Rekap Kajian
Online Hamba اللَّهِ Ummi
G5
Hari, Tgl:
Selasa, 09 Juli 2019
Materi:
BERGERAK UNTUK MENJEMPUT HIDAYAH
Narasumber:
Ustadz Undang Suherlan
Waktu
Kajian: 18.38-21.21 WIB
Notulen :
Bunda Saydah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatulloh
wabarakaatuh
Segala hanyalah milik Allah semata... Karena
berkat nikmat hidayah...inayah dan karunianya.
Kita masih diberikan kesempatan untuk
berkumpul dalam majelis ilmu di room wa ini. Walaupun kita tidak bisa bertatap
muka bertemu, secara fisik karena kajiannya online. Tapi Insyaallah keberkahan
ilmu akan kita dapatkan bagi mereka yang benar-benar sungguh-sungguh dalam
mencari ilmu.
Tak lupa sholawat serta salam semoga
tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena
berkat perjuangannyalah kita dapat menikmati manisnya islam yang masih bisa
kita rasakan dan kita perjuangankan hingga hari, menit dan detik ini.
BERGERAK
UNTUK MENJEMPUT HIDAYAH
“Engkau mendambakan hidayah
namun tidak menempuh jalannya. Sungguh kapal itu tidak mungkin berlayar di atas
samudra yang kering.”
BANYAK orang berharap mendapatkan hidayah
agar dirinya bisa berbuat baik atau mematuhi perintah Allah SWT. Namun mereka
lupa untuk berusaha mendapat hidayah tersebut. Banyak jalan dan cara untuk
menjemput hidayah, dengan syarat kita tidak malas mencarinya.
Perkara-perkara yang bisa mendatangkan
hidayah
1.
Berpegang teguh kepada Agama Allah (Islam).
Allah
SWT berfirman:
“Barang siapa yang berpegang
teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada
jalan yang lurus.” (QS Ali Imran: 101).
Ibnu
Katsir ra menjelaskan “Berpegang teguh kepada Agama Allah SWT dan bertawakal
kepada-Nya merupakan pegangan dalam hidayah, bekal untuk menjauhi kesesatan,
sarana menuju jalan petunjuk, jalan yang lurus, dan tercapainya cita-cita.”
2.
Bersungguh-sungguh menimba ilmu agama.
“Dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka
jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. Al-’Ankabut: 69).
Syaikh
Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan ayat di atas, “(Ayat tersebut) juga menunjukkan bahwa orang yang bersemangat dan
bersungguh-sungguh menimba ilmu agama, dia akan mendapatkan hidayah dan
pertolongan dari Allah SWT untuk menggapai apa yang dicarinya. Pertolongan ini
berbentuk petunjuk-petunjuk Ilahi yang di luar batas kesungguhan seseorang dan
kemudahan-kemudahan menggapai ilmu.” (Tafsir al-Karim ar-Rahman).
3.
Menjalankan Sunnah Rasulullah dan menjauhi
apa-apa yang dilarangnya.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan jika kamu taat kepadanya,
niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (QS. An-Nur: 54).
4.
Meneladani salafush shalih yang berpegang kepada
Al-Qur;an dan Sunnah.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka jika mereka beriman
kepada apa yang kalian telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat
petunjuk ….” (QS. Al-Baqarah: 137).
Maksudnya,
tidak ada jalan bagi ahli kitab untuk mendapatkan hidayah melainkan dengan
keimanan kepada apa yang diimani oleh para sahabat—kaum Mukminin yang ada pada
masa itu—yaitu keimanan kepada segenap Nabi dan Rasul, tidak membedakan di
antara mereka, juga beriman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan kepada
mereka. (Tafsir al-Karim ar-Rahman).
5.
Mengikuti bimbingan Ulama As-Sunnah.
Allah
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Orang yang beriman itu berkata, “Wahai
kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.”
(QS.Ghafir: 38).
Hidayah
adalah sesuatu yang sangat berharga, karenanya hidayah tak akan ada di
sembarang tempat kecuali kita berupaya untuk mendapatkannya.
Puncak dari hidayah tentu kita ingin Allah
meridhoi kita sebelum ajal menjemput. Sangat beruntung orang yang mendapat
hidayah. Dia merasakan kebahagiaan dunia-akhirat. Kebahagiaan hati, ketentraman
jiwa dan ketenangan yang sejati. Hidayah itu bukan ditunggu, menunggu waktu tua
dahulu, menunggu sukses dunia dahulu, Atau menunggu anak dewasa dan mandiri
dahulu.
Hidayah itu dijemput dengan segera, Karena
taubat tidak menunggu ajalmu, Bukan lambat asal selamat.... Tapi cepat agar
selamat di akhirat. Hanya orang yang bersungguh-sungguhlah yang mendapatkan
hidayah.
Allah berfirman,
وَالَّذِينَ
جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
“Orang-orang yang bersungguh-sungguh (berjuang) di jalan
Kami, sungguh akan Kami berikan petunjuk (hidayah) kepada mereka untuk
istiqamah di jalan Kami. (QS. Al-Ankabut: 69)
Ibnul Qayyim menjelaskan ayat di atas,
beliau berkata:
علق
سبحانه الهداية بالجهاد، فأكمل
الناس هداية أعظمهم جهادا،
وأفرضُ الجهادِ جهادُ النفس،
وجهاد الهوى، وجهادُ الشيطان،
وجهادُ الدنيا
“Allah menggantungkan/mengkaitkan hidayah dengan
perjuangan/jihad. Manusia yang paling sempurna hidayahnya adalah yang paling
besar jihadnya. Jihad yang paling utama yaitu jihad mendidik jiwa, jihad
melawan hawa nafsu, jihad melawan setan dan jihad melawan fitnah dunia.” [Al-Fawaid,
hlm. 59]
Bersungguh-sungguh lah melawan nafsu
dunia dan syahwat yang menipu, Melawan gengsi dunia dan sombong, Melawan
kerasnya hati.
Bagaimana cara menjemput hidayah?
1.
Datangi kajian dan sumber ilmu, karena hidayah
dan hijrah itu harus dengan ilmu.
2.
Berbuat baik dengan sesama, memberi manfaat
kepada orang banyak.
3.
Baca buku tata cara shalat dan perbaiki cara
shalatmu.
4.
Ambil Al-Quran yang lama berdebu, bacalah,
pahami arti dan maknanya, kerjakan amalannya, lestarikan ajarannya.
5.
Infaknya sebagian hartamu.
6.
Sedekahlah sembunyi-sembunyi, saat sedang lapang
maupun sempit, semoga bisa meredam murka Allah.
7.
Segera kunjungi anak yatim, usaplah kepalanya
dan santuni.
8.
Ziarah ke kubur dan renungkanlah engkau akan
menyusul dan dilupakan manusia.
9.
Berkunjunglah ke orang sakit dan lihat mereka
menyesal tidak bisa beramal banyak lagi.
10.
Kunjungi panti jompo, lihat mereka menyesal
menyia-nyiakan masa muda dengan huru-hara.
11.
Tidak lupa berdoa kepada Allah di sepertiga
malam memohon hidayah kepada Allah.
Semoga kita semua mendapatkan hidayah
dari Allah. Aamiin ya mujibasa'iliin. Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datang nya dari اللّه. Yang salah dari saya
pribadi. Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan.
جزاكم
الله خير جزاء شكرا
وعفوا منكم...
فا
استبقوا الخيرات...
والسلام
عليكم ورحمة الله و
بر كاته
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA
JAWAB
1.
Ijin tanya, menyantuni anak yatim apakah sama
dengan mengusap kepala anak yatim pahalanya?
Jawab:
Beda. Menyantuni adalah memberikan nafkah
buat mereka pahalanya pun berbeda. Nabi memerintahkan kita untuk menyayangi
anak yatim ketika berjumpa dengan mereka, dekap dan usap kepalanya, karena bisa
melembutkan hati dan mengobati kerasnya hati. Kalau menyantuni apalagi sampai
merawat mereka pahalanya besar sekali. Wallahua'lam
2.
Andai kita merawat orang sakit dapat imbalan,
apakah bisa dikatakan ibadah karena itu sebagai mata pencarian?
Jawab:
Merawat orang sakit itu pekerjaan mulia
dan mendatangkan pahala jika kita niatkan ikhlas mencari keridoan Alloh, adapun
itu bagian dari pekerjaan InsyaAlloh tak akan mengurangi pahala dan bayaran
yang mereka terima itu adalah bonus mereka di dunia. Wallahu a'lam
3.
Assalamu'alaikum ustadz, mau nanya sebenarnya
yang boleh dilakukan ketika ziarah kubur apa saja? Jazaakallah khairan katsiran
sebelumnya.
Jawab:
i.
Hendaknya mengingat tujuan utama berziarah. Ingatlah
selalu hikmah disyari’atkannya ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran
dan mengingat kematian.
ii.
Tidak boleh melakukan safar untuk berziarah. Hal
ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ
إِلَّا إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ:
المَسْجِدِ الحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
“Janganlah melakukan
perjalanan jauh (dalam rangka ibadah, ed) kecuali ketiga masjid: Masjidil
Haram, Masjid Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (Masjid Nabawi), dan Masjidil
Aqsha” (HR. Mutafaq alaih).
iii.
Mengucapkan salam ketika masuk kompleks
pekuburan.
“Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dahulu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan mereka (para shahabat) jika mereka
keluar menuju pekuburan agar mengucapkan:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ
الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ
لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ
الْعَافِيَةَ
“Salam keselamatan atas
penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan
Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang
belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada
Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian.”
iv.
Tidak duduk di atas kuburan dan menginjaknya.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ
عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ، فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ، خَيْرٌ
لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ
عَلَى قَبْرٍ
“Sungguh jika salah seorang
dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus
kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”
v.
Mendo’akan mayit jika dia seorang muslim.
vi.
Boleh mengangkat tangan ketika mendo’akan mayit
tetapi tidak boleh menghadap kuburnya ketika mendo’akannya (yang dituntunkan
adalah menghadap kiblat).
vii.
Tidak mengucapkan al hujr.
Telah
lewat keterangan dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr adalah ucapan
yang bathil. Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan : “Tidaklah samar lagi
bahwa apa yang orang-orang awam lakukan ketika berziarah semisal berdo’a pada
mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan
perantaranya, adalah termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang
paling besar. Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka
tentang hukum Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka tentang ziarah yang
disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut.
viii.
Diperbolehkan menangis tetapi tidak boleh
meratapi mayit. Menangis yang wajar diperbolehkan.
Wallahua'lam
4.
Assalamualaikum ustadz. Mau nanya ada doa
khususkah agar suami/orang terdekat kita cepat mendapat hidayah. Jazaakillah
khairan katsiran, Ustadz.
Jawab:
Kewajiban kita hanya mendoakannya. Dan
adapun dikabulkan atau tidaknya doa kita tetaplah hak prerogatif Alloh Swt.
إِنَّكَ
لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ
وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ
يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Engkau
tidak bisa memberikah hidayah kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi
Allah memberikan hidayah kepada orang yang ia kehendaki, dan Ia lebih tahu
siapa orang-orang yang bisa diberi hidayah. (QS. Al-Qashash: 56)
Adapun doanya seperti di bawah ini:
Allahumma
mushorrifal quluub shrrif quluubanaa ‘alaa thaa’atika
Ya
Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan
beribadah kepada-Mu. (HR. Muslim)
Wallahua'lam
5.
Ijin bertanya, jika kita menabung ke teman terus
teman itu motong uang yang kita dapat sebesar 5 persen, itu termasuk riba
enggak ya?
Jawab:
Termasuk riba. Walaupun sama-sama ridho.
6.
Yang menghalangi dapatnya hidayah apa saja,
Ustadz?
Jawab:
Sebab-sebab yang dapat menghalangi
seseorang dari meraih Hidayah:
·
Istikbar (takabur)
·
Al -I’rodh (berpaling dari kebenaran)
·
Berpaling dari adz- Dzikr
·
Takdzib (mendustakan kebenaran)
·
Istihza’ (mengolok olok)
·
Membuat-buat Syariat Baru
Wallahu a'lam
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita
tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim.....
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa
Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan
Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba
اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage
: Kajian On line-Hamba Allah
FB
: Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment