyak ilmu agama dan mempelajarinya
melalui majelis-majelis ilmu dan lain nya maka akan tahu mana yang
dilarang sehingga terasa sulit bagi orang beriman dalam meraih cinta Allah.
Cinta Allah itu tidak mudah namun balasan
kenikmatannya di yaumil akhit nanti akan begitu dahsyat. Bayaran bagi hamba
yang diuji adalah surgaNya, kadang ilmu yang
dimiliki akan membuat kita menangis karena mengetahui saat diri tidak
berilmu begitu terlihat kelemahan dan kejahiliyahan.
Jangan berfikir untuk memantaskan diri dihadapan Allah itu mudah atau saat kita ingin memperbaiki hidup
sesuai dengan apa yang Allah ridhai akan diberikan kemudahan kadang Allah akan
memberikan ujian kepayahan dalam hidup.
Jangan pernah beranggapan kalau dicintai oleh Allah
itu sama seperti dicintai oleh suami atau Isteri, apapun
permintaan harus diberikan.
Semakin beriman seseorang semakin berat ujiannya.
Cinta Allah itu akan banyak menguras tenaga kita, maka orang paling keras ujian
hidupnya adalah bukan orang orang pendosa dan orang-orang yang melakukan
kemaksiatan bukan pula kepada orang yang tidak beriman.
Sahabat Hamba Allah Rahimukumullah
Seseorang Akan Mendapat Ujian Sebanding Kualitas Imannya
Siapakah yang akan mendapatkan ujian terberat …?
Rasulullah Saw telah menjelaskan dalam Hadits berikut;
Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya,
ia berkata, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?”
Beliau SAW menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi.
Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu
kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia
akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan
mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari
dosa.” [HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad
(1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402
mengatakan bahwa hadits ini shahih.]
Lalu jangan beranggapan ya beriman yang
ringan saja biar ujian ringan kenapa? karena Pertolongan Allah akan lebih besar
dari ujian yang Allah berikan.
Jika ingin memperbaiki diri dan ingin dicintai oleh
Allah maka harus mempersiapkan tenaga ektra karena ujian yang akan diberikan
membutuhkan energi yang kuat.
Kenapa Allah memberikan ujian kepada hamba yang
dicintai? Padahal Allah itu tidak pernah mendzolimi hambanya?
Imam ibnu Qayyim berkata kita harus memahami harus
mengerti manisnya dibalik setiap ujian, surat cinta
Allah kepada makhluknya adalah ujian itu.
Apakah surat cinta itu?
Perhatikan hikmah berikut saat mendapatkan ujian
sehingga kita berbinar ada ujian.
1.
Menggugurkan Dosa-dosa
🍁Sesungguhnya
Allah ingin dalam kehidupan singkat hambanya itu diberi ujian untuk
menggugurkan dosa-dosa dimasa kejahiliyahanya, ujian yang sebentar diberi dunia
itu untuk kenikmatan panjang di akhirat nanti, ujian yang diberikan itu untuk
mendapatkan pahala sabar yang ada saat di uji.
🍁Sesungguhnya
segala amal itu ada timbangan nya kecuali satu yakni Sabar. Allah tidak
rincikan pahala sabar seperti pahala sedekah dan lainnya karena pahala sabar
itu sangat besar.
🍁Kewajiban kita
adalah bersabar dan bersabar. Ganjaran bersabar sangat luar biasa. Ingatlah
janji Allah Swt,
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi
mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10).
🍁Makna asal dari
sabar adalah “menahan”. Secara syar’i, pengertian sabar sebagaimana yang
dikatakan oleh Ibnul Qayyim
“Sabar adalah menahan diri dari menggerutu, menahan
lisan dari mengeluh, dan menahan anggota badan dari menampar pipi,
merobek-robek baju dan perbuatan tidak sabar selain keduanya. Jadi, sabar
meliputi menahan hati, lisan dan anggota badan.
🍁Disini hikmah
nya kenapa para nabi diberi ujian kesabaran karena pahala kesabaran itu yang
sangat besar, mudah bagi Allah untuk mengubah pengikut nabi dengan langsung
beriman namun Allah tunda itu untuk menguji kesabaran para nabi agar nanti
pahala sabar nya memberikan kenikmatan luar biasa di akhirat nanti.
🍁Para sahabat
jika dimudahkan terus hidupnya malah mereka menangis karena merasa takut jika
Allah hanya memberikan kenikmatan didunia saja namun diakhirat tidak lagi
karena tidak terkumpulnya pahala sabar.
🍁Orang yang
diuji oleh Allah bukan karena Allah benci kepada hambanya tapi karena Allah
ingin mengugurkan dosa dosanya.
Jangan sampai futur karena ujian dari Allah, dan
jangan minta ujian kepada Allah. Namun jika ada ujian dari Allah maka sikapilah
dengan lapang hati seperti para sahabat yang senang dapat ujian dari Allah Swt.
2. Agar
Hisab di yaumil akhir nanti Ringan.
Dosa-dosa hamba yang sering diuji akan ringan saat di
yaumil akhir nanti.
Ketika Allah menguji hambaNya maka rontok semua dosa
dosanya hingga tidak perlu banyak yang di hisap, seperti kisah anak buta yang
hafizd quran tidak ingin matanya di operasi (diganti) karena tak ingin hisap
matanya di yaumil akhir ditanyakan, dia ingin bersabar dengan kebutaannya agar
hisab nya ringan di yaumil akhir nanti.
3. Supaya
kita Ingat Allah dan merasakan Rintihan itu hanya kepada Allah.
🍁Agar hamba itu
ingat kepada Allah, ujian itu yang mengingatkan, karena Allah cemburu kepada
hamba nya yang lebih cinta kepada selain Allah.
Ujian itu dan rasa sakit itu akan mengingatkan
hambanya pada Allah. Mereka akan berdzikir dan merintih kepada Allah Swt.
Kebanyakan dari hamba akan ingat Allah saat mereka di
uji oleh Allah Swt.
🍁Kenikmatan
merintih akan terasa saat kita diuji, Allah itu maha pencemburu pada makhluknya
yang sangat sibuk dengan urusan dunia, maka Allah ingatkan dengan ujian agar
mereka kembali kepada Allah
Banyak hamba yang tidak bersyukur saat diberi nikmat
sehat dan kembali ingat dan bersyukur saat diuji.
Orang yang mampu khusuk dalam ibadah karena merasa
dekat dengan Allah, dan kita sepakat jika mendapat ujian tempat yang bersandar
yang nyaman itu adalah dalam ibadah.
🍁Allah
menerangkan tidaklah Allah timpakan ujian kecuali Allah ingin hambaNya merendah
kepadaNya. Kapan lagi kita sujud menangis dimalam hari kecuali ketika diuji
oleh Allah, Karena surat cinta dari Allah menjadikan kita mendekat kepada
Allah.
🍁Tidak ada
tempat yang tepat mengadukan kesulitan kecuali hanya kepada Allah seperti nabi
yakub berkata, "aku hanya hanya melaporkan keluh kesah hatiku dan
keletihku hanya kepada Allah" kenapa?
karena itu adalah waktu yang paling nikmat ketika berduaan dengan Allah
ketika begitu banyak ujian dalam hidupnya.
Kalau kita disulitkan dalam mendidik anak disulitkan
oleh suami atau isteri tidak ada yang Allah ingin kecuali kita lapor hanya
kepada Allah Swt.
4. Allah
SWT ingin Meletihkan kita supaya terasa sangat Nikmat nya Akhirat.
🍁Agar kematian
itu menjadi tempat istirahatnya, jika terlalu dimudahkan maka kenikmatan itu
tidak terasa, dan merasa bosan.
Allah ingatkan dalam Al Bagarah 14: “Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (ujian)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah
datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat
dekat.” (QS Al-Baqarah:214)
🍁Orang yang
menetapkan surga tujuan nya maka itu tidak mudah, perjalanan hidupnya penuh
onak dan duri.
Seperti janji Allah kepada bunda khadijah akan memberikan
rumah yang indah di surga sebagai pengganti rumahnya yang didunia selalu ramai
dengan dakwah Rasulullah SAW.
~ Al Munawi mengatakan, “Jika seorang mukmin diberi
cobaan maka itu sesuai dengan ketaatan, keikhlasan, dan keimanan dalam
hatinya.”
~ Al Munawi mengatakan
pula, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian
yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh akalnya telah hilang dan
hatinya telah buta. Betapa banyak orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan
berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah
disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur
Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga
tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di
dalam buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya
ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa
hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan masih banyak kisah
lainnya.”[ Faidhul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, ‘Abdur Ro-uf Al Munawi,
1/158, Asy Syamilah]
~ Yang sedang diberi kemudahan jangan pernah meminta
ujian tetapi mintalah kekuatan agar selalu bersyukur, dan yang sedang diuji
Jangan pernah mengira jika ujian dari Allah adalah karena bencinya Allah
kepada hambanya Allah tidak pernah membenci hambanya, tetapi itu adalah cinta
Allah kepada hambanya dengan memberikan
hikmah dibalik ujian itu jangan pernah berfikir kalau Allah itu
mendzalimi hambanya karena sesungguhnya ujian itu mengingatkan agar hambanya
kembali kepada Allah SWT.
~ Ibnu Qayyim mengatakan,
Allah tidak pernah memberi kepadamu kecuali kebaikan
termasuk ujian Allah berikan itu demi kebiakan mu dan ujian itu karena cinta
Allah kepada hambaNya.
Sahabatfillah...
Jika ujian itu terasa seperti kerikil-kerikil tajam
yang berubah menjadi badai besar nan dahsyat lalu menghantam kita, barangkali
itu adalah episode cerita cinta kita padaNya atau ini yang disebut
sebenar-benarnya cinta.
Ketika jiwa telah bersiap untuk ‘menikmati ujian' dan
meyakini bahwa jatuh sejatuh-jatuhnya, seperih-perihnya, sesakit-sakitnya,
sekemelut-kemelutnya adalah bukti cinta Allah pada kita. Sebagaimana Allah
Ta’ala firmankan dalam Al Baqarah ayat 214 diatas.
Bersiap untuk dicintai adalah ‘manifestasi kerelaan’
untuk menikmati setiap detik-detik ujian. Ketika sakit, bangkrut, dikhianati,
ditipu, diancam, dicibir, miskin dan ujian semisalnya.
Bersiap untuk dicintai adalah perjalanan panjang yang
pasti akan melelahkan raga, tetapi menyuburkan nurani.
Bersiap untuk dicintai adalah romantika hidup antara
kamu dan PenciptaMu.
Bersiap untuk dicintai adalah sekelumit pengorbanan
sepanjang nafas mengalir. Seperti titah Rabb Tuhanmu yang disebutkan didalam
Alquran dan diceritakan dalam perjalanan hidup para nabi, tentang kecintaan
keimanan dan kesabaran mereka yang melangit.
Wallahu A'lam bishawab
Demikian
Sumber: Materi Kajian ODOJ
======================
TANYA JAWAB
Tanya: Assalamu'alaikum ustadz, izin bertanya, bagaimana membedakan antara
ujian, cobaan dan Takdir?
Jawab: secara bahasa cobaan dan ujian itu sama, menguji dan mencoba. Dan dunia
ini tempat ujian, susah senang ujian cara nerimanya dengan sabar dan syukur. Taqdir
adalah ketentuan Allah, yang tidak kita ketahui kecuali setelah terjadi.
Tanya: Ustadz Kaspin izin
bertanya, terkait yang abah sampaikan diatas, taqdir adalah ketentuan Allah
yang tidak kita ketahui setelah terjadi, pertanyannya,
benarkah takdir itu bisa dirubah dengan doa? atau doa itu sendiri memang sudah
jadi bagian yang di takdirkan sebagai ikhtiar untuk manusia itu sendiri yang sudah
tertulis di lauhul mahfudz Ustadz Kaspin?
Jawab: Ya, taqdir bisa dirobah dengan doa. Sebelum terjadinya manusia punya
pilihan pilihan. Husnudzhon selalu kepada Allah
Tanya: Ustadz Kaspin ijin bertanya ustadz. Ada seorang teman yang bertanya, jika semua yang
kita lakukan sudah ditentukan/ditetapkan dan tertulis di lauh mahfudz, dan
sudah takdir, kenapa manusia masih disuruh berusaha/ikhtiar?
Jawab: Ikhtiar adalah bukti kehambaan. Dan bukti husnudzhon. Karena di alam ini
ada hukum Nya yaitu hukum sebab akibat yang merupakan sunatullah.
=================
Kita
tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa
Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب
إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment