Home » , » Kenapa Dianjurkan Puasa Syawal?

Kenapa Dianjurkan Puasa Syawal?

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, August 31, 2018


Hasil gambar untuk puasa syawal
Rekap Kajian Link Online HA Ummi G1 - G6
Hari/Tgl: Kamis, 5 Juli 2018 
Materi: Kenapa Dianjurkan Puasa Syawal?
Nara Sumber: Ustadz Robin
Waktu Kajian: 09.00 WIB - selesai
Editor: Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Berkata Al Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah:

"Sesungguhnya Allah apabila menerima amalan seorang hamba, maka Allah memberikan kemampuan kepadanya untuk beramal shalih lagi setelahnya, sebagaimana kata sebagian ulama:
Ganjaran kebaikan adalah kebaikan setelahnya, barangsiapa melakukan suatu kebaikan kemudian ia ikutkan dengan kebaikan yang lain maka itu adalah tanda diterimanya amal kebaikannya yang sebelumnya, sebagaimana orang yang melakukan kebaikan kemudian ia ikutkan dengan kejelekan maka itu adalah tanda ditolaknya kebaikan yang telah ia kerjakan dan tidak diterima."
[Lathaiful Ma'arif: 244]

Ternyata, di antara hikmah pensyariatan puasa Syawal adalah untuk menjadi bukti apakah amalan Ramadhan kita diterima oleh Allah azza wa jalla. Mungkin karena amalan paling khusus di bulan Ramadhan adalah puasa, maka pembuktian yang diharapkan pun dalam bentuk puasa.

Jika ditanya kenapa 6 hari? Mungkin karena biasanya sunnah puasa di bulan lain adalah 3 hari (minimal). Maka khusus untuk lulusan Ramadhan, harus ada pembuktian yang lebih dari biasanya.

Ketika berbicara puasa Syawal, tidak sedikit yang membahas tentang boleh tidaknya mendahulukan puasa syawal sebelum puasa ganti.

Masalah tersebut adalah khilafiyah di kalangan ulama. 'Aisyah Ummul Mu'minin sendiri diriwayatkan mengganti puasa Ramadhannya di bulan Sya'ban. Agak janggal kalau mau berkesimpulan bahwa 'Aisyah tidak mengamalkan puasa Syawal yang sangat utama.

Namun, jika diteliti perhitungan matematika syariat puasa ini, sepertinya kita tidak perlu terlalu ribut dengan puasa mana yang didahulukan.

Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
“Puasa Ramadhan balasannya bagaikan sepuluh bulan (berpuasa) dan puasa enam hari Syawal adalah bagaikan dua bulan, maka jumlah demikian adalah puasa setahun”. (H.R. Ibnu Khuzaimah)

Dan pada hadits tentang puasa yang lain:
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari)

Ulama menjelaskan hadis di atas dengan mengatakan bahwa hal itu dikarenakan setiap 3 hari berpuasa diganjar dengan pahala 30 hari berpuasa.

Semua perhitungan matematika ini berujung pada firman Allah azza wa jalla:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

Barang siapa mengerjakan kebaikan maka baginya adalah sepuluh balasan kadarnya…(al-An`am 160)

Maka, bagi mereka yang disibukkan dengan puasa ganti di bulan Syawal, sehingga tidak sempat berpuasa syawal, masih mendapat kemungkinan untuk mendapatkan pahala puasa setahun dengan menggenapkan jumlah puasanya di bulan lain sesuai hitungan matematikan amal sholih yang telah disyariatkan Allah Yang Maha Pemurah.

Tentu saja, mereka yang berjuang keras mengganti puasa Ramadhannya di bulan Syawal, lalu melanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, sampai-sampai hampir tidak ada hari tersisa baginya di bulan Syawal kecuali dengan berpuasa, seperti sebagian wanita yang haid di bulan Ramadhan, dan ia pun masih harus menghindari puasa di hari-hari haid di bulan Syawal,
maka mudah-mudahan itu menjadi bukti diterimanya amal Ramadhan mereka dengan predikat: Excellent.

Dan,
bagi yang mengaku "jantan", tapi bermalas-malasan dalam puasa Syawal,
seharusnya malu, terhadap para sholihah luar biasa itu.

Puasa Syawal, adalah kebahagiaan lain bagi para pejuang Ramadhan.

Mungkin seperti peserta ujian masuk perguruan tinggi/perusahaan yang menanti-nanti pengunguman lalu mendapatkan pemberitahuan: Anda Diterima.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

REKAP PERTANYAAN


TJ - G3

T: Ana masih ada hutang puasa 7 hari ustadz ini masih baru mulai puasa membayar hutang puasa, nah kalau lanjut ke puasa sawal ini kok ngak nutut ya pak. karna bulan syawal tinggal beberapa hari lagi?
J: Boleh memilih puasa syawal dulu, karena ada ulama yang menbolehkan. Saya pribadi lebih cenderung puasa ganti dulu. Kalau pun puasa syawalnya tidak dapat, tambah saja puasa 3 hari dzulqa`dah dan puasa 3 hari dzulhijjah.  Matematika pahalanya tetap sama dapat pahala 1 tahun.

T: Assalamualaikum ustadz. Mohon izin bertanya ustadz, apakah benar dengan niat puasa 6 hari dibulan syawal ini ,sekaligus bertepatan kita ambil yaumil bidh dan senin kamis ,maka kita mendapatkan pahala yang berlipat? afwan ustadz ana dhoif hal ini ,jazakumullah ustadz
J: Waalaykumussalam wrwb. Pahala Allah yang mengatur. Boleh saja berharap pahala berlipat. Pada dasarnya, puasa yang benar akan dibalas langsung oleh Allah, sehingga dikatakan puasa memiliki balasan yang tak terbatas. Pertanyaannya adalah sesempurna apa kita telah puasa.

"Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, 'Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.'" (HR. Muslim)


T: Afwan boleh pertanyaan di luar topik ya ustadz. Mana yang lebih diutamakan ustadz, pergi mudik namum i'tikaf dan ibadah di akhir ramadhannya tertinggal. Ini yang jadi perdebatan saya dan suami. Karena ibadahnya jadi terganggu. Sedangkan saya ingin bersilahturami dengan orang tua. Mohon pencerahan ustadz.
J: Jangan berdebat sama suami bunda. .tapi "diskusi mesra" biar lebih positif dan berkah. Kalau orang tua lebih senang kita mudik sebelum lebaran, lebih baik mudik sebelum lebaran dan membahagiakan orang tua. Selama mudik perbanyak dzikir dan tilawah, insya Allah tetap disempurnakan pahalanya oleh Allah. Tapi kalau orang tua asyik-asyik saja kita pulang abis lebaran atau hari H, maka kita bisa maksimalkan itikaf di akhir ramadhan.
Yang penting ridho orang tua. Ridho Allah ada bersama ridho orang tua. Gimana itikaf kita mau diterima Allah, kalau orang tua kesel karena kita ga mudik? Jadi, poin pentingnya di ridho orangtua. Gimana kalau mau itikaf tapi orangtua  ridho? Ya komunikasi dengan baik mulai dari sebelum ramadhan ke orangtua.

Telepon orangtua, tanyain kabarnya, kesehatannya, kebutuhannya selama ramadhan, apa yang mau disuplai dari anaknya. Mau mentahnya saja atau mau dipesenin katering dari jauh. Mukenanya gimana, baju kokonya gimana,dst.. terussss komunikasi dengan hangat ke orangtua, dan infakkan harta kita untuk orangtua. Kalau begitu, mudah-mudahan orangtua lebih ridho saat kita bilang "ananda mau itikaf full dulu baru mudik ibu.. agar bisa jadi anak sholihah dan bekal ibu ke surga" insya Allah enak didengernya.
Satu hal lagi, komunikasikan dengan baik ke suami. Ridho suami juga penting.

T: Ijin bertanya diluar tema. Ustadz, jika tanpa sengaja kita berbuat syirik, Umpamanya iseng-iseng bermain kuiz, yang ramal meramal begitu ustadz. Setelah itu sadar kalau itu termasuk syirik, bagaimana bertaubatnya ustadz?
J: Taubatnya menyesal, meminta ampun kepada Allah, dan berazzam untuk tidak mengulanginya lagi. Selain itu bisa ditambah dengan banyak beramal sholih untuk menutupi dosa terdahulu


=======
TJ - G4


T: Saya masih proses menyelesaikan puasa wajib tapi terpotong haid. Jika ternyata puasa syawalnya tidak dapat 6 hari apakah jadinya tidak mendapat pahala setahun? Karena haid saya 10-11 hari
J: Silahkan dilanjutkan kekurangan puasanya di bulan Dzulqa`dah bunda. Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan hambaNya. apalagi sudah berniat dan berusaha.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. QS. Az-Zalzalah:7

Sangat mudah bagi Allah memberikan pahala setahun. Kita bisa berharap. Kalau perlu jangan nanggung, cuma minta pahala puasa setahun penuh. Langsung saja minta surga yang tinggi .

T: Ustadz apa boleh kita puasa Syawal sudah 3 hari, lalu terpotong karena bertamu tidak enak kalau tidak memakannya sudah disiapkan, bisakah dilanjut lagi kekurangan puasa Syawal?
J: boleh saja membatalkan karena bertamu, tapi kalau bisa dikondisikan sebelum bertamu memberi kabar bahaw "kami sedang puasa jadi tidak perlu repot", maka itu lebih baik. Atau kalau bertamu ke teman dekat yang benar-benar saling memahami, ya ga perlu ga enakan, puasa puasa saja. Jalan terakhir kalau memang tidak enak, ya ditambah puasanya di bulan Dzulqa`dah
T: Assalamu'alaykum Bunda, ada teman titip pertanyaan: Haid di January dan Februari tengah bulan tanggal 17 itu, dan itu juga karena obat. Kan sebelumnya aku gak haid berbulan-bulan sampai akhirnya Januari ke dokter alhamdulillah tidak ada kista tapi penyebabnya hormon. Dikasih obat biar darah kotornya keluar. January normal, nah Februari terus-terusan sampai sekarang haid terus. Udah 2 bulan setiap hari, sebelumnya sempat brenti 2-3 hari saja dalam sebulan. Sholat tetap jalan selama haid tidak berhenti. Karena tidak tahu mana darah haid dan darah istiadhah.
J: Tentang lamanya Haid, ada perbedaan para Ulama:
Imam hanafi: Haid paling cepat 3 hari 3 malam. Paling lambat 10 hari 10 malam
Imam maliki: Paling cepat hanya flek sekali. Paling lama 15 hari 15 malam.
Imam hambali: Paling sedikit 1 hari 1 malam. Paling lama 13 hari
Imam syafi'i: Paling cepat 1 hari 1 malam. Paling lama 15 hari
Menurut imam syafi'i : Haidh paling lama 15 hari. misal tgl 1-15.
Nah waktu suci nya minimal 16-30. (Minimal 15 hari) lebih cepat dari itu maka terhitung istihadhoh.
Misal Haid tidak teratur, Menurut mazhab maliki, jika kondisinya darah, bersih, darah, bersih bolak balik, maka saat bersihnya adalah suci, saat mengeluarkan fleknya adalah haid. Cara cek-nya dengan dicolek kain atau kapas. Ukhti yang tidak teratur haidnya, bisa ambil Mazhab Maliki.

Bagaimanapun, perlu diperiksakan kepada dokter kandungan, apakah ada masalah hormonal, stress, kurang olahraga, dan lain-lain. Sebaiknya dicatat ritme flek-bersih dan seterusnya, sehingga dapat dipelajari sendiri polanya.
#dibaca pelan-pelan ya.. kalau perlu diulang 3 kali.


=======
TJ - G6


T: Assalamu'alaykum, pertanyaan mewakili rombongan, bulan syawal seorang istri mau dengan tekad bulat puasa sunnah full ... mulai dari puasa syawal, puasa mengganti ramadhan, senin kamis bahkan ayyamul bidh, nah yang jadi pertanyaan si suami siang hari nggak kuat nahan #itu ... bagaimana hukumnya membatalkan puasa sunnah demi suami?
J: Waalaykumussalam wrwb. Dianjurkan membatalkan puasa sunnah demi suami. Sebaiknya istri meminta izin kepada suaminya sebelum melakukan puasa sunnah, bahkan puasa qadha. Kecuali puasa qadha di mana hari-hari pilihan puasa qadha tinggal sedikit, sehingga harus puasa.

Hal ini juga dipertegas oleh sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairoh,”Tidak halal bagi seorang isteri berpuasa sementara suaminya ada bersamanya kecuali dengan izinnya.” (HR. Bukhori Muslim) sementara didalam lafazh Ahmad disebutkan, ”Tidaklah seorang isteri berpuasa satu hari saja sementara suaminya ada bersamanya kecuali dengan izinnya kecuali puasa Ramadhan.” (Hadits ini dinyatakan hasan oleh Albani didalam “Shahih at Targhib)

Jika sudah izin suami, tp lalu di tengah2 suami meminta haknya kepada istri, maka boleh saja suami dibujuk agar bersabar, tapi tetap lbh utama istri membatalkan puasa sunnahnya.
Adapun puasa wajib, maka istri harus melanjutkannya (tdk membatalkannya) dan hendaknya mengajak suami tuk bersabar.


=======
TJ - G5


T: Assalamu"alaikum ustadz mau tanya bagaimana dengan yang sudah biasa puasa daud apa kita boleh tidak jalankan puasa syawal. Khan begitu lepas dari puasa ramadhan langsung jalankan puasa daud?
J: Kalau sudah biasa puasa Daud, maka itu sudah menjadi bagian dari puasa syawal juga. Puasa 6 hari di bulan syawal bisa dalam bentuk puasa daud, puasa senin kamis, dll, yang penting berjumlah minimal 6 hari puasa (sunnah) di bulan Syawal. Wallahu a`lam

T: Assalamualaikum Ustadz izin bertanya. Di Puasa Ramadhon kita ada hutang, sekarang sudah puasa mana yang harus d utamakan, ganti puasa Ramadhon dulu atau puasa syawal, atau bisa digabung puasa syawal dan Ramadhon?
J: Tidak bisa digabung. Saya pribadi menganjurkan ganti dulu, tapi ada ulama yang membolehkan syawal dulu. Silahkan dipilih yang memudahkan

T: Assalamu'alaikum ustadz. Ustadz, jika kita berpuasa syawal tiba-tiba ada tamu yang datang dan biasanya kita menjamu tamu tersebut. Naa pada saat menjamu si Tamu meminta untuk kita ikut makan bersama. Bagaimana yang seharusnya dilakukan, tetap meneruskan puasa syawal atau membatalkan puasanya untuk menghormati tamu?
J: boleh membatalkan puasa. Kalau pun ingin meneruskan juga boleh karena misalnya tamu adalah teman dekat kita, dan waktu puasa syawal tinggal sedikit lagi. Fleksibel saja


=======
TJ - G2


T: Bismillah. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ustadz. Afwan ustadz, saya pernah membaca sebuah hadits / apa gitu (afwan lupa rujukannya). "Bahwa apabila kita disibukkan dengan shilaturahim di bulan Syawal sehingga bisa melakukan shaum Syawal diakhir bulan dan akhirnya sampai lah habis bulan Syawal tersebut. Maka, shaumnya bisa diteruskan ke bulan berikutnya." (kurlebnya seperti itu).
Bagaimana menurut hukumnya ustadz, apakah hal ini di perbolehkan? Dalam arti kata, kita masih mendapatkan pahala shaum Syawal. Syukron wa jazakallahu khoir atas jwbnya.
J: Setahu saya yang ulama sampaikan bukan "sampai habis bulan Syawal" tapi "sampai akhir bulan Syawal". Maksudnya karena diawal-awal Syawal banyak silaturahim, maka tidak sempat puasa, tapi kan silaturahim ga semuanya.. dan silaturahim yang belakangan harusnya bisa diajak ngerti "sori ya, sy lagi syawalan, dah tinggal dikit harinya"

Karena suasana silaturahim di akhir bulan syawal pasti beda dengan hari pertama kedua ketiga lebaran. Sangat beda. Jangan jadi seolah seluruh syawal abis buat silaturahim dan makan-makan. Bila sudah usaha maksimal ternyata ga bisa dapet 6 hari di bulan syawal, silahkan lanjut di bulan dzulqa`dah, smoga Allah tetap nilai niat dan usaha kita, sehingga disempurnakan segala kekurangannya.
Tidak ada haditsnya ya.. cuma perkataan ulama. itupun bukan "sampai habis syawal" tapi "sampai akhir syawal"



=======
TJ - G1

T: Kalau masih punya hutang puasa sebulan penuh dulu waktu hamil anak pertama (sekarang sudah 4 anak), berarti tidak bisa puasa syawal ya?
J: Ya. Tidak usah dipaksakan. Hamil pahalanya sangat besar sekali. Juga menyusui, dst. Hal itu seolah di antara alasan yang menjadikan surga itu ada di bawah kaki orang tua.
Lah, surga sudah di kaki, hebat kan? Berbahagialah mereka yang beramal sholih dengan menjadi sebaik-baik orang tua, mengasuh amanah dari Allah. Jalani peran sebagai orang tua dengan ikhlas dan penuh harap kepada Allah. Insya Allah surga yang tinggi adalah balasannya.





•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official


Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!