Rekap
Kajian Online HA Ummi G2 & G3
Hari/Tgl:
Senin, 9 & 16 Juli 2018
Materi:
Wama Indallahi Khair
NaraSumber:
Ustadzah Yeni
Waktu
Kajian: 19.30 WIB
Editor:
Sapta
=====================
Wama
'indallahi khair, tajuk sederhana namun ga mudah pada
prakteknya. Apa yang disisi Allah selalu baik. Namun realnya apa yg kita
pikirkan tidaklah demikian.
Contoh
niih..
Tidak
sedikit... orang mengatakan..
“Udah
sujud tiap 5 waktu
Doa
Ikhtiar
Tapi
kok rezeki masih seret”
“Udah
perbaiki diri
Ga
pacaran
Sibuk
dakwah sana sini
Tapi
kok jodoh ga datang jugaaa”
“Sementara
mereka yang sholat jarang
Ikhtiar
biasa aja
Rezeki
lancar bisnis sukses dll”
“Yang
pacaran bisa nikah tanpa harus perbaiki diri tanpa sibuk dakwah sana sini”
Sampai
pada akhirnya kata-kata yang keluar Allah gak Adil. Astaghfirullah…
Itu
fakta...real...
Pernah
terbersit dalam hati...
Mungkin
diantara kita pernah dapat kado
Paling
ga, ada diantara kita yang terima kado terbungkus rapi dengan bungkus yang
indah bahkan tak jarang ada pita yang ditempelkan. Namun terkadang kado yang
diterima bagus secara bungkus belum tentu isinya disuka. Tapi ini jarang yaa..paling tidak, ada terjadi.
Begitulah
yang Allah hadirkan dalam kehidupan kita...
Kita
maunya apa Allah kasihnya apa. Yang kadang tidak sesuai apa yang kita pinta.
Allah
Sang Pemilik Semesta berfirman,
“Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui."
(QS.
Al-Baqarah : Ayat 216)
Ketahuilah...
Allah
kasih apa yang Allah tahu kita butuhkan bukan yang diinginkan. Hanya terkadang
kitanya yang tidak sabar. Kitanya yang tidak baik sangka. Apalagi ketiban
masalah... pasti nih lisan berkata... “yaa Allah... kok aku dikasih ujian
berat kayak gini siih..??!!!”
Jujur
kata-kata ini pernah terucap dari lisan saya. Saat pelik saat masalah memuncak.
Udah doa, Sujud, Ko ujian ga berakhir malah ditambah.
Saat
tenang... Allah tunjukkan jalan keluarnya.
Jadi...
yang Allah butuhkan bukan sekedar ikhtiar dan doa
Tapi
sejauh mana kita makin dekat ke Allah dan jadikan kedekatan itu ketenangan.
Kalau
sudah tenang Allah kasih tuh jalan keluar. Dan baru disadari bahwa ujian yang
hadir itu kado dari Allah yang sangat indah untuk kita.
Lebih
indah dari apa yang kita pikirkan.
Ketika
kita sdah lewati kita akan mampu paparkan bercerita bagaimana perjalanan yang
mumet tadi namun berujung indah.
Lalu
apa sisi baiknya??
Sisi
baiknya... akan dirasakan nanti ketika usai masalah
Kapan?
Allahu'alam
bis shawwab.
Jangan
pernah kita iri pada orang lain atas apapun yang mereka dapat
Jika
Allah kasi kita saat ini banyak ujian itu kado Allah utk kita dan perlu
diyakini. Apapun yang di sisi Allah Selalu lebih baik.
Apa
yang kita pandang dari mata kita atas orang lain itu sementara
Ga
ada yang abadi. Kapan aja Allah bisa ambil.
Roda
kan selalu berputar... jika tak dapat di dunia
Allah
hadiahkan di syurga. Lebih kekal.
Materi
ini ringan... namun tak mudah dilakoni.
Perlu
kesabaran. Karena sabar itu sepanjang masa.
Perlu
keikhlasan. Karena ikhlas itu menentramkan.
Perlu
baik sangka. Karena baik sangka mengantarkan kita pada kesyukuran.
Lalu
apa lagi yang diinginkan dari dunia yang tak kekal.
Sobat
HA yang Allah Rahmati... Allah Yang Menciptakan kita dan kehidupan ini pastinya
lebih tahu apa yang terbaik bagi makhluk yang diciptakannya.
So..
Janganlah berhenti untuk percaya bahwa Allah selalu membersamai dan hentikanlah
segala buruk sangka yang hanya menambah kekhawatiran.
Aidh
Al Qarni berkata, Saya suka kata2 ini, “Jangan mengkhawatirkan apa yang
belum terjadi”
Kata-kata
itu mengajarkan kita.. jika kita terlalu khawatir dengan apa yang belum terjadi
hanya dugaan-dugaan saja... yang mumet sapa kira2?? Hayooo.
Yang
pusing kita. Yang mumet kita.
Imbasnya
orang lain ikutan mumet.. Gak kelar masalah kita yaa kan…Hehe
Jadi...
jangan cari sakit dengan memikirkan apa yang bukan menjadi wilayah kita.
Wilayah
kita ikhtiar doa... dan perbaiki suasana hati...Ituu
Ok
the last...
Perbuatan
buruk yang menjadikanmu bersedih, lebih baik di sisi Allah dari pada perbuatan
baik yang membuatmu bangga.
علي بن أبي طالب
Allahu
alam bisyawaf
==============
TANYA
JAWAB
TJ
– G2
T:
Dengan
selalu khusnudzon dengan takdir Allah apakah berarti kita juga bersyukur saat
dapat musibah? Misal, Alhamdulillaah ditakdirkan sakit, semoga dosa
berkurang banyak. Tapi pasti sulit ustadzah, bagaimana caranya bisa seperti
itu?
J:
Iya
tidak mudah mbak, jadi perlu pembiasaan. Hal yang wajar jika mengeluh asal tidak
berlarut-larut dan berlebihan. Sakit jika dirasakan dengan keluhan tidak akan menyelesaikan
sakit, kalau dibawa dzikir dapat pahala in syaa Allah. Jadi perlu pembiasaan
menata hati bahwa apa yang Allah kasi selalu baik untuk hambaNya.
T:
Bertanya
ustdzah, mengenai jangan mengkhawatirkan apa yang belum terjadi, apakah ini
sama dengan kita tidak usah telalu memikirkan antisipasi yang sekiranya akan
terjadi besok. Misal kita menggambil suatu tindakan dan kita sudah memikirkan
kira-kira yang akan terjadi akibat tindakan yang kita ambil itu. Apakah kita
lalu pasrah saja, begitu kah ustdzah?
J:
Tidak
sama bunda, tetap ada ikhtiar, saat mentok buntu pasrahkan ke Allah karena itu
bukan wilayah kita.
T:
Terkadang
kita sudah khusnudzon dengan takdir Allah, tapi nada-nada sumbang kanan kiri
bahkan dari keluarga bikin kita goyah. Bagaimana menyiasatinya ustadzah?
J:
Dibawa
senyum saja. Kadang kalau selalu dengar dan ikut kata orang tidak akan selesai
komentarnya. Jika kita turuti kemudian salah toh mereka tidak mau disalahkan. Jadi
jalan saja sambil selalu minta petunjuk ke Allah. Jangan pernah lepaskan Allah
keadaan apapun, itu sumber kekuatannya.
T:
Ustadzah,
bila seseorang dengan track recordnya selalu berupaya menjatuhkan kita di
hadapan orang tua. Kemudian, ketika kita melihat ciri-ciri yang serupa bila dia
sedang berupaya mempengaruhi orang tua kita lalu kita teringat orang itu apa
berarti kita suudzon? Kemudian bila orang tua kita meminta kita melakukan
sesuatu yang tidak masuk akal dan kita juga curiga bahwa itu karena dipengaruhi
olehnya. Apakah boleh kita tidak melaksanakannya?
J:
Tidak
usah dicurigai mbak, walaupun kemungkinan itu ada. Jika yang diminta orangtua
bertentangan syariat maka dilarang melakukannya.
=======
TJ – G3
T:
Assalamualaikum
wr wb, saya izin bertanya ustazah, kadang kita sudah berbaik sangka dengan
seseorang tapi pada akhirnya di bohongi, bagaimana kita harus bersikap dalam
hal demikian?
J:
Menjaga
jarak tanpa memutus tali silaturahmi
T:
Ijin
bertanya ustadzah. Kalau kita belajar dari baca buku, datang ke majelis maklim atau
yang lainnya, kenapa ya ilmu yang didapat kadang tidak dapat diingat. Apakah
artinya ilmu yang kita dapat tidak berkah atau karena kitanya banyak dosa. Mohon
penjelasannya.
J:
Adab
menuntut ilmu penting diperhatikan. Niatnya apalagi sangat menentukan. Jika
kedua ini sudah dibenahi masih juga demikian, maka bisa jadi banyak maksiat yang
dilakukan dan belum taubat. Tapi niat dan ruhiyah itu 1 paket juga adab
menuntut ilmu.
T:
Bagaimana jika kita merasa usaha sudah maksimal, pas berdoa juga sudah kusyuk,
yakin Allah pasti kabulkan, tetapi pada akhirnya kita merasa, 'mungkin Allah
belum sepenuhnya mengampuni dosa dosa lampau.' Karena doa kita yang panjang dan
sudah bertahun tahun belum juga dikabulkan? Terimakasih.
J:
Terus
ikhtiar berdoa, selalu mendekat pada Allah karena Allah sangat suka pada hamba
yang senantiasa mendekat padaNya.
T:
Ustadzah,
apa arti Wama 'indallahi khair secara bahasa indonesianya?
J:
Apa
yang disisi Allah selalu baik
T:
Assalamualaikum.
Pada hari Ahad kemarin, dikantor telah melaksanakan penyembelihan sapi lalu
kepalanya ditanam. Hal tersebut dilakukan karena minggu sebelumnya terjadi
kebakaran di kantor tersebut. Bagaimana kita harus bersikap? Bila andaikan
memang benar, kepala sapi ditanam sebagai ritual mendapat keselamatan, bagaimana
hukumnya? Mohon penjelasan tuntasnya. Mohon maaf kalau tidak berkaitan dengan
tema.
J:
Hukumnya
syirik, tidak usah diikuti dijauhi
T:
Assalamualaikum Ustadzah. Rasanya selalu belum cukup membahagiakan orangtua, bahkan
di saat terakhir mereka bersama kita (mereka 'berpulang'-saya tidak
mendampinginya), saya merasa berdosa. Apa yang harus saya lakukan, agar
perasaan bersalah saya/berdosa saya berkurang?
J:
Doakan
dan banyak melakukan kebaikan terus mmperbaiki diri. Anak yang sholihah bisa menghantarkan
orangtuanya ke syurga.
T:
Kebaikan
yang kita lakukan kita niatkan untuk orangtua kita, agar pahalanya untuk
orangtua kita juga. Boleh diniatkan begitu ustadzah?
J:
Boleh
mbak.
T:
Kalau syirik sudah dilakukan, bagaimana kita harus bersikap?
J:
Istighfar
dan taubat mbak. Yang terjadi ya sudah terjadi qadarullah.
T:
Assalamualaikum
ustadzah, sebentar banyak orang yang berangkat haji, biasa'nya nitip do'a pada
yang berangkat haji, apakah bila kita di do'a kan orang yang berhaji itu ketika
di kabah atau padang arafah, apakah benar-benar langsung dikabulkan Allah?
Makasih ustadz.
J:
In
syaa Allah mbak, karena doa di makkah itu kabul dan makbul, rumahnya Allah
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan
membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment