Rabu, 4 Februari
2015
Narasumber:
Ustadz Kaspin
Tema : 3 Bentuk
jahiliyah
Editor: Wanda
Vexia
Grup Ummi 3
(Dany & Retno)
Assalamualaikum
....
Jahiliah ada pada
setiap masyarakat, tempat dan masa. Menurut Ibnu Taimiyyah, seperti yang
dikutip oleh Muhammad Quthb, jahil itu bermakna ‘tidak memiliki atau tidak
mengikuti ilmu’. Oleh karena itu, orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang
yang haq (benar) adalah jahil, apalagi kalau tidak mengikuti yang haq itu. Atau
tahu yang haq, tetapi perilakunya bertentangan dengan yang haq.
3 bentuk
jahiliah di dalam Al-Qur’an:
1. Jahiliah
dalam masalah ketuhanan, yakni menuhankan selain Allah swt. Sebagaimana
firman-Nya,
”Dan Kami selamatkan Bani Israel menyebrangi laut itu (bagian utara dari laut merah). Ketika mereka sampai kepada satu kaum yang tetap menyembah berhala, merka (Bani Israel) berkata, ’Wahai Musa! Buatlah kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa Tuhan (berhala).’ Musa menjawab, ’Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh.’ " (QS. AL-A’raaf: 138)
Ayat lain yang
terkait dengan masalah ini adalah firman Allah,
”Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, ‘Allah memerintahkan kamu menyembelih seekor sapi betina.’ Mereka bertanya,’ apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?’ Dia (Musa) menjawab, ’Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh’” (QS. Al-Baqarah:67)
2. Jahiliah
dalam masalah syariah atau hukum, yakni penyebutan untuk hukum-hukum selain
dari hukum Allah atau hukum yang bertentangan dengan hukum-Nya. Allah swt.
Berfirman,
”Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum)” Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya).’” (QS. Al-Maa’idah: 50)
3. Jahiliah
masalah akhlak yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang datang dari-Nya,
seperti penampilan wanita yang tidak islami, sikap sombong, pembicaraan yang tidak
bermanfaat, perzinahan dan lain-lain. Allah swt. Berfirman dalam kaitan
menceritakan kasus yang terjadi pad Nabi Yusuf: a.s.,
Yusuf berkata, ‘Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang-orang yang bodoh.’” (QS. Yusuf: 33)
Pada ayat
lainnya, Allah juga berfirman,
”Dan janganlah
kamu berhias dan (bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah dahulu).” (QS. Al-Ahzab: 33)
Terdapat juga
firman lain,
”Ketika orang-orang yang kafir menanamkan kesombongn dala hati mereka (yaitu) kesombongan jahiliah, maka Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang yang mukmin.” (QS. Al-Fath: 26)
Kemudian ayat
yang menggambarkan kejahiliahan dalam bentuk pembicaraan yang tidak bermanfaat
adalah firman Allah,
“Dan apabila merka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan berkata,”’bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.’” (QS. Al-Qashash: 55)
Kejahiliahan
dalam akhlak telah membawa dampak negative yang sangat besar dengan terjadinya
kerusakan di bidang perekonomian, kemanusiaan, kekeluargaan, kemasyarakatan
hingga lingkungan hidup. Allah swt. Berfirman,
”Telah tampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan Karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan an benar).” (QS. Ar-Ruum: 41)
Dalam keidupan
kita di dunia ini, tiga persoalan di atas merupakan sesuatau yang tidak
terpisah-pisah, yakni akidah, syariah, dan akhlak.
TANYA JAWAB
1. Ustadz, bagaimana menghindari
jahiliyah akhlak. Karena sekarang semua sudah menjadi sistem kita sulit
menghindarinya.
Jawab: Umi Fitri
yang baik, menghindarinya adalah dengan cara menghindar dari nya. Artinya
jangan ikut-ikutan kalau bicara sistem. Itu kan juga perorangan. Kita ga bisa
menggeneralisir. Kita bicara pribadi kita dulu.
2. Assalamualaikum... Ustadz, berhubungan
dengan jahiliyah akhlaq, banyak orang yan tau tentang hal-hal yang tidak boleh
dilakukan misalnya ga boleh sombong, ga boleh zina dan lain-lain. Nah,
yang ada disekitar kita justru hal-hal yang tidak boleh itu malah dilakukan.
Bagaimana kita menyikapinya ustadz? Syukron
Jawab: Bunda
Zuli, sikapi aja dengan bijaksana. Tidak sinis dan tidak suka memvonis.
3. Assalammu'alaikum... Ustadz, kita
ketahui bahwa kehidupan seseorang itu tidak selamanya lurus kadang ke kiri ke
kanan dengan seiring ujian manusia. Apakah Allah akan terus menguji hambanya?
Bagaimana kalau kita sudah berusaha memperbaiki diri tapi Allah masih menguji
kita agar tetap sabar dan tidak putus asa?
➡ Jawab
Bunda Nunik,
hidup ini adalah ujian. Bahkan para Nabi pun tak luput dari ujian bertubi-tubi
dan lebih berat ujiannya.
