Hati
yang dipenuhi Hawa Nafsu
Apalah
artinya hidup jika selalu memperturutkan hawa nafsu, sebab ia telah
menghilangkan kemuliaannya sebagai manusia. Malaikat dan Iblis saja disuruh
Allah untuk sujud karena ia mulia. Namun, saat nafsu sudah memenuhi hatinya
derajatnya bisa lebih rendah dari binatang.
Hati
yang dipenuhi hawa nafsu adalah kecondongan jiwanya terhadap sesuatu yang
disukainya sehingga keluar dari batas syari’at. Syaikhul Islam rahimahullah
berkata, “Seseorang yang mengikuti hawa nafsu adalah seseorang yang mengikuti
perkataan atau perbuatan yang dia sukai dan menolak perkataan atau perbuatan
yang dia benci dengan tanpa dasar petunjuk dari Allâh Azza wa Jalla ” ( Majmû’
Fatâwâ, 4/189)
Allah
Ta'ala melarang mengikuti hawa nafsu karena akan membuatnya tersesat dari jalan
Allah. Firman Allah :
....وَلَا
تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ
فَيُضِلَّكَ عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ
...dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allâh. (QS. 38: 26)
Hati
yang diliputi hawa nafsu membuat dirinya menjadi penentang syariat, sebab ia
tidak mendapat petunjuk dari Allah. Segala sesuatu yang datang dari Allah
tidaklah dapat menerangi hatinya. Ia terus terombang-ambing dalam kesesatannya.
Firman Allah :
...وَمَنْ
أَضَلُّ مِمَّنِ
اتَّبَعَ هَوَاهُ
بِغَيْرِ هُدًى
مِنَ اللَّهِ
ۚ إِنَّ
اللَّهَ لَا
يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ
"....Dan siapakah yang
lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat
petunjuk dari Allâh sedikitpun. Sesungguhnya Allâh tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zhalim. (QS. 28: 50)
Hati
yang diliputi hawa nafsu akan menyebabkan kehancuran dan kebinasaan. Ia hanya mencari kesenangan semata tanpa
peduli rambu-rambunya. Sabda Rasulullah,
"
َ....فَأَمَّا
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ
مُطَاعٌ وَ
هَوًى مُتَّبَعٌ
وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ
بِنَفْسِهِ
"Adapun tiga perkara yang
membinasakan adalah: kebakhilan dan kerakusan yang ditaati, hawa nafsu yang
diikuti, dan seseorang yang membanggakan
diri sendiri."
Hati
yang diliputi hawa nafsu menjadikan nafsunya sebagai Tuhan. Setiap yang diinginkan oleh nafsu maka ia
lakukan demi kepuasannya. Jika nafsu telah menjadi Tuhan maka ia hidup bagai mayat berjalan, sebab hatinya
mati, tidak ada lagi filter antara yang haq dan yang bathil. Allah telah
mengunci mati pendengaran, hati dan penglihatannya.
Firman
Allah :
أَفَرَأَيْتَ مَنِ
اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ
هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ
عَلَىٰ عِلْمٍ
وَخَتَمَ عَلَىٰ
سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ
عَلَىٰ بَصَرِهِ
غِشَاوَةً فَمَنْ
يَهْدِيهِ مِنْ
بَعْدِ اللَّهِ
ۚ أَفَلَا
تَذَكَّرُون
“Maka pernahkah kamu melihat
orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya
berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya
petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kalian tidak
mengambil pelajaran?” (QS. 45 : 23).
Hati
yang dipenuhi hawa nafsu tidak akan merasakan indahnya surga kelak, sebab ia
akan ditempatkan di neraka. Sebaliknya yang takut pada kebesaran Allah dan
tidak mengikuti hawa nafsunya, maka tempatnya kelak di surga. Allah Ta'ala
berfirman :
وَأَمَّا
مَنْ خَافَ
مَقَامَ رَبِّهِ
وَنَهَى النَّفْسَ
عَنِ الْهَوَىٰ
(40) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ
الْمَأْوَىٰ (41)
Dan adapun orang-orang yang
takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).
(QS. 79: 40-41)
Semoga
di bulan ramadhan mulia ini, Allah selalu membimbing hati kita sehingga selau
mampu menundukkan hawa nafsu dengan sebaik-baiknya. Hanya Allâhlah tempat memohon pertolongan. Amin.
@Bogor, 4 Juni 2018, pukul 22.14 wib.
#catatan
Ustadz Syahrowi Munthe ( Muwajjih KOL Hamba Allah)
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment