Home » , , » MENGAPA KITA SUSAH SHALAT MALAM

MENGAPA KITA SUSAH SHALAT MALAM

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Wednesday, February 17, 2016

Kajian Online WA Hamba الله SWT

Rabu, 17 Februari  2016
Narasumber : Ustadz Ruly
Rekapan Grup Nanda M115 (Layla)
Tema : Kajian Islam

Editor : Rini Ismayanti


MENGAPA KITA SUSAH SHALAT MALAM


Ibrahim bin Adham pernah didatangi oleh seseorang untuk meminta nasehat agar ia bisa mengerjakan shalat malam (tahajud). Beliau kemudian berkata kepadanya, “Janganlah engkau bermaksiat kepada Allah Azza Wajala di siang hari, niscaya Allah akan membangunkanmu untuk bermunajat di hadapan-Nya malam hari. Sebab munajatmu di hadapan-Nya di malam hari merupakan kemuliaan yang paling besar, sedangkan orang yang bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan itu."
Sementara Fudhail bin Iyadh berkata, “Jika engkau tidak mampu menunaikan shalat malam dan puasa di siang hari, maka ketahuilah bahwa engkau sebenarnya sedang dalam keadaan terhalang, karena dosa-dosamu begitu banyak."
Seseorang datang kepada Imam Ghazali untuk menanyakan kepada Beliau mengenai sesuatu yang menyebabkannya tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat. Beliau menjawab, “Dosa-dosamu telah membelenggumu."
Al-Hasan berkata, “Tidaklah seseorang meninggalkan shalat malam kecuali karena dosa yang dilakukannya. Oleh karena itu, periksalah diri kalian setiap malam ketika matahari terbenam, kemudian bertaubatlah kepada Robb kalian, agar kalian bisa mengerjakan shalat malam."
Dalam kesempatan lain, beliau menjelaskan, “Di antara pertanda seseorang itu tenggelam dalam dosa adalah bahwa dadanya tidak pernah lapang untuk bisa mengerjakan puasa di siang hari dan mengerjakan shalat sunnah di malam hari."

Sofyan Ats-Tsauri berkata, “Aku pernah terhalang (tidak bisa bangun) untuk mengerjakan shalat malam selama lima bulan
disebabkan satu dosa yang telah aku lakukan." Ditanyakanlah kepada beliau, “Dosa apakah itu? “Beliau menjawab, “Aku melihat seorang laki-laki yang menangis, lalu aku katakan di dalam hatiku bahwa itu dilakukannya sebagai bentuk kepura-puraan saja."
Sehingga termuat dalam satu atsar, "Orang yang beriman itu berada dalam lima tantangan; 
- orang Muslim (lainnya) yang menghasudnya,
- munafik yang membencinya,
- kafir yang memeranginya,
- syetan yang menyesatkannya
- & nafsu yang menentangnya.
"Tersebut juga dalam sebuah hadits, "Bahwa orang yang berat cobaannya adalah : para Nabi, kemudian yang mirip dengan mereka (meniti jalan seperti mereka)."

Abdullah bin Mas’ud pernah ditanya oleh seseorang, “Kami tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat". Ia pun menjawab,“Dosa-dosamu telah membelenggumu."
Demikian juga memakan barang yang haram akan menghalangi pelaksanaan shalat malam. Salah seorang dari kalangan Ulama mengatakan, "Betapa sering sesuap makanan itu menghalangi pelaksanaan shalat malam. Betapa sering pandangan itu menghalangi seseorang dari membaca satu surat dari Al-Qur’an."
Sungguh seorang hamba itu akan menyantap satu makanan atau melakukan sesuatu perbuatan yang menyebabkannya tidak bisa mengerjakan shalat malam selama satu tahun.
Demikian juga, kecintaan kepada dunia (hubbud dunya) bisa menghalangi seseorang untuk melaksanakan shalat malam.

Abu Thalib Al-Makki berkata, “Yang bisa menghalangi seorang
hamba dari melakukan shalat malam, atau yang menjadikannya lalai dalam waktu sekian lama, ada tiga hal. Yaitu,
1). menyantap makanan yang syubhat,
2). terus-menerus melakukan perbuatan dosa dan,
3). dominasi pikiran keduniaan ada di relungan hatinya.

Bertolak dari sini, kita bisa menyimpulkan bahwa yang bisa membantu seseorang agar bisa mengerjakan shalat malam itu adalah :
1. memakan makanan yang halal,
2. istiqomah di dalam bertaubat,
3. menjauhi makanan yang haram dan syubhat,
4. menjauhi dosa dan maksiat,
5. menolak dominasi pikiran keduniaan dan kecintaan kepada dunia dari dalam hati dengan cara selalu ingat mati dan memikirkan akhirat atau apa saja yang akan ditemui sesudah mati.

Sungguh, di antara shalat sunnah yang paling utama adalah shalat malam (tahajud).
Allah Ta'ala berfirman (yang artinya) : Pada sebagian malam itu, bertahajudlah kalian sebagai ibadah tambahan bagi kalian. (Dengan shalat malam itu) Allah pasti mengangkat kalian ke derajat yang terpuji (QS al-Isra’: 79).
Begitu pentingnya shalat tahajud ini, Rasulullah sampai menyuruh kita untuk “mengqadhanya” saat tertinggal. Beliau bersabda, “Jika kalian tertinggal dari menunaikan shalat malam karena sakit atau hal lain, hendaklah kalian menunaikan shalat dua belas rakaat (rawatib) di siang hari.” (HR Muslim).
Dalam hadits lain beliau bersabda, “Siapa saja yang ketiduran hingga tidak menunaikan shalat witir atau sunnah-sunnahnya, Hendaklah ia menunaikannya saat terjaga.” (HR Muslim).
Sebaliknya, Rasulullah "mencela” orang yang tidak melakukan shalat malam, padahal ia sering bangun tengah malam.
Beliau bersabda kepada Abdullah bin Amr bin al-’Ash, “Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan; ia bangun malam tetapi tidak menunaikan shalat malam.” (Mutaffaq ‘alaih).

Semoga Allah ringankan hati dan langkah kita untuk tunaikan shalat malam.
Wallahu a’lam

TANYA JAWAB 

Q : Apa saja si cara kita agar mudah bangun sepertiga malam untuk melaksanakan shalat malam ? Padahal sudah berbagai cara agar bisa bangun sepertiga malam tetapi selalu tidak bangun juga ustadz. Bagaimana solusinya ustadz ?
A :  Solusinya adalah 
- Perbaiki shalat wajibnya dulu...dengan tepat waktu..
- Perbanyak zikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, & takbir secara terus menerus sepanjang hari,
- Perbanyak Istighfar sepanjang hari,
- Merasa diri selalu butuh dengan ALLAH...
- Hindari maksiat di siang hari semampunya dan maksimalkan

Bila kelima kiat itu dah di jalankan, pasang Alarm HP dan jam Beker, in syaa ALLAH bangun 1/3 malam, harus Sayyidul istighfar yah..

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!