Home » , » Mencari Keridhoan Allah

Mencari Keridhoan Allah

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, August 31, 2018


Hasil gambar untuk ridho allah
Rekap Kajian Link Online HA Ummi G1 - G6
Hari/Tgl: Selasa, 3 Juli 2018 
Materi: Mencari Keridhoan Allah
Nara Sumber: Ustadz Syahrawi Munthe
Waktu Kajian: 16.00 WIB - selesai
Editor: Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖



Assalamu'alaykum wr wb
Segala puji bagi Allah, sholawat serta salam bagi junjungan kita Rasulullah SAW. InsyaAllah materi kita sore ini adalah "Mencari Keridhoan Allah"

Apa kah yang dimaksud keridhoan Allah?  Kata ini sering digunakan untuk hal-hal yang sifatnya pengorbanan atau sesuatu yang dikorbakan untuk meraih ridho Allah.

Secara etimologis ridha  berarti: rela, menerima dengan senang hati, cinta, merasa cukup (qana’ah), berhati lapang.

Ridha bermakna  engkau berbuat sesuatu yang membuat Allah senang atau ridha, dan Allah meridhai apa yang engkau perbuat. Ridha hamba kepada Allah berarti ia menerima dan tidak membenci apa yang menjadi ketetapan Allah. Sedangkan ridha Allah kepada hamba berarti Dia melihat dan menyukai hamba-Nya yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya

Salah satu kisah tentang meraih keridhaan Allah adalah apa yang dilakukan oleh Suhaib saat ia hendak hijrah ke Madinah.  Ketika itu Suhaib telah masuk Islam di Mekah dan bermaksud untuk hijrah, lalu ia dihalang-halangi oleh orang-orang kafir Mekah karena membawa hartanya. Mereka mempersyaratkan 'jika  ingin hijrah, Suhaib harus melepaskan semua harta bendanya, maka barulah diperbolehkan hijrah'.

Ternyata Suhaib bersikeras hijrah, dan melepas semua harta bendanya, demi melepaskan dirinya dari cengkeraman orang-orang kafir Mekah.  Ia terpaksa menyerahkan harta bendanya kepada mereka, dan ikut hijrah bersama Nabi Saw. Umar ibnul Khattab beserta sejumlah sahabat lainnya menyambut kedatangannya di pinggiran kota Madinah, lalu mereka mengatakan kepadanya, "Alangkah beruntungnya perniagaanmu." Suhaib berkata kepada mereka, "Demikian pula kalian, aku tidak akan membiarkan Allah merugikan perniagaan kalian dan apa yang aku lakukan itu tidak ada apa-apanya."

Kemudian diberitakan kepadanya bahwa Allah telah menurunkan ayat berkenaan dengan peristiwa tersebut. Allah Ta'ala berfirman :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ

"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridaan Allah." (QS. 2:207)

Kisah ini banyak mengandung ibroh. Ada sisi kepahlawanan, karena ia berani meninggalkan Kota Mekkah menyusul Rasulullah menuju Madinah. Bisa saja saat itu ia dibunuh oleh orang-orang kafir Mekkah.  Kemudian,  kekuatan niat. Suhaib siap menghadapi semua hal, termasuk meninggalkan semua harta bendanya. Ia berangkat tanpa 'persediaan' demi hijrah. Semuanya karena iman dan kecintaan kepada Allah dan Rasulullah.

Jika kita lihat, Suhaib yang baru saja masuk Islam di Mekkah, lalu ikut berhijrah ke Madinah, mempunyai azzam yang begitu kuat demi Islam. Karena ia melihat masa depannya ada dalam Islam, agama hanif yang diajarkan Rasululullah Saw. Komitmen keislamannya teruji saat itu. Ia mengorbankan segalanya demi Islam. Ia ingin mengerjar 'surga' dengan keislamannya.

Tentu banyak kisah-kisah lain dari para sahabat yang juga mengalami kisah yg hampir sama, atau bahkan lebih pahit atau pedih penderitaannya demi Islam. Tapi komitmen mereka demi Islam sangat luar biasa. Tak peduli pedihnya perderitaan itu. Seolah dipelupuk matanya sudah terlintas tempatnya di surga kelak.

Era zaman now.....masihkah ada kisah-kisah ini? Kisah heroik para sahabat seolah terlupa. Nama-nama sahabat nabi pun mungkin tidak tahu. Idola tidak lagi mengarah ke mereka. Hiruk pikuk dunia entertain lebih mengasyikkan, apalagi film box office.  Semua in tentu i akan berpengaruh pada  komitmen keislaman seseorang, baik  ghirah dan azzamnya untuk meraih keridhoan Allah. 

Tentu derajat kita mungkin tak sebanding dengan para sahabat Nabi itu. Dan tak perlu berkecil hati. Allah memang menyiapkan mereka di eranya, iman mereka lebih kuat dari kita. Itulah mengapa Allah melebihkan derajat Assabiqunal Awwalun, orang-orang terdahulu  beriman kepada Allah, yang kelak duluan masuk surga. Sedang kita disiapkan untuk menghadapi era saat ini. Penuh dengan 'jurang terjal'  dan godaan yang begitu banyak. 

Banyak hal yg bisa kita lakukan untuk meraih keridhoan Allah, untuk meraih pahalanya. Apa saja dari yang terkecil dan maksimal pengorbanan yg bisa dilakukan. Yang penting komitmen kita pada Islam tetap lestari dan bersemai dalam jiwa hingga maut menjemput.

 Wallahu'alam

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Rekap Pertanyaan


TJ - G2

T: Bismillah.Izin bertanya ustadz. Apakah setiap yang kita lakukan dengan niat hanya karena Allah azza wa jalla, hal tersebut pasti akan mendapatkan Ridho dari-Nya?
J: Wa'alaykumussalam wr wb. jika niat benar karena Allah, dan semua aktivitas itu untuk kebaikan, insyaAllah Allah akan ridha.

T: Bagaimana cirri-ciri secara kasat mata, bahwa apa yang kita lakukan, Allah azza wa jalla Ridho akan hal itu (selain hati yang tenang)? Jazakallahu khoir atas jawabannya ustadz.
J: ciri2nya antara lain :
-  ringan untuk menjalankannya
- memacu semangat utk selalu dekat dengan Allah
-  merasa rugi jika tidak dilaksanakan
-  berusaha bertahan dalam istiqomah menjalankannya

T: Izin bertanya ustadz. Apakah yang dimaksud dengan ibadah sosial? Bagaimana agar melakukan ibadah sosial dengan menanggalkan riya agar mendapat keridloan Allah?
J: ibadah sosial bentuknya banyak, yang melibatkan pihak ketiga. Infaq, sedekah dan zakat juga bisa sebagai ibadah sosial. Mengajarkan ilmu, atau mengajak orang lain belajar juga bisa jadi ibadah sosial. Caranya supaya tidak riya, jangan lupa bersihkan niat, koreksi niat setiap saat bahwa tujuannya hanya untuk Allah. Ikhlas saja menjalankannya


=======
TJ - G6

T: Assalamualaikum ustadz, mohon izin bertanya. Apa pengaruh qanâ’ah (merasa cukup) dalam kehidupan dan bagaimana cara mengidentifikasi antara qanâ’ah (merasa cukup) dan sifat kikir dalam hidup? mohon pencerahannya, syukron ustadz
J: wa'alaykumussalam wr wb, qona'ah itu kan merasa cukup atas pemberian Allah tetapi mau berbagi dengan orang lain atas pemberian Allah tersebut. Jika ia tidak mau berbagi, maka ia kikir dan pelit. Kita disuruh qona'ah agar tidak tamak atas titipan rezeki dr Allah dan mencari jalan lain yg salah utk mendapatkan yg lebih banyak. Dan setiap pemberian Allah, kita harus tau bahwa ada hak orang lain di dalamnya, kecuali jika karunia itu hanya cukup utk keluarganya saja.

T : Assalamu'alaykum ustadz. Izin bertanya. Ridha Allah bagi seorang istri ada pada Ridha suami. Bagaimana mencari ridha suami jika suami belum menjadi imam yang baik bagi keluarganya dalam artian kurang atau bahkan tidak mengetahui apa hak dan kewajiban suami ataupun istrinya tadz? Sedangkan kita benar-benar ingin dapat Ridha Allah lewat suami kita. Mohon bimbinganya ustadz..Jazakallahu khoyr
J : wa'alaykumussalam wr wb, ridha Allah ada suaminya karena suaminya adalah walinya. Jika walinya ridha maka insyaAllah amalnya diterima Allah. Jika suami tidak ridha, sebaiknya taat saja pada suami. Kecuali jika suami menyuruh pada kemungkaran dan dosa, maka tidak boleh taat padanya. Tidak boleh taat pada makhluk utk bermaksyiat pada Allah. Jika suami kurang sempurna, diajak diskusi, diarahkan dan doakan agar jadi imam yang shalih


=======
TJ - G3

T : Assalamualaikum ustadz...ijin bertanya. Kalau ada niat akan  berbuat sesuatu dengan harapan mendapat ridho Allah, tapi pas pelaksanaan karena suatu hal hilang ikhlas kita, apa masih mendapat pahala?
J: wa'alaykumussalam wr wb, setiap amalan tergantung niatnya, dan niat itu harus dipelihara hingga pelaksanaan amalan tersebut tuntas sampai akhir. Maka jika amalan itu jadi kesombongan atau riya, maka pahalanya sia-sia. Malah dapat dosa. Riya adalah syirik kecil.

T: Assalamualaikum ustadz. Bila Ridha Allah ada pada ridha orang tua, surga istri salah satunya ada pada ridha suaminya. Lantas apakah ini sudah cukup untuk meraih RidhaNya Allah bagi seorang istri dengan berbakti sama orangtua dan suami? Mohon penjelasannya Jazakallah.
J: Wa'alaykumussalam wr wb. insyaAllah itu salah satu jalan terbaik baginya menuju surganya Allah. Semua ibadah yang dilakukan dan suami serta orangtua ridha, maka baginya surga, insyaAllah. Asalkan semuanya untuk bebaikan.

T: Afwan pak ustadz apakah sikap bersabar atas ketetapanNya juga termasuk usaha dalam mencari keridhoaan Alloh.
J: iya termasuk. Sabar adalah amalan hati untuk menerima takdirnya Allah. Lalu ia koreksi diri, untuk kemudian selalu memperbaiki amalnya untuk meraih ridha Allah.

T: Assalamualaikum ustadz. Kalau kita ridho terhadap sikap anak-anak yang mempunyai prinsip hidupnya sendiri, apakah ini menuju ridhonya Allah?
J: Wa'alaykumussalam, jika koridornya dan batasannya jelas, dan ia adalah bagian dari amal shalih maka itu termasuk menuju ridha Allah, wallahu'alam


=======
TJ - G1

T: afwan ustadz syahrowi ijin bertanya, saya merasa ramadhan kemarin kurang dalam beribadah dan beramal sholih, padahal belum tentu hamba yang fakir ini bisa bertemu dengan ramadhan tahun depan. apa yang harus saya lakukan ustadz untuk menggantinya? afwan yang fakir ilmu ini; jazakillah atas penjelasannya
J: justru dalam ibadah harus selalu merasa kurang supaya termotivasi selalu memperbaiki ibadah setiap saat. Jika kita merasa ibadah sempurna, bisa menimbulkan rasa bangga di hati, timbul ujub, seolah kita merasa sudah shalih/ah. Padahal nabi dan sahabat pun yang sudah dijamin surga, masih khawatir dengan nasibnya di akhirat kelak. Sebab itu, diperbaiki saja terus ibadahnya, jaga niat ikhlas dan semuanya itu perlu proses.

T: Subhanallah..mulia sekali orang-orang yang berhasil meraih ridha Allah...
mungkin yang ingin saya tanyakan adalah mana yang harus lebih diprioritaskan antara ibadah dan pekerjaan rumah tangga karena saya diakui atau tidak tugas ibu rumah tangga itu sangat menguras energi dan terkadang untuk tilawah saja harus menunggu waktu yang benar-benar longgar. jazakallah ustadz
J: sebenarnya semua aktivitas dalam rangka kebaika adaah ibadah.  Ibadah itu tidak hanya sholat, tilawah atau zikir. Ibadah secara umum, apapun yang dilakukan untuk kebaikam, insyaAllah Allah beri ganjaran padanya. Asalnya semua dilakukan ikhlas karena Allah


=======
TJ - G5


T: Assalamualaikum Ustadz, izin bertanya ya. Bagaimanakah keterkaitanya antara sikap ridho terhadap Allah dengan Qona'ah?
J: Wa'alaykumussalam wr wb, ridha itu terkait dengan seluruh amalan untuk Allah, dan jika Allah ridha insyaAllah dapat ganjaran yaitu pahala. Sedang qona'ah lebih kepada merasa cukup atas pemberian Allah apa saja.






•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!