Materi Kajian online wa HAMBA اللَّهِ SWT
Kamis, 24 April 2014
Pemateri : Ustad Tino Warsito
pj : Bunda Hesti
Bissmillahirrahmanirrohiim
Prinsip yang berbeda dengan suami
jawab:
Subhanallah, maha suci Allah yang menggengam setiap episode kehidupan
dan dalam kekuasaanNya setiap diri menjalani setiap bentuk episode
kehidupan. Yang pasti bentuk episode apapun pastilah itu yang terbaik
yang diberikan oleh Allah...
Agar tetap terjaga aib dan penderitaan seseorang.
Seperti yang sudah diketahui, Tidaklah Allah akan memberikan ujian dan cobaan diluar batas kemampuannya
ahsannya tidak
"Sampaikan kebahagian itu kepada orang lain, dan cukuplah Allah dan dirinya merasakan suatu "penderitaan" dalam kehidupan.
Itulah
sering kali saya sampaikan, sharing ilmu, ta'lim apalagi curhat itu
sebaiknya dalam majelis liqo atau bertemu langsung, selain itu
silaturahim juga akan terasa ribathul ukhuwwahnya...
Jadikan media itu utk komunikasi saja atau hanya utk sharing ilmu saja, tanpa ada curhat...
Itu malahan baik, sharing pengalaman yang membuat orang lain termotivasi dan bahagia...
Untuk
majelis liqo, jangan diartikan sempit, apalagi hanya berfikir dimiliki
satu jamaah... Majelis liqo itu majelis ta'lim yang langsung berkumpul
bertemu dengan mustami lainya, berhadapan langsung dengan ustadnya...
Saat ini begitu banyak majelis ta'lim seperti itu...
Seringlah menghadiri majelis ta'lim, karena asal dari tholabul ilmu itu adalah mendatangi langsung...
Disitulah
keberkahan bahkan ampunan Allah akan diberikan, ketika berkumpulnya
orang2 yang disana ada tausyiah dengan al qur'an dan sunnah
disampaikan... Bahkan selain silaturahim ada sesuatu energi yang hanya
bisa dirasakan oleh orang yang memiliki iman yang kuat, yaitu ukhuwwah
islamiyah
Subhanallah.. Bersyukurlah buat orang2 yang
dipilih oleh Allah utk mengalami pengalaman yang luar biasa dalam
hidupnya dan tetap istiqomah dalam menjaga keimanan dan syariatnya...
subhanallah saya bisa merasakannya itu, merinding rasanya jika mengalami itu
Sesuatu banget kayanya...
Dan benar2 terasa ukhuwah itu, meskipun tidak kenal
Itulah ukhuwah yang didasari oleh iman, tidak mengenal batas, suku, nasab, kenal ataupun tidak, karena iman itu universal...
Karena
dengan hati bersih dan keimanan yang kuat semua permasalahan dapat
terjawab, sebab adakalanya syariat akan bertentangan dengan logika dan
pikiran, tetapi dengan hati yang bersih dan keimanan semua akan diterima
dengan ridho...
Saya akan coba sharing masalah talak secara umum saja...
Setelah
dewasa Nabi Ismail memiliki isteri yang pernikahannya tidak diketahui
oleh ayahnya, Nabi Ibrahim, karena sedang berkelana untuk berdakwah...
Suatu ketika Nabi Ibrahim berkunjung ke mekkah untuk menemui Nabi
Ismail, tetapi Nabi ismail sedang tidak ada, dan ditemui oleh istrinya,
kemudian Nabi Ibrahim bertanya, "Bagaimana kehidupanmu dengan ismail"?
Istrinya menjawab, "kehidupanku sangat susah dan serba kekurangan", "oh
begitu", kata Nabi Ibrahim, sebelum pulang ,Nabi Ibrahim menitipkan
pesan kepada istrinya Nabi Ismail, "tolong sampaikan kepada suamimu,
agar mengganti daun pintunya"
Pesan Nabi Ibrahim itu
disampaikan kepada suaminy, Nabi Ismail."Tadi ada orang yang datang
mencarimu, bernama Ibrahim" kata istrinya, "oh itu ayahku, apakah beliau
menitipkan pesan," kata Nabi Ismail. "Ya, beliau berpesan agar engkau
mengganti daun pintunya" begitu kagetnya nabi ismail, mendengar itu,
yang kemudian mengatakan kepada istrinya, "Pesan itu memerintahkan aku,
untuk menceraikanmu wahai isteriku, maka saat ini juga aku ceraikan
engkau"
Kisah kedua, dikisahkan oleh abu bakar...
Lanjutan
kisah Nabi Ismail tadi, sekian waktu nabi ismailpun menikah kembali
dengan wanita lain, itupun tidak diketahui oleh ayahnya, karena sedang
berkelana untuk berdakwah... Suatu ketika, Nabi Ibrahimpun berkunjung
kembali ke mekkah untuk menemui Nabi Ismail, tetapi lagi-lagi ismailpun
tidak ada dirumah dan hanya ditemui oleh istri barunya. Nabi Ibrahim
bertanya,"Bagaimana kehidupanmu dengan ismail", istrinya menjawab," aku
sangat bahagia dengan segala kekurangan dan keterbatasan ini", kemudian
Nabi Ibrahim menitip pesan sebelum pulang, "Tolong sampaikan kepada
ismail, agar dia menjaga daun pintunya". Kemudian ketika ismail datang,
pesan itu disampaikan kepadanya, "Tadi ada seorang yang datang bernama
ibrahim", "Oh beliau ayahku, apakah beliau menitipkan pesan", istrinya
menjawab, "ya, beliau berpesan, agar engkau menjaga daun pintunya",
tersenyumlah nabi ismail kemudian menyampaikan kepada istrinya, "pesan
itu artinya aku harus menjagamu"
“YA ALLAH...
sesungguhnya
Engkau mengetahui bahwa hati kami telah berhimpun kerana mencitai-Mu,
bertemu untuk mematuhi Mu, bersatu memikul beban dakwah-Mu, hati-hati
ini telah mengikat janji untuk setia memperjuangkan syari’at-Mu.
Maka kuatkanlah ikatan ukhuwah kami semuanya...
💕🐾💕🐾💕🐾💕🐾💕🐾💕🐾💕🐾💕🐾💕🐾
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT