Rekap
Kajian Online HA Ummi G3
Hari/Tgl:
Senin, 27 Agustus 2018
Materi:
Agar Hati Selalu Sabar dan Ikhlas Menghadapi Ujian Hidup
Narasumber:
Ustadzah Pristia
Waktu
Kajian: 16.00 smp selesai
Editor:
Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Seringkali
ketika kita mendapatkan suatu permasalahan, kita justru berprasangka buruk
bahwa Allah pilih kasih dan tidak sayang kepada kita. Padahal supaya
permasalahan yang kita hadapi terasa ringan, maka kita harus menjaga
persangkaan yang baik (huznudzan) kepada Allah swt. terhadap ujian permasalahan
yang diberikan pada kita.
Dengan
perasaan positif tersebut kita akan mampu bersabar dan bisa berfikir jernih
untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang kita hadapi. Kita harus
berusaha sabar dan ikhlas.
Pada
umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah dengan hal yang
menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan,
seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan atau musibah maka kebanyakan dari
kita, akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.
Ujian
kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit, kemiskinan,
adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini.
Perhatikan
firman Allah SWT berikut ini “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).
Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah
beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 2)
Sesungguhnya
dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari
AllahSWT. Sabda Rasulullah saw: “Tak seorang muslim pun yang ditimpa
gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan
dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan
dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR
Bukhari dan Muslim).
Ketahuilah
dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT
berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya.
Seperti sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar
itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu
kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha
maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula
yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani
dalam as-Shahihah[146]).
Rasulullah
SAW bersabda: “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang
mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia
kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada
kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita
harus rela menerima segala ketentuan Allah dan menyadari bahwa
apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita
wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan. Allah SWT
berfirman: “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum
Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
(QS al-Hadid [57] : 22)
Perhatikan
sabda Rasulullah SAW berikut ini: “Sungguh mengagumkan urusan seorang
mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan
diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, maka
dia bersyukur. Maka hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia
tertimpa kesusahan maka dia bersabar. Maka itu juga merupakan kebaikan
baginya.” (HR. Muslim)
Setiap
amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu,
tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT “Sesungguhnya orang-orang
yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala mereka tanpa batas.”
(Az Zumar: 10)
Berikut
ini ada beberapa tips yang insya Allah bisa membuat kita semua bisa sabar
dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat sekalipun:
1. Kita
harus percaya pada jaminan Allah bahwa: ”Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”(QS Al Baqarah [2] : 286).
Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi
tidak akan mungkin Allah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan
kita.
Jadikan
setiap permasalahan hidup sebagai tantangan dan ajang ujian kenaikan kelas.
Allah swt sedang mempersiapkan kita menjadi pribadi yang lebih layak untuk
menduduki posisi sosial yang lebih baik.
2. Sebenarnya,
kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan,
asalkan kita kuat iman.
3. Coba
kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan,
kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita ambil kalau kita
tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan ”tidak sabar” dan ”tidak
ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita? Atau bisa
membuat ujian tersebut tidak jadi datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang
mari kita pikirkan kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak
ikhlas, ujian kesulitan /kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita
kan? Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan
terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam sabar, terkandung
ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah segalanya.
4. Kita
harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah sekalipun meragukan
dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah.
Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan
pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak puas dengan semua keputusan,
ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah itu, maka cari saja Tuhan selain
Allah.
Selalu
berfikiran dan bersikap positif dalam memandang segala permasalahan. Jika kita
memancarkan energi positif maka lingkungan pun akan memberikan feedback positif
kepada kita.
5. Berdo’a-lah
agar kita diberikan kesabaran dan kekuatan untuk bisa memikul sebesar-besarnya
masalah dari pada terus-terusan meminta untuk dijauhkan dari masalah. Semakin
kita terampil memecahkan permasalahan besar, semakin tinggi kualitas pribadi
kita.
Ya
Allah..jadikan kami penyabar dan besabar dengan setiap dugaanMU. Ya
Allah, jadikanlah kami golongan hambaMU yang sabar...
Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala
keadaan, yakinlah bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas,
akan membuahkan kebahagiaan hidup.
==========
TANYA
JAWAB
T:
Ijin bertanya ustadzah. Kalau kejadian alam seperti gempa itu, termasuk
penomena alam, ujian atau hukuman dari Allah? Mohon penjelasannya.
J:
Ujian
Allah. Mengenai hukuman Allah hanya Allah yang bisa menjawab. Bagaimana manusia
menjawabnya bisa dilihat perilaku manusia terhadap manusia dan sesama serta
Alam sekitarnya!
T:
Afwan
bunda, jika ujian di keluarga, misalnya kekurangan ekonomi, permasalahan dengan
suami saudara atau anak, apakah karena dosa dosa Kita di waktu yang dulu ya?
J:
Allah
sedang menyayangi dan mengingat kita jika kita di uji dengan kesusahan. Coba
jika kita di uji dengan kesenangan. Apakah kita merasakan? Kebanyakan orang
lebih lupa diri. Manusia itu lebih mudah menghadapi ujian kesusahan daripada
kesenangan.
T:
Anne
ijin bertanya. Dalam berinteraksi dgn teman di dunia maya kadang kala kita
sudah berusaha sebaik dan sesopan mungkin. Tapi ada yang menanggapinya negatif.
Ajakan kebaikan tidak digubris, bahkan salampun tidak dijawab. Bagaimana ya
ustadzah supaya kita bisa menjelaskananya, karena bahasanya ketikan, tidak ada
intonasinya.
J:
Tinggalkan
saja. Jangan biarkan diri kita berdebat dengan orang-orang seperti itu. Tetap
mendoakannya.
T:
Ijin bertanya bunda. Disaat kita sedang diuji umpamanya dengan ujian kekurangan
harta, sehingga kita berikhtiar untuk membantu suami sehingga banyak waktu yang
terpakai, sehingga ibadah maksimal hanya malam hari dengan kondisi yang sudah
lelah, apakah waktu yang tersita untuk ikhtiar dunia tersebut termasuk dalam
kriteria waktu yang tidak berkah? Mohon penjelasannya ustadzah.
J:
Insyaa
Allah. Allah punya perhitungan tersendiri ukhti. Jadi tetap beribadah karena
selalu di awasi Allah SWT.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan
membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment