KEWAJIBAN MUSLIMAH TERHADAP SUAMI

Kajian Online BBM Hamba الله Ta'ala

Hari / Tanggal : Kamis, 15 Januari 2015

Narasumber: Ustadzah Maharani Savitri
Tema: Kajian Muslimah

Notulen : Ana Trienta

Assalamualaikum wr.wb 

Maaf telat, td bingung di grup mana

Kita mulai ya

Kajian hari ini masih lanjutan kajian muslimah

Kewajiban Muslimah terhadap Suami

Mungkin sudah sering dengan kriteria pasangan ideal; beriman, tampan, mapan, dari keluarga 'bangsawan'. Walaupun sambil bercanda, tapi 4 kriteria tersebut juga disebutkan Rosul dengan bahasa berbeda; mencari pasangan itu lihatlah dr wajah, harta, keturunan, tapi yang terpenting lihatlah agamanya.

Jadi kajian kita hari ini, dasarnya jelas ya. Kewajiban kita sebagai Istri terhadap suami itu dalam bingkai suami yang beriman.

1. Menyenangkan hati suami

"Hak suami terhadap istri; tidak meninggalkan tempat tidurnya, berbuat baik dihadapannya, mematuhi perintahnya, tidak keluar rumah kecuali dengan izinnya, dan tidak memasukkan seseorang yang dibenci oleh suaminya ke dalam rumahnya" (HR. Thabrani)

Menyenangkan hati suami; mulai berkata & berperilaku baik, menjaga penampilan di depan suami agar terlihat menarik, membersihkan dan merapikan rumah hingga terlihat apik :)

2. Tidak melakukan hal yang dibenci suami

"...maka perempuan yang sholihah adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak asa, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)...". (QS. 4:34)

Salah satu wilayah yang paling harus dijaga privasinya adalah rumah; sebagai istri kita harus berhati-hati dengan siapa yang diundang dan tamu yang diterima di rumah. Hal yang lain adalah izin suami. Hal ini tentu tidak bermakna teknis. Tapi suami-istri hendaknya bersepakat tentang izin keluar rumah, kapan dan dalam hal apa saja.

3. Patuh pada perintah suami

"Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum perempuan oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka..." (QS. 2:34)

Salah satu parameter kepatuhan istri kepada suami adalah jika perasaan suami telah ridho. Tetapi juga perlu diingat bahwa kepatuhan pada suami bukan kepatuhan yang tanpa dasar. Kepatuhan istri terhadap suami juga tidak boleh menghambat peran istri di luar rumah, apalagi sampai menghentikan istri dari peran sosial dan dakwah.

Demikian, silahkan jika ada yang mau didiskusikan :)

TANYA JAWAB

Dedes

Mau tanya ustadzah..jika seorang istri tetap keluar rumah untuk menemui orang tuanya tapi tanpa ijin suami apakah berdosa?

Cicah

Mau bertanya juga ustazah Bila suami bekerja d luar kota : bila keluar rumah in syaa allah selalu izin tapi kadang suka juga izinnya setelah di tempat tujuan (lupa), bagaimana ustazah apakah berdosa juga ?  Terima kasih

Jawab

Yang saya fahami Izin suami itu, sifatnya untuk hal prinsip. Jadi untuk hal apa keluar rumahnya, jelas tujuannya, jelas tempat yang dituju. Tentang teknisnya, tentu tiap pasangan punya situasi dan kondisi berbeda. Apakah setiap keluar harus izin, apakah izinnya harus langsung atau bisa lewat telp, sms, bbm atau sarana lain, bisa disepakati bersama. Tentang izin ke rumah orang tua, tentunya merupakan hal yang baik bukan? Apa alasan suami tidak mengizinkan? Jika bukan hal prinsip, coba didiskusikan. Tapi jika menyangkut hal yang prinsip, coba liat apakah bertentangan dengan hal syar'I atau tidak :). Intinya aturan itu tidak untuk menyulitkan

Jika tidak ada lagi yng perlu didiskusikan, saya pamit ya

Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan saling mengingatkan

Assalamualaykum

PENUTUP

Doa Kafaratul Majelis

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atubu ilaika 

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

(HR. Tirmidzi, Shahih).

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT