Home » , , » BERGERAK UNTUK MENJEMPUT HIDAYAH

BERGERAK UNTUK MENJEMPUT HIDAYAH

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, March 28, 2020


Rekap Kajian Online Hamba اللَّهِ Ummi G5
Hari, Tgl: Selasa, 09 Juli 2019 
Materi: BERGERAK UNTUK MENJEMPUT HIDAYAH
Narasumber: Ustadz Undang Suherlan
Waktu Kajian: 18.38-21.21 WIB
Notulen : Bunda Saydah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatulloh wabarakaatuh

Segala hanyalah milik Allah semata... Karena berkat nikmat hidayah...inayah dan karunianya.
Kita masih diberikan kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu di room wa ini. Walaupun kita tidak bisa bertatap muka bertemu, secara fisik karena kajiannya online. Tapi Insyaallah keberkahan ilmu akan kita dapatkan bagi mereka yang benar-benar sungguh-sungguh dalam mencari ilmu.
Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena berkat perjuangannyalah kita dapat menikmati manisnya islam yang masih bisa kita rasakan dan kita perjuangankan hingga hari, menit dan detik ini.


BERGERAK UNTUK MENJEMPUT HIDAYAH

Engkau mendambakan hidayah namun tidak menempuh jalannya. Sungguh kapal itu tidak mungkin berlayar di atas samudra yang kering.”

BANYAK orang berharap mendapatkan hidayah agar dirinya bisa berbuat baik atau mematuhi perintah Allah SWT. Namun mereka lupa untuk berusaha mendapat hidayah tersebut. Banyak jalan dan cara untuk menjemput hidayah, dengan syarat kita tidak malas mencarinya.

Perkara-perkara yang bisa mendatangkan hidayah

1.       Berpegang teguh kepada Agama Allah (Islam).
Allah SWT berfirman:
Barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS Ali Imran: 101).

Ibnu Katsir ra menjelaskan “Berpegang teguh kepada Agama Allah SWT dan bertawakal kepada-Nya merupakan pegangan dalam hidayah, bekal untuk menjauhi kesesatan, sarana menuju jalan petunjuk, jalan yang lurus, dan tercapainya cita-cita.”

2.       Bersungguh-sungguh menimba ilmu agama.
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-’Ankabut: 69).

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan ayat di atas, “(Ayat tersebut) juga menunjukkan bahwa orang yang bersemangat dan bersungguh-sungguh menimba ilmu agama, dia akan mendapatkan hidayah dan pertolongan dari Allah SWT untuk menggapai apa yang dicarinya. Pertolongan ini berbentuk petunjuk-petunjuk Ilahi yang di luar batas kesungguhan seseorang dan kemudahan-kemudahan menggapai ilmu.” (Tafsir al-Karim ar-Rahman).

3.       Menjalankan Sunnah Rasulullah dan menjauhi apa-apa yang dilarangnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (QS. An-Nur: 54).

4.       Meneladani salafush shalih yang berpegang kepada Al-Qur;an dan Sunnah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Maka jika mereka beriman kepada apa yang kalian telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk ….” (QS. Al-Baqarah: 137).

Maksudnya, tidak ada jalan bagi ahli kitab untuk mendapatkan hidayah melainkan dengan keimanan kepada apa yang diimani oleh para sahabat—kaum Mukminin yang ada pada masa itu—yaitu keimanan kepada segenap Nabi dan Rasul, tidak membedakan di antara mereka, juga beriman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan kepada mereka. (Tafsir al-Karim ar-Rahman).

5.       Mengikuti bimbingan Ulama As-Sunnah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Orang yang beriman itu berkata, “Wahai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.” (QS.Ghafir: 38).

Hidayah adalah sesuatu yang sangat berharga, karenanya hidayah tak akan ada di sembarang tempat kecuali kita berupaya untuk mendapatkannya.

Puncak dari hidayah tentu kita ingin Allah meridhoi kita sebelum ajal menjemput. Sangat beruntung orang yang mendapat hidayah. Dia merasakan kebahagiaan dunia-akhirat. Kebahagiaan hati, ketentraman jiwa dan ketenangan yang sejati. Hidayah itu bukan ditunggu, menunggu waktu tua dahulu, menunggu sukses dunia dahulu, Atau menunggu anak dewasa dan mandiri dahulu.
Hidayah itu dijemput dengan segera, Karena taubat tidak menunggu ajalmu, Bukan lambat asal selamat.... Tapi cepat agar selamat di akhirat. Hanya orang yang bersungguh-sungguhlah yang mendapatkan hidayah.

Allah berfirman,

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
Orang-orang yang bersungguh-sungguh (berjuang) di jalan Kami, sungguh akan Kami berikan petunjuk (hidayah) kepada mereka untuk istiqamah di jalan Kami. (QS. Al-Ankabut: 69)

Ibnul Qayyim menjelaskan ayat di atas, beliau berkata:

علق سبحانه الهداية بالجهاد، فأكمل الناس هداية أعظمهم جهادا، وأفرضُ الجهادِ جهادُ النفس، وجهاد الهوى، وجهادُ الشيطان، وجهادُ الدنيا
Allah menggantungkan/mengkaitkan hidayah dengan perjuangan/jihad. Manusia yang paling sempurna hidayahnya adalah yang paling besar jihadnya. Jihad yang paling utama yaitu jihad mendidik jiwa, jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan setan dan jihad melawan fitnah dunia.” [Al-Fawaid, hlm. 59]

Bersungguh-sungguh lah melawan nafsu dunia dan syahwat yang menipu, Melawan gengsi dunia dan sombong, Melawan kerasnya hati.

Bagaimana cara menjemput hidayah?

1.       Datangi kajian dan sumber ilmu, karena hidayah dan hijrah itu harus dengan ilmu.
2.       Berbuat baik dengan sesama, memberi manfaat kepada orang banyak.
3.       Baca buku tata cara shalat dan perbaiki cara shalatmu.
4.       Ambil Al-Quran yang lama berdebu, bacalah, pahami arti dan maknanya, kerjakan amalannya, lestarikan ajarannya.
5.       Infaknya sebagian hartamu.
6.       Sedekahlah sembunyi-sembunyi, saat sedang lapang maupun sempit, semoga bisa meredam murka Allah.
7.       Segera kunjungi anak yatim, usaplah kepalanya dan santuni.
8.       Ziarah ke kubur dan renungkanlah engkau akan menyusul dan dilupakan manusia.
9.       Berkunjunglah ke orang sakit dan lihat mereka menyesal tidak bisa beramal banyak lagi.
10.   Kunjungi panti jompo, lihat mereka menyesal menyia-nyiakan masa muda dengan huru-hara.
11.   Tidak lupa berdoa kepada Allah di sepertiga malam memohon hidayah kepada Allah.

Semoga kita semua mendapatkan hidayah dari Allah. Aamiin ya mujibasa'iliin. Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datang nya dari اللّه. Yang salah dari saya pribadi. Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan.
جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...

والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA JAWAB

1.       Ijin tanya, menyantuni anak yatim apakah sama dengan mengusap kepala anak yatim pahalanya?
Jawab:
Beda. Menyantuni adalah memberikan nafkah buat mereka pahalanya pun berbeda. Nabi memerintahkan kita untuk menyayangi anak yatim ketika berjumpa dengan mereka, dekap dan usap kepalanya, karena bisa melembutkan hati dan mengobati kerasnya hati. Kalau menyantuni apalagi sampai merawat mereka pahalanya besar sekali. Wallahua'lam

2.       Andai kita merawat orang sakit dapat imbalan, apakah bisa dikatakan ibadah karena itu sebagai mata pencarian?
Jawab:
Merawat orang sakit itu pekerjaan mulia dan mendatangkan pahala jika kita niatkan ikhlas mencari keridoan Alloh, adapun itu bagian dari pekerjaan InsyaAlloh tak akan mengurangi pahala dan bayaran yang mereka terima itu adalah bonus mereka di dunia. Wallahu a'lam

3.       Assalamu'alaikum ustadz, mau nanya sebenarnya yang boleh dilakukan ketika ziarah kubur apa saja? Jazaakallah khairan katsiran sebelumnya.
Jawab:
         i.            Hendaknya mengingat tujuan utama berziarah. Ingatlah selalu hikmah disyari’atkannya ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran dan mengingat kematian.

       ii.            Tidak boleh melakukan safar untuk berziarah. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: المَسْجِدِ الحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
Janganlah melakukan perjalanan jauh (dalam rangka ibadah, ed) kecuali ketiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha” (HR. Mutafaq alaih).

      iii.            Mengucapkan salam ketika masuk kompleks pekuburan.
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan mereka (para shahabat) jika mereka keluar menuju pekuburan agar mengucapkan:

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian.”

     iv.            Tidak duduk di atas kuburan dan menginjaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ، فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”

       v.            Mendo’akan mayit jika dia seorang muslim.

     vi.            Boleh mengangkat tangan ketika mendo’akan mayit tetapi tidak boleh menghadap kuburnya ketika mendo’akannya (yang dituntunkan adalah menghadap kiblat).

    vii.            Tidak mengucapkan al hujr.
Telah lewat keterangan dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr adalah ucapan yang bathil. Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan : “Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan ketika berziarah semisal berdo’a pada mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, adalah termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar. Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka tentang hukum Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka tentang ziarah yang disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut.

  viii.            Diperbolehkan menangis tetapi tidak boleh meratapi mayit. Menangis yang wajar diperbolehkan.
Wallahua'lam

4.       Assalamualaikum ustadz. Mau nanya ada doa khususkah agar suami/orang terdekat kita cepat mendapat hidayah. Jazaakillah khairan katsiran, Ustadz.
Jawab:
Kewajiban kita hanya mendoakannya. Dan adapun dikabulkan atau tidaknya doa kita tetaplah hak prerogatif Alloh Swt.

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Engkau tidak bisa memberikah hidayah kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah memberikan hidayah kepada orang yang ia kehendaki, dan Ia lebih tahu siapa orang-orang yang bisa diberi hidayah. (QS. Al-Qashash: 56)

Adapun doanya seperti di bawah ini:
Allahumma mushorrifal quluub shrrif quluubanaa ‘alaa thaa’atika
Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu. (HR. Muslim)
Wallahua'lam

5.       Ijin bertanya, jika kita menabung ke teman terus teman itu motong uang yang kita dapat sebesar 5 persen, itu termasuk riba enggak ya?
Jawab:
Termasuk riba. Walaupun sama-sama ridho.

6.       Yang menghalangi dapatnya hidayah apa saja, Ustadz?
Jawab:
Sebab-sebab yang dapat menghalangi seseorang dari meraih Hidayah:
·         Istikbar (takabur)
·         Al -I’rodh (berpaling dari kebenaran)
·         Berpaling dari adz- Dzikr
·         Takdzib (mendustakan kebenaran)
·         Istihza’ (mengolok olok)
·         Membuat-buat Syariat Baru
Wallahu a'lam





•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!