AKHLAK KEPADA ALLAH

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, November 28, 2014

KAJIAN ONLINE HAMBA اللهِ NANDA 101 & 102
Hari/Tanggal : Kamis, 27 November 2014
Materi : Kajian Islam
Narasumber : Ustadz Tri
Admin : Tari/Dewi
Editor : Ira Wahyudiyanti & Hernizah M.R


Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaykum wr. wrb.

THESE TOO WILL PASS...
Buat Nanda-Nandaku

Alkisah, ada seorang raja yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Pada suatu hari, Sang Raja meminta kepada tukang emasnya yang sudah tua renta untuk menuliskan sesuatu di dalam cincinnya. Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman & perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran untuk hidup saya". Berbulan bualan si tukang emas yang tua itu membuat cincinnya, lalu lebih sulitnya menuliskan apa yang penting di cincin emas yang kecil itu. Akhirnya setelah berdoa & berpuasa, si tukang emas itupun menyerahkan cincinnya pada Sang Raja. Dan dengan tersenyum, Sang Raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, "DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU" (These too, will pass). Awalnya Sang Raja tidak terlalu paham dengan apa yang tertulis di sana. Tapi, suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan kerajaan yang pelik, akhirnya Ia membaca tulisan di cincin itu & Ia pun menjadi lebih tenang, “Dan Inipun akan berlalu!”. Dan tatkala Ia sedang bersenang2, Ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lantas Ia menjadi rendah hati kembali.

Ketika Kita lagi punya masalah besar ataupun sedang lagi kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat itu, "Dan inipun akan berlalu" (These too, will pass). Kalimat ini, kalau Nanda renungkan dengan bijak akan mengantarkan diri kita pada keseimbangan hidup. Tidak ada satupun yang langgeng. Jadi, ketika kita punya masalah, janganlah terlalu bersedih. Tatkala Kita lagi senang, jangan terlalu kelewat senang. Ingatlah, apapun yg kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu. “Semua yang ada di bumi itu akan sirna. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (Ar Rahman:26-27). Nanda, Allah juga telah berfirman: “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” (Al Hadid:22-23).

Nanda, Allah senantiasa akan memberikan yang terbaik meskipun yang baik itu seringkali kita kita anggap buruk. Allah sajalah yang mengetahui kebaikan dan keburukan yang sejati sementara penglihatan, penilaian, dan pengetahuan kita bersifat semu dan terbatas (QS Al-Baqarah : 216).  216. …”boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.

Nanda terkadang karena sesuatu yang tidak kita suka kita benci, marah, ke teman, ke adik, ke kakak, bahkan ke ayah bunda kita, dan kita baru tersadar bahwa itu baik untuk kita setelah terjadi, pernah kan…. Marah, benci akan sesuatu hal itu manusiawi, namun kita harus bisa mengontrolnya, dan segera sadar bahwa apapun itu pasti Allah punya rencana terhadap kita. Jangan sedikitpun Nanda berprasangka buruk kepada Allah: Nabi bersabda dalam hadits Qudsi: "Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku." [HR.Turmudzi]

Ketika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh manusia ingatlah Allah, karena dengan keyakinan, ucapan dan amal kita bisa jadi merupakan sebab untuk dapat keluar dari kemelut, memberi ketegaran jiwa dan ketenangan. Sebagaimana firman Allah
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS.Ar-Ro'd:28).

Nanda, Jadikan sholat sebagai kebutuhan, tilawatil quran sebagai kebiasaan, dan dzikir sebagi kekuatan ruhiyah nanda untuk bisa menghadapi segala persoalan dan yakinlah bahwa semua itu akan berlalu. Betapa Allah senantiasa memberikan yang terbaik kepada kita sebagai hamba sampai Rasulullah SAW menyatakan bahwa tidaklah seorang hamba ditimpa musibah – meskipun hanya tertusuk duri di kakinya atau tersandung batu – kecuali Allah pasti akan menghapuskan satu dosa darinya. Bahkan Allah seringkali menimpakan sakit kepada seorang mukmin sebagai kaffarah (penghapus dosa) baginya. Adapun terhadap orang yang ingkar kepada-Nya, justeru Allah seringkali memberikan istidraj (penundaan siksa) kepadanya sampai akhir hayatnya agar Allah bisa menyempurnakan adzab-Nya di Hari Perhitungan kelak. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Semoga nanda menjadi hamba yang terbaik bagi orang tua dan agama. Wallahu’alam... 


TANYA JAWAB
1.      Ustadz bertanya diluar topik.. saya tinggal dengan non muslim di mes, cuma ada 1 kamar kosong yang kami jadikan tempat ibadah. Saya shalat, dll di kamar itu. Dia yang non muslim ibadah disitu juga. Masalah tidak ustadz? Syukran
Jawab: 
Itukan hanya kamar.. sepanjang tidak ada najis, patung, berhala, gambar, boleh-boleh saja.

2.      Saya kan merantau suka dilarang pulang sering-sering sama orangtua.. selama ini nurut kalau dilarang. Tapi kalau pulangnya tidak usah bilang-bilang bagaimana?
Jawab:
Sebaiknya bilang dengan maksa daripada tidak bilang. Setidaksetujunya ortu tetap akan mendoakan kita dalam perjalanan. 

3.      Kalau tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan presiden, menteri, atasan, baiknya bagaimana? Apa sabar saja dan berfikir ini pun akan segera berlalu?
Jawab:
Super sekali. Ini ada materi tersendiri bagaimana berdakwah dengan penguasa. Tapi inti kajian tadi ketika dapat nikmat bersyukur ketika dapat ujian bersabar. Nah sebelum sampai tingkat sabar, tentunya harus ada ikhtiar dulu baru tawakkal. Ibarat nanda mau ujian besok yang pelajaran nya paling nanda tidak suka terus nanda bilang ke ortu "sabar Mah, ujian pasti berlalu" nanda langsung tidur dan tidak belajar. Apa yang terjadi? ujian pasti berlalu tapi, ujian berikutnya datang #mamah marah

4.      Ustadz, bagaimana ciri-ciri orang yang sabar? Apa orang yang sabar tidak boleh kecewa walaupun dalam hati ustadz? Maaf sebelumnya
Jawab:
Ciri-ciri orang sabar:
a.       Tetap giat belajar / bekerja
b.      Optimis 
c.       Tidak mudah marah
d.      Rajin beribadah
e.       Tetap  membantu orang lain
f.       Tidak berbicara mudah mengumpat
g.      Berusaha mengalah demi kebaikan, dst.
Bersabar boleh saja, kecewa itu manusiawi, tapi segera sadar dan maju lagi semangat, Allahu akbar

5.      Mau tanya ustadz, ini kebalikan pertanyaan sebelumnya yang disuruh jangan sering-sering pulang.. Kalau ini orang tua malah nyuruh sering-sering pulang bahkan nyuruh tidak usah lagi merantau, sementara kita tidak mau dengan alasan di daerah tempat merantau kita sudah punya amanah dakwah, dan bisa explore dalam berdakwah, plus sudah jatuh cinta dengan kota tempat merantau, hihi.. memang hal ini tidak disampaikan kepada orang tua. Seandainya pulang maka pasti akan memulai dari nol kembali semuanya dan ada perasaan khawatir aktivitas ibadah dan dakwah akan berpengaruh pada kondisi lingkungan keluarga yang masih awam. Dalam hal ini kita harus bagaimana ustadz?, apakah harus mematuhi keinginan orang tua dan keluarga?
Jawab:
Ini masalah hati dan ikatan silaturahmi. Dihitung kembali manfaat sama mudharatnya, sering seringlah istikharah kalau ditelpon suruh pulang dan selalu gunakan kata-kata yang terbaik untuk ortu 

6.      Apa jodoh itu takdir yang bisa diusahakan? Saya pernah dengar  bahwa sejauh apa kita bertahan kalau bukan jodoh pasti terpisah. Apa itu benar ustadz? Maaf sebelumnya melenceng dari tema 
Jawab:
Takdir sudah tertulis apakah bisa berubah... kalau sudah terjadi tidak bisa berubah tapi untuk yang sedang dan akan terjadi Allah memberi jalan. Lanjut dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim). Rasulullah SAW pernah bersabda : “Silaturrahmi dapat memperpanjang umur dan sedekah dapat merubah taqdir yang mubram” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad). Begitupula dengan jodoh bisa dengan ikhtiar sesuai syariah dan sunnah Rosul.
7.      Bagaimana kita senantiasa menjadi diri yang selalu bersyukur kepada Alloh... Sedangkan manusia selalu kurang saja?
Jawab:
Nanda bisa melakukan ini :
a.       Buat daftar hal-hal yang bisa kita syukuri. Lihat diri kita sempurna diciptakan Allah. 
b.      Biasakan mengucapkan terima kasih. 
c.       Ingat-ingat hal-hal baik yang menimpa kita
d.      Lihat lah ke bawah... masih banyak yang tidak seberuntung kita 

8.      Bagaimana kita mengetahui kalau yang kita inginkan itu adalah yang terbaik menurut Allah?
Jawab:
Kita tidak bisa mengetahuinya. Dalam surat Al Baqarah: 216 kalimat terakhir. Namun nanda bisa merasakan sesudah nanda tawakkal dan mengikhlaskannya hingga hati lebih tenang, nyaman, dst.

9.      Bagaimana caranya mengikhlaskan sesuatu yang membuat kita jengkel?
Jawab:
Jengkel... sakitnya tuh disini ya. Rasulullah dalam suatu riwayat pernah menyebut seorang sahabat yang dijamin masuk surga. Para sahabat lain heran karena dalam pandangan mereka si fulan ini biasa-biasa saja amalnya. Setelah diselidiki si fulan ini setiap malam selalu mengingat dan memaafkan kesalahan orang yang pernah menyakiti nya. Berat memang untuk mudah memaafkan, mengikhlaskan, dan butuh latihan. Firman Allah: ”Dan bersegeralah kamu untuk mendapat ampunan Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang senantiasa menafkahkan hartanya baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memberi maaf atas kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang mencintai kebaikan.”(Ali Imran: 134)

10.  Ustadz bagaimana supaya hati terkontrol dengan baik, sebentar-sebentar mengeluh, sebentar-sebentar bersyukur?
Jawab: 
Hati yang didalamnya bersemayam iman memang begitu nanda kadang naik kadang turun. Ibaratnya seperti baterai HP, perlu dicharge dengan makanan ruhiyah:  tilawah, qiamulail, dzikir dan doa. Belajar memaafkan dan mengikhlaskan ketika dalam kesenangan kita bersyukur dalam kesusahan kita bersabar. (Ar-Ra`d):28 - (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

11.  Ustadz afwan, kenapa ya sering banget merasa kok doa-doa belum di kabulkan oleh Allah, kadang sempat bertanya kenapa ya Allah doa ku kok belum di kabulkan?  Pertanyaan seperti itu ke Allah dosa tidak ustadz?
Jawab:
Apakah dosa? wallahu alam,  itu hanya kilaf karena ketidaktahuan kita. Tapi nanda agar tidak berprasangka doa itu pasti dikabulkan tapi dengan 3 cara:
a.       Langsung dikabulkan sesuai hajat nya 
b.      Diganti dengan yang lebih baik, tapi kebanyakan hambanya tidak sadar 
c.       Dikabulkan nanti ketika di akhirat.

12.  Lelah meminta kepada Allah dosa tidak ustadz?
Jawab:
Lelah, capek, itu manusiawi.. yang berdosa ketika kita putus asa... tetap semangat nanda, tetap doa dan silaturahim dengan orang-orang yang baik dan sholih. Grup ini salah satu tempat silaturahmi... subhanallah banyak orang-orang baik disini. Tetap minta doa lewat ibu... sedekah ke anak yatim dengan titip doa lewatnya. Sekali lagi tetaplah berdoa, inshaa Allah:
a.       Langsung dikabulkan sesuai hajat nya 
b.      Diganti dengan yang lebih baik, tapi kebenyakan hambanya tidak sadar 
c.       Dikabulkan nanti ketika di akhirat.

13.  Di jawaban yang sebelumnya tadi, ustadz menyebutkan sedekah dan titip doa ke anak yatim. Di tempat saya ada panti dimana kalau kita mau sedekah, kita harus nulis nominal sedekah kita berapa dan doa yang kita minta apa saja. Nah pertanyaan saya, kalau kita menulis nominal apa tidak termasuk riya'? Kalau kita menulis doa yang diminta apa kita termasuk orang-orang yang tidak ikhlas karena mengharap timbal balik?
Jawab:
Sebaikny cari tempat anak yatim yang lain... atau cari anak yatim langsung jangen lewat yayasan. Baca buku tentang keajaiban sedekah dan buku LA TAHZAN


Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Demikian kajian hari ini. Kita tutup dengan hamdalah, istighfar 3x, dan doa kafaratul majelis.
Doa Kafaratul Majelis

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك 

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamualaikum wr wb

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!