REKAP KAJIAN ONLINE HAMBA ALLAH G4
Hari/Tgl: Senin, 02 April 2018
Narsum: Ust.Hizbullah Ali
Tema: Menyikapi musibah
Waktu: Bada Ashar
Admin: Sugi, Delia, Aini
Notulen: Laela
Editor: Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Hidup ini semuanya adalah cobaan. Nikmat maupun
musibah, senang maupun susah adalah cobaan dari Allah تعالى
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ
أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُور
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan,
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun (QS. al-Mulk : 1-2)
Cobaan yang kita terima bukanlah untuk merendahkan
atau memperhinakan kita, namun sebenarnya ia adalah kesempatan kita untuk
berprestasi meraih ridha Allah سبحانه وتعالى dan pahala sebanyak-banyaknya.
Satu-satunya amalan yang tidak disebutkan batasan
pahalanya adalah amalan shabar. Allah تعالى berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas (QS. az-Zumar:
10)
Setiap kita jika ditimpa musibah sepatutnya bersyukur
setidaknya karena tiga sebab:
- Bersyukur karena musibah kita tidak lebih besar dari yang kita alami. Jika kita lihat korban Tsunami dulu dan juga korban perang, jangankan orang tuanya, adiknya, kakaknya dan seluruh sanak famili mereka meninggal dunia.
- Bersyukur karena musibah tersebut bukan dalam urusan agama kita. الحمد لله kita masih berakidah dan beribadah secara benar.
- Bersyukur karena Allah تعالى memberikan kesempatan untuk meraih pahala setinggi-tingginya.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
ﺇﻥ اﻟﻌﺒﺪ ﺇﺫا ﺳﺒﻘﺖ ﻟﻪ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻣﻨﺰﻟﺔ ﻟﻢ ﻳﺒﻠﻐﻬﺎ ﺑﻌﻤﻠﻪ،
اﺑﺘﻼﻩ اﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺟﺴﺪﻩ ﺃﻭ ﻓﻲ ﻣﺎﻟﻪ ﺃﻭ ﻓﻲ ﻭﻟﺪﻩ، ﺛﻢ ﺻﺒﺮﻩ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺣﺘﻰ ﻳﺒﻠﻐﻪ ﻣﻨﺰﻟﺘﻪ اﻟﺘﻲ
ﺳﺒﻘﺖ ﻟﻪ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ
_Sesungguhnya seorang hamba jika telah ditentukan oleh
Allah تعالى kelak akan berada di derajat
yang tinggi (pada hari kiamat) yang tidak dapat mencapainya dengan amalannya,
maka Allah تعالى berikan kepadanya cobaan pada
tubuhnya, atau hartanya, atau anaknya kemudian Allah تعالى berikan kesabaran padanya
sehingga ia dapat mencapai derajat yang tinggi tersebut (HR. Ahmad dan Abu
Daud)
Umar juga pernah mengatakan,
والله لا أبالي على أي حال من حال الدنيا أصبحت بخير أم بشر
في رخاء أم ضيق فرح أو حزن ما دمت مسلما
Demi Allah aku tidak peduli bagaimana kondisiku di
dunia, baik berpagi dalam kondisi baik atau tidak, lapang atau sempit, gembira
atau duka selama aku masih sebagai seorang yang muslim (al-Faraj as-Syiddah karya Ibnu Abid Dunya hadits nomor
13)
Bagaimanapun juga kita harus ridha dengan segala yang
telah Allah تعالى tetapkan, karena hal tersebut
telah Allah تعالى tentukan dari sebelum adanya
langit dan bumi.
والله أعلم
==========
TANYA JAWAB
Tanya: Izin bertanya. Bagaimana membedakan terkadang Alloh memberikan nikmat atau cobaan? Jika
orang berbuat dosa lalu Alloh datangkan cobaan atau teguran untuk
menyadarkannya?
Jawab: ujian dalam
bentuk nikmat, bisa jadi musibah, jika nikmat tersebut membuat diri kita
menjauh bahkan semakin menjauh dari Allah. Izinkan ana mengutip salah satu ayat
dalam. al-Qur'an yang artinya, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan (QS. al-Anbiya' : 35)
Ujian dalam bentuk keburukan adalah kefakiran. Ujian
dalam bentuk kebaikan, salah satu contohnya sudah ana sedikit kupas di atas,
atau secara konkrit ujian dalam bentuk kebaikan ini adalah anak dan harta. Jadi,
kesimpulannya adalah, jika anak dan harta itu bisa membuat kita semakin dekat
dengan Allah, itulah namanya nikmat. Sebaliknya jika membuat semakin jauh dari
Allah, maka itulah musibah.
والله أعلم
Tanya: Assalamu'alaykum ustad,
ibadah-ibadah apa saja yang dapat menghindarkan kita dari musibah? Jazakillah
khayr
Jawab: احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ
~ Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu, apa maknanya? Jagalah Hak
Allah, jaga Sholat, jaga Kepala dan Perut, Jaga Lisan, Jaga Kemaluan dan yang
terpenting, Jaga Ketauhidan.
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ
كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya (QS. al-Isra : 36)
Jika hal tersebut dapat kita jaga, إن شاءالله kita akan dijaga oleh Allah.
والله أعلم
Tanya: afwan uhiz, apakah musibah yang kita terima adalah pembersihan semua dosa yang kita
lakukan? termasuk dosa besar termasuk dosa syirik yang kita in shaa Allah
bertaubat nasuha darinya?
Jawab: وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ
فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
(dari kesalahan-kesalahanmu) (QS. asy-Syura
: 30)
Mari kita renungkan ayat di atas, karena musibah itu
kebanyakan adalah karena dosa atau kesalahan kita, namun banyak yang ndak
sadar, apalagi ketika mereka berdalil dengan hadits berikut,
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ
سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa
rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan
kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni (HR. Muslim no. 2573)
mereka lupa ada syarat dan ketentuan di sana, apa itu,
sebuah kata, . Mukmin. Siapakah mukmin itu, Bertakwalah kepada Allah di
manapun kamu berada, ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya
akan jadi penggantinya, dan berinteraksilah dengan sesama manusia dengan akhlak
yang baik (HR Tirmidzi)
Apakah kita sudah merasa masuk dalam 3 syarat di atas,
hingga merasa musibah adalah penghapus dosa?!!!
Instropeksi diri. والله أعلم
=================
Kita
tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa
Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب
إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment