Home » , , » Konsep Diri Muslimah

Konsep Diri Muslimah

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Sunday, April 5, 2020


Rekap Kajian Online Hamba اللَّهِ Ummi G6
Hari, Tgl: Rabu, 28 Agustus 2019 
Materi: Konsep Diri Muslimah
Narasumber: Ustadzah Lillah
Waktu Kajian: 19.33-21.04 WIB
Notulen: Bunda Sasi
┈┈ ✿⊱┈┈

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah, Al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para sahabat pilihan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat.

Apa kabar semua?

Mudah-mudahan selalu sehat wal afiat dan berkelimpahan nikmat dari Allah SWT.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

KONSEP DIRI MUSLIMAH

Dalam teori psikologi Barat, kita mengenal adanya konsep diri. Menurut Rogers (Feist & Feist, 2011:9), manusia mulai mengembangkan konsep diri yang samar saat sebagian pengalaman mereka telah dipersonalisasikan dan dibedakan dalam kesadaran pengalaman sebagai “aku” (I) atau “diriku” (me). Kemudian mereka secara bertahap menjadi sadar akan identitas mereka sesungguhnya. Mereka melakukan aktivitas yang menurutnya baik, buruk, menyenangkan, tidak menyenangkan, dan melakukan evaluasi atasnya. Pada fase telah menemukan struktur diri yang mendasar, lantas mereka memiliki kecenderungan untuk mulai mengaktulisasikan diri.

Ya, secara sederhana konsep diri adalah cara bagaimana kita mengenali potensi yang ada dalam diri kita untuk ditransformasi menjadi potensial dalam mencapai cita-cita. Di kalangan para sufi, “Siapa yang mengetahui dirinya sendiri, pasti akan mengenal Tuhan-Nya”. Automatically, mengenal diri sendiri merupakan jalan strategis untuk mengenal Allah SWT. Sebutan muslim bagi umat Islam telah Allah sebutkan jauh-jauh sebelumnya, karenanya dalam proses pembentukan konsep diri seorang muslim perlu kita kaji ulang.

Ada beberapa hal yang perlu dirumuskan dalam konsep diri, yaitu “Apa tujuan hidup?” Dalam helicopter view teori psikologi, biasanya mereka menanamkan konsep diri dimulai dari pernyataan “Kita Ingin Menjadi Apa?”. Tapi coba tengok sejenak tujuan hidup dalam tubuh Islam. Ada pertanyaan mendasar yang perlu dilakukan kontemplasi cukup panjang menanggapi hal ini, “Siapa sebenarnya yang berhak menentukan tujuan hidup kita? Kita? Atau?” Jawabannya adalah semenjak kita memilih jadi Muslim, sebenarnya sejak saat itu pula kita sudah kehilangan pilihan-pilihan lain karena konsekuensi dari Muslim adalah kita menyerahkan segala sesuatu untuk diatur sesuai kehendak Allah.

Namun, dalam menafsirkan peta pemikiran di atas, perlu hati-hati. Bukanlah golongan Qodariyah yang sejatinya segala sesuatu bermuara pada Allah, dan manusia tidak memiliki andil dalam proses menjalani kehidupan. Tidak. Manusia tetap berperan penting. Manusia-lah yang kemudian akan “menikahkan” takdir Allah dengan ikhtiar dan doa yang mereka lakukan untuk mewujudkan kehendaknya. Proses semacam itulah yang kemudian disebut pengembangan potensi diri.

Kembali lagi, secara sederhana ada tiga keyword dalam pembahasan ini, yaitu cita-cita (tujuan hidup), pengembangan diri, dan konsep diri.

Secara struktural bisa kita berikan level dari atas ke bawah. Di mana goal merupakan tingkatan tertinggi dalam hidup manusia, Akhirat. Mereka; muslim yang menyadari akan eksistensi kehidupan setelah kehidupan pasti berorientasi penuh ke sana, atau setidaknya aktivitas selama di dunia dilakukan semata-mata mencari nilai akhirat. Adapun pengembangan diri adalah fase transisi, proses transformasi dari kesadaran konsep diri untuk kemudian dilakukan perbaikan dan perbaikan dalam mewujudkan goal. Konsep diri? Kembali ke atas. Hehe.

Muslimah 3 Dimensi

Dimensi pertama

Sholihat pribadi. Artinya, seorang muslimah harus berusaha menjadikan dirinya memiliki nilai atas dirinya sendiri. Sholihat pribadi ini berkorelasi positif dengan hubungannya secara vertikal. Bentuk pengejawantahannya adalah dengan aksi-aksi perbaikan berupa amal sholih yang mampu dia lakukan, seperti shalat malam, shalat dhuha, shaum sunnah, tilawah, dan aktivitas lainnya.

Dimensi kedua

Sholihat keluarga. Dalam hal ini, muslimah tidak lagi mengembangkan diri atas dirinya, melainkan memasuki lingkup yang lebih luas. Keluarga di dalamnya bisa ayah dan ibu, maupun suami dan anak, atau bahkan sesuatu yang lebih kompleks. Pada level ini, dia harus menyadari akan diri sebagai sesorang individu yang menjadi bagian tertentu dalam sebuah unit kecil dalam lapisan masyarakat. Keluarga menjadi tempatnya untuk berekspresi menebarkan benih-benih kebaikan yang menyegarkan anggota keluarganya. Bentuk ekspresi tersebut bisa dengan rajin membersihkan rumah, rajin memasak bagi anggota keluarga, mencuci pakaian, maupun aksi kebaikan lainnya yang bisa diterapkan dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan interaksi dengan mereka.

Dimensi ketiga

Sholihat sosial. Pada fase inilah kemudian seorang muslimah dituntut untuk tidak hanya diam di rumah membenahi diri dan keluarga. Melainkan, mereka harus mampu mengembangkan dan mengoptimalisasi diri di kancah yang lebih luas. Mereka bersinggungan langsung dengan masyarakat. Membangun basis dan mengedarkan wacana di tengah masyarakat, menerjemahkan permasalahan yang terjadi di dalamnya, dan ambil bagian secara konkret dalam merumuskan solusinya.
Dalam konsep diri semacam inilah, kemudian muslimah harus mampu mentransformasi diri dengan kemampuan yang dimiliki untuk dikembangkan dengan asas integritas dan perbaikan.

Jika merujuk lagi dalam teori Rogers, aktivitas nyata lapisan tiga dimensi inilah yang kemudian seyogyanya menjadi perangkat aktualisasi diri muslimah. Proses-proses pengembangan diri ini diinternalisasi dan diejawantahkan dalam bentuk aksi.


┈┈ ✿⊱┈┈

TANYA JAWAB

1.    Bismillah. Ijin bertanya, Dzah. Sebenarnya goal terbaik untuk kita sebagai seorang muslimah itu apa ya?
Jawab:
Cita-cita tertinggi seorang muslimah tentu mati di jalan Allah dan masuk surga. Tapi untuk mencapai cita-cita tertinggi tersebut, ada tujuan-tujuan jangka pendek yang perlu kita upayakan. Nah yang jangka pendek ini akan kembali sesuai dengan seberapa mengenal kita akan diri kita.


2.    Lalu untuk yang jangka pendek itu seperti apa, Dzah?
Jawab:
Itu kembali kondisi masing-masing, sesuai dengan capaian yang dimau. Setiap orang akan berbeda-beda. Yang jelas, upayakan memenuhi 3 dimensi tadi


3.    Ijin tanya lagi, Dzah. Apakah menjadi bagian kecil dari komunitas dakwah (admin kajian) itu termasuk pengejawantahan diri kita dalam dimensi yang ketiga itu ya, Dzah?
Jawab:
Ya


4.    Izin bertanya ustadzah, jika kita tidak dapat atau tidak berani  memgembangkan potensi diri dalam  lingkungan sekitar, apa yang harusnya kita lakukan?
Jawab:
Agak susah ya. Karena mengembangkan diri berarti kita harus keluar dari zona nyaman. Mengembangkan diri berarti ada pengorbanan.


5.    Ijin bertanya Ustadzah. Langkah awal yang seperti apa yang memudahkan kita untuk keluar dari zona nyaman?
Jawab:
Keluar dari zona nyaman tidak ada yang mudah, harus sungguh-sungguh mau belajar banyak dari orang lain. Luruskan niat dan perbanyak doa.





•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!