Hari / Tanggal : Senin, 03 November 2014
Narasumber : Ustadz Abdullah Haidir Lc
Notulen : Ana Trienta
Notulen : Ana Trienta
بسم الله... كيف حالكن يا اخواتي.... عساكن طيبات...... درسنا اليوم عن الايمان الكتب ، اليس كذلك؟
Thayib, jadi pake bahasa arab nih kajiannya? Ok deh, saya juga lom tentu bisa pake bahas Arab, cuma gertak doang sudah ada yang nangis tuh..
Thayib, bahasan kita kali ini tentang rukun iman ketiga, yaitu iman terhadap kitab-kitab Allah. Bahasannya pendek nih, jadi cepet selesai In sya Allah. Yang penting tentu bukan semata teorinya, tapi bagaimana kita dapat meyakini dan menangkap maksud dari keimanan kita thd adanya kitab-kitab Allah dan untuk apa semua itu Allah turunkan?
Jadi, ketika Allah perintahkan manusia tuk beribadah, maka Dia turunkan para Nabi untuk menyampaikan dan mengajarkannya. Tidak cukup sampai disitu, Dia turunkan pula kitab-kitabNya melalui para Nabinya yang berisi hukum-hukum dan ajaran-ajaran sebagai panduan untuk beribadah. Maka dengan demikian, sangat kuatlah perintah ibadah ini diberlakukan dan sangat kuat pula perintah untuk menjadikan hukum dan syariat Allah sebagai pedoman kehidupan. Sehingga permasalahan yang penting dipahami dan diyakini disini adalah bukan semata apakah kita sudah beribadah atau belum? Atau apakah kita sudah taat kepada Allah atau belum? Tapi yang juga tidak boleh kita lupakan adalah, bagaimanakah kita beribadah kepada Allah? Bagaimanakah kita taat kepada Allah? Jangan sampai ada orang yang mengajarkan berbagai amalan yang berdasar, lalu ketika ditegur dia akan katakan, "Masa orang beribadah dilarang?" Atau "Itukan baik, masa tidak boleh?"....dst....
Jadi inti dari diturunkannya para Nabi dan Kitab-kitab Allah adalah bagaimana agar ibadah kita serta pola hidup kita terlaksana berdasarkan petunjuk dan panduan yang telah Allah tetapkan. Ini sesungguhnya perkara yang sangat aksiomatis sekali. Karena Allah yang menciptakan kita, Dialah yang paling tahu kebutuhan dasar kita. Maka Dialah yang paling berhak mengeluarkan aturan-aturan tentang tatacara kehidupan kita.
Contoh sederhana yang sering disampaikan adalah, bahwa teknis dan aturan penggunaan suatu produk, yang paling berhak mengeluarkannya adalah pihak yang memproduk barang tsb. Misalnya HP merek Samsung, maka cara penggunaannya kita akan cari handbook yang dikeluarkan oleh samsung sendiri....dst...
Thayib, itu baru mukadimah. jadi panjang juga nih. Kita lanjutkan ya....
Jadi, beriman kepada kitab-kitab Allah ada dua; Yang bersifat global dan yang bersifat terperinci. Yang bersifat global maksudnya adalah kita beriman bahwa Allah Taala telah menurunkan kepada para nabinya kitab-kitabNya. Semua Nabi diturunkan kepadanya kitab-kitab. Cuma ada yang disebutkan nama-nama kitabnya ada yang tidak. Silakan dibuka surat Albaqarah ayat 213...siapa yg mau bantu carikan?
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Al-Baqarah : 213)
Thayib, disebutkan disitu....
وانزل معهم الكتاب بالحق...
Dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar....
Ini keimanan yang bersifat global sedangkan yang terperinci adalah beriman kepada kitab-kitab Allah yang telah Allah sebutkan dalam Alquran. inipun ada yang sifatnya global dan terperinci. Yang global maksudnya adalah, bahwa kita harus mengimani nama-nama kitab yang telah Allah turunkan kepada nabi-nabi tertentu; Seperti kitab Taurat kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, Injil kepada Nabi Isa serta Alquran kepada Rasulullah saw... juga termasuk suhuf kepada Nabi Ibrahim alaihimussalam....
Akan tetapi, kld kitab-kitab selain Alquran, kita cukup beriman secara global saja, tidak terperinci. Walaupun jika yang terkandung didalamnya benar-benar firman Allah. Apalagi jika ternyata banyak bukti yang menunjukkan telah terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang sesudahnya. Karena setelah turun Alquran, semua kitab-kitab tidak berlaku ketentuannya untuk umat ini kecuali jika memang masih diakui sebagai ajaran dalam Alquran. Adapun keimanan yang bersifat terperinci hanya berlaku terhada Alquran baik dari segi teksnya maupun maknanya semua harus kita imani.
Thayib akhawati fillah sampai disini dahulu sudah menjelang zuhur pula di Riyadh, silakan jika ada yang bertanya...
TANYA JAWAB
TANYA JAWAB
GRUP 107
1. Kitab Allah selain alquran kan ada injil, taurat dan zabur. Lantas apakah masih ada kitab zabur dan taurat saat ini?
Jawab
Selain Alquran, sudah tidak ada lagi kitab yang autentik sekarang ini, kalaupun ada, tetap saja tidak dapat dijadikan pedoman kecuali dia semakna kandungannya dengan Alquran....
2. Bukankah Alquran adalah kitab yang sempurna tapi mengapa injil masih banyak beredar?
Jawab
Injil yang banyak beredar bukanlah injil yang dimaksud dalam Alquran. Injil yang sekarang ditulis setelah ratusan tahun wafatnya Nabi Isa dibandingkan dengan umat Islam, injil yang sekarang lebih cocok disebut kitab tafsir
3. Kitab injil kan di bawa nabi Isa, tapi mengapa orang kristen malah menyembah yesus maryam dan roh kudus?? Apa karena injil yang beredar sekarang udah banyak campur tangan manusia ya, jadi ga murni lagi?
Jawab
Betul, injil diturunkan kepada Nabi Isa. Perkara orang kristen menyembah Nabi Isa, itu memang penyimpangan. Berdasarkn informasi yang saya dapat, tidak ada sstupun ayat yang menyatakan pengakuan nabi Isa bahwa dia adalah tuhan yang harus disembah. Perkara penyimpangan terhada taurat dan Injil sudah ada sejak Alquran diturunkan dan sudah disampaikan dalam Alquran. Lihat An Nisa ayat 46 AlMaidah ayat 13
مِّنَ ٱلَّذِينَ هَادُوا۟ يُحَرِّفُونَ ٱلْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ وَيَقُولُونَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَٱسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَرَٰعِنَا لَيًّۢا بِأَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِى ٱلدِّينِ ۚ وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَٱسْمَعْ وَٱنظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَأَقْوَمَ وَلَٰكِن لَّعَنَهُمُ ٱللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا٤٦
"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan): "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis."
(QS. An nisa :46)
فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَٰقَهُمْ لَعَنَّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَٰسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ ٱلْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ ۙ وَنَسُوا۟ حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَآئِنَةٍ مِّنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱصْفَحْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ١٣
"(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."
(QS Al-maidah:13)
GRUP 111
1. Para ulama berkata bahwa didalam al-quran terbagi menjadi dua tentang pemahaman surat ada surat yang secara langsung kita bisa mengerti isinya dan menjadi pedoman kehidupan kita dan ada yang hanya Allah SWT yang tahu maknanya dan maksudnya, bagai mana menurut pak ustad,bisa kah dijelaskan? Syukron
Jawab
Ya, memang demikian, lebih tepatnya bukan surat, tapi ayat-ayat bahkan dapat dibagi 3:
- Ada ayat-ayat yang dapat dipahami langsung sehingga orang awam pun dapat memahaminya seperti ayat-ayat tentang perintah ibadah, shalat, dll.
- Ada ayat-ayat yang hanya dapat dipahami dengan kajian mendalam, ini biasanya para ulama dan kalangan pelajar yang dapat memahaminya. Orang awam pun bisa memahaminya, tapi harus dengan belajar tekun misalnya ayat-ayat tentang hukum-hukum tertentu secara khusus atau ayat-ayat mutasyabihat, yang maknanya masih samar...dll
- Ada ayat-ayat yang hanya Allah yang tahu, misalnya huruf-huruf di awal surat seperti alif laam miim dll, biasanya para ulama menjelaskan ayat ini dengan komentar, hanya Allah yang tahu maksudnya
2. Aku pernah baca berbagai macam pendapat tentang tilawah, menyentuh al-quran dan menstruasi. Bagaimana menurut ustadz?
Jawab
Masalah wanita haidh, yang disepakati adalah dilarang menyentuh mushaf. Adapun membacanya ada perbedaan pendapat. Jumhur ulama berpendapat dilarang membaca Alquran bagi wanita haidh, sebagian ulama membolehkan asal tidak menyentuh, jika ada keperluan, seperti mengajar atau murajaah hafalan, pendapat kedua cukup bagus...
GRUP 119
1. Ustadz, sekarang Alquran sudah bisa di donwload di hp. Apakah kalo kita cendrung membaca Alquran yang dari hp tidak apa-apa dari pada Alquran yang biasa? Soalnya kalo kita sering mobile / melakukan perjalanan jauh/ dekat lebih cepat dan simple membaca yang dari hp ustadz. syukron sebelumnya ustadz.
Jawab
Membaca Alquran via HP tidak apa-apa, khususnya dalam kondisi tertentu, akan tetapi lebih baik jika kita baca lewat mushaf. Banyak godaannya kalo lewat hp
GRUP 121
1. Selama ini kita hanya mengetahui kitab terakhir, yaitu Al qur'an. Bagaimana dengan keadaan kitab-kitab sebelumnya? Seperti zabur, taurat dan injil. Apakah pada saat ini kitab tersebut masih dipelajari? Jazakallaah
Jawab
Kitab-kitab selain Alquran cukup kita imani secara global, tidak ada perintah atau anjuran untuk mempelajarinya. Justru tidak boleh jika hal itu semata dilandasi dengan keinginan mengikutinya, sebab yang berlaku sekarang adalah Alquran. Rasulullah saw pernah memarahi Umar bin Khatab karena memegang lembaran-lembaran dalam kitab Taurat tapi kalau tujuannya mengkaji untuk membantah keyakinan Kristen atau Yahud, tidak mengapa dengan syarat pemhamannya dan keyakinannya terhada Alquran sudah baik...
GRUP 122
1. Afwan ustad ana mau tanya, contoh yang bersifat terperinci seperti apa ya? Dan apakah contoh pola yang salah dalam masyarakat umum sekarang yang di anggap ibadah tapi bukan ibadah? syukron
Jawab
Beriman secara terperinci terhadap Alquran maksudnya, kita imani teks ayatnya, kandungannya dan kita amalkan, misal ada ayat:
واقيموا الصلاة
Tegakkanlah shalat...
Maka teks ayat tersebut, harus kita imani sebagai kalamullah, maknanya harus kita imani sebagai kewajiban shalat, dan harus kita amalkan dalam kehidupan. Sedangkan jika kita dapati misalnya ada yang mengatakan ini dari kitab injil, itu tak harus kita imani, baik teksnya atau maknanya kecuali jika maknanya sesuau dengan Alquran.
Contoh yang dianggap ibadah padahal bukan ibadah ini biasanya akan sensitif kalau dibahas mungkin yang paling jelaslah seperti orang-orang syiah sekarang yang merayakan asyuro sakarepe dewe tanpa ada panduan dan landasan yang jelas dalam Alquran dan Sunah
GRUP 124
1. Ada yang berpendapat bahwa Al Qur'an itu bukan kalamullah. Karena kalamullah tidak mungkin bisa di baca dan ditulis? Terus mengenai syari'at umat sebelumnya bagaimana dengan ibadah haji?
Jawab
Alquran adalah kalamullah, tulisan yang kita baca adalah berasal dari kalamullah. Sama seperti kita menyampaikan ucapan pak lurah misalnya, yang kita sampaikan adalah ucapan pak lurah seperti itu, yang kita baca adalah kalamullah yang pernah Allah turunkan kepada nabi-nabinya. Syariat umat sebelumnya ada yang tetap menjadi syariat kita dan ada yang dihapus. Di antara yang tetap menjadi syariat umat ini sekarang adalah ibadah haji
PENTUP
Doa Kafaratul Majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT