Hati yang sangat Cinta Dunia
Belum
lah bisa dilepaskan antara kita dengan dunia, sebab takdirnya saat ini kita
masih hidup di dunia. Dunia tempat
mencari penghidupan, bekal dunia dan akhirat. Dunia tempat berkumpulnya semua rasa yaitu
sedih, senang, susah, bahagia, dsb.
Dunia
dan segala isinya adalah karunia yang Allah siapkan buat hambaNya, agar
dimanfaatkan sebaik baiknya utk kemaslahatan manusia. Namun, dunia dan isinya
tidak untuk dinikmati selamanya, akan ada satu masa, semua akan meninggalkannya. Tak lama, hanya
sebentar saja. Itulah mengapa nasihat agama ini menganjurkan untuk tidak
terlalu cinta dunia.
Rasulullah
bersabda, "
مَالِيْ
وَلِلدُّنْيَا ؟
مَا أَنَا
وَالدُّنْيَا؟ إِنَّمَا
مَثَلِيْ وَمَثَلُ
الدُّنْيَا كَمَثَلِ
رَاكِبٍ ظَلَّ
تَحْتَ شَجَرَةٍ
ثُمَّ رَاحَ
وَتَرَكَهَا
"Apalah artinya dunia ini
bagiku?! Apa urusanku dengan dunia?! Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan
dunia ini ialah seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon, ia istirahat
(sesaat) kemudian meninggalkannya."
(HR. Ahmah, Tirmidzi, Ibnu
Majah)
Allah
Ta'ala melarang hambaNya terlalu cinta pada dunia sebab sesungguhnya kehidupan
akhiratlah yang kekal dan abadi. Tidak tampak memang, tapi hakikatnya adalah
bagian dari iman. Gambaran kehidupan akhirat banyak dimuat di Al Qur'an dan
hadist. Firman Allah :
وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ
وَأَبْقَىٰ
"Padahal kehidupan akhirat
itu lebih baik dan lebih kekal." (QS. 87: 17)
Allah
menjelaskan perumpamaan kehidupan dunia,
sebagai berikut :
وَاضْرِبْ
لَهُمْ مَثَلَ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ
أَنْزَلْنَاهُ مِنَ
السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ
نَبَاتُ الْأَرْضِ
فَأَصْبَحَ هَشِيمًا
تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ ۗ
وَكَانَ اللَّهُ
عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ مُقْتَدِرًا ﴿٤٥﴾
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ
وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ
عِنْدَ رَبِّكَ
ثَوَابًا وَخَيْرٌ
أَمَلًا
"Dan buatkanlah untuk
mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami
turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian
(tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allâh
Mahakuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan
dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di
sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. 18 :45-46 )
Begitulah
adanya, dunia ini tidak utk dibawa ke kubur atau akhirat. Harta dan kekayaan
yang bertumpuk selama di dunia, jika tidak untuk amal kebaikan, sia-sia lah
jadinya. Tidak habis ia nikmati, tapi di akhirat jadi sumber kemarahan Allah
untuk menyiksanya.
Hati
yang terlalu cinta dunia artinya mengagungkan dunia, menjadikannya sebagai
tujuan, menjadikan hidupnya hanya utk dunia saja. Mereka akan mendapatkannya
tapi bagian akhirat tidaklah ia peroleh. Sedang Allah dan rasulNya sangat
membenci dan murka pada orang-orang yang hanya cinta dunia.
Sabda
Nabi :
مَنْ
كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ
فَرَّقَ اللهُ
عَلَيْهِ أَمْرَهُ
، وَجَعَلَ
فَقْرَهُ بَيْنَ
عَيْنَيْهِ ،
وَلَمْ يَأْتِهِ
مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا
مَا كُتِبَ
لَـهُ ،
وَمَنْ كَانَتِ
الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ جَمَعَ
اللهُ لَهُ
أَمْرَهُ ،
وَجَعَلَ غِنَاهُ
فِـيْ قَلْبِهِ
، وَأَتَـتْهُ الدُّنْـيَا وَهِـيَ
رَاغِمَـةٌ
"Barangsiapa tujuan
hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan
kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang
telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah
negeri akhirat, Allâh Azza wa Jalla akan mengumpulkan urusannya, menjadikan
kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina."
(HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban)
Hati
yang cinta dunia seringkali membuat manusia tamak harta dan kekuasaan.
Ketamakan manusia kepada harta dan kekuasaan akan membawa kepada kezhaliman,
kebohongan dan perbuatankeji. Bahkan menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuannya.
Sabda
Rasulullah, " Dua serigala yang
lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan
dengan sifat rakus manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak
agamanya.
(HR. Ahmad, Tirmidzi,)
Semoga
Allah menjaga kita dari penyakit hati cinta dunia ini. Aamiin
@Bogor,
3 Juni 2018, pukul 21.25 wib
#catatan
Ustadz Syahrowi Munthe (Muwajjih KOL Hamba Allah)
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment