Kajian Online WA Hamba الله SWT
Senin, 18 Juli 2016
Narasumber : Ustadz Ruly
Rekapan Grup Bunda M20 (Bunda Fari)
Tema : Menjaga Lisan
Editor : Rini Ismayanti
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita
nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul
qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya.
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah
hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT
yakaninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga
kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nananti. InsyaAllah aamiin
MENJAGA / AFATUL LISAN
Dua hal penting yang sering diingatkan Islam kepada
kita-manusia- adalah menjaga dan memelihara dengan baik lidah dan tingkah laku.
Rasulullah saw. berpesan kepada kita semua yaitu :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَالْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Kiamat hendaklah
berkata yang baik atau diam.”
Pesan ini menekankan tentang pentingnya menjaga tutur kata,
tidak mengucapkan hal yang buruk dan menyakiti hati, karena bertutur sembarang
tanpa pikir akan membawa kepada krisis lain yaitu permusuhan, kekacauan bahkan
pertumpahan darah.
Maka dengan menjaga lidah dan tutur kata, dapat dipastikan akan
terjalinnya kehidupan yang tenteram, damai dan sejahtera di tengah masyarakat
sepanjang masa. Dalam konteks inilah Rasulullah saw berpesan supaya menjaga
lidah dan tingkah laku agar tidak mengganggu dan melampaui batas atau menyentuh
hak dan muruah (wibawa) orang lain.
Lidah memang tak bertulang, pepatah itu menggambarkan betapa
sulit mengatur lidah ini. Terkadang dalam tempat-tempat perkumpulan, keadaan
menjadi semakin seru bahkan akan menjadi segar, bila seseorang menyodorkan
gosip ‘baru’. Terlebih bila sang pencetus ‘gosip’ pernah merasa dirugikan oleh
‘sang calon’ pesakitan. Yang ini bisa jadi akan tambah seru. Dia pernah
disakiti, disinggung, dipermalukan, dijahili, ataupun yang serupa dengan itu.
Maka rem lidah benar-benar sering blong.
Lidah juga termasuk nikmat Allah SWT yang sangat besar bagi
manusia. Kebaikan yang diucapkannya akan melahirkan manfaat yang luas dan
kejelekan yang dikatakannya membuahkan ekor keburukan yang panjang. Karena dia
tidak bertulang, dia tidak sulit untuk digerakkan dan dipergunakan. Dia adalah
alat paling penting yang bisa dimanfaatkan oleh setan dalam menjerumuskan
manusia.
Dalam hadits disebutkan:
“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata
tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknya
lebih jauh antara timur dan barat”. (Muttafaq ‘alaih, dari Abu Hurairah)
Maka itu, hendaklah kita menjaga lisan kita.
Wallahu a'lam
TANYA JAWAB
Q : Yang bahaya kan kalo kita gak jaga lisan, membicarakan orang
di belakangnya, bergunjing dan sebangsanya. Bagaimana jika membahas tentang ybs
langsung dihadapannya tapi pake becandaan? Jadi ybs tau kalo menjadi topik.
Yaaah levelnya satu dua strip dibawah mem-bully lah Ust
A : Tetap harus sesuai dengan adab dan kaidah pergaulan dalam
islam dengan mengutamakan saling menjaga perasaan dan hati lawan bicara kita...
Yang wajar wajar saja oke
Q : Bagaimana dengan mertua yang selalu mengutarakan
kalimat-kalimat dan nada suara yang kasar. Kami selalu berusaha lemah lembut
namun ada kalanya kami lelah hati dan kesal. Ada tips dan trik untuk menghadapi
situasi tsb Ust?
A : Dalam ayat QS Al Baqarah : 45 dikatakan
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
“Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.”
Mengapa dalam ayat ini sabar disebutkan lebih dahulu daripada
shalat, padahal shalat adalah tiang agama?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjawab :
Allah Tabaraka Wa Ta’ala mendahulukan sabar karena sabar itu lebih
luas dari shalat. Karena shalat adalah ibadah tertentu, sedangkan sabar lebih
luas cakupannya. Bahkan shalat adalah bentuk dari sabar, karena shalat adalah
bentuk ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla.
Para ulama rahimahumullah menjelaskan bahwa sabar itu ada 3
macam:
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah, yaitu seseorang senantiasa
melaksanakan ketaatan
2. Sabar dari maksiat Allah, yaitu seseorang menahan diri untuk
tidak melakukan maksiat
3. Sabar terhadap takdir Allah, yaitu seseorang menahan diri
dari sikap menentang takdir Allah, bersabar atas takdir buruk yang menimpanya
dan juga menahan diri dari sikap jengkel dan marah terhadap qadha dan qadar
Allah.
Untuk kasus bunda masuk kategori ketiga. Tetap Do'akan beliau
untuk berubah dan sering-seringlah memberi hadiah padanya tanpa di minta. Jadi
yang ada dalam ayat ini adalah meng-athaf-kan yang khusus kepada yang umum. Dan
shalat itu waktu pelaksanaanya relatif singkat, dan jiwa seseorang bisa
bersabar untuk mengerjakannya dan cenderung mau untuk menegakkannya.
Demikian.
Q : Assalamualaikum..Tanya Ustadz...klo kita ga membicarakan
seseorang tapi kita mendengar dalam penggosipan itu gimana? Intix ga ikutan
ngegosip tapi secara ga sengaja kita mendengarkan. Kedua klo membicarakan
seseorang lewat dunia maya yang seseorang itu memang kelakuannya bejat
dan menyakiti banyak orang.sehingga kita kadang sering menggunjingnya saking
sakit atinya kita..padahal udah ditahan-tahan gimana Ustadz?
A : Di era canggih saat ini tanpa sadar kita digiring juga
dengan tontonan selebriti yang isi nya Gosip...
*Apakah sama dengan kasus di atas...Sama aja kontennya
Dosa...tanpa di sadari...!!!*
Cuma beda cara nya aja... Maka senantiasalah kita bertaubat
setiap hari dengan perbanyaklah Istighfar dan shalawat atas nabi kita. Perbaiki
pula cara kita dalam berinteraksi dgn sesama insan..!
Q : Assalamualaikum ustad,mau tanya sebagai anak ingin selalu menemani ibunya. Tiap kali ibu mertua di temani mesti
ngomongin orang. Saya sudah sering mengalihkan tapi kembali ke topik
awal.mau di beri tau orangnya gampang tersinggung..gimana ustd cara
menasehati.(kasihan beliau dah tua..)syukron ustad.
A : Luar biasa bunda telah merawat ibundanya dengan baik...
Butuh kesabaran lebih memang dalam mengingatkan orangtua sendiri... Bisa juga
di alihkan dengan banyak bercerita tentang perkembangan cucunya ato di cari
kegiatan bersama berupa memasak, menenun ato menjahit ato hal lainnya yang bisa
melupakannya tuk gosip..
Q : Assalamualaikum ustd... mau tanya.. Mengapa orang
menyalahkan jika kita belajar agama dari internet (baik web wa telegram video
dll). Bukannya belajar fisika saja boleh dari internet? Menurut saya selama
ustadz dan websitenya shohih/recomended tidak mengapa. Kan banyak juga
ustadz-stadz yang berdakwah via internet... aplikasi islam yang bagus juga banyak.
Namun saat ada teman kita kasih link tausyiah atau artikel tausyiah jawabannya
belajar jangan dari internet. Padahal jika kita taklim beneran masak lapor
mereka. Mohon penjelasannya ustd. Dan bagaimana agar kita bisa bersabar dan
berakhlak baik dlm berdakwah. Jazakallah khoir
A : Intinya
Dengarkan saja... Ambil yang baik buang yang jelek... Coba untuk EGP = Emang
Gua Pikirin... Terkadang kita selalu mikirin semua perkataan orang lain tentang
akitaifitas kehidupan kita baik menuntut ilmu ato beramal lainnya...
Tentang adab dan akhlak dalam berdakwah bisa klik link httapi://halaqah.net/v10/index.php?topic=19748.0;wap2
Q :Assalamualaikum ustadz, bagaimana menghadapi mertua perempuan
yang sangat pedas kata-katanya pada cucunya yang yatim, dia agak cuek pada
cucunya dan sama sekali tidak ada perhatian , yang merhatikan malah kakak dari
mertua perempuan, anak-anaknya mulai antipati karena setiap bertemu nenek nya
selalu bilang maaf enin ga bisa bantu, padahal anak-anak tidak pernah minta
apa-apa sama dia, sampai anak yang paling besar mengeluh dan sangat antipati
pada dia, kita sebagai orangtua sudah mengingatkan pada anak untuk tidak
antipati tapi karena sikap nenek nya yang sudah keluar batas rasa marah anak
pun semakin memuncak, selalu ada omongan yang menyakitkan, mohon petunjuk
ustadz harus bagaimana mengahadapi semua nya, termasuk hak waris anak-anak dari
ayah nya yang hanya satu-satunya anak laki-laki di keluarganya...di sembunyikan
juga oleh neneknya, bahkan ada bagian dari almarhum ayah yang diingkari oleh
ibu mertua...mohon penjelasan nya. Hatur nuhun.
A : Jawaban sama dengan pertanyaan kedua. Untuk masalah Waris bisa
membuka link berikut...
httapis://rumaysho.com/2502-panduan-ringkas-ilmu-waris.html
httapis://rumaysho.com/2502-panduan-ringkas-ilmu-waris.html
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar.
Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala
kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing
sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu
dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment