Home » , , » BUKTI KEBERADAAN ALLAH by Ustdz Evi

BUKTI KEBERADAAN ALLAH by Ustdz Evi

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, February 9, 2016

Kajian Online WA  Hamba الله SWT

Selasa, 9 Februari  2016
Narasumber : Ustadzah Evi
Rekapan Grup Nanda M110 (Rani)
Tema : Syakhsiyah Islamiyah
Editor : Rini Ismayanti

بسم الله الر حمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ 
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya..

Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. InsyaaLlah..
Aamiin


BUKTI KEBERADAAN ALLAH


Marilah kita mulai majelis ilmu ini dengan membaca Bismillah...
Alhamdulillah washsholatu wassalamu ala rasulillah
Mari hadirkan hati dan fikiran kita untuk menerima ilmu yang akan disampaikan oleh asatidz kita...
Semoga Allah meridhoi kita dengan ilmu yang bermanfaat.

Kewujudan Allah SWT adalah sesuatu yang cukup jelas sehingga sebagian pihak yang ekstrem berpendapat wujud Allah tidak perlu dijabarkan lantaran terlalu jelas. Walau bagaimanapun dalil-dalil yang membuktikan wujud Allah ini boleh kita lihat dari berbagai aspek, diantaranya dari aspek fitrah, aspek pancaindera, dari aspek logika /aqal, dari aspek nas/naql dan juga dari aspek sejarah. Bila kita membicarakan dalil-dalil kewujudan Allah, kita tidak bermaksud membicarakan falsafah yang rumit,akan tetapi bagaimana dalil-dalil itu dapat difahami dengan mudah dan menunjang keyakinan terhadap Allah SWT.

1. Dalil Fitrah
Adalah dalil yang lahir dari fitrah asal manusia itu sendiri. Hal ini banyak tertulis di dalam al-Quran, bagaimana manusia umumnya mengakui kewujudan Allah.
Dalil
 7:172 : Allah bertanya: Bukankah Aku Tuhan kamu ? Sahutnya: Ya, Kami menjadi saksi
 29:61 :jika engkau tanyakan kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan, niscaya mereka menjawab: Allah.
 43:9 :  jika engkau tanyakan kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi, niscaya mereka menjawab: yang menciptakan semuanya adalah (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
 75:14-15: Bahkan manusia jadi saksi atas dirinya sendiri meskipun ia menerangkan beberapa alasan

2. Dalil Indera
Adalah dalil-dalil yang dapat dinikmati, dilihat, dirasa atau disentuh oleh indera.
Dalil
 54:1: Telah hampir saat kiamat dan bulan pun terbelah
 17:1 : Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambanya di malam hari dari Masjidil Haram
 8:9 : Sesungguhnya Aku menolong kamu dengan seribu malaikat yang beriringan
 3:125: Ya, jika kamu sabar dan taqwa dan datang orang-orang kafir itu bersegera kepadamu tuhanmu menolongmu dengan lima ribu malaikat

3. Dalil Aqli
Adalah dalil-dalil yang berasaskan akal.
Dalil
 41:53: Nanti akan Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Kami di ufuk-ufuk dan pada diri mereka sendiri.
 27:88 : Engkau lihat gunung-gunung, engkau kira ia tetap padahal ia lari seperti larinya awan
 87:1-4: Sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha Tinggi yang menciptakan semua alam lalu meyempurnakan kejadiannya, dan yang menentukan dan memberi petunjuk dan yang menumbuhkan padang rumput (tanam-tanaman).

4. Dalil Naqli
Adalah dalil-dalil yang bersandarkan kepada nas-nas.
Dalil
 4:82 : Tidakkah mereka mentadabbur al-Quran ? Sekiranya al-Quran itu dari sisi selain Allah niscaya mereka mendapati banyak perselisihan di dalamnya.
 17:88 : Katakanlah: jika berhimpun manusia dan jin hendak membuat seperti al-Quran ini, niscaya mereka tidak dapat membuat yang mirip dengannya.
 15:9: Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Quran dan dan Kami memeliharanya.

5. Dalil Sejarah
Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan Allah yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah berlaku di atas muka bumi.
Dalil
 3:137 : Sesungguhnya telah lalu beberapa peraturan (Allah) sebelum kamu, maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah, bagaimana akibatnya orang-orang yang mendustakan agama.
 7:176 : Demikianlah umpamanya kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sebab itu kisahkanlah kisah itu, mudah-mudahan mereka berfikir.
 12:111: Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu ada ibrah (pengajaran) bagi orang-orang yang berakal.
 11:120: Setiap riwayat kami kisahkan kepadamu di antara berita yang dibawa para rasul supaya Kami tenteramkan hatimu dengannya.


6. Mengagungkan Allah dan Mentauhidkan Allah
Dari semua dalil-dalil yang dapat dilihat di atas itu adalah berfungsi menguatkan pandangan kita betapa keagungan Allah SWT begitu luar biasa dan menundukkan kita sendiri di hadapan keagungan ini. Langsung melahirkan tauhidullah yang luar biasa.
Dalil
 21:92 : Sesungguhnya ini, umat kamu (hai mukminin) umat yang satu dan Aku tuhanmu, sebab itu sembahlah Aku.

Wallahu'alam bish showab

TANYA-JAWAB

Q : Kemaren ada temen  yang sharing soal itu bun,,,kalau gak pacaran bagai mana bisa kenal,,istilahnya beli kucing dalam karung bun,,hehehe,,,ini harus bagai mana bun ?
A : Nanda sholihah. Ketika kita meyakini Islam sebagai suatu kebenaran. Maka kita harus menerima segala yang menjadi aturan di dalammnya. Seperti perintah Allah agar kita masuk kedalam Islam secara kaffah (total) QS 2:208. Termasuk dalam hal jodoh, ketika seseorang berpacaran apakah menjamin kita akan faham akan sifat-sifat seseorang. Karena ketika orang berpacaran  yang ditampakkan hanya sesuatu yang baik dan indah. Bagaimana cara Islam agar kita tidak tertipu dengan hal seperti itu walau tanpa pacaran?
Nanda sholihah ketika Allah melarang sesuatu itu pasti suatu  yang baik untuk hambaNya. Ta'aruf  yang dapat dilakukan 1. Kita boleh melihat calon dalam batas yang wajar dan didampingi oleh mereka  yang dipercaya. 2. Kita boleh bertanya mengenai hal-hal yang dianggap penting sebagai informasi untuk kita 3. Kita bisa mengenal pribadinya lebih mendalam melalui orang-orang  yang dekat dengannya 4. Jangan lupa berdoa kepada Allah karena Dialah  yang Maha Mengetahui  yang terbaik untuk kita 5. Yakinlah jika kita wanita  yang baik Allah pasti memberikan jodoh  yang baik untuk kita.

Q : Bagaimana menyikapi manusia yang suka membanding- bandingkan suku ini dan suku itu? Padahal yang kita tau kan Allah menciptakan segala perbedaan di dunia ini agar menjadi indah..
A : Nanda yang sholihah. Terhadap orang-orang yang bersikap seperti itu kita tidak usah mengambil hati. Hal tsb terjadi karena  ketidakfahamannya. Karena didalam Islam semua insan adalah sama kedudukannya dan  yang paling baik diantara kita adalah  yang bertakwa.  yang bisa kita lakukan adalah menumbuhkan  kesadaran dengan cara hikmah dengan memberi keteladanan berteman dengan semua suku. Bisa juga melalui diskusi ringan...

Q : Assalamu'alaikum bunda, gimana mengelolah fitrah cinta pada proses ta'aruf..saat paling terindah proses menuju ke akad..Agar cinta suci tetap terjaga bila bersamanya..
A : Nanda  yang manies...untuk menjaga proses tsb agar tidak terkontaminasi oleh rasa-rasa yang tidak Islami maka yang bisa dilakukan :
1. Jangan berlama-lama dalam antara proses ta' aruf hingga akad nikah.
2. Jangan terlalu sering berhubungan untuk hal-hal yang kurang penting
3. Jangan pernah bertemu tanpa didampingi orang  yang terpercaya (ini juga untuk hal-hal yang sangat urgen).
4. Jangan tinggalkan qiyammullail karena ini menjadi sarana untuk tazkiyyatunnafs
5. Jaga hati dengan membasahi lidah dengan memperbanyak shalawat nabi. Fadhilah membaca shalawat akan mendatangkan 10 kebaikan dan menghindari kita dari 10 keburukan.

Q : Ummi, fenomena  yang sering terjadi saat ini adalah sebagian orang yang belum menikah mengkhawatirkan jodohnya siapa dan dimana ketimbang meng"kepo"kan isi Al-Qur'an yang didalamnya justru banyak keindahan yang bisa kita tau. Kita semua tentu tau dan yakin jodoh sudah diatur oleh Allah sebelum kita lahir didunia ini. Bagaimana cara kita yang belum menikah untuk menghindari dari rasa khawatir akan jodohnya mi?
A : Nanda manies... kegundahan yang dialami sebagian jomblo adalah sesuatu yang manusiawi. Karena memang itu sifat insan punya rasa cemas, khawatir dll. Sekarang bagaimana untuk mengatasi hal-hal tsb, yaitu dengan cara :
a. Terus meningkatkan ma'rifah kalian kepada Allah. Karena dengan semakin kita mengenal pencipta kita. Akan menumbuhkan keyakinan  yang kuat bahwa apapun yang Allah taqdirkan atas diri kita adalah hal yang terbaik untuk kita.
b. Ditengah penantian itu terus persiapkan diri kita mjd wanita  yang baik. Dg memperbanyak amal sholih. Karena laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik.
c. Perbanyak kegiatan yang bermanfaat. Sehingga tidak ada waktu untuk melamun.
d. Minta doa dari orang yang sholeh agar kita dimudahkan jodoh terutama kepada orangtua kita.
e. Minta lah kepada Allah karena Dialah sebaik-baik pemberi pertolongan.

Q : Tanya umi. Ikut tentang jodoh bagaimana cara agar yakin bahwa dia adalah jodoh kita. Sedang keraguan terkadang muncul. Takut salah pilih, takut dia bukan orang  yang tepat. Menyakinkan diri bahwa dia orang  yang tepat umi..
A : Keraguan dalam diri kita terhadap sesuatu adalah hal yang lumrah. Maka untuk memantabkan hati kita tidak ada cara lain dengan meminta pertolongan Allah.
a. Sholat istikharah untuk meminta petunjuk Allah. Petunjuk ini  bisa datang dalam bentuk kemudahan proses pernikahan dll
b. Doa juga terus dilakukan dalam sholat fardhu. Mintalah pada Allah jika ia baik untuk kita, agama dan keluarga agar prosesnya dimudahkan dan jika tidak mohon dijauhkan.
c. Jika usaha tsb sudah dilakukan dan Allah memudahkan urusan kita berarti dia memang insyaAllah  yang terbaik untuk kita.

Q : Ummi dalam surat al-hujurat ayat 5 yang artinya "wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) ,yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu"
Fasik itu apa ya mi? Dan bagaimana caranya kita untuk meneliti berita bohong tanpa menyakiti si pembawa berita tsb?
A : Makna fasik secara syariat adalah keluar dari ketaatan. Terbagi dua. 1. Fasik akbar contohnya orang kafir.
2. Fasik kecil yaitu keluar dari sebagian ketaatan dan melakukan dosa besar. Seperti membunuh, berzinah, sumpah palsu dll.
Terhadap orang seperti ini kita harus berhati-hati terhadap berita  yang dibawanya karena bisa jadi adalah dusta. Sikap kita dengan cara  yang baik jangan langsung berkata yang tidak baik yang membuat pertengkaran ketika ada orang tersebut menyampaikan berita. Kita bisa mengatakan bahwa sesuatu harus disikapi dengan hati-hati karena berita  yang tidak benar bisa berdampak besar terhadap orang lain.

Q : Assalamualaikum ummi mau tanya...ketika kita yakin akan kebesaran allah,  meyakini segala ciptaannya. Soal alam semesta,  lautan,  bintang-bintang, rizki maupun jodoh. Pasti Allah sudah atur seindah mungkin. Tapi manusia slalu ada perasaan egois dan tidak puas,  gimana bun ketika kita hatinya sedang sakit misal ditinggal nikah sama seseorang kemudian ada fikiran kecewa kepada Allah n merasa allah ga adil kepada kita. Padahal itu ga boleh... gimana bun supaya kita tidak punya perasaan seperti itu terima kasih..
A : Rezki. Jodoh. Maut adalah hal ghaib  yang menjadi urusan Allah. Bisa jadi sesuatu  yang kita kira baik ternyata buruk untuk kita begitu juga sebaliknya. Ketika orang yang sudah kita rasakan sebagai jodoh kita ternyata karena suatu hal pernikahan menjadi batal. Nanda yakinlah sesungguhnya itulah yang terbaik untuk kita. Orang tersebut bukan yang terbaik untuk kita. Jangan berlama-lama dalam kekecewaan Allah tidak mungkin zalim terhadap hambaNya. Ilmu kita  yang terbatas membuat kita merasa Allah tidak adil. Padahal sesungguhnya dia dijauhkan Allah dari kita karena ia bukan yang terbaik untuk kita. Oleh karenanya nanda teruslah bermakrifah terhadap Allah. Sehingga kita ridha terhadap apa yang Ia tetapkan untuk kita ya nanda...

Q : Assalamualaikum bunda,,bagaimana cara kita menjelaskan ke orang suka menghina saudara muslimnya sendiri, misal ada yang ngatain ih jelek banget sih mukanya, padahal kan kita semua di ciptakan Allah  itu sama, dan bagaimana menghilangkan rasa ujub agar kita selalu bersyukur dengan rezeki yang di dapat jadi ga merasa berkurang terus bunda sedangkan rezeki sudah di atur oleh Allah,,jazakillah bunda.
A : Terhadap orang  yang bersikap seperti itu kita harus bersabar. Dia bersikap seperti itu karena ketidak pahaman. Mereka adalah objek dakwah kita. Beritahu dengan cara  yang hikmah bahwa sikapnya adalah keliru. Semua orang pada hakekatnya ingin terlahir cantik sempurna, namun takdir yang harus disyukuri ketika Allah menciptakan kita dengan keterbatasan.

Marilah kita tutup majelis ilmu kita hari ini dengan membaca istighfar, hamdallah serta do'a kafaratul  majelis
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين

dan istighfar

أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ

: Doa penutup majelis : 
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!