Kajian Online WA Hamba الله SWT
Selasa,
9 Januari 2018
Kajian
link grup Bunda
Narasumber
: Ustadz Kaspin
Tema : Kajian
Umum
Editor
: Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untukuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersauntukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan sayaahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntukun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan
lafadz Basamallah
Bismillahirrahmanirrahim...
TIGA “IS” DALAM KEHIDUPAN
Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada
siang ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti, kadang naik
kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi
pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup.
Oleh sebab itu agar tidak terombang ambing dan tetap tegar dalam menghadapi
segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalam
dalam hidup. Salah satu pegangan dan amalan penting yang diberikan agama kita untuk
menghadapi kehidupan ini adalah Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.
1. Istiqomah, yaitu kokoh dalam dalam aqidah dan konsisten dalam
beribadah. Begitu pentingnya Istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shallahu
‘alaihi wa
sam berpesan kepada seseorang seperti dalam hadits berikut:
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﻠﺖ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻗﻞ ﻟﻲ ﻓﻰ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻗﻮﻻ ﻻ ﺃﺳﺄﻟﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﺣﺪﺍ ﻏﻴﺮﻙ، ﻗﺎﻝ : ﻗﻞ ﺁﻣﻨﺖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺛﻢ ﺍﺳﺘﻘﻢ ( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
Dari Abu Sufyan bin Abdillah Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku
telah berkata, “wahai rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga
aku tidak perlu berkata pada orang lain selain engkau. Nabi
menjawab,”katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah”.
Orang yang istiqomah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang
keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada tantangan
hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan
haram halam, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki
fasilitas, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.
Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam
Al-qura’an surat fusilat ayat 30
. ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺭَﺑُّﻨَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻘَﺎﻣُﻮﺍ ﺗَﺘَﻨَﺰَّﻝُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﺨَﺎﻓُﻮﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺤْﺰَﻧُﻮﺍ ﻭَﺃَﺑْﺸِﺮُﻭﺍ ﺑِﺎﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﻮﻋَﺪُﻭﻥَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengataka:”tuhan kami ialah Allah’
kemudian mereka meneguhakan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada
mereka (dengan mengetakan):”janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu
merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah
kepadamu”.
2. Istikharah, selalu mohon petunjuk kepada Allah dalam setiap
langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan.
Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan
suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa
batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim
yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau
mengucapakan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda:
ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮ ﻓﻠﻴﻘﻞ ﺧﻴﺮﺍ ﺃﻭ ﻟﻴﺼﻤﺖ . ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ
Barang siapa yang beriman kepad Allah dan hari akhir, maka
berkatalah yang baik atau diamlah.
(HR Al-bukhari dan muslim dari Abu Hurairah)
Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow”
(berfikirlah hari ini dan berbicaralah besok).
Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang
lain maka tahanlah, jangan diucapakn, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa
sakit.
Tapi apabila ucapan itu
benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas
untuk bisa meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi
mungkar.
Mengenai kebebasan ini, malaikat jibril pernah datang kepada
Nabi muhammad Shallahu ‘alai wa salam untuk memberikan rambu kehidupan, beliau
bersabda:
ﺃﺗﺎﻧﻲ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻋﺶ ﻣﺎ ﺷﺌﺖ ﻓﺈﻧﻚ ﻣﻴﺖ، ﻭﺃﺣﺒﺐ ﻣﺎ ﺷﺌﺖ ﻓﺈﻧﻚ ﻣﻔﺎﺭﻕ، ﻭﺍﻋﻤﻞ ﻣﺎ ﺷﺌﺖ ﻓﺈﻧﻚ ﻣﺠﺰﻱ ﺑﻪ . ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ
Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah
sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat pasti akan mati, cintailah apa
yang engkau sukai tapi engkau suatua saat pasti berpdisah juga dan lakukanlah
yang engkau inginkan sesungguhny semua itu ada balasannya.(HR. Baihaqi dan
Jabir)
Sabda Nabi Shallahu alihi wasalam ini semakin penting untuk
diresapi ketika akhir akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara
tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehaendaknya tanpa mengindahkan
etika agama. Para pakar barang kali untuk saat saat ini, lebih bijaksana untuk
banyak mendengar daripada berbicara yang kadang kadang justru membingungkan
masyarakat.
Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar
kita benar benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di
kemudian hari.
Nabi Muhammad Shallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
ﻣﺎ ﺧﺎﺏ ﻣﻦ ﺍﺳﺘﺨﺎﺭ ﻭﻻ ﻧﺪﻡ ﻣﻦ
ﺍﺳﺘﺸﺎﺭ ﻭﻻ ﻋﺎﻝ ﻣﻦ ﺍﻗﺘﺼﺪ .
Tidak rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang
yang bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR.
Thabrani dari Anas)
3. Istighfar, yaitu selalu introspeksi diri dan mohon ampunan
kepada Allah.
Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu
maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu
sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena itu ia harus
diobati.
Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir akhir ini
yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instrospeksi masa lalu,
memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang
lebih cerah dengan penuh keridloaan Allah.
Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada
kita disebabkan karena kesalahan kita, maka yang diobati adalah sifat malas
itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh
kita.
Jika kesulitan ekonomi
tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-terobosan yang produktif
maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan.
Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi hud Alaihissalam,
kepada kaumnya:
ﻭَﻳَﺎﻗَﻮْﻡِ ﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﺛُﻢَّ ﺗُﻮﺑُﻮﺍ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻳُﺮْﺳِﻞْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻣِﺪْﺭَﺍﺭًﺍ ﻭَﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻗُﻮَّﺓً ﺇِﻟَﻰ ﻗُﻮَّﺗِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺘَﻮَﻟَّﻮْﺍ ﻣُﺠْﺮِﻣِﻴﻦَ
“dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada tuhanmu
lalu bertaubatlah kepadakNya, niscaya di menurunkan hujan yang sangat deras
atasmu dan dia akan menambahkan kekuatan dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa” (QS. 52)
Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan
godaan.
Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang
kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan tiga amalan di
atas yaitu Istiqomah, Istikharah, Isrighfar.
Mudah mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap
masa depan
dengan keimanan dan rahmayNya yang melimpah.
TANYA JAWAB
G1
Q : Saat kita dihadapkan 2 pilihan dalam hidup, kita istikharah,
tapi Allah belum juga kasi petunjuk, apakah karena Allah ingin kita terus
melakukan istikharah tersebut ya?
A : Husnudzhon InsyaAllah lebih baik. Lakukan sampai ada
kemantapan hati.
Q : Izin tanya...jujur aja uthi mah
belum bisa istiqomah...kadang naik kdang turun...misalnya tahajud ..kadang tiap
malam...kadang bolong-bolong.....
Shaum sunat juga ga rutin heheee....Untuk
mengstabilkannya kumaha bah....
A : Ya memang demikian karena itu memang
secara hukumnya adalah sunnah. Kalau mau rutin itu adalah keutamaan. Semangatnya
dipacu lagi eyang. Apa motivasinya? Ingat surga itu indah seluas langit dan
bumi
Q : Ini mengenai kurangnya kepercyaaan
terhadap diri sendiri...dan sudah mulai takut dengan bayang bayang orang lain..
Ketika kita ingin ikut suatu lowongan pekerjaan tapi rasa percaya diri
kurang...banyak yang ditakutkan...kadang juga takut dengan omongan orang dan yang
ikut si A atau B.... bagaimana solusinya ya abah ustadz supaya rasa percaya
dirinya g ngambang??
A : Jangan takut omongan orang. Kalau mau ga
percaya kepada diri sendiri, siapa yang mau percaya? Hidup ini Allah yang nentuin.
Kita yang jalanin orang lain cuma ngomongin.
G3
Q : 1. Setelah kita melakukan istikharah, bagaimana cara kita
yakin bahwa pilihan yang diambil adalah benar sesuai Allah?
2. Ketika kita tidak bisa menahan marah atau emosi sehingga
terucap kata yang bisa saja menyakiti orang lain, apakah cukup dengan
beristigfar.
A : 1. Sampai hati mantap dan husnudzhon dg satu pilihan yakin
itu yang terbaik
2. Istighfar dan minta maaf kepada orang itu.
Q : 1. Adakah doa untuk tetap Istiqomah dalam beribadah karena saya
masih sering pasang surut
2. Kapan waktu yang paling baik untuk sholat istikharoh?
A : DOA ISTIQAMAH 2
1. ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻻَ ﺗُﺰِﻍْ ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﺫْ ﻫَﺪَﻳْﺘَﻨَﺎ ﻭَﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻟَﺪُﻧْﻚَ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟْﻮَﻫَّﺎﺏُ
(Robbanaa laa tuzighquluubanaa ba'da idz hadaitanaa wahablanaa
min ladunka rohmah, innaka antalwahhaab)
Artinya : Wahai Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami
condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi
(karunia).
Keterangan: Doa inidiambil dariQS. AliImranayat8
DOA ISTIQAMAH 2
ﻳَﺎ ﻣُﻘَﻠِّﺐَ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮﺏِ ﺛَﺒِّﺖْ ﻗَﻠْﺒِﻰ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻨِﻚَ
(Yaa Muqollibal quluub, tsabbit qolbii 'alaa diinik)
Artinya : Wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati,
tetapkanlah hati kami di atas agamaMu
DOA ISTIQAMAH 3
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺤَﻮْﺭِ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻜَﻮْﺭِ
(Alloohumma innii a'uudzubika minal haur ba'dal kaur)
Artinya : Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari terpeleset dari
landasan yang benar setelah mendapat hidayah
Keterangan: Doa inidiambil darihaditsriwayat An-Nasa'i
DOA ISTIQAMAH 4
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻋِﻨِّﻰ ﻋَﻠَﻰ ﺫِﻛْﺮِﻙَ ﻭَﺷُﻜْﺮِﻙَ ﻭَﺣُﺴْﻦِ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻚَ
(Alloohumma a'innii 'alaa dzikrika wasyukrika wahusni'ibaadatik)
Artinya : Ya Allah, bantulah aku dalam mengingatMu, bersyukur
kepadaMu dan memperbaiki ibadahku
Keterangan: Doa ini diambil darihadits riwayat Tirmidzi, An-Nasa'i,
AbuDawud, dan Ahmad
2. Sepertiga malam terakhir
Q : Ustad maaf bertanya di luar tema,
kalau yang dikatakan anak yatim itu sampe umur berapa?
A : Sampai baligh atau sanggup mengurus
hartanya sendiri.
Q : Apakah di surga akan bersama-sama
lagi dengan kita seorang suami yang
susah diajak belajar agama mis bel ngaji..
A :
InsyaAllah bersama jika janji disini untuk bersama disana. Doakan dan
selalu ajak.
Q : Seseorang sudah istikharah untuk
menentukan pilihan hidupnya.. dan dia merasa ada petunjuk bahwa ya dia lah
orgnya. Akhirnya pernikahan terjadi...tapi di tengah jalan terjadi perceraiaan
terjadi. Dari kasus tsb ternyata hasil istikharahnya ujung-ujungnya perceraian.
Bagaimana itu bah?
A : Ya itu sudah jadi cerita kehidupan
dia, jodohnya cuma sepenggalan jalan. Jadi bukan istikharah yang salah tapi
cara menjalankan nya.
Q : Apakah kita bisa salah menafsirkan
petunjuk-petunjuk / hasil istikharah?
A : Tidak salah selama senantiasa
husnudzhon dengan apapun yang terjadi. Cara penerimaan kita yang harus
senantiasa ridho.
G6
Q : Berkenaan dengan istighfar, bagaimana kita yakin bahwa
dosa-dosa kita akan diampuni? Sementara bayangan dosa itu begitu jelas terbayang-bayang
selalu. Mohon tips agar bisa istiqomah dalam taubat
A : Ya harus husnudzhon atau baik sangka. Banyak bersyukur
G7
Q : 1. Jika kita melakukan istikharah, persyaratan apa yang harus
ada dalam diri kita ust?? Misalnya, saya mohon diberikan pilihan yang terbaik,
dan ketetapan hati terhadap sebuah langkah, apakah saya harus menetralkan
posisi hati yang galau di antara dua pilihan?
2. Bagaimana menandai
salah satu nya adalah ketetapan yang terbaik yang Allah berikan?
A : 1. Mulai dari titik
nol. Pasrah tanpa tendensi dan kecenderungan sampai dirasa hati mantap dengan
salah satunya. Selanjutnya husnudzhon
2. Tandanya hati dan akal sinkron
Q : Mau tanya ustad apa ada kiat khusus
untuk dakwah di keluarga kita sendiri agar tidak terpancing emosi dan
ingin lebih sabar lagi?
A : Ikhlas karena Allah. Berdakwah lah seperti
iklan di tivi. Ada yang nonton atau kaga tetap iklan. Ada yang iklan yang
menyebalkan tapi karena sering dilihat lama lama suka juga seperti iklan tori
tiri.
Q : Bagaimanakah caranya agar bisa
kembali dari "futur" yang menyapa. Apakah merasa lelah terhadap semua
beban adalah bagian dari penyebab diri tidak istiqomah?
A : Perbaiki niat dan rasa syukur
Q : Gini ustadz saat ini memang kadang
benturan antara aqidah dengan tradisi. Yang jadi masalah bagaimana memberi
pemahaman ke ortu atau orang sekitar yang kekeh dengan tradisi yang notabene
itu jelas tidak terdapat dalam aqidah kita? Jika kita tidak ikutin mereka maka
kita di musuhi dan di asingkan. Boleh disebutin ga contohnya seperti apa, acara
apa misalnya. Mungkin contohnya kita ambil pesta pernikahan yaaa tadz… yang
selalu dibarengi dengan adat istiadat.
A : Ya kompromikan dengan baik. Jangan
emosi. Sabar dan nurut saja sebagai anak mah ketika sudah menjelaskan. Semoga
pernikahannya barokah.
G5
Q : Terkait istikharah, bagaimana tata
cara istikharah yang sesuai tuntunan rasulullah, dan benarkah petunjuk/jawaban
istikharah selalu nampak di dalam mimpi?
A : Silahkan dilihat dalam tatacara
sholat istikharah. Hasilnya tidak mesti via mimpi.
G2
Q : Istiqomah dalam materi di atas tentu
identik dengan kebaikan/ketaatan (di jalan yang diridhoi Allah)... Namun
seringkali juga di masyarakat kita mendengar istilah "istiqomah dalam
kemaksiatan" untuk mereka yang bersebrangan jalan dengan mukmin, bisakah
istilah tsb digunakan?
A : Sebaiknya hindari istilah istilah
dalam agama untuk kemaksiatan atau kejahatan karena kurang baik didengarnya.
Maaf
Q : Bagaimana menjaga agar kita selalu
bisa istiqamah.. karena setiap hari tidak bisa persis sama.. ujian nya
beda-beda. Misal hari kemarin bisa tilawah sehabis shubuh sampai dhuha, hari
ini sibuk dari shubuh sampai sekarang sehingga belum sempat tilawah...
A : Ya gapapa, itu tambahan ibadah. Yang
penting yang wajib jangan kelewat. Kalau mau rutin ya usahakan disiplin
Q : Sering mendengar bahwa apapun yang
terjadi setelah shalat istikharah pasti yang terbaik, walaupun kebaikan nya
tidak bisa kita lihat saat ini.. Berarti hasil istikharah itu tidak selalu
condong nya hati pada satu pilihan, tapi kadang Allah "setengah
memaksa" kita menjalani apa yang dipilihkan Allah walaupun hati kita tidak
condong kepada pilihan Allah. Berarti setelah istikharah itu kita harus nya
pasrah aja ya ustadz?
A : Iya
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikloah langsung
saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan do'a
kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment