Home » , , » Pentingnya Adab Sebelum Ilmu

Pentingnya Adab Sebelum Ilmu

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Sunday, February 7, 2021

 •┈┈•❦•┈┈•❅❀❦❀❅•┈┈•❦•┈┈•

*REKAP KAJIAN UMUM ONLINE HAMBA اللَّهِ

*Hari, Tanggal : Jumat, 25 September 2020*

*Waktu : 19.30-21.00 WIB*

*Narsum : Ustadzah Tribuwhana*

*Materi : Pentingnya Adab Sebelum Ilmu*

*Moderator : Dyah*

*Notulen : Yanti*

★★★★★★★★★★★★★★★★


PENTINGNYA ADAB SEBELUM ILMU


Pada masa generasi Thabi'in, ada seorang ulama (cendekiawan) yang sangat luas dan mendalam keilmuannya. Sampai-sampai oleh para ulama lainnya digelari "Rabi'atur Ra'yi" (Logika musim semi). 

Gelar untuk menggambarkan betapa jenius ulama ini. Praktis, Rabi'atur Ra'yi menjadi tujuan utama para penuntut ilmu untuk belajar. Tidak terkecuali Malik bin Anas. Seorang remaja yang kelak akan dikenal sebagai Imam Malik Rahimahullah, peletak dasar Madzhab Maliki.

Ada momen terpenting, menurut Saya, yang perlu kita garis bawahi, ketika Malik bin Anas akan belajar kepada Rabi'atur Ra'yi, yaitu nasehat sang Bunda. "Nak, camkan pesan ibu, pelajarilah olehmu adab Rabi'atur Ra'yi sebelum kau pelajari ilmunya." Sebuah pesan singkat, namun sangat mendalam maknanya. Sejatinya, ada pesan lain yang tersirat dari pesan Bundanya Malik bin Anas, yaitu "Nak, jika kau tak temui adab pada diri Rabi'atur Ra'yi, maka kau tak perlu buang-buang waktu belajar ilmu kepadanya.

"Mengapa? Sungguh, tak akan bermanfaat ilmu setinggi apapun jika tiada adab di dalamnya. Terlebih bila ilmu setitik nila, plus kehilangan adab.

Allah telah menyindir keras para ahli ilmu (Rabi) Bani Israil yang tiada adab dalam dirinya dengan perumpamaan seekor keledai yang memikul kitab-kitab dipunggungnya (QS. 62: 5). 

Keledai tentulah tiada paham untuk apa kitab-kitab yang dipikulnya itu.

Demikianlah, Allah menyindir keras para ahli ilmu yang berjilid-jilid kitab dalam kepalanya, namun tiada adab tertanam dalam diri dan lisannya. Sia-sia ilmunya. Bahkan, malah menyeretnya pada kehinaan. Pantas jika para ulama sepakat, "Kada al-adab qabla al-'ilm" (Posisi adab itu sebelum ilmu).

Syaikh Ibnu Mubarak, seorang ulama yang sangat shalih, berkata, "Thalabtul adab tsalatsuna sanah wa thalabtul 'ilm 'isyrina sanah" (Aku belajar adab 30 tahun lamanya, sedang aku belajar ilmu hanya 20 tahun lamanya). 

Jernih sekali nasehat Imam Asy-Syafi'i kepada Imam Abu Abdish Shamad, gurunya anak-anak Khalifah Harun Al-Rasyid, "Ketahuilah, yang pertama kali harus kamu lakukan dalam mendidik anak-anak khalifah adalah memperbaiki dirimu sendiri.

Karena, sejatinya paradigma mereka terikat oleh paradigma dirimu. Apa yang mereka pandang baik, adalah apa-apa yang kau lakukan. Dan, apa yang mereka pandang buruk, adalah apa-apa yang kau tinggalkan. 

Maka, sudahkah konsep adab sebelum ilmu diterapkan di sekolah-sekolah kita? Sudahkah kita belajar adab sebelum ilmu? Dan, sudahkah kita belajar ilmu kepada guru yang memiliki adab mulia?

Wallahu a'lam


Maraji': dari berbagai sumber


###############

TANYA JAWAB


*1.* Ustadzah, izin bertanya. Tentang adab ilmu pada suami. Kadang suami kalau diajak pengajian suka enggak mau. Padahal niat kita biar dia paham juga agama, ngerti tugas dia sebagai suami.

*Jawab: Coba suami dikenalkan dulu dengan salah satu jamaah laki-laki di majelis ilmu tersebut, mungkin karena belum punya teman jadi enggan diajak tholabul ilmi juga.


*2.* Assalamu'alaikum wrwb. Mau tanya ini yang dimaksud adab apa ya?

*Jawab: Adab di sini artinya norma atau aturan yang berdasarkan syariat agama


*3.* Assalamualaikum izin bertanya. Ketika ada orang punya ilmu dia berceramah tentang ilmunya tapi apa yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang dilakukan apakah itu dinamakan orang tidak beradab? Bagaimana kita menyikapinya?

*Jawab: Bisa juga seperti itu (lihat surat Shof ayat 2)


*4.* Assalamu'alaikum, Ustadzah bertanya. Gimana caranya menyampaikan kepada seseorang yang punya ilmu agama bahkan bisa dibilang seorang asatidzah.kalau menegur orang tidak menggunakan adab bahkan menegur di khalayak umum?! Apakah bisa dibilang berilmu tapi tidak beradab?!

*Jawab: Bisa jadi


*5.* Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana seorang yang bergelar ustadz tapi ceramah banyak bid'ahnya?

*Jawab: Jamaah yang mendengarkan ceramahnya tidak usah melaksanakan bid'ah yang diajarkannya, kembali ke Al Qur'an dan Sunnah

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!