KAJIAN ONLINE (WA) HAMBA اَللّه UMMI 26
Hari/Tanggal: Jumat, 19 Desember 2014
Narasumber: U.Syahrawi
Tema: Syakhsiyah Islamiah
Admin: ida
Editor: ida
السلام عليكم ورحمه الله وبركاته
Semoga Allah memberikan keberkahan kpd kita semua, sholawat dan salam
selalu tercurah kpd Rasulullah SAW.
Semoga kita semua mendapat syafaat beliau di hari akhir kelak. Amin.
Berikut materi kajian kita pada hari ini:
#Berkhidmat dan Tawadhu'#
Dalam salah satu sabdanya Rasulullah pernah berucap:
من كان في حاجة
اخيه كان الله في حاجته
"Barang siapa membantu ibadahnya kebutuhan saudaranya maka Allah
akan membantu kebutuhannya " (Al hadist)
Khidmat adalah pelayanan kepada sesama muslim dalam memenuhi kebutuhannya.
Khidmat merupakan.upaya dalam.melembutkan jiwa agar bisa sensitif
thdp.keperluan saudaranya yg seiman.
Landasan berkhidmat adalah tawadhu'. Rasul bersabda :" Allah tdk
menambahkan kpd seorang hamba yg pemaaf kecuali kemuliaan, dan tdk lah seorang
hamba bersikap tawadhu' krn Allah kecuali Allah pasti mengangkat (derajat)
nya (HR. Muslim)
al-Fudhail mengatakan tawadhu' adalah "kamu tunduk.kpd kebenaran dan.patuh
padanya, walaupun engkau mendengarnya dr anak.kecil engkau tetap menerimanya,
bahkan walaupun engkau mendengarnya dari orang terbodoh, engkau tetap
menerimanya"
Abu bakar ash-Shiddiq r.a. mengatakan " Kami menemukan kedermawanan di
dalam.ketakwaan, kecukupan di dalam keyakinan, dan kemuliaan dlm ketawadhu'an
".
Semoga kita bisa menanamkan.sifat berkhidmat dan tawadhu' dlm.keseharian.
Karena sesungguhnya Allah lah pemilik dunia dan isinya, dan kebenaran datang
dariNya. Amin
Wallahu'alam
pertanyaan
1.Ustadz.. tanya
Benarkah doa anak kecil atau kata aamiin yg terucap dr anak kecil walau diucapkanya sambil bermain sll diijabah oleh
Allah..
Jawaban:
Ada salah satu hadist shahih yg mengisahkan orang yg berdoa kpd Allah,
tetapi makanannya dr yg haram, pakaiannya sumbernya dr yg haram, dan semua
kebutuhan nya dr yg haram, lalu Rasulullah mengatakan bagaimana mungkin
mengabulkan doanya. Sesungguhnya Allah akan mengabulkan doa dr siapapun asal
memenuhi syarat2nya. Jika anak kecil, yg
belum mukallaf (dikenai beban dosa), berhati suci, dan tulus, lalu berdoa kpd
Allah mk tidak ada halangan bg Allah utk mengabulkan doanya. Semoga.
2. Mau bertanya ya Ustadz, tentang sifat tawadhu ini apakah berlawanan dengan
dengan sikap kritis, yang suka bertanya Karena rasa ingin tahu yang
besar, dan tidak cepat puas dengan satu jawaban? Saya tinggal di negara orang
dimana budaya pede dan seen insya sangat didukung
Tidak cepat puas,...pede dan sejenis sangat didukung, .... Maaf salah
ketik
Jawaban:
Sikap kritis dgn.niat mencari kebenaran tdk bertentangan dgn tawadhu'.
Krn sesungguhnya sikat kritis merupakan bagian dari proses utk mendapatkan
kebenaran secara ilmiah. Tetapi perlu di perhatikan bahwa sikap kritis harus
proaktif. Sambil.mengkritisi, sambil berusaha mencari kebenaran dengan
mengesampingkan hawa nafsunya.
3. Lanjutanya ustadz..
Jika anak tersebut dinafkahi dg harta yg haram alaupun anaknya blm
mukalaf apakah msh dikabulkan doanya ustadz?
Jawaban:
Si anak akalnya belum sempurna, kecuali kalau sdh baligh. Anak yg belum
baligh belumlah dianggap berdosa, dia masih suci. Jadi dia belum dikenai dosa.
Maka InsyaAllah doanya akan diijabah.
4. ustadz minta hadits yg menerangkan muslimah lebih baik shalat dirmh.
jazakallah
jawaban:
Hadist tentang wanita lebih baik.sholat di rumah:
عن ابن عمر قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : لا تمنعوا نساءكم المساجد و
بيوتهن خير لهن
Dari Ibnu Umar r.a., bhawasanya Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
“Janganlah kamu larang isteri-isteri mu (pergi shalat ke) masjid, namun
(shalat) di rumah mereka lebih baik” (Hadis Shohih Ibnu Khuzaimah)
Berdasarkan hadis tersebut terdapat khilafiyah mengenai hukum boleh tidaknya
wanita sholat berjamaah di masjid. Pertama, melarangnya (makruh), seperti ulama
muta`akhir Hanafiyah. Ini untuk wanita tua dan muda, dengan alasan zaman telah
rusak. Kedua, membolehkannya (khususnya wanita tua), seperti ulama Malikiyah,
Syafi’iyah, dan Hanabilah, dengan dalil hadis-hadis. (Az-Zuhaili, Al-Fiqh
Al-Islami wa Adillatuhu, 2/322; Fatawa Al-Azhar, 1/20).
#Kejadian pada masa Rasulullah:
Sejak zaman Rasulullah, kehadiran wanita dalam shalat berjamaah di
masjid bukanlah sesuatu yang asing. Dalam artian, di antara shahabiyah
(shahabat Rasulullah dari kalangan wanita) ada yang ikut menghadiri shalat
berjamaah di belakang para shahabat walaupun itu tidak wajib bagi mereka.
Ada beberapa dalil dari sunnah yang shahihah yang menunjukkan keikutsertaan
wanita dalam shalat berjamaah di masjid. Tiga di antaranya sebagai berikut ini :
a. Hadits dari Aisyah radliyallahu ‘anha, ia berkata :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya hingga Umar
memanggil beliau (dengan berkata) : “Telah tertidur para wanita dan anak anak.”
Maka keluarlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata : “Tidak ada
seorang pun selain kalian dari penduduk bumi yang menanti shalat ini.” (HR.
Bukhari dalam kitab Mawaqit Ash Shalah 564 dan Muslim kitab Al Masajid 2/282)
Hadis ini mengabarkan kepada kita bahwa para wanita anak-anak telah sholat
maghrib berjamaah bersama Rasulullah dan menunggu sholat Isya’, namun karena
sholat Isya’ di ta’khirkan mereka tertidur.
Imam Nawawi dalam syarahnya terhadap hadits di atas berkata : “Ucapan Umar
(Telah tertidur para wanita dan anak anak) yakni di antara mereka yang menanti
didirikannya shalat berjamaah di masjid.“
b. Dalam hadits lain, Aisyah radliyallahu ‘anha mengabarkan :
“Mereka wanita wanita Mukminah menghadiri shalat shubuh bersama Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan berselimut dengan kain kain mereka.
Kemudian para wanita itu kembali ke rumah rumah mereka hingga mereka (selesai)
menunaikan shalat tanpa ada seorangpun yang mengenali mereka karena masih
gelap.” (HR. Bukhari 578)
c. Hadits dari Abi Qatadah Al Anshari radliyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya aku berdiri untuk menunaikan shalat dan berkeinginan untuk
memanjangkan shalat itu. Lalu aku mendengar tangisan bayi maka akupun
memendekkan shalatku karena khawatir (tidak suka) memberatkan ibunya.” (HR.
Bukhari 868, Abu Daud 789,
# Kesimpulan
Wanita boleh sholat jamaah di masjid dengan dasar:
1) Mengikuti pendapat yang
mengatakan lebih utama sholat di rumah, jika sholatnya sholat jamaah, bukan
sholat sendiri. Ini pendapat Ibnu Hazm (Al-Muhalla, 4/197) dan ulama Syafi’iyah
seperti Imam Nawawi. (Al-Majmu’, 4/198). Pendapat ini juga didukung oleh
keterangan-keterangan dari hadis yang shahih.
2) Mengikuti kaidah fiqh I’maalu
ad-dalilaini aula min ihmaali ahadimaa bi al-kulliyyah (Mengamalkan dua dalil
adalah lebih utama daripada meninggalkan satu dalil secara keseluruhan.)
(An-Nabhani, Al-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah, 3/492). Bahkan sesungguhnya ada
tiga dalil; pertama: anjuran jamaah dengan pahala 27 derajat, kedua: sholat di rumah lebih baik , tetapi jangan dilarang
apabila wanita ingin berjamaah di masjid, ketiga: pada zaman Rasulullah sudah
banyak wanita yang berjamaah di masjid. Pendapat yang membolehkan menurut
sebagian ulama lebih kuat karena mengamalkan ketiga dalil tersebut, karena
kalau melarang atau memakruhkan hanya mengamalkan satu dalil saja yaitu sholat
di rumah lebih baik.
5. Ustadz.. saya punya tetangga yg sepertinya
kekurangan.. awalny saya berniat ingin membantu sedikit meringankan
bebannya... namun lama kelamaan dia seperti tergantung dg saya dan akhirnya
membuat saya jadi merasa tidak nyaman. Sampai teman2 sy bilang... kalau berbuat
baik dg orang sekedarnya saja jangan berlebihan, kamu tu terlalu baik. Apa
betul ustadz untuk menolong orang ada batasannya misalnya jgn keseringan atau gimana tad?
Jawaban:
Sesungguhnya tdk ada batasan membantu sesama. Cuma memang perlu kita
beramal dgn cerdas. Misal kalau mau infaq baju.koko dan sejadah, carikan saja
orang2 yg sering ke masjid. Setiap dia sholat pake baju itu, insyaAllah
pahalnya mengalir. Atau kepada mustahiq, zakat kita kumpulin dulu tiap.bulan.
Kalau sdh agak banyak, baru diserahkan agar bisa jadi modal.bagi si.muatahiq.
Sekalian diajarkan bagaimana cara mengelola uang dlm berbisnis, spy kelak.jadi
muzakki.
6. Ustadz, sy memiliki 3 ipar yang alhamdulillah mrk sangat hormat dan (sy suka
menyebutnya) tawadhu' sama suami. Sy melihat dua sisi yg berseda. Di satu sisi
tawadhu'nya sgt menyejukkan, tp di sisi lain ay melihatnya kok kehidupannyajd
kurang greget dan melempem ya Tadz. Yg
sy mau tanya, (1) pemakaian kata tawadhu' sy di situ cocok gak Tadz, dg
pengertian tawadhu' yg sbenarnya? Hehe, sy takut salah nih.. (2) Sejauh mana
bersikap tawadhu' yg diajarkan dlm kaitannya dg kekuatan kt (sbg muslim) dlm
hal finansial. Jazaakallah Ustadz..
#ralat, dua sisi yg berbeda.
jawaban:
Tawadhu' itu lebih kepada penerimaan pada kebenaran, tanpa dilandasi
sifat sombong. Tidak ada istilah tawadhu pada aspek finansial. Memang ada
istilah qona'ah yaitu bersikap menerima pemberian Allah berapapun itu.
Namun.tdk.boleh kalah dgn kondisi lalu nrimo.begitu saja. Tetap harus berjuang keras, bekerja keras utk
lepas dr kesulitan ekonomi. Karena sesungguhnya banyaknya harta jg bisa
mendatangkan.kemuliaan sepanjang dipenuhi hak2nya.
Jd kl sy bilang "mereka bersikap tawadhu' pd suami", tdk benar ya
Tadz?
Iya benar bu.
7. Ustadz tanya, adakab urutan u berkhidmat/berbagi sesama muslim...misal ke
keluarga/tetangga/anak yatim gt tdk..
Tawadhu' itu bs dikatakan rendah hati y ustadz?
Adakah kaitannya tawadhu' dg zuhud?
Jazakallah
Jawaban:
Iya benar sebaiknya berkhidmat itu sebaiknya kpd keluarga terdekat
dulu. Yg paling utama kpd kedua orangtua, lalu kerabat dekat saudara kandung,
dst.
Tawadhu' itu boleh juga diartikan rendah hati dlm rangka menetapi
kebenaran. Semakin dalam ilmunya harusnya semakin tawadhu' dam semakin yakin
bahwa ilmu itu datangnya dari Allah. Semakin yakin akan kebenaran.ilmu Allah.
Tawadhu' dan zuhud tdk berkaitan. Zuhud lebih kpd sikap hidup sederhana
agar tdk.lalai dgn kehidupan dunia. Zuhud akan melatih jiwa spy sabar dlm
menjalani.hidup sederhana sekalipun.bisa hidup mewah.
Alhamdulillaah, semoga materi dan diskusi kita ini berkah dan
bermanfaat...
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa
atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan
bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment