Home » , , , » BERSABAR DALAM PERTEMANAN

BERSABAR DALAM PERTEMANAN

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, September 1, 2018


Hasil gambar untuk image
Rekap Kajian Online HA Ummi G6
Hari/Tgl: Senin, 9 Juli 2018 
Materi: Bersabar Dalam Pertemanan
Nara Sumber: Bunda Azzam
Waktu Kajian: 08.00- Selesai
Editor: Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖




Syeikh Ahmad Ar-Rasyid dalam buku Darul Muntalaq menuliskan bab sendiri tentang kesabaran kita bersama orang-orang seperjalanan, yakni “sabr ‘alal aqran”. Ia menyebutkan bahwa dalam perjalanan ini kita masing-masing harus sabar dari kekasaran, sabar dari kesalahfahaman, sabar dari keburukan dalam pelbagai bentuknya yang dilakukan teman perjalanan. Alasan paling dasarnya adalah karena manusia tidak pernah terlindung dari kekeliruan dan kekurangan. Sehingga Fudhail ibn Iyadh rahimahullah mengatakan, “Siapa yang ingin bersahabat yang tidak memiliki aib, tanpa kekurangan, ia takkan memiliki sahabat.”

Bahkan Abu Darda rahimahullah mengatakan, “Kata-kata keras dan kasar dari seorang sahabat itu masih lebih baik daripada engkau kehilangan seorang sahabat.”

Di sinilah rahsianya, keutamaan seseorang yang mampu bertahan dan bersabar dengan kondisi orang sekitarnya, dibanding orang yang menyepi dan tak mau berinteraksi dengan orang lain, kerana tidak sabar dengan sikap dan perilaku mereka.

“Seorang Muslim yang berbaur dengan manusia, lalu ia bersabar atas perilaku buruk mereka, itu lebih baik dari orang yang tidak berbaur dengan manusia dan tidak sabar atas perilaku buruk mereka.” (HR Ahmad dan Turmudzi)

Ada prinsip indah yang diajarkan oleh Ibnul Qayyim dalam kitab Miftah Darus Sa’adah, agar kita dapat mendapat kebaikan dari orang-orang sekitar kita. Ia mengatakan, “Siapa yang ingin keburukannya dibalas oleh Allah dengan kebaikan, hendaknya ia juga membalas keburukan orang lain dengan kebaikan. Dan siapa yang mengetahui bahwa dosa dan keburukan itu pasti ada pada diri manusia, ia tidak terkejut dengan sikap buruk orang kepadanya.” (Miftah Darus Sa’adah, 11292)


Andai kita mampu menyadari prinsip ini, maka perjalanan kita akan menjadi indah. Jiwa-jiwa kita menjadi nyaman, permasalahan lebih mudah diatasi. Lalu, pohon keimanan kita akan tumbuh mekar dan bunga-bunganya akan merekah dan mewangi.

Ingatlah,

Ada banyak keadaaan yang akan memisahkan langkah kita dari jalan ini. Kerana, kita tak pernah lepas dari intaian syaitan yang ingin menceraikan kita dari kebersamaan ini. Seperti perkataan Mujahid,

“Tak ada sekelompok orang yang keluar ke Makkah (untuk ketaatan) kecuali Iblis telah mempersiapkan pasukan yang sama untuk menghalangi mereka.”

Wallahu a'lam


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA - JAWAB


T: Ijin bertanya bunda. Membahas tentang lingkup pertemanan ditempat kerja. Kalau seseorang pada posisi di dzalimi terus menerus oleh si Bos. Sudah diposisi benar masih didzalimi terus. Dicaci maki. Disalahkan terus. Didepan orang lain selalu menjatuhkan. Bagaimana menyikapi hal itu? Sudah sabar sabar dan menerimanya namun akhirnya sakit hati juga.
J: Ketika ssorang menyakiti adlh wajar dan manusiawi kalau sakit. Tapi yang harus dipahami kita punya hak untuk membela kalau kita merasa benar lakukan pada posisi/orang yang disegani oleh ke 2 belah pihak. Jika klarifikasi sudah dilakukan dan masih tertuduh, di fitnah dan sebagainya, sementara pekerjaan itu tidak memungkinkan untuk keluar dari sana. Maka sadari bahwa masih ada orang lain yang aware dan care pada kita yang tak menilai seburuk penilaian mereka. Sadari bahwa Allah tidak tidur, akan selalu ada balasan untuk kedzaliman. Hati-hati dengan doanya orang yang terdzalimi dia akan makbul.


T: Saya juga mengalami seperti ini bunda, apa yang harus dilakukan agar perbuatan pemimpin itu dapat hukuman atas perbuatannya?
J: Berarti harus ada pemimpin diatas dia yang paham permasalahannya dan bisa memberikan hukuman. Karena kepemimpinannya berjenjang bukan?!


T: Ya bun. Namun sering kalau diperhatikan zaman sekarang pemimpin yang zhalim kepada bawahannya, mereka para pemimpin zhalim itu pasang badan ditubuhnya berupa ramuan dari dukun agar posisinya sbg pemimpin tenang hebat dan ditakuti orang, disaat pemimpin berbuat zhalim tak satu pun yang dapat mencegah kezhalimannya, dan para bawahan sering-sering sakit disaat hendak melawan pemimpin yang zhalim itu. Doa yang dipanjatkan pada Allah karena kezhaliman pemimpin bukan tidak terkabul namun kehidupan pemimpin itu bertahun-tahun aman aja, sedang manusia bawahannya tertekan dengan perbuatannya. Apa yang sebaiknya diperbuat bunda?
J: Bunda istighfar, berwasilah, demngan sesuatu yang diharamkan Allah itu dosa besar. Meski dia kelihatan berwibawa, tapi rapuh dimata Allah naudzubillah. Tinggal menunggu waktu saja, itu bagian dari syirik dan tak terampuni, menganggap ada kekuatan diluar kekuatan Allah. Astaghfirullah.


T: Di tempat kerja ada seorang teman (Fulanah) yang sering mengambil barang milik teman lain (mencuri). Sudah sering terpergok dan diingatkan tetapi tidak pernah kapok dan selalu mengulangi perbuatannya. Akhirnya teman-teman yg lain jadi curiga dan merasa tidak aman bila ada Fulanah di sekitarnya. Bagaimana harus bersikap menghadapi Fulanah?
J: Bisa jadi ini penyakit kleptomania, perasaan tidak bersalah mengambil barang milik orang lain. Harus ada yang mengingatkan dan sadarkan dia harus segera mendapat pertolongan psikiater. Bisa ditolong dengan terapi khusus. Jika memang itu pencurian harusnya ada atasan yang bisa menghukumnya dengan bukti-bukti yang valid.


T: Ijin bertanya bunda. Saat mengadakan reuni, kita sering terjebak dalam kata mempererat silaturahhim. Menurut islam secara syariahnya bunda, apa reuni yang mencampurkan akhwat dan ikhwat dalam suatu ruangan dan ber"joget" berpasangan (bukan mahram) itu masih dalam makna mempererat hubungan silaturahmi bun? Mohon pencerahannya bunda.
J: Jangan salah kaprah niat silaturrahim tapi dengan cara yang haram. Jelas tidak bisa begitu. Reuni manfaatkan dengan benar, jika tak bisa mensibghah/mencelup dengan nilai-nilai islami jangan sampai kita yang terwarnai oleh nilai-nilai jahiliyah yang justru mendatangkan murka Allah.
Reuni bukan dapat pahala malah menambah dosa. Bersentuhan dengan lawan jenis itu haram. Bahkan dalilnya lebih baik disisir dengan sisir yang membara yang mengelupaskn kulit itu lebih baik, daripada harus bersentuhan dengan lawan jenis.


T: Na'am bunda.Terkadang sudah diingatkan tapi teman kita masih kekeh kalau itu silaturahmi. Jadi aku meragu sendiri, apa aku yang salah atau gimana. In Syaa Allah aku tambah yakin setelah dapat pencerahan bunda. Jazakillahu khoyran katsiran bund.
J: Jangan ragu kalau sudah ada dalilnya, kita benar saja dapat cibiran kok, apalagi salah.


T: Ustadzah...bagaimana cara mngingatkan teman dengan cara yang bijak, karena terbiasa jika berbicara dengan redaksi & intonasi yang kasar. Jika dalam halaqoh ada yang bertanya pada pemateri, ikut-ikutan menjawab. Kecenderungannya mendominasi holaqoh dengan gayanya yang membuat teman-teman mengelus dada.
J: Ini tugas guru ngajinya/murabbinya menanggilnya. Dan menegurnya. Kalau bunda pernah ketemu yang begini, bunda suruh jawab lengkap plus dalilnya, dan langsung stop saat dia nyerocos terus "maaf, bisa gak mbak diam dulu dan biarkan si A yang jawab, nanti anda akan saya beri waktu untuk melengkapi"


T: Assalamualaikum, izin bertanya. Ketika pada posisi kerja kita sering di sindirin dalam medsos dan akhirnya kita keluar tapi dengan pertemanan itu jadi kurang harmonis, apakah itu salah bunda?
J: Disindirin tentang apa dulu, apa karena postingan kita? Bunda juga pernah begitu, gegara posting tentang calon gubenur, ternyata ada yang beda di grup. Dan nyindir-nyindir gitu. Ya terima aja, memang bunda salah posting-posting hal yang sensitif dan mengundang perbedaan di grup. Tapi kalau masalah hal yang menyangkut, akidah, akhlak dll yang gak sesuai syariat ya bunda gak peduli walau harus adu pendapat, selama yang mereka post gak sejalan dengan syariat. Dan bunda left grup karena hang hpnya. Kalau pun left grup itu karena ada yang suka post yang kurang pantas, asusila dll, tapi bunda tetap japrian dengan teman-teman yang sepemahaman dengan bunda.


T: Assalamu'alaikum ustadzah, saya punya 2 temen, yang satu suka mencuri barang-barang kecil di toko seperti lipstik seharga 8000 yang murah-murah, dia merasa senang berhasil nyuri, suatu saat temen A nitip uang di atmnya si B setelah di cek uangnya A hilang atm B yang bawa A. Ditanya tidak tahu. Temen A tahu si B sering ngambil-ambil barang gitu. Suatu saat dia sadar pengin ngembalikan barang yang pernah dicuri di semua toko di Riau. Untuk kesana butuh biaya dia juga lupa, posisi di jawa, bagaimana jalan keluarnya? syukron
J: Jika memungkinkan hubungi toko yang di riau, japri siapa yang bertanggungjawab ditoko itu, kala dia mau ngembaliin. Kan gak harus ke Riau, transfer bisa kan seharga barang-barang yag diambil. Kalau toko itu kemudian pindah dan gak ada satupun yang tau gimana cara menemukan pemiliknya, maka total berapa barang yang dia ambil, kemudian sedekahkan ke masjid, bilang sama Allah kalau uang yang disedekahkan itu pahalanya untuk pemilik took.


T: Afwan bunda.. ijin bertanya. Bagaimana dengan teman yang suka berhutang, bunda? Bukannya kita tidak mau membantu, namun jika nominalnya rupiahnya besar kita takut susah menagihnya, bunda?!
J: Jika memang dia punay tabiat suka berhutang dan susah ditagih untuk bayar. Kita berhak untuk tidak memberikan hutangan. Ini untuk memberi dia pelajaran bahwa dalam muamalah itu harus saling jaga.


T: Ijin bertanya masalah hutang lagi bun.......ada tetangga berhutang tapi sepertinya dia lupa, tapi yang memberi hutang ingat kalau dia masih punay hutang, apa perlu lansung diingatkan atau menunggu dia ingat sendiri ya bun?
J: Dalam bermuamalah tentang hutang, yang punya utang wajib segera melunasi jika sudah waktu yang disepakati, kalau belum ada uang sebelum jatuh tempo ahsan datang pada yang punya uang menyampaikan kalau dia belum ada uang untuk membayar, agar bisa dibuat kesepakatan ulang. Yang memberi pinjaman wajib punya tanda bukti bahwa si fulan pada tanggal sekian pinjam uang sebesar.... dan akan dibayarkn pada hari tanggal tahun .... Tunjukkan bukti itu kalau yang punya utang lupa atau pura-pura lupa.


T: Bunda, mohon izin bertanya gimana cara menghadapi teman yang punya sifat prefeksionis, dalam tahap belajar atau pun memahami sesuatu masalah bila satu atau dua x salah pasti emosi dan akhirnya berdebat. Diberi masukan apapun sulit diterima, kita sebagai teman harus bagaimana? kadang kita merasa gak sabar?
J: Ya harus sabar ngadepin dia, sesekali ajarin dia untuk paham bahwa tak semua orang mau perfect seperti dia. Ketika dia mentok kasih masukan. Kalau gak mau dengerin konsekwensi dia kalau yang lain jadi mogok dan ogah menjalankan apa-apa yang dia mau.



•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official


Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!