Kajian Online WA Hamba اللَّهِ SWT 25 UMI
Hari tanggal : Selasa, 16 Desember 2014
Narasumber : Ustadzah Ida Cahyadi
Judul Kajian : Parenting
No. Grup : 25
Nama Notulen : Puji Maulani Lestari
Bismillah...
Assalaamu'alykum warohmatullaahi wabarokaatuh..
Apa kabar semangat mengkajinya umi ? Ayo jangan patah semangat untuk
mengkaji, karena menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Berikut
materinya :
Bismillahirahmaanirrahiim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Semoga pagi ini menjadi saat yang baik untuk kita tholabul ilmi. Amiin.
Tema kita kali ini:
Pendidikan Seks untuk Anak Usia 7-14 tahun.
Oleh Ida Nur Laila
Ada seorang bunda yang bertanya:
“Bu anak saya sudah kelas 3 SD, tapi nggak punya malu, kalau keluar
dari kamar mandi kadang tidak berhanduk, padahal ada temannya atau bahkan guru
lesnya...”
Bunda lainnya menimpali:
“Anak saya kelas satu SD sudah nggak mau pakai celana pendek, katanya
malu...”
Kata yang lainnya:
“Anak saya suka pipis sembarangan, di pinggir jalan juga oke saja...”
Yang ini subhanallah:
“Anak saya sebaliknya, sejak kecil tidak bisa pipis kalau tidak di
kamar mandi, rasa malunya sangat tinggi...’
Wow...mengapa ada beragam kondisi pada anak-anak kita?
Tentu bukan sejak lahir tiba-tiba mereka punya malu atau nggak punya
malu.
Ini adalah hasil pembiasaan dan penanaman sejak ia lahir.
Maaf, di Indonesia Timur, dimana nilai masyarakat menganggap wajar
laki-laki dan perempuan berpakaian minim, tentu berbeda dengan wilayah yang
lebih barat yang berpakaian dengan tertutup.
Kultur kecil, seperti keluarga, berpengaruh. Kultur besar, seperti
lingkungan dan norma di masyarakat juga berpengaruh. Ayah bunda sebagai
pembentuk lingkungan kecil, punya peran yang signifikan untuk membentuk
karakter ini..
Usia 7-10 tahun.Usia ini adalah usia untuk mulai mengajarkan syariat
kepada anak. Anak diajari bersuci, sholat, puasa dan menutup aurat. Anak sudah
tidak lagi diijinkan tidur bersama orang tuanya. Berdasarkan diterapkan aturan
meminta ijin saat memasuki kamar ortu.
Semestinya anak sudah mandiri untuk proses istinjak dan mensucikan diri
tak perlu lagi bantuan orang lain sekalipun mahramnya.
Selain itu juga dipisahkan tidur antara anak laki-laki dan perempuan.
Diterangkan tentang pengantar menuju baligh, tanda-tanda baligh dan
cara bersuci saat berhadats besar.
Pendekatan sain juga sangat tepat pada masa ini karena anak telah dapat
menelaah dan sesuai juga dengan materi pelajaran di sekolah.
Penting dimulai pemahaman tentang adab pergaulan dengan pasangan jenis
misalnya tidak lagi berteman akrab antara anak laki-laki dan perempuan, apalagi
hingga melakukan khalwat.
Dikhawatirkan pada masa ini keingintahuan anak tanpa disertai pemahaman
boleh dan tidak boleh membuat anak melakukan ‘eksperimen’ diluar sepengetahuan
orang tuanya.
Pada usia 10-14 tahun.Diupayakan
telah tuntas pemahaman anak tentang ibadah, aurat, mahram, adab pergaulan, adab
meminta ijin.
Pada tahap ini anak boleh dipukul dengan catatan adab dan proses
memukul dipenuhi, pada saat anak melakukan pelanggaran syar’i seperti tidak mau
sholat.
hukuman sebisa mungkin dihindarkan dan tidak terkena delik KDRT atau
melukai jiwa anak.
Kepada anak juga diterangkan hukum syar’i persiapan sebagai orang yang
baligh.
Baligh artinya ia telah memikul tanggung jawab atas semua perbuatannya
di hadapan Allah dan orang lain.
Ia memahami konsep boleh-tidak boleh, Halal-haram, dosa dan pahala.
Anak telah betul-betul menerapkan adab pergaulan pada masa ini yang
oleh beberapa kalangan disebut masa remaja awal.
Semua aturan pada masa sebelumnya tetap berlaku, seperti adab meminta
ijin memasuki kamar orang tua, pemisahan tidur dengan saudaranya.
Idealnya tiap anak memiliki alas/ kasur/ tempat tidurnya sendiri.
Kamar anak perempuan harus tersendiri dan bisa dikunci. Jika ada
beberapa anak perempuan dalam satu kamar, maka usahakan tempat tidur atau alas
tidur terpisah. Jika terpaksa dalam satu tempat tidur, maka harus memiliki
selimut yang berbeda.
Mereka juga diberi pemahaman tentang batasan aurat walaupun kepada
muhrimnya.
Demikian pula berlaku terhadap kamar anak laki-laki. Prinsip pada
masa ini: anak dijauhkan dari segala bentuk rangsangan. Baik pornografi maupun
pornoaksi apakah itu ucapan, perbuatan dan tontonan. Memisahkan tidur,
menganjurkan anak posisi tidur yang sesuai tuntunan Rasul, tidak tidur
tengkurap, menundukkan pandangan, menerapkan adab pergaulan, adalah bagian dari
menjauhkan rangsangan. Mengarahkan dan mengawasi pergaulan anak sangat intens
pada masa ini.
Orang tua banyak membuka ruang dialog dengan anak.
Misal anda sedang menyaksikan berita tentang korban perkosaan di
televisi bersama anak anda yang berumur 7 tahun. Kalau dia diam saja, biarkan
saja. Tetapi seringkali anak bertanya.
“Ma, apa itu diperkosa?”
Apakah anda telah bersiap untuk menjawabnya?
Tak perlu grogi, tanyakan balik ke anak untuk mengukur modal
pemahamannya.
“Menurutmu apa artinya?”
“Sepertinya dijahati sama laki-laki tadi, tapi diapakan?”
Ini contoh jawaban. Anda juga dapat menyusun jawaban anda
sendiri.
“Mama pernah pesan kan, ada bagian tubuh kita yang tidak boleh disentuh
sembarang orang. Itu bisa berarti pelecehan, misal dipegang, dimainkan atau
disakiti...kakak jangan mau ya disentuh atau diajak laki-laki selain keluarga
kita, apalagi jika kakak tidak kenal...”
Adapun jika anak anda berusia 10 tahun ke atas, dan mendengar berita itu
diam saja, tidak bertanya kepada anda, maka anda sebaiknya menanyakan.
“Kakak tahu tidak, artinya berita tadi apa?”
Anda jangan sungkan bertanya, karena ini momen yang tepat.
“Tahu bunda...”
“Maksudnya? Jadi diapain itu sampai pelakunya harus dipenjara...?”
“Ya digituin...”
“Oh kakak tahu dari mana?”
Naah anda dapat mengejar sejauh mana, dari mana anak kita memperoleh
informasi gambaran perkosaan.Kalau ia menjawab tidak tahu, maka contoh
percakapan sebelumnya dapat disampaikan.
Sekedar gambaran umum bahwa ada area tubuh kita yang tak boleh dilihat,
diperlihatkan, disentuh, dimainkan atau disakiti oleh orang lain. Apakah orang
lain itu laki-laki atau perempuan.
Target akhir masa ini adalah:
1. Anak memahami hakikat baligh
2. Anak memahami dan melaksanakan kewajiban syar’i seperti
bersuci, sholat, zakat, puasa, menundukkan pandangan dan menutup aurat.
3. Anak memahami dan mempraktekkan adab-adab Islami dalam
pergaulan.
Semoga kita dimudahkan membersamai anak selama masa remaja di dunia
modern ini.
Sesekali mintalah ijin untuk meneliti isi hp, BB, laptop atau tablet
milik anak kita.
Dari pada kita sembunyi-sembunyi melakukannya, kita biasakan saja
keterbukaan.
Berikut pertanyaan serta pernyataan
dan jawaban mengenai materi:
Tanya: Ustadah...anak sy umur 10 th lk2. Alhamdulillah masalah bersuci
dan sholat sdh bagus tp klo tidur masih mau sm ortu alasanx takut. Bgm cara
mengatasix ...Syukron.
Jawab: Bunda Cholifah, dikondisikan pelan2. Mula2 ditemani tidur diawal.lalu
ditinggal kalau sudah bobo.beri motivasi agarbia berani melalui cerita dialog
dan doa
Pernyataan: o iya..beberapa waktu lalu saya k pasar, anak2 usia 4,5,6
tahun bermain rame2..trus cium pipi temen permpuannya..orang tua mereka malah
menyemangati dan ketawa2..saya risih bangeet sambil berdoa semoga anak saya
nanti tdk spt itu
Tanggapan: Iya bener bunda. Tidak kita biasakan mencium teman. Kecuali
adik bayi dibawah 2 tahun.
Tanya: anak saya dah 10th ni..laki2, alhamdullilah kalau shalat
sdhbkesadaran sendiri, tdk diingatkan juga sdh mau shalat, tapi satu ni yg
susah..ga mau tidur sendiri, dan sangat penakut..gmn ya cara memberi pengertian
anak spy tdk penakut, maksudnya pakai bahasa anak ttg jin, setan dll .
Jawab: Ada pesan dari seorang bpaman kepada kemenakannya dimuat di buku
tarbiyatul aulad.
Kenalkan anak pada Allah bukan pada jin setan.
Dengan ungkapan.
"Allahuma'iy Allah bersamaku.
Allahubhafidziy Allah menjagaku.
Allahu nadzirun ilayya Allah memperhatikan aku."
Banyak cerita kebersamaan dan penjagaan Allah kepada anak yang rajin
mengaji, sholat dan berdoa.
Semoga berhasil bunda
Tanya: Ustadh Ida....tny sekali lg, anak pr sy yg ke 3 usia 19 th ada di pesantren sebln sekali di
sambang klo sy mau plg sy anjurkan mencium abix ...boleh apa gk ...Syukron.
Jawab: Boleh Bu. Cium pipi atau dahi.
Tanya: Ustdzh, kalau kita para ibu mandi bareng sm anak kita yg
prrempuan boleh tidak?
Jawab: Boleh mandi bersama asal sibibubtetap menutup aurat. Pakai baju
basahan atau baju renang
Tanya: kalau anak perempuan usia 6thn dimandikan sama ayahnya boleh
tidak ?
Jazakillahu khoiron atas jawabannya
Jawab: Anak usia 6 tahun sebaiknya sudah tidak dimandikan ayahnya dalam
keseharian. Kecuali sangat terpaksa.
Tanya: Ustadzah,saya punya anak cwo baru 10bln.tp sejak msh hamil saya
sering khawatir karna pergaulan di sekitar rmh saya ndak bagus sama
sekali.terfikir pindah rmh tp sama org tua ndak boleh karna saya anak
bontot.terfikir unt nanti nta ngirim Anak ke pondok pesantren tp suami ndak
setuju,karna ada pengalaman yg kurang baik dg temannya yg pernah mondok justru
waktu keluar malah tdk terkontrol.
Mohon pencerahannya ustadzah...
Jawab: Masih ada waktu sekarang nulailah dakwah pada lingkungan. Semoga
akan menjadi baik amiin. Untuk memilih sekolah bisa survai dengan suami
sehingga terjadi kesepahaman anak mondok atau tidak.
Baiklah bunda kajian hari ini kita cukupkan sekian. Dan kita tutup
dengan membaca istighfar 3x dan hamdallah.
Serta dengan
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan
bertaubat kepada-Mu.”.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment