Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, April 26, 2014

Materi Kajian online wa HAMBA اللَّهِ SWT
Jumat, 25 April 2014
Pemateri : Ustad Dian Alamanda (Abu Danesh)
pj : Bunda Lia / Bunda Dewi

 السلام عليكم

Kita mulai dgn basmallah
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمُ
Temanya tentang satu talbis iblis yg sekarang tengah marak...
Yaitu perselingkuhan maya...
Online cheating, bukan online chatting yaaaa
Ini jauh lebih berbahaya dan perlu kita waspadai
Perkembangan teknologi maya ini selain mempermudah kita belajar, ternyata juga mempermudah iblis menjalankan misinya...
Mbak dewi tadi nanya apa yah?
Alhamdulillah ustz temanya pas banget..aq lg kena virus WA..

Para bunda jika tidak waspada, bisa terjebak pada beberapa hal... Misalnya...
1. Lalai mempergunakan waktu karena terlalu asik berinteraksi dgn gadget....
Coba diperhatikan, berapa lama kita menggunakan waktu untuk berinteraksi dgn gadget dibanding yg lain...
Misalnya waktu untuk ibadah, untuk suami, untuk anak2....
Yang kedua, ini yg lebih berbahaya, adanya sarana ikhtilat virtual....
Mudahnya berinteraksi secara privat melalui bbm, wa, email, chatting, facebook, ternyata bisa membawa bencana....
Jadi pesan singkat untuk kajian malam ini adalah....
Manfaatkan teknologi internet dengan bijak dan penuh kehati2an...
Ini sebagai pengingat bagi ana dan kita smua....
Kembali ke persoalan umum tentang perselingkuhan....
Ia bisa menimpa siapa saja yg tidak berhati2, lalai, dan lupa bahwa kita selalu dalam pengawasan Allah
Jika tdk bijak, ia bisa mendekatkan yang jauh sekaligus menjauhkan yg dekat...
Perselingkuhan bisa menimpa siapa saja...
Mulai dari ahli maksiat, ahli ibadah sampai ahli ilmu sekalipun
..
Harus diingat, perselingkuhan tdk terbatas pada perbuatan zina...
Nah, salah satu kecerdasan iblis ada disini
Ia membungkus keburukan dgn kebaikan...
Coba, siapa disini yg pertama kali bngun tidur yg dipegang gadget?
Dijawab masing2 dalam hati saja ya....
Kemudian berapa jam dalam sehari kita menatap layar gadget?
Padahal imam syafi'i pernah mengingatkan...
Kembali kepersoalan selingkuh....
Perseligkuhan itu bisa dibagi kedalam tiga jenis...
Yg pertama, selingkuh perasaan...
Tipe ini dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan batin yg mendesak
Kebutuhan yg mungkin tdk didapatkan dari pasangan sah...
Yg kedua, perselingkuhan fisik...
Perselingkuhan yg dilakukan semata karena dorongan biologis tanpa melibatkan perasaan...
Tipe yg ketiga yg paling berat....
Perselingkuhan yg melibatkan fisik dan perasaan....
Di dunia maya, banyak yg terjebak pada perslingkuhan tipe pertama...
Jika kita pernah terjebak dalam talbis iblis yg satu ini, segeralah bertaubat dgn taubat nasuha
Jika kita mulai nyaman berinteraksi secara pribadi dgn seseorang lalu muncul "rasa", segeralah istighfar dan berlarilah menjauh...
Sebagaimana firman Allah...
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا

(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
Alfurqon:68-70
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Yg kemudian menjadi urgen adalah, bagaimana caranya kita:
1. Mencegah agar perselingkuhan itu tdk terjadi, menimpa kita atau suami/istri kita.
2. Terapi dan langkah yg harus dilakukan jika perselingkuhan itu menimpa kita atau pasangan sah kita.
Para bunda mau membahas poin yg mana untuk malam ini? 1 atau 2?
Berikut beberapa tips anti selingkuh....
1. Berikan perhatian dan kasih sayang yg cukup.
2. Berusaha memenuhi kebutuhan biologis.
3. Hindari pertemanan/ lingkungan yg tdk baik
4. Menghindari ikhtilat baik fisik maupun di dunia maya
5. Menanamkan muraqabatullah
Ini beberapa poin yg bisa dilakukan sebagai pencegahan
6. Ridha dengan pasangan hidup yg diberikan dan berhenti mencari2 kesempurnaan...
Ada pertanyaan?
Malam ini mendadak ingin sharing ttg perselingkuhan....
Karena dalam waktu yg berdekatan ana memediasi beberapa kasus keretakan rumah tangga karena bbm/facebook/wa...
Bahkan ada sebagian kecil kasus yg melibatkan aktivis dakwah...
Semoga kita bisa saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran...
Luar biasa talbis iblis....
Padahal di dalam qur'an disebutkan syaithon itu lemah, sebagaimana manusia juga lemah...
Lalu jika sama-sama lemah, siapa yg akan memenangkan pertempuran?

Yg pertama, manusia dan syeitan sama2 lemah...
Hanya manusia yg berdoa memohon perlindungan Allah yg akan selamat....
Kedua, in syaa Allah di grup ini tdk ada yg terlibat perselingkuhan. Kajian ini diharpkan bisa dijadikan nasihat jika di sekitar kita ada saudara yg tengah dilanda prahara perselingkuhan....

Nah, bagi yg addicted dgn wa bbm facebook dan sejenisnya, harus dilakukan terapi disapih.
Tentu saja harus ditanamkan pentingnya waktu bagi seorang yg beriman,
Waktu adalah salah satu nikmat tertinggi yang diberikan Allah kepada Manusia. Sudah sepatutnya manusia memanfaatkannya seefektif dan seefisien mungkin untuk menjalankan tugasnya sebagai makhluk Allah di bumi ini. Karena pentingnya manajemen waktu ini maka Allah swt telah bersumpah pada permulaan berbagai surat dalam al-quran yang turun di mekkah dengan berbagai macam bagian dari waktu. 
Misalnya bersumpah: demi waktu malam, demi waktu siang, demi waktu fajar, demi waktu dhuha, dan demi masa. Semisal dalam surat Al-Lail ayat 1-2, Allah berfirman: 

وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى ﴿١﴾ وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى ﴿٢
“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang.”

Menurut pengertian yang popular di kalangan para mufassirin dan juga dalam perasaan kaum muslimin, apabila Allah bersumpah dengan sesuatu dari ciptaan-Nya, maka hal itu mengandung maksud agar kaum muslimin memperhatikan kepada-Nya dan agar hal tersebut mengingatkan mereka akan besarnya manfaat dan impressinya. 
Oleh karena itu, barang siapa terluput atau terlena dari suatu amal perbuatan pada salah satunya, maka hendaklah ia berusaha menggantikannya pada saat yang lain.
Sementara itu sunnah nabawiah juga mengukuhkan nilai waktu, dan menetapkan adanya tanggung jawab manusia terhadap waktu di hadapan ALLAH kelak di hari kiamat. Terlebih, ada empat pertanyaan pokok yang akan dihadapkan kepada setiap mukallaf di hari perhitungan kelak, dan ada dua pertanyaa dasar yang khusus berkenaan dengan waktu.

Tentang hal tersebut telah diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal ra, bahwa Nabi saw telah bersabda:

“Tiada tergelincir kedua telapak kaki seorang hamba di hari Kiamat, sehingga ditanya tentang empat hal, yaitu tentang umurnya di mana ia habiskan, tentang masa mudanya di mana ia binasakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan ia belanjakan, dan tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya.”

Begitulah, bahwa manusia bakal ditanya tentang umurnya secara umum dan tentang masa mudanya secara khusus.
Mulai sekarang harus diatur agar kita tdk terpasung...
Jgn sampai waktu untuk ibadah/kerja/keluarga tersita
Bisa jadi...
Misalnya, tentukan waktu khusus dan alokasi maksimal kapan kita boleh membuka wa/fb/bbm dsb
Harus ada niat kuat dan istiqomah
Kewajiban-kewajiban dan etika Islam telah menetapkan adanya makna yang agung, yaitu nilai waktu dan upaya memperhatikan setiap tingkatan dan setiap bagiannya. Kewajiban ini menyadarkan dan mengingatkan manusia agar menghayati pentingnya waktu, dan irama gerak alam, peredaran cakrawala, perjalanan matahari, planet-planet lain serta pergantian malam dan siang. Sebagaimana ditentukannya waktu-waktu untuk shalat, zakat, puasa, dan haji. 

Hal ini merupakan memberikan pelajaran bagi setiap muslim harus senantiasa sadar terhadap perputaran masa dan mengawasi gerak pergantiannya, sehingga tidak menunda-nunda waktu terhadap ibadah-ibadah yang telah ditentukan dan agenda-agenda harian yang telah direncanakan.

Waktu mempunyai karakteristik khusus yang istimewa. Kita wajib mengerti secara sungguh-sungguh dan wajib mempergunakannya sesuai dengan pancara cahayanya. Di antara karakteristik waktu adalah sebagai berikut:

a. Cepat habis. Waktu itu berjalan laksana awan dan lari bagaikan angin, baik waktu senang atau suka ria maupun saat susah datau duka cita. Apabila yang sedang dihayati itu hari-hari gembira, maka lewatnya masa itu terasa lebih cepat, sedangkan jika yang dihayati itu waktu prihatin, amaka lewatnya masa-masa itu terasa lambat. Namun, pada hakikatnya tidaklah demikian, karena perasaan tersebut hanyalah perasaan orang yang sedang menghayati masa itu sendiri. Kendati umur manusia dalam kehidupan dunia ini cukup panjang, namun pada hakikatnya umur manusia hanya sebentar, selama kesudahan yang hidup itu tibalah saat kematian. Dan tatkala mati telah merenggut, maka tahun-tahun dan masa yang dihayati manusia telah selesai, hingga laksana kejapan mata yang lewat bagaikan kilat yang menyambar.

b. Waktu yang telah habis tak akan kembali dan tak mungkin dapat diganti. Inilah ciri khas waktu dari berbagai karakteristik khusus waktu. Setiap hari yang berlalu, setiap jam yang habis dan setiap kejapan mata yang telah lewat, tidak mungkin dapat dikembalikan lagi dan tidak mungkin dapat diganti.

c. Modal terbaik bagi manusia. Oleh karena waktu sangat cepat habis, sedangkan yang telah lewat tak akan kembali dan tidak dapat diganti dengan sesuatu pun, maka waktu merupakan modal terbaik. Modal yang paling indah dan paling berharga bagi manusia. Keindahan waktu itu dapat diketahui melalui fakta bahwa waktu merupakan wadah bagi setiap amal perbuatan dan segala produktivitas. Karena itulah, maka secara realistis waktu itu merupakan modal yang sesungguhnya bagi manusia, baik secara individu (perorangan) maupun kolektif atau kelompok masyarakat.
Maka di setiap grup sebaiknya dibuat aturan agar membernya tdk terlena...
manejemen waktu, menurut islam, Selain itu, memenej waktu untuk merencanakan, mengatur, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada haruslah memiliki landasan-landasan berikut.

1. Pengetahuan kaidah yang rinci tentang optimalisasi waktu
Setiap muslim, hendaknya memahami dan mengetahui kaidah-kaidah yang rinci tentang cara mengoptimalkan waktunya. Hal ini bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan dirinya dan orang lain. Tokoh-tokoh seperti Imam Ibnul Jauzi, Imam Nawawi, dan Imam Suyuthi adalah orang-orang yang menjadi teladan bagi orang-orang yang bisa mengoptimalkan waktu semasa hidupnya.

2. Memiliki manajemen hidup yang baik
Setiap muslim haruslah pandai mengatur segala urusan hidupnya dengan baik, menghindari kebiasaan yang tak jelas, matang dalam pertimbangan dan mempunyai perencanaan sebelum melakukan pekerjaan. Ia harus berpikir, membuat program, mempersiapkan, mengatur dan melaksanakannya.

3. Memiliki Wudhuhul Fikrah
Seorang muslim haruslah memiliki keluasan atau fleksibilitas dalam berpikir, seperti mampu berpikir benar sebelum bertindak, berpengetahuan luas, mampu memahami substansi pemikiran dan paham. Hal itu penting sebagai dasar pengembangan berpikir ilmiah.

4. Visioner
Seorang muslim juga harus memiliki pandangan jauh ke depan, bisa mengantisipasi berbagai persoalan yag akan terjadi di tahun-tahun mendatang.

5. Melihat secara utuh setiap persoalan
Setiap orang yang dapat mengatur waktunya secara optimal, tidak melihat masalah secara parsial. Karena bisa jadi, persoalan itu memiliki kaitan dengan yang lainnya.

6. Mengetahui Perencanaan dan skala prioritas
Mengetahui urutan ibadah dan prioritas, serta mengklasifikasi berbagai masalah adalah faktor penting dalam mengatur waktu agar menghasilkan kerja yang optimal. Dengan membuat skala prioritas, akan menghindarkan dari ketidakteraturan kegiatan.

7. Tidak Isti’jal dalam mengerjakan sesuatu
Mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa-gesa dan berdasar pada ketenangan jiwa yang stabil merupakan landasan yang penting dalam mewujudkan hidup yang lebih baik.
Sementara, orang yang musta’jil menginginkan agar dalam waktu singkat ia mampu melakukan hal-hal yang terpuji, sekaligus meninggalkan hal-hal yang tidak terpuji. Hal ini jelas tidak sesuai dengan sunah kauniyah, yaitu hukum alam dan kebiasaan.

8. Berupaya seoptimal mungkin
Jika kita menginginkan terwujudnya aktivitas amal shalih, maka secara optimal kita harus mengarahkan diri pada persoalan itu sesuai kemampuan yang ada pada diri kita.
Sebagai penutup, mari kita renungi seberapa baik kita mengisi waktu hari ini...
Lakukan muhasabah...
Lalu tentukan, perbaikan apa yg bisa kita lakukan untuk esok hari...
Lakukan perubahan sedikit demi sedikit, namun konsisten...
Setuju dgn mbak Dewi, mari kita tutup dgn doa kafaratul masjid, dan memohon agar esok hari kita lebih baik dari hari ini.
آمِيْنُ... آمِيْنُ... آمِيْنُ... يَا رَبِّ الْعَالَمِينَ

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!