4. Akhrnya gimana ustadz? Itu caranya
gimana ya?
➡Jawab
Manusia hidup pasti
lah dapat cobaan. Tidak ada yang bisa lepas dari cobaan. Orang-orang yang
beriman pun sama. Caranya ubah mindsetnya. Jangan suudzhon kepada Allah. Coba
itu dulu.
5. Ustadz, apa betul doa bisa mengubah
takdir?
➡ Jawab: Bisa.
6. Bukannya takdir itu sudah tertulis
dari Allah ya Ustadz? Seperti jodoh itu kan dari Allah.
➡ Jawab: Ya. Lalu?
7. Berarti tidak
bisa diubah dong pak. Kan uda dari sananya
➡ Jawab: Bisa.
8. Takdir ada yang bisa diubah ya pak?
➡ Jawab: Iya.
9. Adakah Takdir
baik dan buruk ustadz? Dan apakah beda takdir sama nasib apa pak?
➡ Jawab: Takdir itu sudah dicatet dan ditetapkan. Tapi kita
ini belum tahu kan ? Naaah yang kita ambil ini ada pemisalan. Misalnya
kita sudah tertulis takdirnya ga punya duit hari ini. Akan tetapi, kita terus
berdoa dan berusaha. Maka Allah berkenan merubahnya. jadi kita dapet duit deh.
So, takdir itu kita ga akan tau sampai itu terjadi. Takdir dan nasib beda
istilah aja. Namun, harus kita sikapi secara positif dan khusnudzon kepada
Allah dengan sabar dan syukur.
10. Ustadz maaf
mau tanya. Surat Al-Ahzab ayat 33,
“Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah tertentu” (QS. Al-Ahzab: 33)
yang dimaksud
berhias ini yang seperti apakah ustadz? Dan kalau pemimpin
yang tidak amanah itu masuk jahiliah jugakah?
➡Jawab: Tabarruj
11. Apa itu
Tabarruj?
➡Jawab: Kata tabarruj Allah sebutkan dalam Al-Quran:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dan seperti tabarruj orang-orang jahiliyah yang dahulu” (QS. Al-Ahzab: 33)
Al-Qurthubi
menjelaskan makna at-tabarruj secara bahasa, beliau mengatakan, Tabarruj
artinya menyingkap dan menampakkan diri sehingga terlihat pandangan mata.
Contohnya kata: 'buruj musyayyadah' (benteng tinggi yang kokoh' atau kata:
'buruj sama' (bintang langit), artinya tidak penghalang apapun dibawahnya yang
menutupinya. (Tafsir Al-Qurthubi, 12/309)
وَالتَّبَرُّجُ: التَّكَشُّفُ وَالظُّهُورُ لِلْعُيُونِ، وَمِنْهُ: بُرُوجٌ مُشَيَّدَةٌ. وَبُرُوجُ السَّمَاءِ وَالْأَسْوَارِ، أَيْ لَا حَائِلَ دُونَهَا يَسْتُرُهَا
Sementara makna
tabbaruj seperti yang disebutkan dalam ayat, Ibnul Jauzi dalam tafsirnya
menyebutkan dua keterangan ulama tentang makna tabarruj,
Pertama, Abu
ubaidah,
Tabarruj: wanita
menampakkan kecantikannya (didepan lelaki yang bukan mahram)"
التبرُّج: أن يُبْرِزن محاسنهن
التبرُّج: إِظهار الزِّينة وما يُستدعى به شهوةُ الرجل
Kedua, keterangan az-Zajjaj, Tabarruj: menampakkan bagian yang indah (aurat) dan segala yang mengundang syahwat lelaki (non mahram) [Zadul Masir fi ilmi at-Tafsir, 3/461]
Berdasarkan keterangan di atas maka segala upaya wanita menampakkan kecantikannya di depan lelaki lain yang bukan mahram, termasuk bentuk tabarruj yang dilarang dalam ayat di atas. Karena itu, memakai pakaian ketat, pakaian transparan, atau menutup sebagian aurat, namun aurat lainnya masih terbuka, atau obral make up ketika keluar rumah, semuanya termasuk bentuk tabarruj yang dilarang dalam syariat.
Berdasarkan keterangan di atas maka segala upaya wanita menampakkan kecantikannya di depan lelaki lain yang bukan mahram, termasuk bentuk tabarruj yang dilarang dalam ayat di atas. Karena itu, memakai pakaian ketat, pakaian transparan, atau menutup sebagian aurat, namun aurat lainnya masih terbuka, atau obral make up ketika keluar rumah, semuanya termasuk bentuk tabarruj yang dilarang dalam syariat.
Kecantikan
wanita bukan untuk diumbar, sehingga dinikmati banyak mata lelaki jelalatan,
namun kecantikan menjadi hak suami, sang imam bagi istrinya. Dan bagi anda
para suami, jadilah suami yang memiliki rasa cemburu, karena itu bukti bahwa
anda mencintai istri anda.
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga
ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing
sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment