Kajian Online Hamba اللَّهِ Ummi 15
Kamis, 30 Oktober 2014
Materi: Tarbiyatul Aulad
Narasumber: Ustadzah Pipit
Admin: Farabella
Ketua: Ajeng
Materi: Tarbiyatul Aulad
Narasumber: Ustadzah Pipit
Admin: Farabella
Ketua: Ajeng
Editor: Indah Permata Sari
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Afwan Bunda-bunda, bablas sekalian dzuhur tadi ya...
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته.
بسم الله الرحمن الرحي
سبحان الله وبحمده ولا اله الا الله والله أكبر
Alhamdulillahirabbil'alamin, alhamdulillahilladzi arsala rasuulahu bilhuda wadiinilhaq liyudzhirahu 'aladdiinikullihi walaukarihal musyrikin...
Kaifa haalukunna Bunda2 shalihat? siang yang dingin-dingin empuk ini (di depok mendung seharian) semoga hati kita selalu hangat dan mempersiapkan diri belajar tentang Tarbiyatul Aulad dengan penuh cinta ya.
Dalam majelis ilmu kita hari ini kita akan lanjutkan pembahasan ttg pondasi tarbiyatul aulad berikutnya yaitu:
KOMUNIKASI YG BAIK, KUNCI KE PINTU HATI ANAK
Tahukah Bunda perbedaan mendasar pola komunikasi manusia dan binatang? Ya benar, kita dikarunia akal pikiran utk berkomunikasi secara verbal (kata2) dan non verbal (isyarat) sdangkan hewan hanya berkempuan komunikasi non verbal. Maka dari itu mari kita manfaatkan komunikasi verbal dengan kata2 ini sebagai sarana utama Tarbiyatul Aulad karena Qur'an pun mengajarkan:
The Power of Words
Allaah SWT berfirman dlm QS. Ibrahim:24-25 "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allaah telah membuat perumpamaan. Kalimat/Kata-kata yg baik itu seperti pohon yg baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allaah membuat perumpamaan-perumpamaan itu bagi manusia agar mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yg buruk itu seperti pohon yg buruk yg telah dicabut dengan akar-akarnya dari prmukaan bumi. Tidak dapat tegak sedikitpun."
Nah lihatlah betapa Allaah menunjukkan mulianya perkataan yg baik, sebagaimana Qur'an sendiri adlh kumpulan perkataan terbaik, manuskrip surat cinta Allaah bagi seluruh umat manusia di bumi...
Jika kita saja memerlukan perkataan-perkataan yang baik, apalagi anak-anak kita yg jiwanya begitu polos kosong seperti kertas putih. Masa kan kita membiarkannya diiso dengan perkataan-perkataan yang buruk?
Berikut ini adalah beberapa teknik komunikasi yang baik utk membangkitkan kreatifitas anak :
KATA BERSELIMUT AMAL IBADAH.
Tahukan Bunda bahwa The Power of Words bermula dari The Power of Heart? Kekuatan kata2 diinspirasi dari kekuatan hati. Dan kekuatan hati seorang mukmin terbentuk dari quwwatu shilahbillah (kekuatan hubungan dengan Allaah).
Kami para guru di madrasah/sekolah, tidak terkecuali Ayah Bunda sebagai guru di keluarga sangat membutuhkan kata2 yg bernas, tepat dan membekas utk bisa menyampaikan messej pendidikan pada anak. Imam Malik membiasakan diri bersuci dengan mandi dan Imam Ghazali selalu berwudhu sebelum belajar dan mengajar. Karena air memiliki sifat memadamkan panas neraka dan panas api yg membentuk dzat Syetan/Jin. Maka dengan berwudhu kita mencegah syetan terlibat dlm proses pendidikan anak. Alangkah baiknya jika kita membiasakan bersuci, tilawah qur'an, shaum, shalat malam dan menolong sesama agar perkataan yg keluat dari mulut kita diselimuti energi positif. Seorang pakar psikologi Islam (Ust.Wahyudin) menasihati saya: Asahlah kata2 Anda dng kebaikan amal dan ketulusan hati agar memiliki kekuatan dahsyat. Tidak saja mampu menembus jiwa menghujam ke lubuk hati trdalam, namun dengan kuasa Allaah jga mampu menggerakkan perilaku putra/putri Anda.
KATA SEBAGAI MODEL TANTANGAN.
Seringkah Bunda melihat/mengalami sendiri fenomena ini :
Bunda : Kak Imran, ambilkan sepatu Dek Salwa, Bunda lg pakaikan adik baju !
Imran (6thn): Ngga mau ah Bun, lagi nonton TV
Bunda : Huuuh! Anak ini kerjanya nonton terus, bla... bla... 😩
Dari kisah ini ada beberapa kemungkinan Imran tdk menuruti perintah Bundanya
- Nada suara Ibu yg tinggi membuat perintah ini tdk menarik hati Imran
- Imran cemburu krn adiknya lebih diperhatikan
- Imran sedang menonton acara seru di TV.
Secara psikologi pada dasarnya anak memang tdk suka disuruh, apalagi dengan cara yg tdk menyenangkan.
Insya Allah akan beda hasilnya jika Bunda Imran berkata : "Kakak, ingat kan waktu buku Bunda hilang kemarin kakak lho yg nemuin. Coba dong sekarang bantu cariin sendal adik... Bunda lupa deh di rak sepatu apa di taman ya?"
Kalimat baru ini mengandung tantangan dan sekaligus pghargaan atas kesuksesan anak sebelumnya. Dengan catatan, kita juga upayakan untuk mengingat kebaikan2 Ananda, jangan ingat nakalnya saja 😋
👭 KATA JUGA HARUS ANTRI.
Seringkali tanpa sadar kita bicara tanpa teknik sehingga anak jadi salah paham. Misalnya kita mendapati anak lgsg masuk kamar belum shalat dzuhur sepulang sekolah. Daripada menuduh marah2 yg membuat anak juga marah/ngambek, ada baiknya kita atur kata2 yg mau kita sampaikan dalam urutan :
- Sampaikan data/fakta objektif
- Kemukakan pikiran/pendapat
- Tunjukkan perasaan
- Sampaikan harapan
Sehingga akan menjadi :
"Kakak, sejak pulang sekolah tadi Bunda belum lihat kakak sholat"
"Yaaa... Bunda ga tahu sih apa kakak udah sholat di skul atau tadi di kamar, atau malah belum sholat krn capek...
Kalau dia terus menolak sholat katakan :
"Bunda kecewa Kak... Ternyata kakak berani menentang Allaah...Padahal Kakak tahu kan kalau Allaah sdah murka ga ada seorangpun yg bisa menolong kita... "
Dan tutup dengan
"Bunda berharap Kakak segera sholat, supaya kita semua disayang Allaah dan bisa berkumpul sama2 di surga. Gih sana sayang... Ntar Bunda siapin makan siangnya"
KOMUNIKASI PERASAAN.
Kadang tanpa sadar kita mengabaikan perasaan anak, menganggap mereka seolah robot yg aktivitas utamanya hanya bermain dan belajar. Kata salah satu mahfudzat / Kata mutiara dari Arab : "Semua yg berangkat dari hati akan sampai juga ke hati"
Termasuk kata2 yg kita ucapkan dengan ekspresi perasaan (senang, kagum, sedih, berharap, marah, kecewa) juga akan sampai ke tujuan yaitu perasaan anak. Maka lakukanlah Komunikasi perasaan, yaitu komunikadi yg tdk sekedar memperlihatkan pesan eksplisit tapi jga perhatikan kesan implisitnya...
HINDARI PEMBAJAKAN EMOSI.
Apakah pembajakan/plagiasi hanya terjadi pada karya cipta seseorang? Tidak juga lho, ternyata tanpa sadar sebagai orangtua kita juga kadang melakukannya. Apakah itu maksudnya?
Seorang Ayah/Ibu yg berwatak pemalas tanpa sadar akan mewariskan watak ini pada anak2nya melalui pola asuh nature dan nurture nya. Begitupin yg berwatak pemarah/pendusta/bahkan pengecut. Ingatlah bahwa anak2 kita bukanlah objek yg boleh kita bajak emosinya sama seperti apa yg ada di diri kita. Lakukanlah pertobatan masa lalu, cukup kita yg seperti itu, anak2 berhak mendapatkn Ayah - Bunda mereka dalam karakter yg sebaiknya.
Maka janganlah kata2 yg kita keluarkan saat marah, takut, cinta, benci, sedih, jijik dikeluarkan secara berlebihan. Karena percayalah bahwa tindakan yg tanpa kita sadari merupakan pembajakan emosi anak ini akan kita sesali kemudian.
Nah, cukup ini dulu, hayuk kita sharing agar ilmu kita makin bermanfaat.
Sesi Tanya Jawab:
1. Tanya:
Bunda pipit bagaimana cara komukasi dengan anak yang sudah remaja karena anak qu kuliah dan kls 2 smp
Jawab:
Anak yang kelas 2 SMP sedang berada dalam fase Amrad (pubertas) ya, biasanya sudah mulai kenal lawan jenis dan meskipun sudah malu klo disayang2 ortu tapi sebetulnya tetap butuh perhatian.Usahakan selalu berkomunikasi dan mulailah tanyakan apa2 yg disukai sebagai hobinya. Anak di usia ini ingin mulai dipercaya maka berilah kepercayaan berbasis reward n punishment (jangan trlalu berat) utk membangun rasa tanggungjawabnya
Oya untuk yang sudah kuliah karena pastinya sudah mukallaf (terkena konsekwensi setiap tindakan dosa/pahala) maka sudah bisa dikenalkan dengan tanggungjawab kerumahtanggaan (utk perempuan kenalkan aktivitas dapur dan rumah, utk laki2 kenalkan tanggung jawab bekerja/berpenghasilan. Hal2 ini akan membuat komunikasi lebih fokus...
2. Tanya:
Bunda pipit bagaimana cara berkmunikasi yang baik dgn anak dengan melalui telp, ? Karena jarak yang jauh tidak bisa memberi contoh langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab:
Bunda yg anaknya mondok pesantren... memang komunikasi via telpon cukup sulit utk mengandung elemen perasaan ya. Saran saya meskipun begitu tetap usahakan komunikasi via tatap muka sesekali agar terjalin kedekatan emosi. Atau gunakan fasilitas teleconference (usia berapa anaknya?)
Yang paling penting ya teleconference dengan Allaah dalam doa2 Bunda dan anaknya harus tahu bahwa Bunda selalu konsultasi ke Allaah...
3. Tanya:
Mau tanya kalo mau tes kecerdasan apa sj yg penting dan kalo di bgr dimana?
Jawab:
Bunda Tati, kalau mau Tes Kecerdasan niatkan dari awal utk membantu anak menapaki masa depannya (apapun nanti hasil tesnya). Nah yg paling urgen adlh mengetahui gaya belajarnya, agar kita tahu yg nyaman utk proses belajarnya. Setelah itu analisa SWOTnya. Kalau tes IQ sifatnya relatif tdak semua anak yg IQnya tinggi juga berhasil dlm proses belajarnya.
4. Tanya:
Ustadzah Pipit, mau nanya taa 😁
1. kedua anak saya sehari2nya diasuh oleh 3 orang dewasa, saya, suami, neneknya. Kadang kamu bertiga punya pendapat yang berbeda juga masalah mengasuh anak, kadang anaknya2 jadi bingung. Gimana yaa ini?
2. Kalo ibu sudah berusaha komunikasi sesuai dengan diatas, tapi yang lainnya kurang komunikasinya, gimana solusi nya yaa?
Jawab:
1. Teh Fara yang bingung...
Ishbir wastaqiim ya, begitulah suka dukanya kalo anak kita diasuh bersama2 krn satu dan berbagai sebab. Kan di satu sisi ortunya lebih ringan dlm pengasuhan tapi di sisi lain memang harus siap dng prbedaan persepsi. Coba deh obrol2 apa yg mau kita ajarkan ke anak dng neneknya (Ibu kandung atau Ibu mertua ya?) dan sedapat mungkin kita sampaikan bahwa kita ingin anak jadi individu seperti apa di masa depannya. Kalau perlu ajak nenek bersama2 membantu proses itu agar anak yg kita harapkn di masa depannya jadi anak sholeh-cerdas-cemerlang itu bisa membanggakan dan membahagiakan keluarga
2. Klo kita sdah bisa berkomunikasi dng baik ke anak berarti juga diharapkan bisa brkomunikasi dng pihak2 terkait. Waah apalagi ibu kandung tentu mudah ya bicara dari hati ke hati...
5. Tanya:
Kalau pembajakan emosi itu maksudnya kita mencontohkan yang kurang baik yaa Ustadzah? Maaf aku kurang jelas bagian yang ini 😁
Jawab:
Iya Teh Fara, itu maksudnya Plagiasi (copycat) dari watak ortu, cuma ketika dibuat ke dalam terjemahan bebas 'Pembajakan' malah jadi membingungkan ya?hehehe...
6. Tanya:
tes kecerdasan dan analisa SWOT itu dimana ya ustadzah?
Jawab:
Bunda Sisy setahu saya utk tes psikologi anak sebaiknya bukan pakai soal2 macam tes IQ, tapi pakai media blueprint khas pada tubuh anak. Setahu saya elemen2 tubuh manusia yg sifatnya uniq adlh DHA (tapi tes karakter via DHA muaaahalnya ...) . Berikutnya adlh retina mata (tiap orang beda tak ada yg sama tapi lagi2 biayanya mahal). Yg lain adlh sidik jari/fingerprint. Para pakar psikologi munculkan banyak jenis tes psikologi dng sidik jari misalnya DMI (Dermathoglipic Multiple Intellegence) utk cek 8 tipe kecerdasan anak. Atau tes STIFIn utk mengetahui mesin kecerdasan anak dan meraba potensi karpet merah masa depannya. Utk anak yg sudah besar (diatas 12thn) bisa dilengkapi dng tes IQ seperti yg ada di lembaga2 konsultan psikologi. Memang tdk ada kepastian ttg hasil tes2 ini dan tdk ada perintahnya jga dlm fiqih muamalah, tapi ketahuilah bahwa anak adlh investasi yg luar biasa dan butuh modal utk menghasilkannya
7. Tanya:
Ustadazah umi nanya ya...masalah didik anak...umi rasanya takut bgt liat perkembangan keponakan umi usia 3 thn 8bln..itu gayanya mirip banget bapak nya...cara bicaranya kasar.bkn berarti ibu nya jg baik..tp mmg persis bgt gaya bapaknya...cara kita utk ngajarin anak tersebut dgn bahasa apa ya...soalnya klo kita blgin jgn ikutin bapaknya, pasti tersinggung bapak nya...gimana cara menyampaikan ke si anak..saya sedih bgt liatnya tkt terbawa smp dewasa
Makasih ustadzah
Jawab:
Hehehe... Serba salah ya Ummi Nasywa? Anaknya perlu dibantu mendapatkan lingkungan baru yg kondusif dan tdk trlalu sering jumpa Bapaknya. Coba ajak masuk RA/TPA biasanya nanti anak yg akan gantian nasehatin ortu dengan gaya polosnya "Ayah ayah... kata bu gurlu : Laa taghdab walakal jannah - jangan galak-galak klo mau masuk surga"
Nah klo Bunda Nasywa ga enak ngomong kekurangan si Bapak ya disampaikan ke ibunya aja, biar nanti beliau yg sampaikan ke suami tercinta
Waiyyakum Bunda2...
Berarti sudah sampai disini dulu ya kajian kita. InsyaALLAAH lain waktu disambung lagi. Semoga majelis ini dirahmati...
ALHAMDULILLAHIRABBIL'AALAMIN...
ASTAGHFIRULLAHALADZIIM...
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
(HR. Tirmidzi, Shahih).
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT