Rekapitulasi Kajian Online HA Ummi G-3
Hari/ Tgl: Senin, 5 Maret 2018
Materi: sedekah dan kelebihannya
NaraSumber: Ustadzah Lulu
Waktu Kajian: 19.00 smp selesai
Editor : Sapta
=========================
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
حمراو شكرا لله
Ikhwati fillah, kali ini kita akan
mendiskusikan tentang sedekah. Silahkan dibaca dengan baik. Selamat menikmati
sajian tentang SEDEKAH, semoga bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari aamiin.
"Sedekah dan
Kelebihan-kelebihannya"
Sedekah. Tentang kata ini, sudah barang
tentu yang terlintas di pikiran kita adalah uang dan memberi. Tidak salah,
meski sedekah tidak melulu tentang uang.
Dan Islam, sebagai agama yang lengkap dan
mencakup segala urusan–mulai dari keduniaan hingga akhirat, urusan antara hamba
dan Tuhannya dengan urusan sesama hamba memberikan perhatian yang sangat besar
dalam hal ini.
Tak sampai memerintahkan para pemeluknya
untuk bersedekah, Islam juga menyediakan konsekuensi dan kelebihan-kelebihan
luar biasa dari sedekah. Apa saja?
1.
Sedekah adalah cara terbaik untuk mengelola harta
Dengan bersedekah, maka seseorang
sesungguhnya sedang mengelola hartanya dan menginvestasikannya untuk suatu hal
yang lebih hebat daripada sekadar menghabiskannya untuk makanan, minuman, atau
barang mewah yang bisa dinikmatinya.
Seorang penyair kenamaan Arab yang dikenal
dengan kegemarannya berderma, Hatim Ath Tha-i, mengungkapkan dalam syairnya,
“Orang pelit mengira hanya ada satu cara
untuk mengelola hartanya (yaitu dengan menimbun dan menghabiskannya -pen),
(akan tetapi) sesungguhnya orang dermawan itu punya banyak cara untuk mengelola
hartanya.”
Maka, siapa yang lebih beruntung? Mereka yang
menghabiskan hartanya untuk kesenangan yang sementara, atau menyisihkan
sebagiannya untuk kehidupan abadi?
2.
Didoakan malaikat
Seseorang yang rajin berderma dan ikhlas
dalam dermanya, akan mendapatkan doa malaikat setiap paginya. Hadits muttafaq
‘alaih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menjelaskannya.
“Tidaklah hamba-hamba Allah berpagi hari,
melainkan ada dua malaikat yang turun, maka berkata salah satunya, ‘Ya Allah,
berikan ganti kepada orang yang rajin berderma,’ kemudian (malaikat) yang satunya
berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kebangkrutan kepada orang yang menahan
(hartanya).'”
3.
Menjadi orang yang beruntung
Kikir adalah tabiat manusia. Allah
berfirman,
” … dan adalah manusia itu tabiatnya
kikir.” (An Nisa: 128)
Dan orang-orang yang rajin berderma dengan
ikhlas, adalah orang-orang yang melawan tabiat aslinya untuk mendapatkan rida
Allah subhanahu wata’ala. Maka kemudian Allah memberikan mereka petunjuk untuk
menjauhi sifat kikir, dan menjadikan mereka orang yang beruntung. Allah
berfirman.
“Dan barang siapa yang dijauhkan dari
kekikiran dirinya, maka mereka adalah orang yang beruntung.” (At Taghabun: 16)
4.
Diampuni oleh Allah
Orang-orang yang berhasil melawan sifat
kikirnya demi berderma di jalan Allah, selain memperoleh keberuntungan, juga
beroleh ampunan dari-Nya.
“Jika kau tampakkan sedekahmu, maka
alangkah baiknya ia. Namun jika engkau menyembunyikannya dan memberikannya
kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu–dan Dia mengampuni
dosa-dosamu. Dan Allah Mahateliti atas apa yang kalian kerjakan.” (Al Baqarah: 271)
5.
Sedekah dengan keutamaan terbesar adalah di saat lapang
Ketika seseorang sedang ditimpa kesulitan,
biasanya ia akan dengan mudah kembali kepada Allah dan melakukan berbagai macam
kebaikan. Namun, kemudahan yang kemudian Allah beri justru melalaikannya. Maka,
sedekah dalam keadaan lapang menjadi sangat besar nilainya, karena biasanya,
semakin lapang keadaan seseorang, ia akan semakin kikir. Dan ketika ia melawan
kekikirannya untuk memperoleh rida Allah, maka balasannya juga sesuai dengan
perjuangannya. Dalam hadis riwayat Muslim, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
berkata,
“Seseorang mendatangi Rasulullah, kemudian
berkata, ‘Wahai Rasulullah, sedekah mana yang pahalanya paling besar?’
Rasulullah bersabda, ‘(Yaitu) ketika engkau berinfak, dan keadaanmu amat sehat
dan amat kikir–takut pada kefakiran, dan mengimpikan kekayaan. Maka janganlah
kau tunda (sedekah itu) hingga nyawamu sampai di kerongkongan, barulah engkau
berkata, ‘Ini bagiannya si fulan, ini bagiannya si fulan, dan harta bagian ini
sudah menjadi milik si fulan.'”
6.
Allah yang akan langsung menggantinya
Sesungguhnya ketika kita bersedekah, maka
harta itu tidak akan habis, melainkan Allah memberi berkah kepadanya dan akan
menggantinya. Allah berfirman,
“Dan apa pun yang kau infakkan dari
hartamu, maka Allah akan menggantinya. Dan Dialah Pemberi rezeki yang terbaik.” (Saba’ :39)
Senada dengan ayat ini, yaitu hadis yang
diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
bersabda, “Sedekah itu tidak mengurangi harta …”
Maka dengan ganti yang sudah Allah jamin,
masihkah kita ragu untuk berderma?
Maka, berdermalah, sebelum penyesalan
datang. Allah berfirman tentang penyesalan yang dialami mereka yang tak
berderma ketika hidupnya,
“Dan infakkanlah dari apa yang Kami
rezekikan kepadamu, sebelum maut datang kepada salah satu di antara kalian,
maka ia berkata, ‘Tuhanku, kenapa tidak Engkau akhirkan ajalku sebentar lagi,
maka aku (bisa) bersedekah dan menjadi orang yang saleh?'” (Al Munafiqun: 10)
Wallahu-l Muwaffiq ilaa Aqwamith-Thariq
****************
TANYA JAWAB
1.
Ijin bertanya
ustadzah, bagaimana jika dalam sumbangan pembangunan mesjid semua yang
menyumbang diketahui oleh orang lain, apakah itu ada potensi riya?
Jawab:
Dalam qur'an surah albaqarah : 271
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ
ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ
عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka
itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
Jadi boleh sedekah itu diperlihatkan kepada
orang lain. Tapi dirahasiakan lebih baik. Riya' atau tidak menjadi aktivitas
hati yang hanya diri dan Allah yang tahu. Jika kita tahu bila bersedekah
menyebabkan hati tidak lagi bersih, maka merahasiakan sedekah itu lebih baik.
Wallahu a'lam bish shawab.
2.
Jikalau kita
mau sedekah lebih utama mendahukukan kepada keluarga dekat (yang tinggal jauh)
atau tetangga (dekat rumah) atau ke yatim piatu?
Jawab: Urutan sedekah :
a. Kerabat
b. Yatim Piatu
c. Fakir Miskin
d. Yang lain
3.
Mau bertanya
ustadzah, Bolehkah seorang ibu yang memberikan uang kepada anaknya dengan niat
sedekah? Apabila kita bersedekah, ternyata orang tersebut mampu atau tidak seperti
yang kita pikirkan selama ini, bagaimana itu ustadzah? Kadang ada sedikit
penyesalan di hati.
Jawab:Boleh, karena nafkah atas anak juga menjadi kewajiban suami atau ayah.
Maka jika ibu berikan kpd anaknya memang termasuk sedekah.
Tetap sedekahkan dan ikhlaskan. Biarkan
itu menjadi urusan kita dengan Allah. In shaa Allah niat sedekah kita nyampe.
Jangan ada penyesalan, nanti kalau mau sedekah lagi, buat prioritas lagi.
4.
Assalamu'alaikum
ustadzah mau bertanya, untuk bersedekah apa harus diniatkan, jika kita beri
saja yang penting membantu, apa sudah bisa dinilai sedekah?
Jawab: Lebih baik diniatkan, karena salah satu rukun ibadah itu adalah niat.
Bisa jadi bila tidak niat jatuhnya pada hadiah. Bukan sedekah. Wallahu a'lam
bush shawab.
5.
Bunda, bolehkah
bersedekah dengan harapan Allah akan mengganti 10x lipatnya? Jumat akhir bulan
lalu, kami sempet benar benar kehabisan uang. Tinggal 20 ribu pas segitu
gitunya. Ketika suami mau Jumatan, saya cari 10 ribuan tidak nemu. Akhirnya saya
putuskan untuk menyedekahkan 20 itu. Padahal belanjaan dapur juga abis, beras
abis. Saya berkata. Yaa Allah saya berikan uang ini ke suami untuk infak ke
masjid. Maka gantilah ia dengan janji 10x lipat itu. Dan subhanallah. Sore
kemudian suami pulang kerja senyum-senyum. Ngasih amplop isinya pas 300. Dapet
bonus dari kantor katanya. Padahal beliau baru masuk kerja. Dapet pahala tidak
ya infak kami Ustadzah? Soalnya saya benar benar kayak gambling, meminta janji
Allah
Jawab: Maa shaa Allah bukti janji Allah itu pasti. Bunda, salah satu syarat dari
ibadah diterima oleh Allah SWT adalah ikhlas. Ikhlas bukan berarti tidak
mengharap apa-apa. Ikhlas artinya mengharap hanya pada Allah swt semata. Jadi
pas butuh uang misalnya, yang pertama terpikir bukan siapa nih yang punya uang
untuk bisa dihutang? Bukan, tapi yang terpikir pertama adalah minta sama Allah
saja ah. Jadi bunda, bersedekahlah. Beramal lah dan minta apapun HANYA KEPADA
ALLAH SWT bukan pada selainnya.
=========================
Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment