Ketika Cintamu Diuji

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, April 20, 2018


Image result for ujian cinta dari allah
Kajian Online Hamba Allah G5 Ummahat
Hari/Tgl: Selasa, 10 April 2018
Materi: Ketika Cintamu Diuji
Asatidz: Ustadz Kaspin
Admin G-5: Saydah, Nining
Notulens: Saydah
Editor: Sapta
========================



Sahabat Hamba Allah yg baik...

Mari kita simak ungkapan indah berikut ini...

Bismillahirrahmaanirrahim,
Wahai insan istimewa pilihan Allah yakni insan yang sedang diuji…
Berbahagilah bila cobaan yang datang seakan menyesakkan dadamu.
Bukan Allah tidak peduli padamu…
Bukan Allah hendak menyiksamu…
Bukan Allah sudah tidak melihat usaha dan doa-doamu…
Bukan Dia tidak mengerti air matamu…
Dia hanya hendak menunjukkan kepadamu bahwa Dia menyayangimu…

Iya… Allah sangat menyayangimu.
Bagaimana tidak, dari berbilyun manusia di muka bumi ini, engkau pilihan-Nya. Dia memilihmu karena Dia ingin engkau kembali padaNya.
Mungkin selama ini, kau lalai dari mengingatNya dengan sebenar-benarnya, mungkin selama ini engkau kurang bersyukur dengan apa yang telah Dia berikan padamu.
Limpahan nikmat yang engkau peroleh, jarang sekali engkau mensyukurinya. Bahkan engkau tambahi dengan keluhan.

Maka, marilah bermuhasabah!
Wahai calon penghuni surga,
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Al Mulk 1-2)

Berbahagilah bila cobaan yang datang itu seakan bertubi-tubi bagimu.
Bukan Allah tidak tahu…
Betapa dengan ujian dariNya ini, membuat engkau terduduk, membuat engkau menangis dan membuat engkau lebih banyak ingat Dia.

Dia senantiasa ingin yang terbaik untuk kehidupanmu.

Wahai hamba Allah yang sedang memperbaiki diri dan memperbaiki iman. Hidup ini diliputi sepenuhnya dengan limpahan kasih sayang Allah.

Percayalah, Jalan yang Allah beri tidak akan mengecewakanmu. Yakinlah orang yang percaya akan janji-janji Allah, Dia akan mengirimkan kabar gembira kepadamu dari jalan yang engkau tidak menyangka sebelumnya, cepat atau lambat bukan soal, yang pasti Allah tidak akan memungkiri janji.

Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang melakukan kebaikan termasuk usahamu untuk bersabar dan ridha dengan setiap ujian dariNYA. Jika bukan didunia, mungkin ganjaranmu disyurga sana.

Percayalah, sesungguhnya Allah sesekali tidak akan mengecewakan hambaNYA, karena Dia Maha Adil dan Dia Maha Memberi. Tidak dapat dinafikan, ketika engkau bertarung dengan perasaanmu sendiri, rasanya sakit, pilu, tidak berdaya. Apatah lagi pada masa itu orang sekelilingmu seakan tidak memahamimu.
Pandanglah sesuatu yang terjadi itu dengan positif dan professional serta cobalah belajar dari setiap peristiwa yang engkau alami. Mungkin dari situ engkau dapat mengingatNYA, betapa Dia mencintaimu.

Mungkin ada masa engkau terduduk seketika… Mungkin ada masa engkau mengumpulkan segala kekuatan dalam duka dan lara untuk kembali bangkit dari rasa keputusasaanmu.

Beruntunglah orang yang mendapat ujian dari Allah. Amat beruntunglah seseorang itu yang bilamana Allah hadirkan cobaan dalam hidupnya, apakah dalam bentuk kesenangan ataupun kesusahan, dia semakin dekat dengan Allah sang pencipta, dia semakin dekat dengan Allah yang maha pengabul doa dan sekaligus berazzam untuk kembali kepadaNya.

Amat rugilah seseorang itu yang bilamana Allah hadirkan ujian kepadanya, dia masih mengeluh tak berkesudahan. Menyalahkan itu dan ini.
Untukmu yang berbahagia dengan ujian Allah...

Ummu Rhasid


Sahabatfillah...
Cinta itu perlu Pengorbanan...

Dalam perjalanan cinta itu ada namanya pengorbanan apakah cinta itu murni atau cinta yang palsu, banyak sekali orang yang menyatakan cinta namun tidak mau melakukan pengorbanan dan inilah cinta palsu atau cinta imitasi.

Cinta itu butuh pembuktian...

Segala sesuatu harus dibuktikan.
Karena cinta itu harus dibuktikan melalui pengorbanan maka barulah kita mampu menilai sesuatu, seperti batu yang mengeluarkan benda kuning perlu dibuktikan apakah itu emas atau bukan. Saat seorang suami ingin membuktikan cinta istrinya maka akan melakukan beberapa ujian² tertentu begitu juga sebaliknya.

Begitu juga cinta kepada Allah harus dibuktikan, karena sesungguhnya tidak mungkin mendapatkan cinta Allah jika tidak melakukan pengorbanan, seperti mustahilnya untuk mendapatkan cinta seorang perempuan atau laki-laki jika tidak melakukan pengorbanan.

Cinta kepada Allah.

Cinta kepada Allah itu berbeda dengan cinta kepada manusia, karena cinta makhluk ke makhluk berbeda dengan cinta dari khalik ke makhluk.

Cinta antar makhuk akan disenangi, dimuliakan diberi hadiah oleh orang yang mencintainya.
Cintanya makhluk itu selalu ingin membahagiakan dengan apa yang dimilikinya kepada orang yang dicintai, seperti sang suami yang baru menikah dan lagi jatuh cinta kepada sang isteri akan memberikan apapun permintaannya, begitu juga sebaliknya sang isteri akan selalu membuat suami nya senang, karena cinta itu akan melahirkan kekuatan untuk yang dicintai.

Cinta sang khalik beda dengan cinta makhluk karena Allah itu tak sama dengan makhlukNya dan Allah itu maha mendengar dan maha melihat, maka cinta Allah yang diberikan kepada makhluk akan beda dengan cinta dari makhluk ke mahluk, ini penting supaya kita tidak buram memandang konsep cinta Allah karena banyak orang yang memaksakan cinta Allah itu sama dengan cinta makhluk.

Seperti kalau Allah cinta kepada kita berarti kita harus diberi kekayaan, kemudahan fasilitas hidup, urusan kita harus dimudahkan, sehingga ada orang yang dalam kondisi kaya dan urusan nya lancar berujar ,” Allah sedang sayang sama kita”, begitu sebaliknya saat rizky sulit urusan sering tidak lancar mereka berujar ,”Allah sedang tidak sayang sama kita,” ini konsep yang salah, berarti itu menyamakan cintanya Allah dengan cintanya makhluk, jika berfikir bahwasanya orang yang riskynya lancar dan urusan nya mudah itu dicintai Allah berarti banyak sekali orang kafir yang dicintai oleh Allah di muka bumi ini, karena banyak yang belum beriman itu orang yang banyak harta dan urusannya lancar.

Janganlah beranggapan bahwa cinta Allah itu memuluskan hidupmu. Allah mengingatkan dalam surat al Fajr ayat 15 -17 bahwa cinta Allah tidak diindikasikan dengan harta, jangan pernah berfikir bahwa orang yang berlimpah harta itu lebih disayang oleh Allah Swt

Bagaimanakah Konsep Cintanya Allah itu ..?

~ Apabila Allah sudah cinta kepada salah satu makhluknya. Allah akan mengujinya, jika dia ridha akan ujian itu maka Allah akan ridha kepadanya, jika kemudian dia itu murka akan ujian Allah berikan maka dia akan dapatkan Allah lebih murka padanya.

~ Semakin kita beriman kepada Allah dan Allah cinta akan iman yang kita miliki,  ingatlah sesungguhnya Allah akan memberi kita dengan berbagai macam ujian.

Kenapa Allah memberi kita ujian ketika kita beriman?
Karena Allah ingin tahu apakah cinta makhluk itu betul betul teruji atau apakah hanya sekedar ucapan saja. Rasulullah Saw menerangkan ketika Allah mencintai salah satu makhlukNya maka Allah akan mengujinya.

Ingatlah sahabat saat kita tidak berilmu agama maka hidup akan mudah, kenapa? Karena menganggap semua boleh tapi ketika sudah banyak ilmu agama dan mempelajarinya  melalui majelis-majelis ilmu dan lain nya maka akan tahu mana yang dilarang sehingga terasa sulit bagi orang beriman dalam meraih cinta Allah.

Cinta Allah itu tidak mudah namun balasan kenikmatannya di yaumil akhit nanti akan begitu dahsyat. Bayaran bagi hamba yang diuji adalah surgaNya, kadang ilmu yang  dimiliki akan membuat kita menangis karena mengetahui saat diri tidak berilmu begitu terlihat kelemahan dan kejahiliyahan.

Jangan berfikir untuk memantaskan diri dihadapan Allah itu mudah atau saat kita ingin memperbaiki hidup sesuai dengan apa yang Allah ridhai akan diberikan kemudahan kadang Allah akan memberikan ujian kepayahan dalam hidup.

Jangan pernah beranggapan kalau dicintai oleh Allah itu sama seperti dicintai oleh suami atau Isteri, apapun permintaan harus diberikan.
Semakin beriman seseorang semakin berat ujiannya. Cinta Allah itu akan banyak menguras tenaga kita, maka orang paling keras ujian hidupnya adalah bukan orang orang pendosa dan orang-orang yang melakukan kemaksiatan bukan pula kepada orang yang tidak beriman.


Sahabat Hamba Allah Rahimukumullah
Seseorang Akan Mendapat Ujian Sebanding Kualitas Imannya
Siapakah yang akan mendapatkan ujian terberat …?

Rasulullah Saw telah menjelaskan dalam Hadits berikut;
Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau SAW menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” [HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

Lalu jangan beranggapan ya beriman yang ringan saja biar ujian ringan kenapa? karena Pertolongan Allah akan lebih besar dari ujian yang Allah berikan.
Jika ingin memperbaiki diri dan ingin dicintai oleh Allah maka harus mempersiapkan tenaga ektra karena ujian yang akan diberikan membutuhkan energi yang kuat.

Kenapa Allah memberikan ujian kepada hamba yang dicintai? Padahal Allah itu tidak pernah mendzolimi hambanya?
Imam ibnu Qayyim berkata kita harus memahami harus mengerti manisnya dibalik setiap ujian, surat cinta Allah kepada makhluknya adalah ujian itu.

Apakah surat cinta itu?
Perhatikan hikmah berikut saat mendapatkan ujian sehingga kita berbinar ada ujian.

1. Menggugurkan Dosa-dosa

🍁Sesungguhnya Allah ingin dalam kehidupan singkat hambanya itu diberi ujian untuk menggugurkan dosa-dosa dimasa kejahiliyahanya, ujian yang sebentar diberi dunia itu untuk kenikmatan panjang di akhirat nanti, ujian yang diberikan itu untuk mendapatkan pahala sabar yang ada saat di uji.
🍁Sesungguhnya segala amal itu ada timbangan nya kecuali satu yakni Sabar. Allah tidak rincikan pahala sabar seperti pahala sedekah dan lainnya karena pahala sabar itu sangat besar.
🍁Kewajiban kita adalah bersabar dan bersabar. Ganjaran bersabar sangat luar biasa. Ingatlah janji Allah Swt,
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10).
🍁Makna asal dari sabar adalah “menahan”. Secara syar’i, pengertian sabar sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim
“Sabar adalah menahan diri dari menggerutu, menahan lisan dari mengeluh, dan menahan anggota badan dari menampar pipi, merobek-robek baju dan perbuatan tidak sabar selain keduanya. Jadi, sabar meliputi menahan hati, lisan dan anggota badan.
🍁Disini hikmah nya kenapa para nabi diberi ujian kesabaran karena pahala kesabaran itu yang sangat besar, mudah bagi Allah untuk mengubah pengikut nabi dengan langsung beriman namun Allah tunda itu untuk menguji kesabaran para nabi agar nanti pahala sabar nya memberikan kenikmatan luar biasa di akhirat nanti.
🍁Para sahabat jika dimudahkan terus hidupnya malah mereka menangis karena merasa takut jika Allah hanya memberikan kenikmatan didunia saja namun diakhirat tidak lagi karena tidak terkumpulnya pahala sabar.
🍁Orang yang diuji oleh Allah bukan karena Allah benci kepada hambanya tapi karena Allah ingin mengugurkan dosa dosanya.
Jangan sampai futur karena ujian dari Allah, dan jangan minta ujian kepada Allah. Namun jika ada ujian dari Allah maka sikapilah dengan lapang hati seperti para sahabat yang senang dapat ujian dari Allah Swt.

2. Agar Hisab di yaumil akhir nanti Ringan.

Dosa-dosa hamba yang sering diuji akan ringan saat di yaumil akhir nanti.
Ketika Allah menguji hambaNya maka rontok semua dosa dosanya hingga tidak perlu banyak yang di hisap, seperti kisah anak buta yang hafizd quran tidak ingin matanya di operasi (diganti) karena tak ingin hisap matanya di yaumil akhir ditanyakan, dia ingin bersabar dengan kebutaannya agar hisab nya ringan di yaumil akhir nanti.

3. Supaya kita Ingat Allah dan merasakan Rintihan itu hanya kepada Allah.

🍁Agar hamba itu ingat kepada Allah, ujian itu yang mengingatkan, karena Allah cemburu kepada hamba nya yang lebih cinta kepada selain Allah.
Ujian itu dan rasa sakit itu akan mengingatkan hambanya pada Allah. Mereka akan berdzikir dan merintih kepada Allah Swt.
Kebanyakan dari hamba akan ingat Allah saat mereka di uji oleh Allah Swt.
🍁Kenikmatan merintih akan terasa saat kita diuji, Allah itu maha pencemburu pada makhluknya yang sangat sibuk dengan urusan dunia, maka Allah ingatkan dengan ujian agar mereka kembali kepada Allah
Banyak hamba yang tidak bersyukur saat diberi nikmat sehat dan kembali ingat dan bersyukur saat diuji.
Orang yang mampu khusuk dalam ibadah karena merasa dekat dengan Allah, dan kita sepakat jika mendapat ujian tempat yang bersandar yang nyaman itu adalah dalam ibadah.
🍁Allah menerangkan tidaklah Allah timpakan ujian kecuali Allah ingin hambaNya merendah kepadaNya. Kapan lagi kita sujud menangis dimalam hari kecuali ketika diuji oleh Allah, Karena surat cinta dari Allah menjadikan kita mendekat kepada Allah.
🍁Tidak ada tempat yang tepat mengadukan kesulitan kecuali hanya kepada Allah seperti nabi yakub berkata, "aku hanya hanya melaporkan keluh kesah hatiku dan keletihku hanya kepada Allah" kenapa?  karena itu adalah waktu yang paling nikmat ketika berduaan dengan Allah ketika begitu banyak ujian dalam hidupnya.
Kalau kita disulitkan dalam mendidik anak disulitkan oleh suami atau isteri tidak ada yang Allah ingin kecuali kita lapor hanya kepada Allah Swt.

4. Allah SWT ingin Meletihkan kita supaya terasa sangat Nikmat nya Akhirat.

🍁Agar kematian itu menjadi tempat istirahatnya, jika terlalu dimudahkan maka kenikmatan itu tidak terasa, dan merasa bosan.
Allah ingatkan dalam Al Bagarah 14: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (ujian) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS Al-Baqarah:214)
🍁Orang yang menetapkan surga tujuan nya maka itu tidak mudah, perjalanan hidupnya penuh onak dan duri.
Seperti janji Allah kepada bunda khadijah akan memberikan rumah yang indah di surga sebagai pengganti rumahnya yang didunia selalu ramai dengan dakwah Rasulullah SAW.

~ Al Munawi mengatakan, “Jika seorang mukmin diberi cobaan maka itu sesuai dengan ketaatan, keikhlasan, dan keimanan dalam hatinya.”

~ Al Munawi mengatakan pula, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh akalnya telah hilang dan hatinya telah buta. Betapa banyak orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan masih banyak kisah lainnya.”[ Faidhul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, ‘Abdur Ro-uf Al Munawi, 1/158, Asy Syamilah]

~ Yang sedang diberi kemudahan jangan pernah meminta ujian tetapi mintalah kekuatan agar selalu bersyukur, dan yang sedang diuji Jangan pernah mengira jika ujian dari Allah adalah karena bencinya Allah kepada hambanya Allah tidak pernah membenci hambanya, tetapi itu adalah cinta Allah kepada hambanya dengan memberikan  hikmah dibalik ujian itu jangan pernah berfikir kalau Allah itu mendzalimi hambanya karena sesungguhnya ujian itu mengingatkan agar hambanya kembali kepada Allah SWT.

~ Ibnu Qayyim mengatakan,
Allah tidak pernah memberi kepadamu kecuali kebaikan termasuk ujian Allah berikan itu demi kebiakan mu dan ujian itu karena cinta Allah kepada hambaNya.

Sahabatfillah...

Jika ujian itu terasa seperti kerikil-kerikil tajam yang berubah menjadi badai besar nan dahsyat lalu menghantam kita, barangkali itu adalah episode cerita cinta kita padaNya atau ini yang disebut sebenar-benarnya cinta.
Ketika jiwa telah bersiap untuk ‘menikmati ujian' dan meyakini bahwa jatuh sejatuh-jatuhnya, seperih-perihnya, sesakit-sakitnya, sekemelut-kemelutnya adalah bukti cinta Allah pada kita. Sebagaimana Allah Ta’ala firmankan dalam Al Baqarah ayat 214 diatas.

Bersiap untuk dicintai adalah ‘manifestasi kerelaan’ untuk menikmati setiap detik-detik ujian. Ketika sakit, bangkrut, dikhianati, ditipu, diancam, dicibir, miskin dan ujian semisalnya.
Bersiap untuk dicintai adalah perjalanan panjang yang pasti akan melelahkan raga, tetapi menyuburkan nurani.
Bersiap untuk dicintai adalah romantika hidup antara kamu dan PenciptaMu.
Bersiap untuk dicintai adalah sekelumit pengorbanan sepanjang nafas mengalir. Seperti titah Rabb Tuhanmu yang disebutkan didalam Alquran dan diceritakan dalam perjalanan hidup para nabi, tentang kecintaan keimanan dan kesabaran mereka yang melangit.

Wallahu A'lam bishawab
Demikian

Sumber: Materi Kajian ODOJ

======================

TANYA JAWAB


Tanya: Assalamu'alaikum ustadz, izin bertanya, bagaimana membedakan antara ujian, cobaan dan Takdir?
Jawab: secara bahasa cobaan dan ujian itu sama, menguji dan mencoba. Dan dunia ini tempat ujian, susah senang ujian cara nerimanya dengan sabar dan syukur. Taqdir adalah ketentuan Allah, yang tidak kita ketahui kecuali setelah terjadi.


Tanya: Ustadz Kaspin izin bertanya, terkait yang abah sampaikan diatas, taqdir adalah ketentuan Allah yang tidak kita ketahui setelah terjadi, pertanyannya, benarkah takdir itu bisa dirubah dengan doa? atau doa itu sendiri memang sudah jadi bagian yang di takdirkan sebagai ikhtiar untuk manusia itu sendiri yang sudah tertulis di lauhul mahfudz Ustadz Kaspin?
Jawab: Ya, taqdir bisa dirobah dengan doa. Sebelum terjadinya manusia punya pilihan pilihan. Husnudzhon selalu kepada Allah


Tanya: Ustadz Kaspin ijin bertanya ustadz. Ada seorang teman yang bertanya, jika semua yang kita lakukan sudah ditentukan/ditetapkan dan tertulis di lauh mahfudz, dan sudah takdir, kenapa manusia masih disuruh berusaha/ikhtiar?
Jawab: Ikhtiar adalah bukti kehambaan. Dan bukti husnudzhon. Karena di alam ini ada hukum Nya yaitu hukum sebab akibat yang merupakan sunatullah.






=================

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official





Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!