Hari / Tanggal : Rabu, 04 Februari 2015
Narasumber: Ustadzah Maharani Savitri
Tema: Kajian Muslimah
Tema: Kajian Muslimah
Assalamualaykum
Saya sampaikan dulu saja ya
Kajian kita pekan ini masih melanjutkan kajian muslimah
Kewajiban Muslimah terhadap Masyarakat
"Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita", anak", harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (QS. 3:14)
Perempuan merupakan perhiasan dunia. Ia dapat menjadi penguat suatu bangsa. Sebaliknya menjadi sasaran penghancur peradaban dunia. Memperhatikan kondisi ini sepatutnya muslimah menyadari posisi diri. Memastikan bahwa dirinya senantiasa terjaga menjadi unsur perubah dalam Masyarakatnya
1. Memberikan keteladanan yang baik
Contoh teladan kita paling utama tentu saja Rosulullah. Padanya ada akhlak yang indah. Tak hanya teguh mentaati perintah namun juga terus memikirkan umat tanpa rasa lelah
Contoh teladan kita paling utama tentu saja Rosulullah. Padanya ada akhlak yang indah. Tak hanya teguh mentaati perintah namun juga terus memikirkan umat tanpa rasa lelah
2. Berdakwah
Sebagaimana Rosul dan para sahabat/shohabiyah memperbaiki masyarakat juga kewajiban muslimah. Tak harus selalu berdiri di atas mimbar sebagai mubalighoh, namun memberikan kontribusi lewat majelis taklim, TPA, halaqoh pun merupakan bagian dari dakwah
3. Saling bantu dalam Kebaikan dan Taqwa
Muslimah; satu sama lain adalah saudara, selayaknya tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa. Tidak menganiaya dan menutup aib saudaranya. Sebagaimana sabda Rosulullah:
"...barangsiapa memenuhi hajat saudaranya niscaya Allah memenuhi hajatnya, barangsiapa membebaskan kesulitan seorang Muslim niscaya Allah membebaskan salah satu kesulitannya di hari kiamat, dan barangsiapa menutup aib seorang muslim maka Allah tutup aibnya di hari kiamat." (HR. Bukhori & Muslim)
4. Ikut serta dalam Memperbaiki Masyarakat
Hidup di tengah masyarakat seperti saat ini tak hanya cukup dengan hanya memperbaiki diri sendiri karena jika tak peduli dengan lingkungan kita maka warna lingkungan yang beragam akan mencampuri kehidupan kita. Maka memperbaiki diri, bekerja sama mewarnai masyarakat merupakan keniscayaan. Memberi dukungan dana jika punya atau menyumbangkan fikiran dan tenaga untuk memberikan warna pada lingkungan kita
5. Mengembalikan Hak dan Memberantas Kezaliman
Dalam masyarakat akan ada banyak benturan kepentingan. Hak dan kewajiban memang harusnya tidak dipisahkan jika seseorang ingin mendapatkan haknya harusnya lebih dahulu melaksanakan kewajibannya. Namun realitanya dalam masyarakat nilai kebenaran ini tidak selalu tegak sebagaimana mestinya
Adalah hak anak memperoleh pendidikan yang layak, namun banyak yang tidak mendapatkannya. Adalah hak pemuda mendapat teladan dan arahan yang benar, namun banyak contoh dan ajaran yang dilanggar. Adalah hak warga negara untuk dilindungi dan hidup aman sejahtera, namun nyatanya masih susah mencari pemimpin yang mengayomi dan memberikan hak rakyatnya. Karenanya bagian dari dakwah adalah memperjuangkan hak umat untuk hidup secara Islami tanpa dihambat. Dan kewajiban kita sebagai adalah menjadi bagian darinya. Kemudian cukuplah Allah yang memenuhi hak-hak kita setelahnya.
Demikian, silahkan jika ada yang perlu didiskusikan
TANYA JAWAB
Elly
Assalamualaikum..bunda saya mau tanya diatas disebutkan saling membantu dalam kebaikan, saya punya teman pinjam uang untuk biaya kuliah, pada waktu itu saya ada uang dan saya membantu dan ketika saya butuh uang itu saya tagih tapi teman saya banyak alasan, kalo seperti itu apa yang harus saya lakukan? apa salah kalo menagih?
Jawab
Tidak salah menagih, bahkan memang harus diingatkan. Tapi tentu tetap memperhatikan adabnya
> Maksudnya gimana bun? Saya memang sudah ada niatan membantu, pengen sekali bisa mengikhlaskan tapi susah ternyata
Jawab
Iya mengingatkan bahwa urusan hutang-piutang tetap harus dilunasi. Karena kan akadnya meminjam (hutang) sesuai dengan perjanjian tapi dengan cara yang baik. Bagaimana caranya tentu berbeda-beda kondisinya, mb Elly lebih tau kondisinya
Iya mengingatkan bahwa urusan hutang-piutang tetap harus dilunasi. Karena kan akadnya meminjam (hutang) sesuai dengan perjanjian tapi dengan cara yang baik. Bagaimana caranya tentu berbeda-beda kondisinya, mb Elly lebih tau kondisinya
> Bund nanya lagi ya kalo kita mengikhlaskan apakah termasuk membebaskan kesulitan?atau kita memang harus menyelesaikan sebagai hutang piutang? saya masih bingung
Jawab
Kalau memang mau mengikhlaskan boleh saja, berarti harus dijelaskan ke pihak yang berhutang dan benar-benar tidak ada ganjalan di hati
> 1 lagi bund ini dari grup sebelah mau tanya tapi sedikit menyimpang dari materi. Benarkah asuransi konvensional termasuk dalam riba? Dan bagaimana kalau asuransi syariah 1 induk perusahaan dengan asuransi konvensional? Haruskah kita juga menghindarinya?
Jawab
Aya
Afwan mau tanya ketika ingin menyampaikan kebaikan ato menasehati teman sering saya berpikir apa saya sendiri sudah benar sehingga keberanian untuk menyampaikan itu kecil.. itu gimana ya cara ngatasi? Heh padahal dalam hati kecil ingin sekali mengajak sahabat saya untuk lebih taat kepada Allah...
Afwan kalo tentang asuransi, saya merasa belum punya kapasitas 'syariah' untuk menjawabnya. Bisa ditanyakan kepada ustad/ustadzah yang punya latar belakang ilmu syariah
Aya
Afwan mau tanya ketika ingin menyampaikan kebaikan ato menasehati teman sering saya berpikir apa saya sendiri sudah benar sehingga keberanian untuk menyampaikan itu kecil.. itu gimana ya cara ngatasi? Heh padahal dalam hati kecil ingin sekali mengajak sahabat saya untuk lebih taat kepada Allah...
Coba dilakukan saja, karena dengan menyampaikan/ mengajak pada kebaikan merupakan salah satu cara mengingat/menjaga diri agar seperti yang kita ucapkan :)
Saya pamit ya. Semoga bermanfaat
Assalamualaykum
PENUTUP
Doa Kafaratul Majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
(HR. Tirmidzi, Shahih).
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment