Home » , , » SEBENARNYA KAPAN DI MULAI MENDIDIK ANAK ?

SEBENARNYA KAPAN DI MULAI MENDIDIK ANAK ?

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, November 25, 2014

Hari tanggal : Selasa, 25 Nov 2014
Narasumber : Ustadzah Ida Cahyadi
Judul Kajian : SEBENARNYA KAPAN DI MULAI MENDIDIK ANAK ?
No. Grup : 111 & 112
Notulen : Wanda
Editor : Ira Wahyudiyanti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Teman-teman semua apa kabar? Saya panggil teman2 ya..biar berasa muda.

Apakah semua sudah hadir?

Sebelumnya saya ucapkan selamat hari guru untuk semua ibu bapak guru yang telah berjasa mencerdaskan anak bangsa. Semoga menjadi guru yang ikhlas dan mendapat pahala amal jariyah amiin.


Kajian kita kali ini adalah tentang bersiap menjadi ibu guru yabg lembut bagi anak kita. Eh kan belum pada punya anak...

Sebenarnya Kapan Dimulai mendidik Anak?

Dalam sebuah kesempatan seminar mendidik anak sejak dini, saya bertanya pada para hadirin. Jawabanya beragam.

Ada yang menjawab sejak kecil, sejak usia emas, lahir dan sejak dalam kandungan.... .

Sepertinya semua telat deh.
Mendidik anak itu sejak proses memilih jodoh.

Umar bin Khattab ra pernah ditanya oleh seseorang tentang hak anak atas ayahnya. Apa jawaban Umar?

1. Memilihkan ibunya,
2. Memberi nama yabg baik
3. Mengajarinya Al quran

Jadi sungguh tepat jika belajar tentang pendidikan anak itu justru sejak masih lajang.

Lanjut ya....semoga ada yang menyimak

Diantara cara belajar menjadi ibu pendidik adalah dengan mengasah akhlaqul karimah seperti kelembutan dan kasih sayang pada anak.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Aisyah Ra. Bahwa Rasukulah berkata kepadanya:
"Wahai Aisyah berlaku lembutlah. Sesungguhnya, Allah apabila menginginkan kebaikan dari suatu keluarga maka Ia memberikan petunjuk kepada mereka untuk berlaku lembut."

Kelembutan pintu masuk kebaikan. Bersikap lembut akan mendatangkan simpati.
Membuat anak-anak tertambat hati pada orang tuanya dan sebaliknya berlaku kasar akan membuat kabur.

"Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berlaku kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu...." QS. Ali Imran 159.

🍃🍃🍃
Yup berlaku lemah lembut itu memancarkan sifat Allah. Dan mendatangkan belas kasih dari Allah.

Sebuah hadits riwayat Aisyah Ra menjelaskan hal ini.

"Sesungguhnya Allah Pengasih. Ia suka sekali kepada belas kasih dan Ia akan memberi kepada orang yang berbelas kasih sesuatu yang tidak diberikan kepada orang lain yang keras hati dan juga sesuatu yang tidak diberikan kepada lainnya" HR. Muslim.

Bagaimana mengasah kelembutan ini?

1. Bermula dari hati. Asahlah dengan ayat suci.beri makan hatimu dengan Tilawah dan tadabbur qur'an.hati yang lembut itu bukan yang cengeng mudah menangis oleh sinetron murahan. Hati yang lembut yang bergetar oleh ayat-ayat Allah dan bertambah keimanannya.
Okee lunakkan hati dengan Al-Quran.

2. Perkaya cakrawala dengan khasanah kisah lembutnya para Nabi.Bagaimana Rasulullah berlaku lembut pada sahabatnya, kaumnya, istri dan anak-anaknya. Bahkan juga kepada musuhnya.

Kelembutan bukan berarti tidak tegas pada prinsip amar makruf nahi mungkar. Kelembutan itu tetap menjadi sarana dakwah sekalipun kita sedang melarang sesuatu.

3. Latihlah dengan praktek keseharian. Kepada siapapun.khusus untuk anak-anak, banyaklah berinteraksi menceburkan diri dalam dunia anak-anak.

Jika anda memiliki adik-adik, dekatlah dengan mereka. Kemenakan, anak tetangga atau anak ummahat jadikan sarana berlatih mengasah kelembutan.

Tetlibat dalam kerja sosial seperti mengajar TPA, membina anak dari kalangan bawah atau mengajar les, bagian dari melatih diri.

Ketika nantinya memiliki anak-anak sendiri tak akan canggung dan gagap.

Demikian ya tentang kelembutan.

Referensi untuk pendidikan anak ini ada lengkap dalam buku Tarbiyatul aulad fil Islam. Karya ust. Abdullah Nasih Ulwan.
Sebaiknya dikhatamkan sebelum menikah.
[22:43, 11/25/2014] HA 111 Wanda: 🇦🇺 Pertanyaan 111
1. Assalamualaikum.. bun ana mau tanya.. bagaimana sikap kita atau prilaku kita agar bs lebih sabar mghadapi anak yg kekurangan mental? Dan lebih legowo. Pasti d sisi lain ada kesal dan marah. Ana melihat org tua yg seperti itu malah kasian sm anaknya.. kadang suka d trlantarin.

Jawab.
Saya banyak belajar dari para ibunda anak berkebutuhan khusus. Memang amanah yang berat. Namun menurut mereka, sikap kasar atau keras akan memperburuk keadaan anak secara osijis dan mental. Anak demikian banyak dipeluk dan perdengarkan ayat Al Qur'an baik dari bundanya atau dari media lain.
Sebaiknya sarankan agar bundanya bergabung dg komunitas ibu2 yg seperti beliau. Mereka saling support dan menambah wawasan.

2. Perlakuan buruk ortu pada anak apakah akan berbekas?
Ya pastinya berbekas. Hanya apakah bekasnya permanen atau tidak, tergantung perlakuan selanjutnya. apakah ortu meminta maaf dan berubah lebih baik, atau tetap konsisten dengan perlakuan buruknya, tentu itu memberi dampak berbeda. Perlakuan buruk bisa di hapus jika memang ada upaya memutihkannya dengan maaf dan perbuatan baik. Namun jiwa anak juga berbeda2. Ada anak yang 'ndableg', pemaaf, sensitif atau pendendam.
Reaksi mereka berbeda terhadap perlakuan buruk. Untuk tahu pengaruh jangka panjang memang nanti jika si anak telah dewasa.

Pertanyaan 112
1. Kalo misalnya anak melakukan kesalahan...kita bilangin kesalahanya dg nada tinggi...
Trus abis itu kita ajak bicara pelan*..
Apa itu brarti tdk lembut.

Jawab:
Nada tinggi sepertinya identik tidak lembut. Memang kita harus berlatih refleks mengingatkan dengan nada yang lebih lembut. Jika dekat disertai gerakan tangan, tarikan atau tepukan tetap dengan perlahan.

2. Curhat dikit ya mbak
Kebetulan anak didik sy dah level smk...
Faktor didikan kluarga itu kayaknya dah berakar kuat....jd kalo kita tegas...mrk jd benci ama kita...padahal ketegasan itu sy berlakukan hanya dlm hal* trtentu.
Gmn mbak kita hrs bersikap

Jawab.
Anak level smk sudah dewasa. Bentukan keluarga memang nyaris permanen.
Kabar baiknya mereka siap untuk diajak memakai logika.
Bersikap tegas namun tetap bersahabat semoga tidak menjauhkan bu guru dari mereka. Memang tidak mungkin senua orang akanbsuka dengan gaya kita. Namun selama kita ikhlas, tulus karena Allah dan tetap santun dalam ketegasan kita, semoga membuka hati para remaja ini.
Aamiin

3. Iya.. anak sekarang beda dgn anak jaman dl. Pola pengasuhannya pun berbeda... kdg bingung jg kl mw tukar pendapat dgn ortu ttg parenting.. krn apa yg sy rasakan beda sekali dg apa yg ada di buku yg prnh sy bc ttg amazing parenting itu....

Jawab: Mba Niza...hiks saya juga mengalami. Sudah tahu teorinya, namun alam bawah sadar kadang memunculkan karakter meniru sikap ortu jaman dulu, padahal tahu itu salah.
Demikian pula banyak pengalaman bunda yang lain.namun sejalan dengan terus berusaha dan berkatih, bisa berkurang dan diminimalkan. Maka banyak isi dengan belajar, membaca dan terjun langsung di dunia anak2. Insya Allah semiga yang terbaik bisa kita sajikan untuk anak kita

4. ummi
kalo ndeketin murid yg bandel mslh cowok biar insgaf gmn y.. saya bingung
udah berbagai cara dicoba tp tetep aja
dihukum, sering
dinasehati, apalagi
dikucilkan, pernah
di SP, pernah juga
didekati, sangat sering

Jawab: Mbak ila...si gadis bandel ini diajak berteman, bersahabat dan didoakan. Jika tetap gagal...yaah hidayah memang milik Allah. Sudah mendapat pahala amar makruf nahi mungkar.
Coba libatkan ortunya.

5. Gimana caranya menasehati anak Yang superaktif.

Kalo dinasehati kadang suka lempar barang2 disekitarny.
Jawab:
Anak usia berapa ya?
Kalau maaih tk dan sd banyak dipeluk.
Tetapi pelukan akan meredakan emosinya.
Peluk dengan lembut sampai badan melemas. Baru dinasehati. Insya Allah semoga dimudahkan.
Jika sudah remaja, diajak dialog saat sdg tdk emosi.

6. pengaruh musik klasik ke otak janin itu apa ya ummi, kok kalo dokter nyaranin muterin musik klasik ke perut ibu2 yg lg hamil
o ya, trus kalo sama Al-qur.an apa perbedaan rangsangannya ke otak?

Jawab.
Orang barat tdk meyakini dan tdk mengenal alqur'an. Mereka hanya mengenal musik untuk berbagai tujuan.
Kita ummat Islam telah di sediakan Allah sarana tak ternilai. Tak tertandingi yaitu Alqur'an. Kita gunakan itu aja.

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!