Home » , , » Hati Yang Sangat Cinta Dunia - RISALAH HATI (Serial Ramadhan #19)

Hati Yang Sangat Cinta Dunia - RISALAH HATI (Serial Ramadhan #19)

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Wednesday, June 6, 2018



Hati yang sangat Cinta Dunia

Belum lah bisa dilepaskan antara kita dengan dunia, sebab takdirnya saat ini kita masih hidup di dunia. Dunia tempat  mencari penghidupan, bekal dunia dan akhirat.  Dunia tempat berkumpulnya semua rasa yaitu sedih, senang, susah, bahagia, dsb.

Dunia dan segala isinya adalah karunia yang Allah siapkan buat hambaNya, agar dimanfaatkan sebaik baiknya utk kemaslahatan manusia. Namun, dunia dan isinya tidak untuk dinikmati selamanya, akan ada satu masa, semua  akan meninggalkannya. Tak lama, hanya sebentar saja. Itulah mengapa nasihat agama ini menganjurkan untuk tidak terlalu cinta dunia.

Rasulullah bersabda, "

مَالِيْ وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا وَالدُّنْيَا؟ إِنَّمَا مَثَلِيْ وَمَثَلُ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رَاكِبٍ ظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

"Apalah artinya dunia ini bagiku?! Apa urusanku dengan dunia?! Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia ini ialah seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon, ia istirahat (sesaat) kemudian meninggalkannya."
(HR. Ahmah, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Allah Ta'ala melarang hambaNya terlalu cinta pada dunia sebab sesungguhnya kehidupan akhiratlah yang kekal dan abadi. Tidak tampak memang, tapi hakikatnya adalah bagian dari iman. Gambaran kehidupan akhirat banyak dimuat di Al Qur'an dan hadist. Firman Allah :

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

"Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (QS. 87: 17)

Allah menjelaskan perumpamaan  kehidupan dunia, sebagai berikut :

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا ﴿٤٥﴾ الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

"Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allâh Mahakuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. 18 :45-46 )

Begitulah adanya, dunia ini tidak utk dibawa ke kubur atau akhirat. Harta dan kekayaan yang bertumpuk selama di dunia, jika tidak untuk amal kebaikan, sia-sia lah jadinya. Tidak habis ia nikmati, tapi di akhirat jadi sumber kemarahan Allah untuk menyiksanya. 

Hati yang terlalu cinta dunia artinya mengagungkan dunia, menjadikannya sebagai tujuan, menjadikan hidupnya hanya utk dunia saja. Mereka akan mendapatkannya tapi bagian akhirat tidaklah ia peroleh. Sedang Allah dan rasulNya sangat membenci dan murka pada orang-orang yang hanya cinta dunia.

Sabda Nabi :

مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَـهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ جَمَعَ اللهُ لَهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِـيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَـتْهُ الدُّنْـيَا وَهِـيَ رَاغِمَـةٌ

"Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh Azza wa Jalla akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina."
 (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban)

Hati yang cinta dunia seringkali membuat manusia tamak harta dan kekuasaan. Ketamakan manusia kepada harta dan kekuasaan akan membawa kepada kezhaliman, kebohongan dan perbuatankeji. Bahkan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Sabda Rasulullah, " Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat rakus manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya.
(HR. Ahmad, Tirmidzi,)

Semoga Allah menjaga kita dari penyakit hati cinta dunia ini. Aamiin

@Bogor, 3 Juni 2018, pukul 21.25 wib

#catatan Ustadz Syahrowi Munthe (Muwajjih KOL Hamba Allah)

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!