Kajian Online WA Hamba الله SWT
Selasa, 26 Juli 2016
Rekapan Grup Nanda
Syakhsiyah Islamiyah Pekan keempat Juli
By Tim Kurikulum Kajian Online Hamba
Allah
Editor : Rini Ismayanti
Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan karuniaNya sehingga kita bisa
bertemu kembali.. berkumpul bersilaturahmi di majelis ilmu yang in sya Allah
diberkahi dalam ikhtiar keilmuan kita yang terbatas untuk lebih baik lagi dalam
bertaqarrub kepada Allah, meluruskan niat, menguatkan Azzam berdakwah dalam
komunitas ini, memaksimalkan potensi dakwah, menjalankan tugas kita sebagai
khalifah didunia yang fana ini.
Shalawat dan salam kita haturkan pd
baginda Nabi besar Muhammad SAW, manusia berahklak paling mulia, uswatun
hasanah kita, dan inspirasi hidup kita sebagai seorang muslim. Semoga sosok
beliau bisa terus memotivasi kita untuk terus menjadi pribadi yang selalu
berjuang menjadi lebih baik..aamiin
Semoga Alloh swt taqdirkan kita
berkumpul di dunia dan semoga Alloh swt kumpulkan kita di JannahNya..
Alhamdulillah biidznillah hari ini kita
di pertemukan di majelis yang semoga senantiasa berkah.
MENGENALKAN ANAK PADA ALLAH SEJAK DINI
Pembahasan kita saat ini, berkaitan
dengan parenting Islami dalam mengenal Allah Swt.
Bagaimana cara untuk mengajak anak
mengenal Allah? Mari kita mengajak anak untuk mengenal Allah sejak dini.
Mengajar Anak Mengenal Allah
Salah satu kewajiban orang tua Muslim
adalah memberikan dasar hubungan yang harmonis dengan Allah SWT agar kelak
mereka menjadikan Allah sebagai sumber kebahagiaan mereka.
Mereka taat kepada Allah karena paham
perintah Allah membuat mereka tentram. Menjaga sikap dan berbuat baik kepada
sesama, karena mereka sadar, itu adalah perintah Allah yang digariskan kepada
mereka demi kebahagiaan mereka pula. Dan terakhir, agar kelak mereka mengenal
Allah dan menjadikanNya sebagai tempat bergantung dan meminta pertolongan.
Agar Anak Mengenal Allah, Lakukan
Langkah-langkah yang Tepat
Modal utama kita untuk mendidik
putra-putri kita, adalah keteladanan. Jadi, bila kita ingin kelak anak-anak
kita mengenal Allah dengan baik, maka kita pun harus mengenal Allah dengan baik
pula.
Setelah diri kita mengenal Allah (dan
selalu berproses untuk semakin mengenalNya), maka kini saatnya kita mengenalkan
Allah kepada anak-anak kita.
Dan berikut adalah tahapan untuk
mendidik agar anak Anda mengenal Allah :
1. Memperdengarkan kalimat “Laa
Illaaha Illallah” pada saat ia lahir
Kalimat tauhid inilah yang pertama kali
harus kita perdengarkan di awal kehidupan anak-anak kita. Sehingga kalimat itu
membekas dan menjadi cahaya bagi hati mereka.
Akan lebih baik apabila Ibu yang
senantiasa mengajarkan kalimat-kalimat tersebut. Karena suara ibu berbeda dari
suara-suara yang lain. Bahkan menurut penelitian para ahli, cara ibu berbicara
atau berucap, akan lebih menguatkan pesan pada diri anak.
2. Mengajaknya untuk melakukan shalat
sedari kecil
Shalat adalah sarana kita untuk
berhubungan (berkomunikasi) dengan Allah. Karena itu wajib bagi orang tua
Muslim untuk mengajarkannya semenjak dini. Seorang ibu yang hamil dan
senantiasa menjaga waktu-waktu shalat, sebetulnya telah mengajarkan shalat
kepada calon anaknya kelak.
Setelah anak lahir, kita dapat
mengajaknya shalat bersama. Bagi balita terlebih batita, terkadang hal ini
sulit dilakukan karena biasanya mereka akan bosan berdiam diri dalam waktu yang
cukup lama. Hal seperti ini tidak perlu dipermasalahkan, tetaplah telaten
mengajaknya. Yang penting mereka melihat kita shalat tepat waktu lima kali
dalam sehari semenjak dini. Kelak ketika mereka berusia 2 tahun kita dapat
mengenalkan shalat kepada mereka melalui cerita islami, dan kemudian berahap
kepada cara berwudhu, shalat berjamaah dan seterusnya.
3. Memperkenalkan sifat-sifat Allah
kepada anak
Mengajak anak mengenal Allah bukanlah
sebuah pekerjaan yang mudah; terlebih kepada balita, dimana konsep pemikiran
mereka masih segala sesuatu yang bersifat konkret. Terlebih membuat mereka mengerti
sekaligus memahami bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu yang ada di bumi
ini. Untuk itu penjelasan yang diberikan juga harus dimulai dari hal-hal yang
sifatnya konkret, menuju abstrak. Misalkan ketika anak sakit maka kita dapat
mengatakan, “Kakak minum obat dulu, ya. Setelah itu berdoa kepada Allah, semoga
Allah yang Maha Berkehendak segera menyembuhkan Kakak.”
Mengenalkan Allah melalui sifat, dan
namanya juga dapat dilakukan melalui kisah islami atau cerita islami yang
berkaitan tentang mengenal Allah.
4. Mengajak anak untuk mengenal diri
dan lingkungannya serta mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan.
Dalam suasana santai kita juga dapat
mengajak anak untuk mengenal Allah. Seperti ketika mengajarkan anak untuk
mengenal bagian-bagian tubuhnya; maka kita dapat mengatakan, “Subhanallah,
Allah memang Maha Sempurna, ya, lihat tangan dan kaki adik Allah bentuk dengan
begitu sempurna,” atau mengajaknya bersyukur karena lingkungan rumah yang sudah
tidak banjir lagi.
Hal-hal sekecil apapun dapat kita
kaitkan dengan sifat-sifat Allah.
Momen-momen menggembirakan anak, juga
dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mengenalkan anak kepada Allah.
5. Allah dulu, Allah lagi, dan Allah
lagi
Ustadz Yusuf Mansur sering ajarkan
dalam setiap dakwahnya; apabila kita menginginkan sesuatu atau memiliki sebuah
cita-cita; maka alangkah baiknya jika di awal kita “ceritakan” keinginan
tersebut kepada Allah. Tujuannya agar Allah meridhoi dan memudahkan jalan kita.
Setelah itu, sebelum melakukan ikhtiar, jangan lupa untuk berdoa terlebih
dahulu. Dan kemudian iringi usaha tersebut dengan kepasrahan akan hasil terbaik
menurut Allah SWT.
Jika kita senantiasa melakukan hal di
atas, secara tidak langsung anak pun akan belajar untuk selalu menyertakan
Allah disetiap keinginnanya. Kita juga dapat membiasakan berucap “Insya Allah”
saat anak meminta kita untuk berjanji, atau mengjak anak berdoa ketika ia
menginginkan sesuatu. Contoh “Mari kita berdoa kepada Allah, semoga Allah
memudahkan dan menambah rejeki ayah dan ibu, sehingga ayah bisa segera
membelikan mainan yang adik inginkan.”
Wallahu A'lam Bishawab.
Di ambil dari berbagai Sumber Islami.
TANYA JAWAB
M114 by Ustadzah Yeni
Q : Mba bagaimana cara mengajak
adik jika ia selalu menolak? Payah gitu mba. bagaimana nyikapinya?
A : Perbaiki niat. Kuatkan azzam. Dekati dengan hati. Cari
sesuatu yang dia suka..Dan jangan suka menjudge... anak ga suka di judge.
Q : Bun saya juga punya adik cowok super hiperaktif kadang
bandel juga. Gimana bun cara buat ngomongin ke adek saya biar nggak bandel sama
jail lagi?
A : Jangan bilang bandel mb.. ntar jadi doa... Mereka melakukan
itu karena kita tidak mmberikan kesempatan.. Klo kami pengalamannya sih..
pedekate.. bicara dari hati ke hati gituu dan beri reward ktika ia melakukan
dengan baik. Anak ga suka dijudge dan punishment.
Q : Bagaimana menjelaskan kepada anak ketika anak sudah mulai
bisa bertanya pertanyaan seperti ini “Allah itu seperti apa bunda??” “Bentuknya
Allah gimana Um?”
“Allah itu dimana?? Kenapa gak bsa dliat??”
“Allah itu dimana?? Kenapa gak bsa dliat??”
A : Ambil contoh tentang udara mb.. jadi ajak diskusi.. Ade
pernah tau udara ga? Pernah liat bentuknya? Trus dimana sih udara itu.. Jadi
dikembalikan baru diterangkan dengan bahasa anak
Q : Mau nanya bagaimana dengan anak dibujuk agar menjadi
hafidz??
A : Ga bisa dipaksa mb..Klo mb pernah nonton film nya umi pipik
surga menanti, disitu ada anak yang dipaksa tuk hafidz tapi ortunya salah
caranya.. ga akan mempan. Hapalan itu harus dari hati.. jadi ajak ngobrol
perlahan, ajak ke tempat tahfidz dll yang berkenaan dengan tahfidz.
Q : Bun, gimana cara menyikapi adik yang setiap kali disuruh
mengerjakan sesuatu, minta upah.Saya dah berusaha memberi pemahaman, tapi ayah
yang buat seperti ini.
A : Ga mudah sih mb.. tapi dimulai dari ayahx dlu yang kasi
pengertian.. cari contoh bahwa segala sesuatu ga harus dengan upah..
Q : Bagaimana pula cara mengatasi adik cowo yang kecanduan game
on line bunda?
Kasian emak, uangnya jadi sering hilang
Kasian emak, uangnya jadi sering hilang
A : Waduuh.. ibunya harus simpan uang yang aman mb.. karena game
on line itu buat kecanduan ibarat narkoba. Klo udah candu hal-hal negatif bisa
dilakukan solusinya ke terafis mb
Q : Saya punya adik 3, yang bontot Alhamdulillah masih SD
tapi belajar agamanya bagus,,, Jadi kalau ada hal yang salah
kakaknya ditegur,,,tapi kakaknya ngga terima, dibilang jangan suka ngajarin
gitu bun,,, Bagaimana sikap kita agar yang dinasehati ngga marah,,,? Walaupun
yang nasehati anak kecil,,,
A : Cara nasehati harus hati-hati, karena orang dewasa itu
kadang egonya tinggi. Rasulullah saja pernah dinasehati oleh yang jauuuh lebih
muda, ditegur kesalahannya.. Lagi-lagi pendekatan dari hati ke hati
M106 by Ustadzah Lilah
Q : Ummi, kapan
waktu yang baik untuk mengenalkan anak sholat berjama'ah di masjid agar tidak
mengganggu jama'ah lain? Rata-rata mulai usia berapa? Karena kadang klu ada
temannya anak-anak suka bercanda dan mondar mandir di saat sholat
A : Ini ada dua
pendapat, ada yang mengatakan sedini mungkin, ada yang mengatakan jika sudah
masuk usia diajarkan sholat yakni 7 th. Manapun pilihannya, pastikan anak tidak
mengganggu jamaah lain. Karena mereka berhak mendapatkan kondisi khusyu' dalam
sholatnya. Menanamkan kecintaan pada masjid tidak dengan kewajiban membawa anak
di tiap waktu sholat. Bisa lewat TPQ sore atau saat ada acara kajian dsb.
Q : Ummi ada
masukan lagi ngak yaahh..apa kiat-kiat biar bisa jadi ibu yang baik untuk calon
anak-anak
A : Tentunya
karena tidak ada sekolah formal bagi ortu, maka kita sendiri yang harus
berupaya. Tapi kalau boleh saran, ada satu pelatihan yang menurut saya luar
biasa. Benar-benar menyadarkan kita bagaimana kiat menjadi ortu betulan bukan
kebetulan. Saya sendiri baru ikut dua tahun yang lalu dan alhamdulillah banyak
meluruskan konsep parenting yang selama ini sudah saya 'telan'. Namanya Program
Sekolah Pengasuhan Anak, googling aja yah...
Q :
Assalamualaikum ummi,saya punya ponakan perempuan umurnya 1th 5 bulan.Kalau
saya sholat atau ngaji suka ngikutin...saya senang aja..tapi kalau saya ajarin
dia malah kabur. Gimana tuh ummy...biarkan saja dulu atau saya ajarkan terus
biar terbiasa...?!? Soalnya lucu kadang kalau saya belum tilawah dia langsung
bawa Quran buat saya.tapi ya gitu suka kabur.
A : Itulah
anak-anak...belajar mereka dengan meniru. Maka kita orang dewasa harus
menjadi role model yang baik, meski mereka bukan anak kita. Anak seusia itu
biarkan belajar dengan melihat, belum waktunya "diajarkan". Nanti
saat berusia 7 thn baru ajarkan sholat sesuai nabi.
Q : Ummy mau
bertanya lagi,kita kan gak boleh membentak anak,harus lemah lembut,gimana kalau
kita marah kita diamkan si anak,karena kadang kalau dinasehati malah tetep aja
nakal.kalau kita cuekkin biar dia ngerti gak apa-apa ummy...?!?
A :
Betul...karena tidak ada gunanya membentak anak. Apa yang maksudkan tak akan
tersampaikan.
Menasehati seseorang itu ada caranya, yang bagus itu hanya berdua dan sebelum si anak tidur...sampaikan nasehat dalam bentuk cerita atau motivasi anak untuk berbuat lebih baik.
Menasehati seseorang itu ada caranya, yang bagus itu hanya berdua dan sebelum si anak tidur...sampaikan nasehat dalam bentuk cerita atau motivasi anak untuk berbuat lebih baik.
Marah??
Boleh...tapi ada caranya dan ada waktunya. Marah jika anak melanggar syariat,
jika membahayakan dirinya dan orang lain. Kalau cuma malas belajar, gak mau
makan, kamarnya berantakan...jangan dimarahi ya... Motivasi terus
Q :
Alhamdulillah menambah sekali ilmu Ummi. Walaupun saya belum menikah. Ummi
boleh tanya jika ibunya belum banyak pengetahuan tentang point-point di atas
bagaimana Ummi. Dan apabila ibu lebih mengarahkan ke hal-hal yang di maksud
tersebut tetapi ada lingkungan yang kurang mensupport sehingga kadang anak
terpengaruh. Terimaksh Ummi
A : Yang harus
diingat adalah, ketidaktahuan kita harus diiringi penasaran...sehingga akan
terus belajar. Yang kedua, semakin besar pengaruh ortu terhadap anak, maka
semakin kecil orang lain bisa mempengaruhinya.
Gimana caranya? Bangun bonding/keterikatan dengan anak. Bagaimana? Minimal lewat program 18-21, yaitu pada jam 18 hingga 21 kumpullah dengan keluarga, no gadget.
Gimana caranya? Bangun bonding/keterikatan dengan anak. Bagaimana? Minimal lewat program 18-21, yaitu pada jam 18 hingga 21 kumpullah dengan keluarga, no gadget.
Q : Umi jika
sosok Ibu yang bekerja khawatir banyak waktu yang terbuang dengan anak, bahkan
jadi takut dirawat sama orang lain kurang terarah bagaimana menyikapinya ya Umi
. Apakah harus mempertahan pekerjaan atau tidak bekerja agar bisa bersama
anak terus
A : Renungkan
kembali tujuan bekerja untuk apa? Ada banyak kondisi dimana perempuan memang
harus bekerja, tapi jika suami ada dan bekerja...kita patut istikhoroh mana
yang terbaik. Walau bagaimana pun pendidikan anak lebih utama. Banyak
teman-teman saya yang memilih resign demi anak, bahkan mereka yang pada posisi
karir bagus. Termasuk saya pun pernah mengalami dilema yang sama... Pada
akhirnya Allah menjawab keresahan saya dengan memindahkan kota t4 kerja suami
dan saya harus ikhlas meletakkan jabatan kepala sekolah. Alhamdulillah jadi
bisa konsentrasi bersama anak. Tapi jika pun harus bekerja setelah menikah,
ingat bahwa perempuan bekerja hanya untuk membantu suami. Tugas utamanya adalah
anak dan suami. Maka upayakan seimbang mengurus RT dan pekerjaan.
Q :
Assalamualaikum. Mau nanya, klo orangtua terlalu membimbing anak dan akhirnya
anaknya ketergantungan, gimana cara obatinnya ya?
A : Nggak ada
kata terlambat buat memperbaiki bisa bicara pelan-pelan, dibebaskan dilepaskan,
gak banyak dibantu, pasti bisa. Satu lagi, harus tega, tega demi kebaikan
anak-anak. Sebenarnya itu semua kembali pada keyakinan kita sama Allah. Insya
Allah kalau niat kita baik, demi anak-anak, mendidik anak-anak, Allah pasti
bantu. Dan saya sendiri sangat merasakannya sekarang. Alhamdulillah Rizki Allah
luar biasa di mana-mana tanpa harus bekerja ke luar rumah.
M105 by Ustadz Kaspin
Q : Apakah
lebih baik mendidik anak tentang agama dirumah bersama orangtuanya daripada di
pesantren? Kemarin saya dengar di radio gitu ada ustadz yang mengatakan
jangan taro anak di pesantren karena nanti ketika besar jadi jauh dari ortunya
karena sedari kecil sudah jauh
A : Itu tergantung orang tuanya. InsyaAllah
semuanya baik.
Q : Mulai usia berapakah anak diperbolehkan belajar di pesantren stadz?
A : Wallahu'alam...banyak pendapat kalau begini. Tapi usia lulus SD sepertinya ideal untuk itu.
Q : Ustadz mau tanya lagi apakah benar saat
anak dalam kandungan trus ibu sering menghafal quran, nantinya si anak bisa
jadi penghafal quran juga saat usia belia?
A : Belum tentu. Tetap harus menghafal
A : Belum tentu. Tetap harus menghafal
Q : Stadz kan sering liat anak usia dini
penghapal quran,tips supaya anak bisa hapal quran??
A : Ya disuruh menghafal alquran
M110 by Ustadzah Lien
A : Ya disuruh menghafal alquran
M110 by Ustadzah Lien
Q
: Jazakillah untuk materinya bunda.. Bunda bagaimana cara kita menangani anak
atau remaja yang sudah terlanjur nakal.
A : Secara psikologi ga ada anak nakal
mba, yang ada anak kelebihan energi tapi ga punya tempat untuk mengembangkan
potensinya. Sehingga anak-anak tersebut mencari jalan lain yang kadang mereka
ga mikir dampak ke depannya.
Solusinya
bagaimana??
Mereka
hanya butuh perhatian, kasih sayang, penerimaan. Orang tua yang lebih dekat dengan
anak akan mudah diarahkan. Jadi smua balik ke orang tuanya mau ga pedekate ama anaknya..
dekati dan bicara dari hati ke hati karena yang diperlukan cuma itu
Q
: Bunda, kan ada juga yang bilang mendidik anak itu sejak dari dalam kandungan.
Kalo ibu nya saat mengandungnya berkelakuan tidak baik, tp setelah anaknya lahir
hanya di didik oleh guru, apakah ada peluang anaknya akan baik?
A
: Peluang itu selalu ada.. Allah selalu berikan jalan.. hanya kita orang tua
mau ga merubah cara berpikir kita.. Allah sesuai sangka dan usaha hambaNya
Q
: Bunda, kalau orang tuanya tidak hafidz qur'an apa mungkin bisa menjadikan
anaknya seorang hafidz?
A
: In syaa Allah bisa mb... say punya beberapa orang tua murid mereka dari orang
awam..tapi niat mereka menyekolahkan anaknya di tahfidz... ma syaa Allah...
selalu ada keajaiban dari Allah juga pertolonganNya... kuatkan azzam
Q
: Satu lagi bunda, bunda lebih baik anak di ajak sholat ke masjid atau di rumah
saja, karena terkadang mereka rame sendiri dan ganggu yang lain. Apabila diajak
ke masjid bagaimana cara kita menjelaskan ke orang lain bahwa sdh fitrahnya
anak itu suka bermain, karena terkadang orang sering marah kalau lihat anak
kecil rame.
A
: Ada memang masjid yang demikian mb, karena ga paham fungsi masjid bagi
pendidikan anak. Tetap ajak ke masjid... ajarkan adab di rumah Allah.. dmulai dari
kita, anak kita, smoga anak kita bisa menjadi contoh bagi temannya yang lain..
Q
: Bunda, terkadang seorang ibu itu mengajarkn kepada anak untuk tidak
konsumtif, apa yang d minta tidak semua dipenuhi. Namun disisi lain neneknya yang
suka manjain dan nuruti permintaan anak dengan dalih "masih kecil blum
ngerti". Mohon solusinya bunda sedang kita gak mungkin debat sama ibu /
mertua.
A : Minta tolong suami jelaskan pada
ibundanya, bahwa bentuk sayang ga mesti semua harus dikasi... jelaskan hal-al yang
bisa diterima logika ibundanya. Klo masih serumah.. kuatkan doa moga bisa punya
rumah sndiri agar mudah mentertibkan anak. Kolaborasi suami istri sangat diperlukan.
Lagi-lagi ga semua teori berhasil, tapi ga ada salahnya dicoba mb... semoga
Allah mudahkan
Q
: Bunda, sejauh apa pengaruh rizki yang tidak halal pada kepribadian,
kecerdasan seorang anak?
A : Sangat berpengaruh mb.. karena ia terserap
oleh darah kita yang akan menjadi daging..
Karena
itu Allah dan Rasulullah mengajarkan kita tuk mencari dan memberi makanan yang
halal dan thayib
Q
: Bisa jadi kah anak nya (maaf) bejat atau nakal Bunda?
A
: Bisa jadi mb... kecuali saat pertumbuhannya orang tuanya tobat dan mendidik anaknya
dengan baik in syaa Allah, Allah akan turun tangan
Q
: Bunda, sesuai tema nih, sedini apa kita mengenalkan Allah pada anak kita
kelak? Dan persiapan apa yang harus dilakukan sebagai seorang yang masih awam
terutama yang belum menjadi ibu seperti kita-kita ini
A
: Dimulai dari sekarang mb.. Ikuti kajian islami, kajian parenting in syaa
Allah itu sangat mmbantu. Contoh kajian malam ini. Oh yaa persiapannya : Kuatkan
Niat. Ruhiyah harus bagus, senantiasa dkat ama Allah. Azzam atau semangaat
selalu dalam kebaikan
Q
: Bunda, terkadang seorang muslimah yang baik diuji dengan suami yang memiliki
prilaku yang kurang baik, lalu bagaimana cara kita mendidik anak. Misalnya
Ibunya melarang anaknya merokok tapi bapaknya malah membolehkan dengan alasan
"cowok sejati" atau yang lain. Terkadang ujungnya pertengkaran suami
istri..
A : Rada ga mudah itu mb karena sudah ga
1 frekuensi. Peran ibu yang menerangkan secara baik.. kudu punya pemahaman
tentang rokok misalnya.. ajak nonton tentang bahaya rokok dan jelaskan sesuai
bahasa anak. Jangan lupa selalu berdoa untuk anaknya
Q : Kalo belum punya anak Bun, bisa kan
berdoa biar dapat keturunan yang soleh & solehah?
A : Bisaaa dong mb.. bahkan ketika masih
jomblo niatkan punya suami yang sholeh agar diberi keturunan yang sholeh juga..
Kuatkan doa karena sesungguhnya kita ga pernah tau kapan doa kan dikabulkan..
tapi yakini bahwa Allah selalu berikan yang terbaik. Dimulai dari diri sendiri
mulai dari sekaran mmperbaiki diri, biarkan Allah yang tentukan takdirNya.. Yakini
TakdirNya selalu baik dan indah
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar.
Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala
kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing
sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment