Home » , , , , » PARENTING - PERSIAPAN MENJADI BUNDA SHALIHAH

PARENTING - PERSIAPAN MENJADI BUNDA SHALIHAH

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, November 4, 2014

Kajian Online WA Hamba  اللَّهِ SWT Nanda 104
Hari, tanggal : Selasa, 04 November 2014
Narasumber  : Ustadzah Ida Cahyadi
Materi   : Parenting
Notulen : Indah
Editor    : Ira Wahyudiyanti & Herniza


Assalamualaikum Wr. Wb..
Materi tema parenting ya buat para putri sholihah calon penghuni syurga. Saya doakan pada saat yang tepat mendapat jodoh yang terbaik. Dan kelak dikaruniakan anak sholih dan sholihah. Amiin.

Akhwat fillah, parentingnya persiapan ya. Sayidina Umar bin Khothob pernah ditanya oleh seseorang, apa hak anak atas ayahnya. Jawab Umar r.a:
1.      Memilihkan ibunya
2.      Memberi nama yang baik
3.      Mengajarinya Al Qur'an.

Naah yuuk jadi wanita yang terpilih karena kualitas agama dan kualitas akhlaq. Bukan karena kecantikan dan penampilan  semata. Naah bagaimana menyiapkan diri menjadi bunda sholihah? Eh padahal belum jadi istri...tidak mengapa, karena menurut ustadz Abdullah Nasih Ulwan dalam buku Tarbiyatul Aulad fiil Islam tujuan pernikahan adalah melahirkan keturunan. Jadi begitu menikah harus siap ya untuk menerima amanah kehamilan. Jangan menikah untuk tujuan 'pacaran' semata .....sekalipun tidak dilarang.

Naah persiapan apa untuk menjadi bunda sholihah?
1.      Persiapan Mental Spiritual
Menjadi perempuan spiritual dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Rajin memperdalam ilmu agama melalui pengajian, dll sekarang banyak media. Tingkatkan amal ibadah dan amal sholih. Perempuan spiritual itu yang jika dipandang akan menginspirasikan kebaikan. Bayangkan jika anak-anak nantinya selalu terinspirasi oleh bundanya. Terinspirasi saat hundanya mengaji, ikutan rajin mengaji. Bundanya sholat dengan khusyu dan tumakninah, ikutan juga. Setiap amalnya menginspirasikan keikhlasan subhanallah. Begitu ya, menjadi perempuan Spiritual.

2.      Persiapan Ilmu
               Orang yang melakukan tanpa ilmu akan membuat lebih banyak kerusakan dari pada kebaikan. Ilmu apa ya untuk bersiap menjadi bunda sholihah? Pertama ilmu mendidik anak dalam Islam. Ada buku bagus yang layak jadi rujukan yakni Tarbiyatul Aulad fil Islam karya ustadz Abdullah Nasih Ulwan. Silahkan dikhatamkan sebelum menikah.
               Silahkan diperkaya dengan buku-buku lain. Belajar shirah ummahatul mukminin dan shohabiyah terutama keteladanannya dalam mendidik anak. Banyak baca sejarah Islam dan sirah sahabat dan para ulama Islam untuk bahan cerita pada anaknya. Jadikan diri lautan ilmu ya bunda....agar anak menjadi ulama amiin.
3.      Persiapan Skill
                     Untuk menjadi ibu yang terampil perlu ilmu juga. Diantaranya ilmu kesehatan, psikologi, manajemen rumah tangga, memasak, bahkan berkendara dari sepeda, sepedan motor hingga mobil. Semua ilmu yang mendukung dipelajari saja. Skill ini tidak cukup hanya teori, tetapi juga praktek. Sejak sekarang sukai anak-anak di sekitar. Peduli pada mereka, ponakan, anak tetangga atau anak ummahat. Tetlibatlah di pengajian anak-anak, atau mengajar les, atau kerja sosial yang lain. Sesekali bertamulah pada ummahat yang punya anak kecil. Membantu mengasuh atau menemani belajar. Dengan demikian anda akan terampil mengasuh bayi, anak kecil dan memahami karakter mereka. Skill itu terasah dengan semakin banyak jam terbang.

4.      Persiapan Fisik
                     Saya ingat almarhumah Ust Yoyoh Yusrah. Beliau melahirkan 13 kali dan relatif sehat. Saya tanyakan ke beliau apa rahasia kebugaran? Beliau selalu menjaga makan yang halal dan thoyib. Sama-sama mengeluarkan uang Rp. 1000,-  daripada membeli kerupuk, lebih baik membeli tempe yang lebih banyak gizinya, banyak makan buah-buahan dan minum air putih.
                     Melakukan pola hidup sehat dengan tidur awal, bangun awal, menjaga kebersihan, berolah raga. Menjaga kesehatan jiwa akan sangat membantu kesehatan fisik. Orang yang selalu optimis dan bahagia akan memiliki sel imun yang lebih banyak.
Saat nanti hamil dan mengalami hyperemesis, tetaplah untuk berjihad memberi asupan makan bergizi untuk janin. Masa depan anak sangat ditentukan oleh gizi saat masa kehamilan.
Saat rasa mual datang, capek atau malas, jangan dituruti. Makanlah dengan logika.jangan dengan perasaan.

5.      Persiapan Finansial dan Sarana
                     Sekalipun semua konsekuensi ekonomi karena pernikahan adalah tanggungjawab suami, tetapi lebih baik menjadi perempuan yang 'mbarokahi'. Seperti bunda Khadijah yang menjadi berkah bagi dakwah Rasulullah. Maka memiliki penghasilan sendiri saat masih lajang akan sangat membantu dalam mempersiapkan fasilitas. Pendidikan anak.
Begitu ya akhwat fillah diantara persiapan mendidik anak.

Sekarang kita lanjutkan dialog saja agar lebih mengena.
Mohon maaf agar rempong sambil beraktivitas.


TANYA JAWAB
1.  Tanya um,bagaimana mendidik anak kecil dengan sabar? soalnya sabar itu meskipun enak di ucapkan tapi sulit dilaksanakan.. sukron um.
Jawab:
Iya betul banget. Anak-anak sering menguji kesabaran. Kita harus selalu ingat bahwa anak adalah amanah Allah, yang harus kita rawat jiwanya. Jangan sampai ketidaksabaran memicu kemarahan. Mendidik anak tidak bisa dengan kemarahan karena marah adalah emosi sesaat yang tdk direncanakan dan seringkali tidak terkontrol. Maka sabar adalah kemestian setiapnjalan termasuk dalam mendidik anak. doakan ya umi juga masih terus berjuang agar memiliki kesabaran tanpa batas. Nah cara melatih kesabaran:
a.       Ingat selalu tujuan mendidik anak. Bukan melampiaskan kemarahan
b.      Jika kesabaran diuji, lakukan pengendalian diri dengan dzikrullah. Mengambil nafas, istighfar dan menekan tombol restart dalam diri.
c.       Berdiam diri saat kesabaran menipis. Karena jika berkata atau bertindak akan kita sesali kecuali kalimat thoyyibah.
d.      Mintalah tolong orang lain menggantikan agar anda dapat memiliki waktu untuk meluaskan kesabaran.

2.      Point yang ke 4 maksudnya bagaimana um? di tinggal sebentar gitu ya um? sukron.
Jawab:
Iya. Titip orang lain, tinggal wudhu dan berdzikir. Jika perlu sholat.

3.      Iya sukron um....apa benar ketika kita mendidik anak hindari kata-kata ''jangan''? Atau ''tidak boleh''.
      Jawab:
      Itu teori barat. Tidak sepenuhnya benar. Dalam Islam kalimat tauhid dimulai dengan laa. Beberapa aturan syar'i juga demikian. Misal nasehat Luqman untuk anaknya."ya bunayya la tusyrik billah...."Lalu larangan mendekati zina: "walaa taqrobuzzina...". Prinsip tdk menggunakan 'jangan' bisa diterapkan pada hal-hal teknis yang mubah. Misal bukan mengatakan jangan lari-lari nak, tetapi kita sampaikan hati-hati nak, jangan kenceng-kenceng... Tidak mengatakan: 'jangan nakal' tetapi 'yang manis ya...' Dsb. Ilmu parenting bisa kita ambil dari manapun selama tidak bertentangan dengan Islam.

4.      Umi, mau tanya.. Saat bayi baru berumur 2-5 bulan.. Mereka sedang lucu-lucunya,
Saat kita ingin bercengkrama dengan dia, apa saja yang mesti kita obrolkan umi? Karena, saat bayi pun, sensor motorik mereka sudah bekerja.. Jazakillah um.
Jawab:
Usia 2-5 bulan banyak bacakan Al Quran agar anak memiliki memori ayat suci lebih banyak. Ini dapat kita lakukan sejak kehamilan. Menyusui anak sambil melantunkan tilawah. Kita dapat bacakan cerita, aneka ilmu juga enggak masalah. Untuk yang komunikatif ajari juga bagian tubuh misal: ini rambut warnanya hitam, ini tangan adik, jarinya ada lima, dsb.

5.      Ummi.. mau tanya...  dalam mendidik anak khususnya yang umur 3-5 tahun..tidak boleh berkata seperti ini.. misalnya si anak jatuh....dia nangis..terus si ibunya bilang...coba lihat nak tu ada ikan lewat atau apalah...padahal ikannya itu tidak ada..hanya untuk melalaikan dia....hal seperti salah satunya ini apakah akan berpengaruh ke sifat anak dalam berbohong tatkala besarnya?
Jawab:
Jika anak umur 3-5 tahun, jatuh dan menangis.. Yang sebaiknya ibu katakan yaitu, Di beri tahu lain kali hati-hati ya nak kalau jatuh. Kalau kesandung bilang saja.
Lain kali jalannya hati-hati ya nak.. Sudah tidak apa-apa, sakit ya nak,? kalau mau nangis karena sakit, Nangis tidak apa-apa kok nak, sambil ditanya sakitnya yang mana?
kalau lukanya tidak serius, nangisnya gak usah lama-lama ya nak..kamu kan anak kuat. Untuk usia di atas 7 tahun jika anak menjawab, aku sudah hati-hati bu tapi aku tetap jatuh.. maka jawaban si ibu adalah, “Kamu jatuh atas ijin Allah seperti daun yang jatuh tidak jatuh dengan sendirinya.. Sama seperti hidup kita sekarang nak, tidak selalu berhasil, Bisa gagal yang penting kamu bangkit lagi karena Allah. tidak melihat hasil,  lebih melihat proses yang kamu lalui ketika kamu jatuh kemudian bangkit lagi.
Jawaban dari ummi:
Iya tidak boleh membohongi anak. Anak jatuh, ditolong dan dihibur dengan proporsional. Jatuh sedikit akan menguatkan anak, orang tua tidak perlu cemas. Menghibur anak tidak boleh selalu menyalahkan misal lantainya licin lantainya nakal... Kita katakan: bangun sayang, mana yang sakit.? Ow tidak parah. Tidak apa-apa lain kali lebih hati-hati. Ini lantainya licin, biar dikeringkan dulu ya.... Masih terasa sakit? Boleh nangis sebentar...tapi berdzikir akan mengurangi sakitnya. Syafakallah Allah akan menyembuhkanmu.

6.      Bagaimana cara mengatasi anak yang manja karena dari kecil hanya dipenuhi harta dan sering ditinggal kedua ortu karena bekerja? Baru sekarang ortunya menyadari kalau anaknya manja, keras kepala dan berani membentak di karenakan kurang kasih sayang dan perhatian sewaktu kecil..
Jawab:
Orang tua harus menginsyafi kesalahannya agar bisa merubah perlakuan. Bertaubat pada Allah dan memulai dengan langkah yang tepat. Meminta maaf pada anak atas semua kesalahan.bersama anak merumuskan langkah perubahan. Konsisten dengan peogram yang dirancang. Iringi dengan doa agar dimudahkan. Tambah lagi perhatian, waktu dan interaksi dengan anak.

7.      Umi pendidikan anak dimulai dari bayi masih dalam kandungan.. Apa saja yang dilakukan oleh orang tua terutama si ibu dalam mendidik anaknya mulai dari kandungan sampai besar?.. Apakah ada perbedaan mendidik anak di tiap-tiap tahap umur tertentu.. Apa saja itu umi?? Jazakillah ummi..
Jawab:
Mendidik anak sejak proses menikah. Pilihlah pasangan yang baik. berproseslah dengan baik. Sejarah pernikahan adalah bagian dari mendidik anak. Adab berhubungan suami istri juga bagian dari mendidik anak. Setelah hamil, bentuk lebih konkrit dengan banyak ibadah, berhati bersih dan kebiasaan hidup yang baik. Bisa juga mengajak ngobrol bayi setiap beraktivitas. Setelah anak lahir, ada banyakya, setiap tahapan usianya. Nanti jadi buku sendiri setebal 200 halaman...

8.      Bunda, saya ingin minta referensi judul dan pengarang buku shirah ummahatul mukminin yang recommended..
Jawab:
Ada judulnya istri-istri Rasulullah. Tapi punya saya kok nyelip dimana. Referensi lain:
a.       Tarbiyatul aulad Ust Abdullah Nasih Ulwan
b.      Tahapan mendidik anak Ust Jamaal Abdurrahman penerbit irsyad baitussalam
c.       Istri-istri para khalifah syaikh muhammad raji kinnas pustaka alkautsar
d.      Putri-putri Rasulullah Dr. Aisyah Abdurrahman penerbit pesona buku islami,
e.       Istri-istri Rasulullah

9.      Bunda mau tanya misalkan kita punya keingin jika kelak punya anak kita masukkan ke dalam ponpes ketika masih kecil /belum baligh, bagaimana menurut bunda?, karena keinginan saya.. mungkin kelak kita sebagai orangtua belum begitu pandai tentang ilmu Islam supaya anak kita lebih paham jangan sampai seperti orangtuanya,,
Jawab:
Anak masuk ponpes  bagus saja. Yang penting si anak dipersiapkan dengan baik, dipilihkan pondok yang tepat dan orang tua tetap membersamai anak. diiringi doa

10.  Ummi mau nanya..  saat ini lingkungan sangat mempengaruhi anak..  Menurut ummi yang mana lebih baik memasukkan anak ke sekolah dasar seperti biasa dengan kurikulum pemerintah atau melakukan homeschooling saja untuk anak.. Jazakillah ummi
Jawab:
Pilihan sekolah atau homeschooling tergantung kemampuan orang tua. Jika memang mampu fulltime dan punya konsep, oke saja. Saya pribadi prefer untuk sekolah IT atau pesantren modern. Mungkin ditempat tertentu juga ada sekolah negeri, madrasah atau sekolah muhamadiyah yang bagus. Maka perlu survei dan tetap mendampingi prosesnya.

11.  Assalamu'alaikum ummi, mau tanya umm, jika anak ini mulai melawan orang tuanya, semisal dari ucapan saja tidak di dengar oleh anaknya berulang ulang kali, apa pantas anak ini diberi hukuman, sebuah pukulan untuk anaknya atau hukuman apa yang baik ummi?? Jazakillah khoiran ummi.
Jawab:
Anak tidak mendengarkan ortu, ortu yang harus mawas diri. Ini saya copykan materinya ya.

Bismillahirahmanirahiim..
Pertama kita panjatkan syukur pada Allah atas semua nikmat dan karunianya. Allah karuniakan orang tua, suami dan anak, serta teman-teman yang melengkapi hidup kita. Allah berikan nikmat iman, islam dan berjamaah, subhanallah.

Tema kajian kita kali ini tentang nasehat. Tepatnya adalah rahasia nasehat yang didengarkan. Menjalani kehidupan, ada perintah Allah dalam surat Al-Ashr...yuk dibaca sebentar dengan penuh tartil....

Nah… berikut saya kutip arti ayat ke 3.
Masa/Waktu (Al-`Aşr):3 - kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Saling menasehati adalah perintah Allah. Pada kenyataannya hal tersebut terkadang tidak mudah dilakukan. Kadang memberi nasehat kepada suami atau anak tapi tidak didengarkan...
Pada pagi hari ini saya ingin berbagi tentang tips agar nasehat didengarkan. Siap ya bunda?

Bagaimana agar didengarkan?
Ada seninya  lho.... seni nasehat yang efektif, agar kata-kata tidak hanya menjadi angin lalu.  Pernahkan anda menyampaikan suatu pendapat tapi tidak didengarkan? Saya pernah sih. Hehe jujur ngaku saja. Bukankah sepertinya mustahil ya menjadi orang yang selalu didengarkan. Tapi ekstrimnya ada lho istri yang mengeluh tak pernah didengarkan oleh suaminya. Terkadang bukan hanya tak didengarkan dalam arti sesungguhnya, misal saat istri bicara, dipotong atau dibantah. Mungkin ada suami yang (pura-pura) mendengarkan, tapi tidak melaksanakan. Orang jawa bilang: ”Nggih...nggih ora kepanggih”. Artinya: iya...iyaa tapi tidak dilaksanakan. Bukan hanya suami, mungkin jika jadi ibu, nasehatnya tidak didengarkan atau tidak dilakukan oleh anaknya. Kalau anak yang masih kecil, relatif nurut deh, biasanya mulai ABG, mulai deh...pintar berdalih. 

Pengin nggak sih, jika kata-kata seorang istri atau ibu didengarkan, di-iyakan, dituruti dan dilaksanakan? Ini nih rahasianya: 
a.       Jadilah perempuan yang kata-katanya berbobot. Istilah kerennya qoulan tsaqilan. Maksudnya, setiap kata yang diucapkan selalu sayang untuk dilewatkan oleh orang lain. Janji Allah nih, orang yang rajin sholat malam, akan diberi qoulan tsaqilan ini. Jadi, mari rajin sholat malam agar kata-kata berbobot. 
b.      Pilihlah kata-kata terbaik yang tersari dari kitab suci dan ucapan nabi. Karena itulah qoulan tsaqila dari Allah dan RasulNya. Tentu kata-kata kita sendiri boleh-boleh saja, selama pilih kata-kata yang baik. Jadi perempuan itu, perkaya diri kita dengan kata hikmah, kata mutiara, kata orang bijak...jika kita belum menemukan kata-kata kita sendiri.
c.       Hematlah dalam nasehat. Nasehat yang efektif itu yang seperlunya. Nasehat yang panjang lebar, seringkali tujuannya untuk memuaskan pribadi yang menyampaikan, namun tidak mencapai sasaran.Sebenarnya targetnya memuntahkan semua atau prosen penerimaan? 
d.      Pilihkan waktu yang tepat, suasana yang tepat, momen yang tepat dan tempat yang tepat. Orang yang sedang marah, biasanya tidak bisa mendengarkan. Mereka sedang butuh didengarkan. Anak yang marah lebih cepat reda jika dipeluk atau disentuh, dari pada diomeli. Menasehati di depan orang banyak, di depan orang yang disegani oleh orang yang dinasehati, biasanya kurang mengena dan menimbulkan ketersinggungan. Menasehati secara rahasia, lebih menghargai dan mengena. 
e.       Mengenali cara yang tepat dan oleh seseorang yang tepat. Ada yang suka diingatkan dengan nasehat, ada yang lebih suka dengan arahan, dengan contoh, dengan surat atau dengan cerita. Tiap orang unik, kita hanya harus bisa menemukan kunci kombinasi untuk membuka brankas hatinya yang mengeras.
f.       Bersabar, dan jangan putus asa. Punya usul tidak diterima, mungkin kurang mengenakkan hati. Memberi nasehat dan mendapat respon negatif, bisa jadi menyakitkan hati. Jangan patah arang. Besok berusaha lagi. Bukankah hidup adalah permasalahan yang berulang. Dengan berulang memberi nasehat juga pahalanya tambah banyak hehe... 
g.      Ikhlas dan terus mendoakan. Janganlah keinginan membaguskan akhlak orang lain, tetapi justru memburukkan diri kita sendiri. Eh gimana sih maksudnya. Begini, memberi usul atau nasehat itu kan dalam rangka agar orang lain menjadi baik. Kalau dengan respon negatif penerima, kita menjadi marah, tidak ikhlas dan sakit hati...nah kan jadinya kita yang buruk dan butuh dinasehati..hehehe. 

Begitulah kata kuncinya. Yakin bahwa amal kita berupa usulan dan nasehat yang kita sampaikan dengan ikhlas, adalah urusan kita dengan Allah. Sudah dicatat tuh pahalanya. Jangan dirusak dengan kemarahan, penyesalan dan caci maki lantaran nasehat kita ditolak.  Hati manusia dalam genggaman Allah. Maka kita bermohon agar Allah beri petunjuk pada kita dan orang yang ingin kita nasehati. Kita ini hanya penyampai, hidayah milik Allah okee?
Rasulullah saja, ada nasehatnya yang ditolak oleh pamannya, lelaki pembela yang sangat dicintainya dan juga mencintai beliau. Apalah lagi kita. Tapi yakinlah, doa bisa mengubah taqdirNya.

Intinya itu saja kok. Bismillah mari mulai tahun baru ini kita rubah gaya bicara kita. Gaya menasehati, gaya menyampaikan usulan, gaya menyanggah..... Tak mungkin mengubah dunia, mengubah orang lain tanpa memulai dari mengubah diri kita. Jadi ibdak binafsika, mulailah dari dirimu sendiri. Jangan lupa, aspek teladan adalah ‘nasehat’ yang lebih mengena dari pada sekedar ‘omdo’ alian omong doang. 

Yuuk, siap menjadi perempuan,anak, istri dan bunda yang didengarkan?
Bismillah yuuk berusaha. Saya juga terus berjuang dan terus berjuang . Semoga dimudahkan dalam saling memberi nasehat amiin.
Sekian ya...semoga manfaat.
Wassalamualaikum wr wb.
Lanjutan
12.  Bun mau tanya .... Begini bun, saya mengajar da yayasan dan mayoritas disana anak-anak semua.. Setiap guru megang murid. Dan saya termsuk guru yang paling dekat dengan anak-anak. Ada murid dari guru lain yang mau belajar sama saya sedangkan gurunya sudah di tentukan. Menyikapi anak yang seperti itu bagaimana ya bun?dan terkadang saya jadi tidak enak dengan guru tersebut
Jawab:
Apakah di kelas yang sama? Komunikasikan saja baik-baik, ke anaknya bahwa ia tetap boleh dengan anti di luar jadwal pelajaran.

13.  Umm.. Kan ada haditsnya yang intinya "pemuda kalau udah ba'ah   wajib nikah" ya kan? Terus ada juga janji Allah bahwa meskipun miskin, nikahkanlah.. Allah yang mencukupkan mereka..  Kl dari artikel di atas, kita tetap harus punya banyak persiapan sebelum nikah.. Nah, padahal sebagian pemuda kita ada yang semangatnya tinggi nikah tapi kadang persiapan setelah menikahnya kurang.. Banyak belajarnya persiapan cari jodoh yang baik... Bagaimana ya umm menyadarkan orang-orang seperti itu agar nantinya merekam emang nikah karena mereka siap, bukan Cuma karena pengen saja.. Kan kalau pengen tapi tidak siap kan bisa nyusahin orang lain juga.
Jawab:
Benar menikah jika mampu itu untuk persiapan no 1-4. No 5 yang penting ada kemauan untuk bekerja dan berusaha, nanti Allah akan memampukan. Orang yang bertaqwa akan dibukakan jalan keluar dan pintu rizki. Jadi yakin benar Allah akan memampukan.

14.  Oya, umm umur berapa sih anak bisa tinggal pisah dengan ortu? Ada kan yang dari kelas 1 SD sudah ditaruh mondok.. Ada yang bilang tidak bagus karena masih kecil itu harus dekat dengan ortu, agar tidak kehilangan figur ortu.. Baiknya sekira umur SMP bisalah dipondokin.. Menurut parenting islami bagaimana umm? Sejak umur berapa anak boleh dikenalkan dengan uang dan mainan/alat digital seperti HP, dll?
Jawab:
Usia masuk pondok beda-beda kesiapan anak. Selama anak siap tidak masalah. Ortu juga harus siap tetap menjalin hubungan selama jauh dengan anak. HP dan gadget setelah diatas 7 tahun dengan batasan penggunaan yang ketat.

15. Ummi, kalau pengen punya anak yang bisa jadi hafidz/hafidzah, bagaimana ya cara mendidiknya? Agar anak lebih mudah mencintai Allah, persiapan/pelatihan apa saja yang perlu dilakukan ketika anak masih di dalam kandungan? sejak umur berapa anak mulai dikenalkan dengan shalat?
Jawab:
Mencetak hafidz, aduh umi belum pengalaman. Sekarang lagi proses mondokin anak ke pesantren tahfidz. Tapi yang umi tahu, niatkan dari awal, banyak berdoa, banyak bacakan al Qur'an, pilihkan lingkungan yang sesuai, jangan bosan atau lelah, harus telaten. Sholat sejak ia bisa berdiri dilibatkan. Sekitaran usia 2 tahun. Tapi asal mau ikut diawal saja. Terus ajak hingga menghafal bacaan saat usia 3 atau 4 tahun. usia  7 semoga sudah hafal dan mulai sholat dengan benar.

Jazakumullah telah menyimak. 
Mohon maaf jika ada khilaf. Sampai ketemu lagi ilaa liqo ma'assalam

Assalamualaikum wr wb.
Doa Kafaratul Majelis :

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك 

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika 
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.                

Wassalamualaikum wr.wb

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!