SABAR PART 2

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, November 8, 2014

Kajian Online Telegram Hamba  اللَّهِ  SWT

Hari / Tanggal : Jum'at, 07 November 2014
Narasumber : Ustad kholid Syamhudi Lc
Notulen : Nurza
Editor : Ana Trienta

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
In sya Allah kajian pagi ini melanjutkan masalah sabar yang pekan lalu kita pending. semoga bisa diselesaikan hari ini.

Mengapa ketaatan butuh kesabaran?
Seseorang harus sabar diatas ketaatan karena ketaatan itu berat bagi jiwa dan terkadang berat bagi badan. Bahkan juga dari sisi harta. Misalnya ibadah haji, memerlukan kesabaran menahan diri dari hal-hal yang dilarang, ini tentunya berat dan menyusahkan jiwa pelakunya. Juga dalam haji banyak amalan badan dari melempar jumroh, thowaf, sa'I dan lain-lainnya yang menyebabkan kesulitan dan kelelahan badan. Ditambah lagi harus keluar uang dan harta yang tidak sedikit. Semua ini tentunya mengharuskan adanya kesabaran. Demikian juga meninggalkan larangan dan menahan diri dari kemaksiatan butuh sekali kepada kesabaran. Sebab hawa nafsu mendorong kita berbuat maksiat dan melanggar larangan Allah. Sehingga seseorang harus tabah dan sabar menahan dirinya untuk tidak melakukan perbuatan tersebut. Oleh karena itu Allah berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوااللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. Alimron 3:200)


Syeikh Ibnu Utsaimin menafsirkan ayat diatas yang intinya adalah: Allah (dalam ayat ini) memerintahkan kaum mukminin berbuat empat perkara:

1. Bersabar dari kemaksiatan
Kemaksiatan tidak terjadi kecuali ketika hawa nafsu mendorongnya.

2. Mushobarah 
Ini ada pada ketaatan, Karena ketaatan berisi dua perkara:
  • Beban perbuatan pada seseorang dan ia harus memaksakan diri
  • Berat bagi jiwa, karena beratnya melaksanakan ketaatan sama dengan beratnya meninggalkan maksiat bagi jiwa dan hawa nafsu.

3. Al Murabathoh yang berarti kebaikan yang banyak dan sinambung diatasnya.
4. Takwa yang mencakup ketiga hal diatas.

Kemudian Allah menjelaskan bahwa pelaksanaan keempat perkara diatas adalah sebab kesuksesan. Siapa yang ingin sukses segera wujudkan keempat perkara diatas. Sabar dalam ketaatan lebih utama dari sabar dari Kemaksiatan

Namun yang perlu diperhatikan bahwa sabar dalam menjalankan ketaatan dan menahan diri dari kemaksiatan lebih utama dari sabar menghadapi ketetapan takdir ilahi. Karena melawan hawa nafsu untuk melaksanakan ketaatan dan menahan diri dari kemaksiatan merupakan perkara sangat berat. Coba bayangkan betapa sulit dan beratnya melaksanakan ketaatan dan menahan diri dari kemaksiatan. Saat enak-enak tidur ditambah udara dan keadaan yang dingin harus bangun untuk sholat malam, atau mendengar suara adzan subuh untuk berjamaah. Wah butuh kesabaran yang sangat-sangat besar sekali. Tapi ingat pahala yang Allah janjikan bagi hambaNya yang taat dan tidak bermaksiat kepadaNya.

Pentingnya kesabaran ini akan tampak lebih jelas disaat masyarakat sekeliling kita tidak tau ajaran islam yang benar dan kita melaksanakannya dan menghidupkan ajaran tersebut sehingga tampak tampil beda dengan mereka. Oleh karena itu Rasululloh menyatakan:

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

Akan datang satu zaman dimana orang yang sabar diatas agamanya seperti orang yang menggenggam bara api (HR Al Tirmidzi)

Ibnu al-Qayyim berkata:
Sabar ada tiga jenis; sabar dalam ketaatan, sabar dari kemaksiatan dan sabar atas ujian Allah. Dua pertama berhubungan dengan usaha hamba dan yang ketiga sabar pada sesuatu yang hamba tidak punya usaha disana. Aku mendengar Syeikhul Islam ibnu Taimiyah berkata: Sabar nabi Yusuf dari mematuhi istri al-‘Aziz dalam perkaranya lebih sempurna dari sabarnya beliau dibuang saudara-saudaranya ke sumur dan dijual serta dipisahkannya beliau dari bapaknya. Hal ini karena perkara-perkara tersebut terjadi tanpa ikhtiyar tanpa adanya kemampuan darinya. Hamba tidak memiliki kemampuan selain bersabar. Sedangkan sabar beliau dari kemaksiatan adalah sabar dengan ikhtiyar dan keridhaan serta memerangi hawa nafsu. Apalagi dengan adanya sebab-sebab yang menguatkan faktor setuju bersamanya. Beliau seorang pemuda dan faktor muda medorong kuat untuk itu, juga bujangan tidak ada yang meredam dan menolak syahwatnya serta orang asing. 
Orang asing biasanya tidak malu di negeri perantauannya seperti rasa malu diantara pada sahabat, orang yang mengenalnya serta keluarganya. Ditambah juga dia seorang budak (yang dibeli) dan bentengnya seorang yang dimiliki tidak sama dengan orang yang merdeka. Itupun sang wanita cantik jelita punya kedudukan dan dia adalah tuannya sendiri dalam keadaan tidak ada yang mengawalnya. Ini juga adalah pendorong berbuat maksiat. Apalagi sang wanita sangat mengharapkan sekali dengan disertai ancaman apabila tidak menurutinya maka hukumannya penjara dan kehinaan. Bersama faktor-faktor diatas ini adalah sabar ikhtiyar dan mendahulukan pahala disisi Allah. Dimana kedudukan ini dibanding dengan kesabarannya di sumur yang dia tidak bisa berbuat apa-apa?
Beliau juga pernah menyatakan: Sabar pada ketaatan lebih sempurna dari kesabaran menjauhi perkara terlarang dan lebih utama, karena kemaslahatan melakukan ketaatan lebih disukai syariat dari maslahat meninggalkan kemaksiatan dan mafsadat tidak adanya ketaatan lebih dibenci dan tidak disukai dari adanya kemaksiatan. ( Madarij assalikin 2/156-157).
Sabar Menghadapi Cobaan
Dunia adalah negeri cobaan. Manusia senantiasa diuji dan diberikan cobaan baik cobaan musibah atau cobaan kesenangan. Cobaan kesenangan dan kemudahan membutuhkan sikap bersyukur. Syukur atas nikmat kesenangan ini termasuk ketaatan yang juga membutuhkan kesabaran. Sehingga tidak bisa bersyukur kecuali dengan sabar dalam melaksanakan ketaatan.

Ibnul Qayyim menyatakan dalam kitab 'Idatush Shobirin: Semua yang dijumpai seorang hamba didunia ini tidak lepas dari dua jenis: pertama yang sesuai dengan hawa nafsu dan kehendaknya dan kedua yang menyelisihinya. Ia butuh kepada sabar dalam keduanya. Adapun jenis yang sesuai dengan keinginannya seperti sehat, keselamatan, dapat jabatan dan harta serta beraneka ragam kelezatan yang mubah. Ini lebih butuh kepada sabar dari beberapa sisi:
  1. Tidak bergantung dan terpedaya dengannya serta tidak membuatnya sombong dan prilaku tercela yang tidak Allah sukai.
  2. Tidak tenggelam dalam mencarinya dan berlebihan dalam mencapainya, karena bisa berbalik menjadi sebaliknya. Siapa yang berlebihan dalam makan, minum dan jima' maka akan berbalik dan diharamkan makan, minum dan Jima' tersebut.
  3. Bersabar dalam menunaikan hak Allah pada kenikmatan tersebut dan tidak menyia-nyiakannya hingga Allah mencabutnya.

Demikian juga bila diuji dengan musibah dan cobaan kesulitan, maka dibutuhkan kesabaran menghadapi takdir Allah dengan ridho dan menerimanya. Sehingga tepatlah bila dikatakan sabar selalu dibutuhkan setiap insan sampai meninggalkan dunia ini.
"SABAR SELALU DIBUTUHKAN SETIAP INSAN SAMPAI MENINGGALKAN DUNIA INI" .....key word nya nih,.....

Apalagi dizaman kiwari ini, dimana Indonesia terus-menerus diuji dengan musibah yang silih berganti. Belum lagi yang menimpa pribadi dan individu masyarakatnya. Wah kalau begitu kita harus banyak bersabar donk! Allah berfirman:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. 2:155)
Demikianlah Allah menguji hambanya dengan hal-hal berikut:
1. Sedikit ketakutan dan tidak seluruhnya.
2. kelaparan yang dapat difahami dalam dua makna:
  • Penyakit lapar yaitu penyakit yang menimpa seseorang yang tidak pernah kenyang walaupun telah makan banyak.
  • Kelaparan karena kekurangan pangan disebabkan kemarau panjang dan tidak adanya panen.

3. Kekurangan harta berupa kemiskinan
4. Kekurangan jiwa berupa kematian
5. Kekurangan buah-buahan.

Orang dalam menyikapi musibah dan cobaan ada beberapa tingkatan:
1. Marah dan murka. 
Hal ini dapat terjadi dengan hati, lisan atau anggota tubuh. Marah dengan hati berupa adanya ketidak sukaan terhadap Allah seperti merasa Allah telah mendzoliminya dan sebagainya. Marah dengan lisan berupa mencela takdir atau mencela waktu dengan lisannya. Sedangkan marah dengan anggota tubuhnya dilakukan dengan cara misalnya memukul pipi, menjambak rambut atau merobek-robek pakaiannya. Orang yang demikian tidak mendapatkan pahala atas musibah tersebut bahkan mendapatkan dosa.

2. Bersabar dengan menahan diri, tidak mengucapkan dan berbuat sesuatu yang dimurkai Allah dan tidak ada dihatinya perasaan menyalahkan Allah, walaupun ia tidak menyukai musibah tersebut. Orang seperti ini mendapatkan pujian dari Allah dalam firmanNya:
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:"Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
3. Ridho dengan lapang dada menerima musibah tersebut dan meridhoinya seakan-akan tidak terkena mushibah. Tingkatan ini lebih tinggi dari tingkatan sabar diatas.

4. Bersyukur dengan memuji Allah atas musibah tersebut. Seperti dicontohkan Rasululloh dalam hadits A'isyah beliau berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Rasululloh apabila melihat apa yang ia sukai menyatakan: Alhamdulillah Alladzi bini'matihi Tatimmu Al Sholihaat dan bila melihat (mendapati) sesuatu yang tidak beliau sukai mengucapkan: Alhamdulillahi 'Ala Kulli Halin. (HR Ibnu Majah dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami' no. 4727). 

Mensyukuri Allah karena Allah memberikan pahala atas musibah tersebut lebih banyak dari yang menimpanya. Oleh karena itu hendaknya kita melihat dan meyakini bahwa musibah atau penyakit yang Allah berikan kepada kita lebih banyak maslahat daripada madharat kepada kita. Sehingga tetap bersyukur dalam segala keadaan.

Lihat lagi sudah berapa banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita selama ini dan bandingkan dengan sakit kita. Rasanya tidak seberapa sakit tersebut>. Juga lihat akibat baik dari kesabaran dan syukur kita kepada Allah yang dihasilkan dari musibah tersebut seperti pahala, penghapusan dosa dan keridhaanNya.
Lalu "KAPAN DIANGGAP TELAH SABAR MENGHADAPI MUSIBAH"

Kita harus mengetahui apakah kita sudah dikatakan standar sabarnya dalam menghadapi musibah atau tidak? Lalu bagaimana mengetahui hal tersebut? adakah barometernya?
ini yang akan dibahas beberapa menit kedepan insya Allah...

Kapan dikatakan sabar dari Takdir Allah
Seseorang dikatakan telah sabar menerima musibah apabila telah melakukan hal-hal berikut:
1. Tidak ada dihatinya perasaan buruk sangka kepada Allah dan takdirnya.
2. Amalannya tidak melakukan perbuatan yang dilarang Allah.
3. Lisannya tidak mencela Allah, Takdirnya atau masa, bahkan lisannya mengucapkan: Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un sebagaimana dalam ayat diatas. Akan lebih baik lagi bila ditambah dengan do'a yang diajarkan Rasululoh kepada kita dalam hadits Ummu Salamah:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

Aku telah mendengar Rasululloh SAW bersabda: Tidak ada seorang muslim yang tertimpa musibah lalu menyatakan apa yang Allah perintahkan: Innaa lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un Allahumma' Jurni fi mushibatie wa Akhlif li Khoiran minha. Kecuali Allah gantikan baginya yang lebih baik. (HR Muslim).

Alhamdulillah semoga bermanfaat buat kita semua. Semua adalah karunia dan nikmat dari Allah. Mari kita syukuri dengan menjadi "HAMBA ALLAH" dan menjadikan semua ibadah kita hanya untuk Nya.

Tinggal materi PamUNGKAS : "KIAT AGAR BISA SABAR"»»»»»> sekalian menjawab beberapa pertanyaan pekan lalu. semoga nanti bis terjawab. Sebentar lagi insya Allah, mau ngantar anak-anak sekolah dulu....

Kiat agar dapat sabar
Ketika sabar diperintahkan Allah kepada kita semua, maka Diapun mengadakan sebab-sebab yang membantu dan memudahkan seseorang untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali membantu dan mengadakan sebab-sebab yang memudahkan dan membantu pelaksanaannya sebagaimana Ia tidak mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya. Sabar walaupun sulit dan tidak disukai jiwa, apalagi bila disebabkan kelakuan dan tindakan orang lain. Akan tetapi kesabaran harus ada dan diwujudkan.

Ada beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya, diantaranya:
1.  Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah yang artinya:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. al-Balad/90:4)
Lagi bujangan gelisah belum dapat jodoh susah begitu punya istri atau suami juga ngeluuh susaaaah (tanya yang bujangan dan yang sudah menikah). Lagi nganggur ribet cari pekerjaan sudah kerja nyari liburan dan nganggur. Tanya para pegawai mesti sudah menanti sabtu dan ahad nih buat liburan. Belum punya anak waduuuuh susahnya campur sedih dan gelisah.....eh giliran dikasih anak juga susaaaaah hingga dititipan segala kepembantu. kok bisa takut menikah? Kalo penghasilan dan rezeki. coba lihat cicak saja nggak takut nggak punya penghasilan.

Cicak itu makanannya NYAMUK. CICAK tak bersayap dan Nyamuk bersayap dan terbang. Cicak nggak bisa lepas dari tebok kakinya nempel gimana kalo mau makan nyamuk apa pake lompat galah?

Semua ini bila tidak ada yang mengatur rezekinya mereka pasti secara matematis tidak masuk akal. Bayangkan kita untuk membunuh satu nyamuk saja kadang harus pake raket listrik. Nempel ditangan lalu ditepuk saja nggak mesti kena. tapi CICAK bisa kenyang dengan makan nyamuk. Lalu BAGAIMANA CARANYA  CICAK MAKAN NYAMUK?

Cicak tidak bersayap dan Nyamuknya terbang?
Oke sekarang ada yang jawab gimana cicak bisa makan nyamuk? kira-kira berapa besar kesabaran cicak menunggu nyamuk mendekat? kapan nyamuk akan menempel ditembok sehingga bisa jadi makanan yang mengenyangkan cicak?

=[[MAAF ana ingin gantian bertanya biar materinya bisa terfahami dan sedikit mendalam====

Ditunggu jawaban-jawabannya? biar segera pindah ke kiat yang kedua dst...
Ditambah dengan pertanyaan: apakah Cicak pernah mengeluh?

Nyamuk biasanya kalo sudah ngisap darah bapak dan ibu, mas dan mbak lalu kenyang. kalo sudah kenyang inginnya istirahat dan nyamuk klo istirahat dimana? Ditembok lalu ada cicak yang memakannya. Cicak dapatkan nyamuk+darah ibu dan bapak sekalian.  heeehehe
karena nyamuk nyimpan darah ditubuhnya sebagai simpanan buat hidupnya. Siapakah yang mengatur ini semua?

Nah ini key wordnya: Iman kepada Allah dengan mengenal keagungan dan kemurahan Allah.

Mengapa Cicak dengan segala kekurangan yang dimilikinya optimis bisa hidup dan punya penghasilan. Sedangkan manusia memiliki segala kelebihan yang ada bisa tidak optimis bisa hidup dan punya penghasilan? Padahal Rasulullah pernah bersabda:

إِنَّ رُوحَ الْقُدُسِ نَفَثَ فِي رُوعِي أَنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقَهَا، فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ»

Sesungguhnya Jibril meniup kedalam kalbuku bahwa jiwa tidak akan mati hingga menyempurnakan rizkinya maka bertakwalah kepada Allah dan perbguslah dalam mencarinya. (hadits shahih dinilai shahih oleh al-ALbani dalam ash-Shahohah 2866).

Kembali kepada kiat pertama untuk sabar:
Ternyata kalo kita mau melihat sedikit saja keadaan kita. maka kata capek, lelah dan susah adalah sudah menjadi bagian hidup. kalo begitu mengapa kita pikirin? capek belajar, capek berdakwah, capek berhidmat untuk umat, capek ngurusin orang-orang yang berwatak macam=macam dan bervariasi, capek punya anak banyak, capek nggak punya anak dst. Lebih baik kita terus berusaha menggapai yang terbaik dan jadikan Capek sebagai selingan yang membahagiakan..
ngantar anak sekolah..... capek, sama....semua akan enjadi jenuh bila tidak bervariasi kita banyak berdoa untuk itu. Bila sudah terfahami baik kita akan masuk pada kiat kedua.

2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Allah memberi kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.
Dunia dan seisinya adalah milik Allah sehingga semua yang kita gunakan dan nikmati akan dimintai pertanggung jawaban. lihat QS. Al-'A`raf [7] : 128 `

قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱللَّهِ وَٱصْبِرُوٓا۟ ۖ إِنَّ ٱلْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۖ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa"

QS. Maryam [19] : 40 
إِنَّا نَحْنُ نَرِثُ ٱلْأَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ

Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan.

QS. Al-Mu'minun [23] : 84 `

قُل لِّمَنِ ٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهَآ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?"

QS. Al-Mu'minun [23] : 85
سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"

QS. Al-`Ankabut [29] : 56 `

يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ أَرْضِى وَٰسِعَةٌ فَإِيَّٰىَ فَٱعْبُدُونِ

Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja.

QS. Az-Zumar [39] : 10 

قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

Ya, memang dunia ini bukanlah milik kita. Dunia ini dan segala isinya, termasuk kita sendiri, adalah milik dari Allah, Sang Pencipta kita. Seperti yang sudah tertulis di dalam Ayat Kursi:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [Qur’an surah Al Baqarah (2) : 255]
Dunia ini hanya milik Allah semata, dan apa-apa yang ada di dunia ini hanyalah fasilitas-fasilitas yang diberikan Allah untuk menunjang kehidupan manusia. Jadi Allah memberikan fasilitas-fasilitas tersebut untuk sebagian kita dan menahan dalam artian tidak memberi kepada sebagian kita fasilitas-fasilitas tersebut. Karena itu, kita harus selalu bersyukur sudah diberikan fasilitas yang tidak diberikan kepada yang lainnya dan bersabar atas fasilitas yang ada ketika melihat orang lain dapatkan yang lebih. Sebab semua itu milik Allah dan ALlah berhak memberi yang disukaiNya kepada hambaNya yang disukaiNya.

Kira-kira kalau Allah pemilik segala sesuatu mengambil fasilitas tersebut dari kita apa pantas untuk marah atau membencinya? Orang yang yakin dengan ini bisa sabar nggak? Mengapa tidak bisa sabar hadapi ujian?

Bayangkan nyawa, harta dan tubuh kita nggak pernah kita bayar. Tapi klo kita korbankan di jalan Allah maka Allah akan ganti dengan syurga Sekarang point kedua atau kiat kedua sudah terfahami dengan baik? Kalo sudah akan ada kiat ketiga.....
@ tempramen dan tabiat yg tdk baik harus dirubah....
Harus ditanamkan tekad bulat-bulat untuk berubah.
Sementara ditutup dulu yah nggak memungkinkan
Kiat ke 3 dst ana usahakan dibhs diwaktu luang.

PENUTUP
Doa Kafaratul Majelis

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Semoga Bermanfaat

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!