KAJIAN
ONLINE HAMBA اَللّهَ UMI 11 & 12
Tanggal:
01 Desember 2014
Tema:
Parenting
Narasumber:
Ustadz Toha
Admin:
Isty dan bunda Yuni
Editor:
Selli Novita
===============================
"9 Kekeliruan dalam mendidik anak dan
solusinya."
Tapi
hari ini kita bahas kekeliruan yang Keempat yaitu :
Pesimis ==>Solusinya ==> Optimis.
"Dizaman
sekarang jangankan yang halal yang harampun sulit." Inilah contoh sikap
pesimis dari orang tua kepada anaknya. Contoh lain lagi, "Untuk apa
sekolah, zaman sekarang sarjanapun banyak yang nganggur."
Ungkapan-ungkapan
pesimis dari orang tua akan melahirkan generasi yang tatapannya kosong,
wawasannya kering kerontang, pola pikirnya tanpa gizi dan harapannya hampa.
Solusinya
adalah optimis.
Lihatlah
doa nabi Ibrahim as berikut :
"Ya
Rabbku sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yg
tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dirahmati.
Ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah
hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rizki dari
buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim : 37).
Itulah
sikap optimis bukan pesimis.
>Pertama :
Kalau
pesimis, nabi Ibrahim as mengeluh dengan berkata, "Akan makan apa dan dimakan
apa anak istriku?
Tapi
dibalik 180 derajat oleh nabi Ibrahim yaitu dengan kalimat optimis agar mereka
melaksanakan shalat.
>Kedua :
Kalau
kalimat pesimis, ia mengeluh bahwa tidak ada yang menemani anak dan istrinya.
Tapi
nabi Ibrahim balik 180 derajat menjadi kalimat optimis yaitu agar mereka
disenangi sebagian manusia.
>Ketiga :
Kalau
pesimis, nabi Ibrahim as akan mengeluh bahwa disini tidak ada air jadi tidak
ada tanaman yang bisa tumbuh.
Tapi
dibalik 180 derajat oleh nabi Ibrahim dengan berharap agar anak istrinya diberi
rizki dari buah-buahan.
>Keempat :
Kalau
pesimis, anak istriku akan takut, sedih, kecewa
dan marah.
Tapi
dibalik 180 derajat oleh nabi Ibrahim, dengan optimis ia berharap agar mereka
bersyukur. Subhaanallah.
Lalu sikap optimis nabi Ibrahim as berpengaruh
besar kepada istri dan anaknya :
Istri
nabi Ibrahim as, kalau pesimis mungkin jantungan, karena ditinggal ditempat yang
gersang dan tandus cuma berdua dengan bayinya Ismail (mending kalau ditinggal
berdua dengan madu. Tapi dengan gagah berani Siti Hajar berlari kesana dan
kemari dari bukit safa dan marwa tanpa putus asa mencari air. Dikali yg ketujuh
airnya keluarlah mukjizat Air Zam-zam. Subhanallah berkahkahnya air zam-zam tersebut. Perhatikanlah sikap optimis Ismail kecil berikut
:
"Maka
ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya
(Ibrahim)berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku berminpi bahwa aku menyembelihmu.
Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu?
Dia
(Ismai) menjawab,"Wahai ayahku, lakukanlah apa yg diperintahkan oleh Allah
kepadamu! Insya Allah engkau mendapatiku termasuk orang yg sabar."
(As-Shaffat
:102).
Subhanallah
itulah jawaban anak yang optimis karena ayah dan ibunya juga selalu optimis. Demikian
terima kasih, semoga bermanfaat.
==============================
TANYA
JAWAB
1. TANYA
Ustadz
mau tanya. Kalau zaman yang modern ini banyak godaan anak dalam belajar, untuk
memotivasinya bagaimana, contoh banyak media sosial dan lain-lain. Jazakallah
JAWAB:
Yang harus
kita fahami anak-anak bukan kita, masanya beda. Kalau anak-anak seperti
ustadz-ustadz, seperti bapak-bapak atau seperti emak-emak, kan tidak lucu.
Berikan anak-anak ruang yang besar untuk bermain sambil belajar, jadi bagaimana
bisa-bisanya orang tua memanfaatkan media sosial tersebut untuk belajar.
Meyakini
bahwa apa yang kita pikirkan itu adala benar maka insya Allah kita akan
melakukan tindakan sesuai dengan apa yang kita pikirkan tersebut, maka kuncinya
banyak-banyaklah membaca maka pikiran kita akan benar, pikiran kita akan
optimis dan tindakan kita juga akan oke
Cukup
sekian untuk hari ini.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”.
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment