Home » , , , » Menyikapi Musibah

Menyikapi Musibah

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Thursday, April 19, 2018


Image result for menyikapi musibah
REKAP KAJIAN ONLINE HAMBA ALLAH G4
Hari/Tgl: Senin, 02 April 2018
Narsum: Ust.Hizbullah Ali
Tema: Menyikapi musibah
Waktu: Bada Ashar
Admin: Sugi, Delia, Aini
Notulen: Laela
Editor: Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Hidup ini semuanya adalah cobaan. Nikmat maupun musibah, senang maupun susah adalah cobaan dari Allah تعالى

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُور

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS. al-Mulk : 1-2)

Cobaan yang kita terima bukanlah untuk merendahkan atau memperhinakan kita, namun sebenarnya ia adalah kesempatan kita untuk berprestasi meraih ridha Allah سبحانه وتعالى dan pahala sebanyak-banyaknya.

Satu-satunya amalan yang tidak disebutkan batasan pahalanya adalah amalan shabar. Allah تعالى berfirman,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (QS. az-Zumar: 10)

Setiap kita jika ditimpa musibah sepatutnya bersyukur setidaknya karena tiga sebab:


  • Bersyukur karena musibah kita tidak lebih besar dari yang kita alami. Jika kita lihat korban Tsunami dulu dan juga korban perang, jangankan orang tuanya, adiknya, kakaknya dan seluruh sanak famili mereka meninggal dunia.

  • Bersyukur karena musibah tersebut bukan dalam urusan agama kita. الحمد لله kita masih berakidah dan beribadah secara benar.

  •  Bersyukur karena Allah تعالى memberikan kesempatan untuk meraih pahala setinggi-tingginya.


Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

ﺇﻥ اﻟﻌﺒﺪ ﺇﺫا ﺳﺒﻘﺖ ﻟﻪ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻣﻨﺰﻟﺔ ﻟﻢ ﻳﺒﻠﻐﻬﺎ ﺑﻌﻤﻠﻪ، اﺑﺘﻼﻩ اﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺟﺴﺪﻩ ﺃﻭ ﻓﻲ ﻣﺎﻟﻪ ﺃﻭ ﻓﻲ ﻭﻟﺪﻩ، ﺛﻢ ﺻﺒﺮﻩ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺣﺘﻰ ﻳﺒﻠﻐﻪ ﻣﻨﺰﻟﺘﻪ اﻟﺘﻲ ﺳﺒﻘﺖ ﻟﻪ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ

_Sesungguhnya seorang hamba jika telah ditentukan oleh Allah تعالى kelak akan berada di derajat yang tinggi (pada hari kiamat) yang tidak dapat mencapainya dengan amalannya, maka Allah تعالى berikan kepadanya cobaan pada tubuhnya, atau hartanya, atau anaknya kemudian Allah تعالى berikan kesabaran padanya sehingga ia dapat mencapai derajat yang tinggi tersebut (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Umar juga pernah mengatakan,

والله لا أبالي على أي حال من حال الدنيا أصبحت بخير أم بشر في رخاء أم ضيق فرح أو حزن ما دمت مسلما

Demi Allah aku tidak peduli bagaimana kondisiku di dunia, baik berpagi dalam kondisi baik atau tidak, lapang atau sempit, gembira atau duka selama aku masih sebagai seorang yang muslim (al-Faraj  as-Syiddah karya Ibnu Abid Dunya hadits nomor 13)

Bagaimanapun juga kita harus ridha dengan segala yang telah Allah تعالى tetapkan, karena hal tersebut telah Allah تعالى tentukan dari sebelum adanya langit dan bumi.

والله أعلم


==========

TANYA JAWAB


Tanya: Izin bertanya. Bagaimana membedakan terkadang Alloh memberikan nikmat atau cobaan? Jika orang berbuat dosa lalu Alloh datangkan cobaan atau teguran untuk menyadarkannya?
Jawab: ujian dalam bentuk nikmat, bisa jadi musibah, jika nikmat tersebut membuat diri kita menjauh bahkan semakin menjauh dari Allah. Izinkan ana mengutip salah satu ayat dalam. al-Qur'an yang artinya, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (QS. al-Anbiya' : 35)

Ujian dalam bentuk keburukan adalah kefakiran. Ujian dalam bentuk kebaikan, salah satu contohnya sudah ana sedikit kupas di atas, atau secara konkrit ujian dalam bentuk kebaikan ini adalah anak dan harta. Jadi, kesimpulannya adalah, jika anak dan harta itu bisa membuat kita semakin dekat dengan Allah, itulah namanya nikmat. Sebaliknya jika membuat semakin jauh dari Allah, maka itulah musibah.
والله أعلم


Tanya: Assalamu'alaykum ustad, ibadah-ibadah apa saja yang dapat menghindarkan kita dari musibah? Jazakillah khayr
Jawab: احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ  ~ Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu, apa maknanya? Jagalah Hak Allah, jaga Sholat, jaga Kepala dan Perut, Jaga Lisan, Jaga Kemaluan dan yang terpenting, Jaga Ketauhidan.

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya (QS. al-Isra : 36)
Jika hal tersebut dapat kita jaga, إن شاءالله kita akan dijaga oleh Allah.
والله أعلم


Tanya: afwan uhiz, apakah musibah yang kita terima adalah pembersihan semua dosa yang kita lakukan? termasuk dosa besar termasuk dosa syirik yang kita in shaa Allah bertaubat nasuha darinya?
Jawab: وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) (QS. asy-Syura : 30)
Mari kita renungkan ayat di atas, karena musibah itu kebanyakan adalah karena dosa atau kesalahan kita, namun banyak yang ndak sadar, apalagi ketika mereka berdalil dengan hadits berikut,

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni (HR. Muslim no. 2573)

mereka lupa ada syarat dan ketentuan di sana, apa itu, sebuah kata, . Mukmin. Siapakah mukmin itu, Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada, ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya akan jadi penggantinya, dan berinteraksilah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik (HR Tirmidzi)

Apakah kita sudah merasa masuk dalam 3 syarat di atas, hingga merasa musibah adalah penghapus dosa?!!!
Instropeksi diri. والله أعلم



=================

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official





Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!