Home » , » ADAB BERTEMAN YANG BAIK MENURUT AJARAN ISLAM

ADAB BERTEMAN YANG BAIK MENURUT AJARAN ISLAM

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, January 2, 2015

Kajian Online Hamba الله SWT

Jum’at, 2 Januari 2015
Narasumber : Ustadzah Pristisia
Rekapan Grup Nanda M110 (Shofie)
Tema : Kajian Islam
Editor : Rini Ismayanti


ADAB BERTEMAN YANG BAIK MENURUT AJARAN ISLAM

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Terkadang kita salah kaprah dalam bergaul dengan teman.kita terperangkap dalam pergaulan bebas yang jauh dari ajaran agama Islam. Di sinilah letak bahayanya kalau kita tidak mengikuti cara berteman yang baik menurut ajaran agama Islam. Pesan di bawah ini mungkin bisa membantu kita semua dalam berteman yang baik agar kita tidak terperangkap dalam pergaulan bebas.

Sayaaikh Abdurrahman as-Silmy dalam bukunya Adâb ash-Shuhbah (etika dalam berteman) menuturkan, bahwa dalam berteman, anggota tubuhpun, baik yang lahir maupun yang bathin, mempunyai adab, etika, sopan santun yang harus diperhatikan. Apabila adab tersebut dijaga dan dilaksanakan, niscaya ia akan bahagia di dunia dan akhirat.

Adab anggota tubuh dimaksud adalah
1. Adab kedua mata
Hendaklah kedua mata menatap teman-teman kita dengan tatapan penuh kasih sayang dan kecintaan tulus, dan saudara serta orang-orang yang hadir mengetahui tatapan kita yang penuh kasih sayang itu. Hendaklah menatap teman kita pada bagian yang paling bagus dari dirinya. Janganlah anda memalingkan penglihatan, mana kala ia sedang berhadapan atau berbicara
dengan anda.
2. Adab pendengaran
Dengarlah pembicaraannya dengan penuh perhatian dan ketika kamu sedang berbicara dengannya, janganlah kamu palingkan pandangamu dari dirinya. Jangan kamu potong pembicaraannya, dengan sebab apapun. Apabila anda terpaksa karena masalah wakitau atau sesuatu yang sangat penting, maka mintalah izin sebelum memotong pembicaraannya serta sampaikan sebab atau alasan memotong pembicaraannya itu dengan baik.
3. Adab mulut / lidah:
Berbicaralah dengan teman-teman anda sesuatu yang mereka sukai. Ketika anda dimintai pendapat atau nasihat atas pendapat dan nasihat dengan sebaik mungkin. Jangan teruskan pembicaraan anda, manakala anda mengetahui bahwa teman anda tidak menyukai pembicaraan tersebut, kata-kata yang digunakan atau lainnya. Jangan kamu tinggikan suara kamu ketika
berbicara dengan temanmu. Jangan mengajak berbicara tentang sesuatu yang tidak dipahaminya, dan berbicaralah berdasarkan pemahaman dan pengetahuannya.
4. Adab kedua tangan
Kedua tangan hendakanya senantiasa terbuka lebar untuk teman-teman dengan kebaikan-kebaikan dan pertolongan-pertolongan. Janganlah kedua tangan anda ditutup, tidak membantu dan tidak menolong mereka manakala mereka memohon bantuan dan pertolongan.
5. Adab kedua kaki
Hendakanya ia berjalan senantiasa mengikuti langkah temannya, dan jangan mendahuluinya. Ketika teman itu mendekat kepada anda karena hendak memohon pertolongan anda atau karena memerlukan anda, maka segeralah mendekat kepadanya. Setelah itu, kembalilah ke tempat semula. Janganlah mengambil hak-hak mereka, karena hal itu akan mengurangi kepercayaan mereka kepadamu, Berdirilah segera manakala teman-teman anda melihat dan menghampiri anda. Janganlah duduk terlebih dahulu, sebelum mereka duduk lebih awal. Duduklah di tempat yang sama dengan tempat duduk mereka.
6. Adab yang berkaitan dengan bathin(hati)
-Hendaklah ikhlas dalam semua hal Apa yang dilakukan semata-mata karena mengharap redha Allah
-Bersabarlah selalu
-Senantiasa melapangkan dada
-Senantiasa berbaik sangka kepada teman-teman
-Melakukan segala sesuatu penuh keredhaan.
-Senantiasa peduli dengan urusan-urusan mereka, karena Rasulullah pernah bersabda: “Siapa yang tidak peduli dengan persoalan muslim, maka bukan termasuk golonganku”. Wallahu a’lam bis shawab.

Dari pesan di atas kita dapat mengambil hikmahnya bahwa bertemanlah secara baik-baik jangan terpengaruh oleh kenikmatan dunia yang sesaat karena itu semua dapat membawa kita kejurang kenistaan dan kehinaan yang semakin dalam.
Mungkinkah kita hidup untuk selamanya?
Mungkinkah kita mati membawa harta?
Mungkinkah kita kan jadi penghuni surga?
Ataukah kita kekal di dalam neraka....naudzubillah.
Jangan sampai kenikmatan dunia yang sesaat akan membawa kita kepada kehancuran dunia dan akhirat Dan jangan sampai kita jadi orang-orang
yang merugi di akhirat kelak.
Semoga pesan di atas dapat membawa manfaat bagi kita semua.aamiin...
TANYA JAWAB

Q : Ustadsayah tanya... bagaimana jika teman kita yang berbuat tidak sesuai dengan adab trsebut, misal, saat kita bicara, teman kita tidak mempedulikan, saat kita minta pertolongan, tidak mau menolong, dan teman tersebut lebih memprioritaskan kesenangan dunia, lalu apakah perlu kita menjauhinya?
A : Sepertinya bukan menjauhi, tepatnya jaga jarak dan tidak terlalu dekat ya nanda

Q : Ustadsayah nanya.. Kita kan bergaulnya campuran ya ust dengan laki-laki dan perempuan.. Masalah adab kedua mata itu gmn y ust klo kita lg berbicara dengan laki-laki? Kan dalam Islam kita harus mnjg pandangan dari laki-laki?
A : Menatap mata hanya satu kali dan selanjutnya sambil menunduk tapi tidak menunduk yang terlalu. Biasa saja

Q : Bunda. Saat kita dimintai nasihat trus teman yang meminta nasihat merasa kita tidak membelanya, yang ujungnya malah dia menyalahkan kita juga. bgaimana kita menyikapinya ya Bun?
A : Diperjelas ya nanda. Yang bijak kata-katanya agar tidak salah paham. Contoh :
Jika nanda tidak setuju dengan pendapat teman. Maka ucapkan kata "pendapat kami bagus banget , namun akan lebih baik seperti ini...."
Jadi jangan ucapkan ketidak kesukaannya dahulu ataupun malah membentakanya.

Q : Ntar kan dah keliatan tu dia ga suka, jadi ga diterus in lagi ceritanya. Nah kalo dia dapat masalah lagi ntar dia bilang 'kok ga bilang dari kmaren2 aku kan ga tau' Kita jg deh yang salah #Jadi curcol Bun
A : Begitulah 'tantangan untuk berdakwah. Tetap semangat jalani denga ikhlas dan sabar. Serta tetap dalam koridor islam.

Q : Ustdz... saya biasanya klo udh berteman itu sampai kekeluarganya kenal deket.. udh berasa seperti anak juga sama orng tua nya.. pernah punya temen yang bermasalah dengann orng tuanya.. si temen pengen pergi ke sebuah pulau terpencil untuk mengajar disana.. dia pengen menjauh dari keramaian karena baru putus dengann calon nya. Sementara orng tua nya tidak megijinkan sitemen pergi. Lalu orng tua nya datang ke rumah minta menasehati anak nya.. smntr  yang temen jg datang kerumah curhat ttg orng tuanya yang tidak mengerti perasaan anakanya. Sampai akhirnya tu temen keluar dari rmh selama sebulan.. untuk biaya nya selama kabur saya yang menyediakan sementara waktu (dia datang ke tempat kerja minjem setelah bbrp hari kabur). Walopun awalnya ga tau klo dia mau kabur dari rmh. Mamanya datang kerumah cerita klo sitemen mingat dari rmh.. trus bilang.. saya ga usah lah berteman lagi sama anakanya.. durhaka.. ga mau nurut sama orng tua.. biar ajalah anak nya mau jadi apa.. saya iya-in aja .. setelah itu temen datang ke tempat kerja saya.. curhat jg klo dia kabur dari rmh.. orng tua nya terlalu bla..bla.... waktu itu bingung mau berpihak kemana.. mencoba mendamaikan ibu dan anakanya..saling memberitahu ke masing-masing apa mau kedua belah pihak.. dan  sampai akhirnya orng tua nya membolehkan anakanya untuk pergi. Tapi tidak memberikan uang sepersen pun. Dan saya juga yang bantu dia untuk bbrp bln disana. Sementara itu komunikasi si ibu dan anak selama bbrp bulan melalui prantara saya.. Tapi  Sekarang.. setelah berjauhan sepertinya mereka malah lebih saling mencintai antara ibu dan anak. Pertanyaan nya Apa waktu itu saya ikut berdosa ga ya karena ikut andil membela temen saya dan memfasilitasi nya? Karena saya merasa mengerti apa mau nya dia.. daripada orng tuanya.
A : Sepertinya bukan dosa. Namun, nanda sedikit keliru mencintai sampai membela. Maka dari itu yang saya bilang hub pertemanan tidak boleh terlalu dekat , karena yang dikhawatirkan kesalahpahaman seperti itu. Yang boleh terlalu dekat adalah antara manusia dan Allah

Q : Bun...gmn cara menasehati teman yang dekat dengan Ikhwan dalam kata pacaranlah, temen saya itu baik bun orgnya sopan cuma yah itu kekurangannya, gampangan sm cowok...nah saya ngga' tau gmn nasehatinnya....ngga' tau gmn cara biar dia mengerti....soalnya klo d nasehatin bilangnya iyah...tpi tetep aja d ulangin...
A : Bilang saja pacaran itu tidak ada dlam al quran dan dalam kamus bahasa indonesia saja tidak ada. Dan tetap hukumnya berdosa karena bukan mahram saling berhubungan

Q : Assalamulaikum ustadz, saya mw nanya,,,, akitafits sehari-hari atau pekerjaan saya kan berhbngan dengan masyarakat,saya tenaga kesehatan, sudah tentu tiap hri selalu bersentuhan langsung sm pasien, laki-laki maupun permpuan,,,,bagaimana hukum ustdz????
A :  Pada hukum dasarnya, sentuhan kulit secara langsung antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram atau bukan suaminya sendiri, hukumnya haram.
Baik sentuhan itu diiringi dengan nafsu atau pun tidak dengan nafsu. Sebab yang menjadi ukuran bukan adanya nafsu atau tidak, melainkan sentuhannya itu sendiri. Ada banyak dalil didalam sabda Rasulullah SAW tentang haramnya
sentuhan ini, antara lain:
Dari Ma`qil bin Yasar dari Nabi saw., beliau bersabda, Sesungguhnya ditusukanya kepala salah seorang di antara kamu dengan jarum besi itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.
Hal ini dikuatkan lagi dari tindakan Rasulullah SAW yang tidak menjabat tangan perempuan ketika melakukan bai`at dengan para wanita. Padahal biasanya bai’at itu ditandai dengan jawab tangan.
Dari asaya-Sayaa`bi bahwa Nabi saw. Ketika membai`at kaum wanita beliau membawa kain selimut bergaris dari Qatar lalu beliau meletakkannya di atas tangan beliau, seraya berkata, Aku tidak berjabat dengan wanita. Aisyah berkata: Maka barangsiapa di antara wanita-wanita beriman itu yang menerima syarat tersebut, Rasulullah saw. berkata kepadanya, Aku telah membai`atmu - dengan perkataan saja -dan demi Allah tangan beliau sama sekali tidak menyentuh tangan wanita dalam bai`at itu; beliau tidak membai`at mereka melainkan dengan mengucapkan, Aku telah membai`atmu tentang
hal itu.
Sedangkan dalil yang terkuat dalam pengharaman sentuhan kulit antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram adalah menutup pintu fitnah . Dan alasan ini dapat diterima tanpa ragu-ragu lagi ketika sayahwt (**) tergerak, atau karena takut fitnah bila telah tampak tanda-tandanya.
Pengecualian
Namun bila ada hal-hal mendesak yang tidak mungkin dihindari serta tidak ditemukanya alternatif lain, untuk sementara hal-hal yang hukumnya haram bisa berubah sesaat. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah, Adh-Dharuratul
Tubihul Malhdzurat. Sesuatu yang darurat itu bisa membolehkan larangan.
Namun sifatnya lokal, sementara, parsial dan seperlunya saja. Begitu kadar kedaruratannya hilang, maka hukum keharamannya kembali lagi.
Sesuai dengan kaidah: Adh-dharuratu Tuqaddar bi Qadariiha, Sesuatu yang darurat itu harus diukur sesuai kadarnya. Sesuai dengan kaidah-kaidah ini, kita pun bisa menyaksikan prakitaekanya di masa lalu. Di masa Rasulullah SAW, para wanita diperlukan peran sertanya di dalam peperangan. Karena peperangan memang sesuatu yang masuk dalam kategori darurat. Para wanita ditempatkan di bagian logistik dan juga perawatan korban perang. Para wanita shahabiyah berjibaku dengan para laki-laki dalam perang, terutama untuk mengobati orang-orang yang luka. Mereka merawat, mengobati serta menyembuhkan korban perang. Dalam upaya mereka, pastilah terjadi sentuhan kulit, namun hal ini menjadi boleh untuk sementara waktu, karena sifatnya yang darurat. Bahkan diriwayatkan bahwa karena alasan darurat, Rasulullah SAW mengizinkan seorang laki-laki untuk melakukan hijamah atas seorang pasien wanita.
Di dalam kitab Fathul Qadir jilid 8 halaman 98 disebutkan seorang shahabat Nabi, Abdullah ibnu Az-Zubair telah menyewa seorang wanita tua
untuk merawat dirinya.
Ibnu Muflih dalam kitabnya Al-Adab Asy-Syar’iyah menyebutkan bahwa bila ada seorang wanita sakit, namun tidak ada yang bisa mengobatinya kecuali laki-laki, maka dibolehkan khusus buat laki-laki itu saja untuk melihat sebagian
auratnya. Yaitu yang terkait denan penyakitnya itu saja. Dan demikian pula berlaku sebalikanya.

Q : Masalahnya bun di hafidsayah...dia tahu ttg itu...ini yang membuat saya bingung...afwan bun...
A : Hafidsayah tidak bisa jadi patokan. Malahan bila hafidsayah ia harus menjaga hafalannya, bila tidak bisa menahan nafsunya malahan jagalah beliau bisa saja tidak aman. Setan akan selalu mengganggu umat Allah.

Q : Bunda ana mau nanya berhak tidak kita menasehati teman yang tidak berhijab yang salah langkah yang tidak sesuai aturan agama? Kalau sudah dinasehti tetapi masih saja tidak berubah bagaimana sikap kita bun apa kita boleh menjauhinya karena sudah melenceng jauh dari agama?
A : Dalam hal ini harus sebagai teladan yang baik buat teman nanda ya. Karena jika kita berdakwah tentunya kita harus mencontohkan pribadi seseorang yang berhiaskan. Dengan begitu pelan-pelan bisa teratasi. Untuk proses berhijab membutuhkan waktu yang lama apa lagi seseorang tersebut Belum mendapat hidayah dari NYA

Q : Bunda mau tanya,,, bagaimana jika teman kita yang berjilbab tapi ketika mau keluar rumah saja ataw ke mana dua tidak memakai jilbabnya ummi,,,?
kalaw diingetin slalu bilang cuma deket doank qo,,, Bagaimana kah sikap yang harus kita ambil ummi,,,? Syukron ummi,,,
A : Deket atau tidak yang jelas sudah keluar rumah dan ada banyak pasang mata yang melihat kita terutama yang bukan mahramnya. Ingat kan saja untuk memakai hijab setiap ada laki-laki yang bukan mahram. Supaya kita dapat mempertanggung jawabkan pada Allah nanti di akhirat kelak. Bila mengingatkan atau menegur teman hendaknya tidak di depan orang banyak. Alias hanya berdua saja ya nanda dan gunakan bahasa yang santun dan tidak menyinggung

Q : Bunnn, gimana cara menghadapi orang ngeyelll???
A : Rasulullah tidak menyukai sikap tersebut jadi sikap nanda kepada teman nanda biarkan saja. Dan menjauh darinya agar kita tidak ikut masuk dalam lingkungan tersebut. Harus sabar juga.

Q : Ummi kita harus memilih teman tapi kita tetep bole berteman dengan yang agak nakal ga umm ? Dengan tujuan mau mengajak yang baik dan tidak terkesan pilih* teman .
A : Boleh berteman dengan siapa saja. Asalkan iman kita kuat. Bila iman kita tidak kuat maka.kita bisa saja.masuk kedalam kehidupan nya. Ingat, bila kita berteman dengan teman shalih maka kita akan shalih. Dan bila kita berteman dengan rem yang kurang shalih maka kita akan ikut juga. Afwan

Q : Nanya lagi bunda.. Bagaimana ucapan yang baik untuk kedua orngtua untuk membimbng kejalan yang benar karena kan biasanya kita yang dibimbing..
A : Untuk membimbing orang tua butuh waktu sayang. Karena orang tua cenderung egois jika diberikan informasi dari anandanya. Jadi tetaplah menjadi pribadi yang shalihah dan buktikan bahwa kita bisa melaksanakan sesuai hadist dan quran. Bisa ada sedikit perbedaan pendapat, jangan sekali2-seklai menolak secara kasar ya. Atau lebih baik kita memilih diam dan bersabar.

Q : Asslmkum Umi..mohon informasi..apakah salah kitaa jika memutuskan silahturahmi dengan mantan-mantan pacar ? karena saya ingin bertaubat tidak ingin pacaran lagi,n menjaga agar tidak menjadi prasangka atau melukai perasaan pasangan sah masing-masing kelak..
A : Tidak salah nanda. Namun caranya harus pelan-pelan ya. Informasikan bahkan dalam.islam tidak ada kata pacaran. Malah dalam kamus bahasa indonesia tidak ada juga

Q: Ummi mau nanya bagaimana kita menghadapi teman yang keras kepala dan maunya menang sendiri
A : Mengalah untuk menang lebih tepatnya. Dan berikan bukti konkrit bahwa pendapat nanda beralasan. Jika dia tidak terima biarkan saja. Yang penting nanda sudah menjelaskan.

Q : Lanjut ke pertanyaan tadi yaa umm, jadi kita ga usah berteman bahkan lebih baik menghindari yaa umm ?
A : Jika berteman nantinya berujung tidak baik lebih baik biasa saja. Dan umat islam tidak diperbolehkan mempunyai sifat ragu-ragu.
Q : Afwan Umi,maksud saya..apakah salah memutuskan tali silahturahmi pertememan kepada mantan-mantan pacar ? karena khawatir akan melukai pasangan sah kitaa nantinya..jadi maksud Pipit,tidak mau berteman lagi dengan mantan-mantan pacar,walaupun mereka adalah orang yang baik

A : Tidak boleh memutuskan yakni silahturahmi ya. Nanda pasti 


Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan
kita tutup kajiannya ya..
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh


​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!