Rekap
Kajian Link Online HA Ummi G3 & G6
Hari,
Tgl: Rabu, 29 Agustus 2018
Materi:
Power Of Dzikir
Nara
Sumber: Ustadz Trisatya Hadi
Waktu
Kajian: 16.30 - 19.00 WIB
Editor:
Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
“Ketahuilah
hanya dengan mengingat Allah (dzikirullah) hati menjadi tenang”.
(Ar Rad: 28)
Siapa
yang tidak menginginkan sebuah ketenangan? Ketenangan jiwa dan raga dalam
menjalani aktivitas sehari-hari. Semua manusia mengharapkan ketenangan. Tapi,
terkadang segelintir orang menggunakan cara yang salah dalam mencari
ketenangan.
Segelintir
orang tersebut ada yang lebih memilih berfoya-foya dan bersenang-senang dalam
mencari ketenangan diri. Dia lupa bahkan tidak tahu bahwa cara itu hanya akan
membuat dia tenang sesaat sebab itu adalah cara dunia. Dunia tak akan pernah
berakhir jika dihadapi dengan dunia. Hadapilah dunia dengan akhirat agar urusan
dunia bisa terpecahkan.
Salah
satu cara dalam mencari ketenangan yang diajarkan langsung oleh tokoh teladan
umat sepanjang masa dan Dia sendiri yang memerintahkan di dalam Al-Quran bahwa
hanya dengan mengingat Allah, hati ini akan menjadi tenang.
Mengapa
kita harus mencari cara yang lain? Jika ayat tersebut menegaskan bahwa hanya
dengan mengingat Allah. Adakah cara yang lain jika mampu menandinginya?
Di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan kata hanya sama artinya dengan
cuma yang maknanya tidak ada yang lain. Cara itulah -dzikirullah- yang mampu
membuat setiap manusia menjadi tenang.
Banyak
cara bagi umat Muslim untuk melakukan dzikirullah tidak hanya sebatas berdzikir
saja tetapi dengan beribadah shalat, membayar zakat, berpuasa, naik haji,
membaca Quran dan segala amal kebaikan lainnya dalam rangka menuju
keridhaan-Nya adalah cara-cara kita untuk selalu mengingat-Nya.
Lewat
setiap bacaan shalat kita berdzikir, berkomunikasi langsung kepada Allah.
Selesai shalat pun kita tetap berdzikir dan berdoa dalam rangka menghamba
kepada-Nya.
Jika
kita tak mampu meluangkan waktu untuk berdzikir dengan membaca tahmid, tahlil,
takbir dan bacaan lainnya. Semoga dengan shalat dan membaca Quran merupakan
salah satu cara untuk tetap mengingat-Nya.
Alangkah
lebih bagus lagi jika kita meluangkan waktu tersendiri untuk berdzikir misalnya
tiap-tiap usai shalat fadhu. Beberapa menit diluangkan untuk berdzikir
kepada-Nya tidaklah membuat kita kehilangan berjam-jam waktu yang dimiliki.
Dzikir
itulah yang membuat manusia bisa tenang menjalani dan menghadapi berbagai macam
problematika kehidupan sehari-hari. Lewat dzikir pula dia mengobati hatinya
dari berbagai penyakit hati yang sering menyerang umat Muslim.
Masih
ingatkan kita dengan sebuah lagu yang dilantunkan oleh Opick seorang penyanyi
religius yang dimiliki oleh umat Islam?
Obat
hati… ada lima perkaranya
Yang
pertama
baca
Quran dan maknanya
Yang
kedua
shalat
malam dirikanlah
Yang
ketiga berkumpulah dengan orang shalih
Yang
keempat perbanyaklah berpuasa
Yang
kelima dzikir malam perpanjanglah
(Obat
Hati, Opick)
Coba
kita garis bawahi lima obat hati tersebut antara lain: membaca Quran dan
maknanya, mendirikan shalat yakni shalat malam, berkumpul dengan orang shalih
dan memperpanjang dzikir malam. Bukankah itu semua adalah bentuk dzikrullah
untuk membuat hati menjadi tenang?
Semua
makhluk yang diciptakan di bumi ini senantiasa berdzikir dengan caranya
masing-masing. Coba kita lihat dengan seksama pepohonan melambaikan
daun-daunnya dibantu oleh sang angin adalah bentuk dzikir kepada Sang Pencipta.
Matahari memancarkan cahayanya ke seluruh penjuru adalah bentuk dzikir kepada
Allah. Ayam berkokok, burung terbang kesana-kemari, ikan berenang lewati
liku-liku air di lautan adalah bentuk dzikir kepada-Nya dan semua makhluk
lainnya memiliki cara masing-masing dalam berdzikir. Apakah manusia tak malu
melihat semua ini?
Masihkah
diri ini tak mau berdzikir kepada-Nya? Padahal, dengan berdzikir ketenangan
hati sendiri yang akan diperoleh bukan orang lain yang akan merasakan
ketenangan dari dzikir yang diucapkan oleh seseorang. Ketika dia berdzikir dia
sendirilah yang akan merasakan nikmatnya ketenangan itu.
Mari
luangkan waktu beberapa menit atau jam untuk menenangkan hati sekaligus
beribadah kepada-Nya. Kita semua diberikan waktu dua puluh empat jam sama untuk
setiap manusia. Tetapi, hanya sedikit manusia yang memberikan alokasi waktunya
lebih banyak untuk mengingat-Nya dalam setiap gerak-gerik.
Ketenangan
di dunia dan ketenangan di akhiratlah yang kita tuju selama ini. Siapkan dari
sekarang diri ini agar selalu mengingat-Nya dalam setiap dzikir yang
terucapkan. Baik ketika beribadah ataupun ketika beraktivitas sehari-hari.
Berdzikirlah,
karena dengan dzikir itu yang akan menuntun kita menuju sebuah jalan yang
terang-benerang serta tak ada rintangan yang menghadang. Jalan yang akan
mengantarkan manusia menuju sebuah kebahagiaan yang hakiki dan kekal kelak di
akhirat yakni jalan ke surga-Nya.
Berdzikirlah,
saat mulut dan hati ini masih mampu untuk berdzikir. Jika mereka tak mampu lagi
untuk berdzikir, apalah artinya semua ini tak ada bekal yang akan dibawa untuk
kehidupan di masa akan datang. Tak ada jalan yang akan memberikan petunjuk
menuju sebuah tempat yang diliputi rasa bahagia tak terhingga.
“Jika
hambaKu mengingati–Ku dalam dirinya, Aku pasti mengingatinya dalam diri–Ku.
Jika dia menyebut nama–Ku di hadapan khalayak ramai, Aku akan menyebut namanya
di hadapan khalayak yang lebih mulia daripada khalayaknya. Jika dia
menghampiri–Ku sejengkal, Aku akan menghampirinya sehasta, jika dia
mendekati–Ku sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Jika dia datang berjalan
kepada–Ku, Aku akan berlari kepada–Nya. Yakni segera menyahut segala
permintaannya” (Hadits Qudsi)
Wallau
a'lam
Judul
asli: Berdzikirlah
-
www.dakwatuna.com –
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA
JAWAB
T:
Assalamu'alaykum ustadz izin bertanya. Bagaimana jika mulut kita berdzikir, tapi
terkadang tidak dengan hati kita. Bagaimana cara menghadirkan hati saat kita
dzikir ini ustadz? Yang jika tidak dengan menghadirkan hati, Allah pun tidak
akan mendengar kita ustadz? Afwan saya yang fakir ilmu ini.
J:
Hati
yang tidak tenang bisa karena hati kita "sedikit berdebu bahkan
kotor". Ruang hati ibarat teko, jika tekonya bersih, maka ketika diisi
susu yang keluar susu, begitu sebaliknya jika tekonya kotor maka hasilnya susu
akan kotor, jadikan hati itu bersih dengan perbanyak istighfar dan sholat
malam, tilawah, dan mengingat kematian.
Rasulullah
SAW bersabda:
إن هذه القلوب تصدأ كما يصدأ
الحديد إذا أصابه الماء . قيل : يا رسول الله وما جلاؤها ؟ قال : كثرة ذكر الموت وتلاوة القرآن
“Sesungguhnya
hati ini berkarat seperti besi berkarat bila kena air”. Shahabat bertanya: “Ya
Rasulullah, apa yang bisa membersihkannya kembali?” Beliau menjawab:
“Banyak-banyak mengingat kematian dan tilawah al Qur’an”.
(HR. Baihaqi)
T:
Assalamu'alaikum. Izin bertanya. Banyak buku tentang dzikir yang kalau mau
berhajat bisa dzikir 50x ada yang sampai 1000x apakah itu benar?
J:
Jumlah dzikir tidak ada batasan sepanjang ditujukan kepada Allah swt. Bahkan
untuk wasilah amal atas suatu hajat dengan syarat tidak melanggar syariat.
Tentunya bacaan dzikir harus sesuai yang dicontohkan rasulullah (ma'tsur).
Dari
Sa`ad ibnu Abu Waqqash ra yang menceritakan:
“Ketika
kami berada dihadapan Rasulullah SAW, beliau bersabda:” Apakah seorang diantara
kalian tidak mampu menghasilkan 1000 (seribu) kebaikan setiap harinya? Maka ada
seorang dari kalangan orang-orang yang duduk bersamanya bertanya:” Bagaimana
caranya untuk menghasilkan 1000 (seribu) kebaikan? Nabi SAW bersabda:”
Hendaknya ia membaca 1000 (seribu) kali tasbih maka dicatatkan baginya 1000
(seribu) kebaikan atau dihapus dari 1000 (seribu) kesalahan (dosa)”
(HR.Muslim)
Namun
tentunya amalan konsisten dan kontinyu lebih disukai Allah yang dapat
mendatangkan rahmat Allah. Wallahu a'lam
T:
Sebenarnya dzikir yang baik itu yang mana ya? Karena kadang kalau lihat
postingan ig. Dzikir ini disukai Allah. Dzikir ini meringankan dosa. Banyak
lagi. Mohon pencerahannya ustadz.
J:
Silahkan sepanjang ada dalilnya yang shohih/ ma'tsur. Sedangkan untuk faedah
ini itu, hanyalah hasil sepanjang masih dalam koridor syar'i.
T:
Assalamualaikum ustadz ingin bertanya. Mana yang lebih afdol zikir dalam hati
saja atau lisan atau lisan & hati?
J: Hati
boleh, dengan lisan boleh, dengan hati dan dikuatkan dengan lisan boleh.
Allah
ta’ala berfirman, ”Aku adalah sebagaimana praduga/prasangka hamba-Ku
kepada-Ku, Aku senantiasa menyertainya selama dia mengingat-Ku, maka apabila
dia mengingat aku dalam hatinya, Akupun mengingatnya dalam hati, dan bila dia
mengingat-Ku dalam keadaan ramai, Akupun mengingatnya dalam keadaan ramai,
bahkan lebih baik dari pada pengingatannya. (HR. Bukhori dan Muslim)
T:
Saya
menemukan hadis yang bunyinya kurang lebih: Jangan engkau berkata doa
..."ya Allah jika Engkau berkenan maka berilah hamba ....
Pertanyaannya:
Apakah hadist di atas berlaku juga dalam niat kita mengaji:
Niatnya:
Ya Allah aku mengaji karena Engkau jika Engkau beri pahala maka hamba ikhlaskan
untuk kedua orangtua. Sekian dan terimakasih.
J:
Langsung
saja minta bunda jangan ragu, "maka berikan pahala mereka atas wasilah
amal tilawah quran ini ya rabb."
Kalimat
jika engkau berkenan seolah meragukan Allah, padahal Allah itu sangat dekat. Syaikh
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin memberikan keterangan sebab larangan ini, Dengan
lafadz ini seakan-akan orang yang berdoa dapat memaksa Allah Ta’ala,
seakan-akan ia berkata, “ Ya Allah aku tidak memaksaMU, jika berkehendak ampuni
aku, jika tidak, tidak usah.”
Lafadz
ini seakan-seakan menerangkan bahwa permintaan hamba sangat besar dan sulit,
dan meragukan keagungan dan qudrah Allah. (maka dalam kitab tauhid, hadits
tersebut dimasukkan dalam satu pembahasannya oleh Syaikh Muhammad bi Abdul
Wahhab, untuk menerangkan keagungan Allah dan kesempurnaan kekuasaannya). Orang
yang berdoa dengan lafadz tersebut, seakan-akan tidak butuh Allah, maka dalam
lanjutan hadits dikatakan, “tetapi hendaklah ia berkeinginan kuat dalam
permohonan itu”. (Al-Qaul Mufid 2/331)
Wallahu
a'lam
T:
Asalammu'alaykum ustadz. Afwan di luar tema. Apakah boleh kita membaca ayat
seribu dinar setiap lepas sholat fardhu, dan dijadikan amalan kita. Mohon
penjelasannya. Afwan ana yang fakir ilmu.
J:
Jangan
lakukan karena:
1-
Menamakan ayat tanpa petunjuk.
2-
Menetapkan waktu pembacaan yang tidak berdalil.
Kalau
mau kaya, takwa, ikhtiar, tawakkal.
T:
Ustadz mohon izin bertanya, ada dzikir pagi dan sore di sebuah buku, ada al matsurat
juga di buku yang lain, yang isinya agak berbeda. Jadi sebaiknya kita lebih
pilih yang mana ustadz?
J:
Terserah
yang penting dzikirnya ada dalilnya, dan dzikir ma'tsurat ya isinya dari
hadits-hadist yang ma'tsur. Itu hanya untuk mempermudah dalam mengurutkan. Kalau
mau pakai buku lain, silahkan.
T:
Menyambung pertanyaan. Kalau dzikirny agar hajatnya terkabul apakah dzikirnya
masih termasuk lillahi ta'ala ustad?
J:
Hajat,
keinginan, cita-cita, boleh-boleh saja sepanjang tidak dalam kemaksiatan kepada
Allah.
“Ya
Allah berikan kemampuan dalam menjawab soal ujian agar anakku lulus, jadi
dokter, atau berikan kemudahan dan kelancaran prosesi pernikahan anak
kami"
Boleh
bunda.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan
membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Kajian Online WA Hamba الله SWT
Senin, 20 Maret
2017
Rekapan
Grup Bunda G5
Narasumber : Ustadz Kholid
Tema : Kajian Umum
Editor : Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untukuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersauntukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan sayaahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntukun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
DZIKIR KUNCI
KEBAIKAN
Tidak diragukan
lagi setiap orang ingin mendapat kebaikan dan dijauhkan dari kemudhoratan.
Namun tidak semua orang sadar dan mau bersungguh-sungguh dalam mencapai keinginan
tersebut. Padahal Allah telah
menjelaskan kunci-kunci kebaikan tersebut dalam wahyunya dengan gamlang dan
tegas. Kunci kebaikan itu adalah dzikir kepada Allah (dzikrullah).
Urgensi dan Kedudukan Dzikir.
Satu kepastian
bahwa dzikir dan do’a adalah sebaik-baik amalan yang mendekatkan diri seorang
muslim kepada Rabbnya, bahkan ia merupakan kunci semua kebaikan yang diinginkan
seorang hamba disunia dan akhirat. Kapan saja yang Alah l berikan kunci ini
pada seorang hamba maka Allah l inginkan ia membukanya dan jika Allah
menyesatkannya maja pintu kebaikan tersisa jauh darinya, sehingga hatinya
gundah gulana, bingung, pikiran kalut, depresi dal lemah semangat dan
keinginannya. Apabila ia menjaga dzikir dan do’a serta terus berlindung kepada
Allah maka hatinya akan tenang, sebagaiman firman Allah :
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ أَلاَبِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Surat
Arra’du :28)
Dan mendapat
keutamaan dan faedah yang sangat banyak didunia dan akherat.
Allah berfirman menjelaskan arti
penting dan kedudukan dzikir dalam banyak ayatnya, diantaranya:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّآئِمِينَ وَالصَّآئِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أّعَدَّ اللهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta'atannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan
perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar. (Surat Al Ahzaab. :35)
dan firmanNya:
يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Hai orang-orang
yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya. (Surat Al Ahzaab :41)
serta :
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَالَهُ فِي اْلأَخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ
Apabila kamu
telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (denga menyebut) Allah,
sebagimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau
(bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang
yang mendo'a:"Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia", dan
tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. (Surat Al Baqorah
:200).
Demikian juga
Rasululloh telah menjelaskan secara gamblang arti penting dan kedudukan dzikir
pada diri seorang muslim dalam banyak haditsnya, diantaranya:
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
Dari Abu Musa ,
beliau berkata: telah bersabda Nabi n : “permisalan orang yang berdzikir kepada
Allah dan yang tidak berdzikir seperti orang yang hidup dan mati”.
Dan hadits
beliau yang berbunyi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسِيرُ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ فَمَرَّ عَلَى جَبَلٍ يُقَالُ لَهُ جُمْدَانُ فَقَالَ سِيرُوا هَذَا جُمْدَانُ سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ
Dari Abu
Hurairoh, beliau berkata: “Al Mufarridun telah mendahului” mereka bertanya:
‘Siapakah Al Mufarridun wahai Rasululloh?’ beliau menjawab: “Laki-laki dan
perempuan Yang banyak berdzikir”.
Oleh karena itu dzikir-dzikir yang
telah diajarkan Rasululloh (adzkaar nabawiyah) memiliki kedudukan dan arti
penting yang tinggi dalam diri seorang muslim, sehingga banyak ditulis kitab
dan karta tulis yang beraneka ragam tentang permasalahan ini. Namun seorang
muslim diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah dengan dzikir yang telah
disyari’atkannya, karena dzikir adalah bagian dari ibadah dan ibadah dibangun
diatas dasar tauqifiyah (berdasar kepada dalil wahyu) dan ittiba’ (mencontoh
Rasululloh), tidak menurut hawa nafsu dan kehendak hati semata. Untuk itu Ibnu
Taimiyah berkata: “Tidak diragukan lagi bahwa Adzkaar (dzikir-dzikir) dan
do’a-do’a merupakan ibadah yang utama. Sedangkan ibadah dibangun diatas dasar
tauqifiyah dan ittiba’, tidak menurut hawa nafsu dan kebid’ahan. Sehingga
do’a-do’a dan adzkar nabawiyah merupakan dzikir dan do’a yang paling harus
dicari oleh pencarinya. Pelakunya berada dijalan yang aman dan selamat. Sedang
faedah dan hasil yang disapat tidak dapat diungkap dengan kata-kata dan lisan
tidak dapat mencakupnya. Adzkaar yang lainnya ada kalanya diharomkan atau
makruh atau terkadang berisi kesyirikan yang banyak orang bodoh tidak
mengetahuinya. Permasalahan ini cukup panjang penjabarannya.
Tidak
diperbolehkan seorang membuat sebuah dzikir atau do’a yang tidak dicontohkan
Rasululloh dan menjadikannnya sebagai ibadah ritual yang dilakukan oleh manusia
secara rutin seperti rutinitas sholat lima waktu. Ini jelas kebidahan dalam
agama yang tidak diperkenankan Allah. Berbeda dengan do’a yang dilakukan
seseorang kadang-kadang tidak rutin dengan tidak menjadikannya sunah untuk
manusia, maka ini jika tidak diketahui terkandung makna kandungan yang harom,
tidak boleh dipastikan keharomannya, akan tetapi terkadang ada keharoman
padanya sedang manusia tidak merasanya.
Ini sebagaimana seorang berdo’a ketika genting dengan do’a-do’a yang ia ingat
pada waktu itu. Ini dan yang semisalnya hampir sama. Adapun mengambil
wirid-wirid (ma’tsurat (pent))yang tidak disyariatkan dan membuat-buat dzikir
yang tidak syar’I maka ini terlarang. Sudah demikianpun, da’a-do’a dan dzikir
syar’I berisi permintaan yang agung lagi benar. Tidak meninggalkannya dan
beralih kepada dzikir-dzikir bid’ah yang dibuat-buat kecuali orang bodoh atau
lemah atau melampaui batas.”.
Keutamaan dan Faedah Dzikir.
Keutamaan dan faedah dzikir sangat
banyak sekali, sampai-sampai imam Ibnul Qayyim menyatakan dalam kitabnya Al
Waabil Ashshoyyib bahwa dzikir memiliki
lebih dari seratus faedah dan menyebutkan tujuh puluh tiga faedah didalam kitab
tersebut.
Diantara
keutamaan dan faedah dzikir adalah:
1. Dzikir dapat mengusir syeitan dan melindungi orang yang berdzikir darinya,
sebagaimana sabda Rasululloh :
وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ كَذَلِكَ الْعَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنْ الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ اللَّهِ
Dan Aku (Yahya
bin Zakariya) memerintahkan kalian untuk banyak berdzikir kepada Allah.
Permisalannya itu seperti seseorang yang dikejar-kejar musuh lalu ia mendatangi
benteng yang kokoh dan berlindung di dalamnya. Demikianlah seorang hamba tidak
dapat melindungi dirinya dari syeitan kecuali dengan dzikir kepada Allah.
Ibnul Qayim
memberikan komentarnya terhadap hadits ini: ‘Seandainya dzikir hanya memiliki
satu keutamaan ini saja, maka sudah cukup bagi seorang hamba untuk tidak lepas
lisannya dari dzikir kepada Allah dan senantiasa gerak berdzikir, karena ia
tidak dapat melindungi dirinya dari musuhnya kecuali dengan dzikir kepada
Allah. Para musuh hanya akan masuk melalui pintu kelalaian dalam keadaan terus
mengintainya. Jika ia lengah maka musuh langsung menerkam dan memangsanya dan
jika berdzikir kepada Alah maka musuh Allah itu meringkuk dan merasa kecil
serta melemah sehingga seperti Al Wash’ (sejenis burung kecil) dan seperti
lalat’.
Manusia ketika lalai dari dzikir
maka syeitan langsung menempel dan menggodanya serta menjadi teman yang selalu
menyertainya, sebagaimana firman Allah:
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
Barangsiapa yang
berpaling dari dzikir (Rabb) Yang Maha Pemurah (al-Qur'an), Kami adakan baginya
syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya. (Surat Az Zukhruf:36). Seorang hamba tidak mampu melindungi
dirinya dari Syeitan kecuali dengan dzikir kepada Allah.
2. Dzikir dapat menghilangkan kesedihan, kegundahan dan depresi dan dapat
mendatangkan ketenangan, kebahagian dan kelapangan hidup.
Hal ini
dijelaskan Allah dalam firmanNya:
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ أَلاَبِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Surat
Arra’du :28)
3. Dzikir dapat menghidupkan hati, bahkan dzikir itu sendiri pada
hakekatnya adalah kehidupan bagi hati tersebut.
Apabila hati
kehilangan dzikir maka seakan-akan kehilangan kehidupannya sehingga tidak hidup
sebuah hati tanpa dzikir kepada Allah. Oleh karena itu Syeikhul Islam Ibnu
Taimiyah berkata: ‘Dzikir agi hati seperti air bagi ikan, lalu bagaimana
keadaan ikan jika kehilangan air?’
4. Dzikir menghapus dosa dan menyelamatkannya dari adzab Allah,
karena dzikir
merupakan satu kebaikan yang besar dan kebaikan menghapus dosa dan
menghilangkannya. Tentunya hal ini dapat menyelamatkan orang yang berdzikir
dari adzab Allah sebagaimana sabda Rasululloh :
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ عَمَلًا قَطُّ أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
Tidaklah seorang
manusia mengamalkan satu amalan yang lebih menyelamatkan dirinya dari adzab
Allah dari dzikrullah.
5. Dzikir menghasilkan pahala, keutamaan dan karunia Allah yang tidak
dihasilkan selainnya,
Padahal sangat
mudah mengamalkannya, karena gerakan lisan lebih mudah dari gerakan anggota
tubuh lainnya. Diantara pahala dzikir yang disebutkan Rasululloh adalah:
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ
Barang siapa
mengucapkan (dzikir):
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ dalam sehari seratus kali, maka itu sama dengan
pahala sepulih budak, ditulis seratus kebaikan untuknya dan dihapus seratus dosanya. Juga menjadi
pelindungnya dari syeitan pada hari itu sampai sore dan tidak ada satupun yang
lebih utama dari amalannya kecuali seorang yang beamal dengan amalan yang lebih
banyak dari hal itu.
Ibnul Qayim
berkata: ‘Dzikir adalah ibadah yang paling mudah namun paling agung dan utama,
karena gerakan lisan adalah gerakan anggota tubuh yang paling ringan dan mudah.
Seandainya satu anggota tubuh manusia set\hari semalam bergerak seukuran gerakan
lisannya, tentulah hal itu sangat menyusahkannya sekali, bahkan tidak mampu.’.
6. Dzikir adalah tanaman
syurga.
Ini berlandaskan
sabda Rasululloh dalam hadits Abdillah bin Mas’ud yang berbunyi:
لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Aku berjumpa
dengan Ibrohim pada malam isra’ dan mi’roj, lalu ia berkata: “Wahai Muhammad,
sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahulah mereka bahwa syurga memiliki
tanah yang terbaik dan air yang paling menyejukkan. Syurga itu dataran kosong
(Qai’aan) dan tumbuhannya adalah (dzikir) Subhanallahi Wala ilaha illa Allah
wallahu Akbar.
Hal ini juga
dikuatkan dengan riwayat lain dari hadits Abu Ayub Al Anshoriy yang ada dalam
musnad Ahmad bin Hambal 5/418.
7. Dzikir menjadi cahaya penerang bagi yang berdzikir didunia, dikuburan
dan diakherat.
Meneranginya di
shirot, sehingga tidaklah hati dan kuburan memiliki cahaya seperti cahaya
dzikrullah. (hal ini berdasarkan) firman Allah l :
Dan apakah orang
yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya
yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan ditengah-tengah
masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap
gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya. (Surat Al An’am:122)
Pertama adalah
seorang mukminyang memiliki cahaya dengan sebab keimanan, kecintaan, pengenalan
dan dzikir kepada Allah dan yang lain adalah orang yang lalai dari Allah yang
tidak mau berdzikir dan mencintaiNya.
8. Dzikir menjadi sebab mendapatkan sholawat dari Allah dan para
malaikatNya,
Sebagaimana
firman Allah:
Hai orang-orang
yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya.Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah
yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (Surat Al
Ahzaab:41-43)
9. Banyak berdzikir dapat menjauhkan seseorang dari kemunafikan, karena orang
munafik sangat sedikit berdzikir kepada Allah, sebagiamana firman Allah ;
Sesungguhnya
orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka .
Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud
riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama
Allah kecuali sedikit sekali. (Surat An Nisa’:142)
Syeikh
Abdurrozaq bin Abdulmuhsin Al Abad berkata: ‘Bisa jadi karena hal tersebut
Allah menutup surat Munafiqin dengan firmanNya:
Hai orang-orang
yang beriman, janganlah hrata-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang rugi. (Surat Al Munafiquun:9). Karena terdapat padanya
peringatan dari fitnah kaum munafiqin yang lalai dari dzikrullah lalu
terjerumus dalam kemunafikan. Wal ‘iyadzubillah.
Imam Ali bin Abi
Tholib ditanya tentang khowarij: ‘apakah mereka munafiq atau bukan?’ beliau
menjawab: ‘Orang munafik tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit’. Ini
merupakan alamat kemunafikan, yaitu sedikit berdzikir kepada Allah. Berdasarkan
hal ini maka banyak berdzikir merupakan pengaman dari kenifakan.’.
10. Dzikir adalah amalan yang paling baik, paling suci dan paling tinggi
derajatnya,
Sebagaimana
dinyatakan Rasululloh dalam sabdanya
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا بَلَى قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى
“Inginkah kalian
aku beritahu amalan kalian yang terbain dan tersuci serta tertinggi pada
derajat kalian, ia lebih baik dari berinfak emas dan perak dan lebih baik dari
kalian menjumpai musuh lalu kalian memenggal kepalanya dan mereka memenggal
kepala kalian?” Mereka menjawab:’ ya’,
lalu rasululloh menjawab: “Dzikrullah”.
Demikian
beberapa keutamaan dan faedah yang dapat diutarakan dalam makalah singkat ini.
Adab dalam berdzikir.
Berdzikir memiliki adab-adab yang
perlu diperhatikan dan diamalkan, diantaranya:
1. Ikhlas dalam berdzikir mengharap ridho
Allah.
2. Berdzikir dengan dzikir dan wirid yang
telah dicontohkan Rasululloh, karena dzikir adalah ibadah. Telah lalu
penjelasan Ibnu Taimiyah tentang hal tersebut.
3. Memahami makna dan penunjukkannya dan
khusu’ dalam melakukannya. Ibnul Qayim berkata: ‘Dzikir yang paling utama dan
manfaat adalah yang sesuai lisan dengan hati dan merupakan dzikir yang telah dicontohkan
Rasululloh serta orang yang berdzikir memahami makna dan tujuan kandungannya’
4. Memperhatikan tujuh adab yang telah
dijelaskan Allah dalam firmanNya:
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِفْيَةً وَدُونَ الْجَهْرِمِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَاْلأَصَالِ وَلاَتَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
Dan sebutlah
(nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan
tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai. (Surat Al A’rof:205)
Ayat yang mulia
ini menunjukkan tujuh adab penting dalam berdzikir, yaitu;
1. Dzikir dilakukan dalam hati, karena hal
itu lebih dekat kepada ikhlash.
2. Dilakukan dengan merendahkan diri agar
terwujud sikap penyembahan yang sempurna kepada Allah.
3. Dilakukan dengan rasa takut dari
siksaan Allah akibat kelalaian dalam beramal dan tidak diterimanay dzikir
tersebut. Oleh karena itulah Allah mensifati kaum mukminin dengan firmanNya:
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآءَاتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
Dan orang-orang
yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena
mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka, (Surat
Al Mu’minun:60)
4. Dilakukan tanpa mengeraskan suara,
karena hal itu lebih dekat kepada tafakkur yang baik.
5. Dilakukan dengan lisan dan hati.
6. Dilakukan diwaktu pagi dan petang.
Memang dua waktu ini memiliki keistimewaan, sehingga Allah sebut dalam ayat
ini, ditambah lagi keistimewaan lainnya yaitu keistimewaan yang disampaikan
rasulullah dalam sabdanya:
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ
Bergantian pada
kalian malaikat dimalam dan malaikat diwaktu siang. Mereka berjumpa diwaktu
sholat fajr dan ashr kemudian naiklah malaikat yang mendatangi kalian dan Rabb
merreka menanyakan mereka dan Allah lebih tahu dengan mereka: “Bagaimana
keadaan hambaKu ketika kamu tinggalkan?” mereka menjawab: ‘Kami tinggalkan
mereka dalam keadaan sholat dan kami datangi mereka dalam keadaan sholat’.
7. Larangan lalai dari dzikrullah.
Dengan ini
jelaslah keutamaan dzikir sebagai kunci kebaikan dan adabnya, mudah-mudahan yang
sedikit ini dapat bermanfaat.
TANYA JAWAB
Q : Apa yang dimaksud
dengan Dzikir fida'a,,dan apa hukumnya
A : Saya belum
tau tentang dzikir fidaa'
Q : Apa
faedahnya dari Dzikir pagi dan Petang
A : Banyak
sekali diantaranya dijaga Allah dihari tsbt.
Lihat haditsnya secara lengkap nanti ketemu banyak faedahnya.
Q : Assalamu'alikum
ustad maaf dzikir pagi dan petang yang sesuai tuntunan rosullullah itu yang
bagaimana ? Maaf ko katanya yang karangan hasan al banna itu tidak shokheh .
A : Yang sesuai
yang ada dalam hadits nabi dan yang saya tahu sudah dikumpulkan oleh syeikh
saad bin wahb al qahthani dalam buku hishnul muslim dan diterjemahkan dalam
bahasa indonesia dan juga buka doa pagi dan pekan tulisan Yazid bin Abdulqadir
jawaas. Untuk yang al ma' tsuraat memang ada yang sesuai dalil dan banyak yang
merupakan wirid harian beliau yang tidak diambil dari contoh-contoh Nabi
Q : Assalamu'
alaikum ustad apa kita bole dzikir tiap saat tiap helaan nafas kita dalam hati
kita untuk dzikir trus
A : Demikian
seharusnya bila mampu.
Q : Kapan waktu yang
afdol untuk mekakukan zikir pagi dan petang?
A : Waktunya
untuk dzikir pagi dari habis sholat shubuh dan doa habis shalat sampai terbit matahari
sedangkan sore dari bada shalat dan dzikir sholat ashar hingga terbenam
matahari
Q : Dilingkungan
masyarakat kami sering ditemukan zikir yang menurut ustadz Fulan,,,kalau
membaca zikir ini sebanyak sekian misalnya 330 X maka akan diampuni dosa sekian
tahun,, karena belum pernah dapat ilmunya jadi hati bertanya-tanya ...nah
apakah zikir seperti ini diperbolehkan dan adakah hadist yang mendukung
pernyataan tsb...
A : Sebaiknya tidak
mengamalkan dzikir dengan pahala tertentu kecuali jelas ada dasar perintah dan
contoh Rasulullah sebab yang tau pahalanya sekian dan sekian hanya Allah dan
disampaikan Allah kepada rasulNya. Jadi klo tidak ada haditsnya bagusnya jangan
diamalkan sebab khawatir berharap pahalanya dan ternyata salah.
Q : Ustadz mo
tanya disebutkan kalo pohon, batu, gunung, hewan berzikir kepada Allah. Gimana
cara berzikirnya mereka?
A : Mereka
berdzikir tapi kita tidak tahu cara berdzikirnya mereka
Q : Ustadz...
Dzikir yang di syariatkan apa saja dan bagaimana... banyak buku-buku dzikir tapi
khawatir salah belajar...
A : Kami menyarankan untuk memiliki buku kecil
Hishnul Muslim karya Dr. Sa’id Al-Qahthani yang memuat zikir-zikir yang sesuai
dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang alhamdulillah telah
banyak diterjemahkan dan ada di playstore . Jika ingin mengetahui beberapa
ketentuan fikih yang terkait dengan zikir dan doa, bisa mencari buku Wirid dan
Dzikir karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwaz yang diterbitkan Pustaka imam
syafii
Q : Ustadz ... saya
pernah dengar mengenai dzikir imam algazali yang setiap hari itu berbeda-beda
.. misalkan hari senin sampai ahad berbeda bacaan dzikirnya. Itu gimana ustadz
?
A : Saya kira
baiknya kita nyontoh Rasulullah aja biar pas dan benar serta selamat.
Q : Hisnul
muslim mksdnya apa ya ustdz?
A : Itu nama
buku dan sudah diaplikasikan dalam bahasa arab, inggris dan indonesia isinya tentang
doa dan dzikir yang dicontohkan Nabi.
Q : Ustadz,
apakah lingkungan bisa berpengaruh pada seseorang dalam beribadah kepada-Nya?
Di antaranya berdzikir, meskipun dalam keseharian kita tidak membaur dengan
mereka. Dan dzikir apa yang ampuh membuat kita tidak malas beribadah? Ibadah
kami jadi sangat kacau sejak pindah dari Jakarta. Dulu di Jakarta suami selalu
ke masjid, sekarang jarang. Dan kadang ada sholat yang tertinggal (isya karena
ketiduran misalnya) pun rasanya seperti biasa saja. Buka Alqur'an juga jadi
jarang banget saya. Tolong bantuannya ya
Ustadz, biar semangat ibadah kembali tumbuh.
A : Lingkungan
dan teman sangat berpengaruh pada keistiqamahan seseorang. Hendaknya kita
segera mencari teman baik yang bisa membantu mempertahankan iman kita.
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikloah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
rhinrhiny
March 20, 2017
New Google SEO
Bandung, Indonesia