Kajian Online WA
Hamba الله SWT
Senin, 22 Januari 2018
Rekap kajian Grup Bunda G7
Narasumber : Ustadz
Jumadi
Tema : Kajian Umum
Editor : Rini Ismayanti
Dzat yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungakan-Nya...
Dzat yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi
diadzab-Nya...
Dzat yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap
manisnya Islam dan indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam
kecintaan kepadaNya, yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan
menghimpunkan kita untuk mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah... tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad
SAW. Yang memberi arah kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana
membangkitkan ummat yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai
berai, membimbing manusia yang tenggelam dalam lautan sayaahwat, membangun
generasi yang tertidur lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan
menuju kejayaan, kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma ba'd...
Ukhti fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah
indahnya kita awali dengan lafadz Basamallah
Bismillahirrahmanirrahim...
TAUBAT
بسم الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن ولاه
Kata الإنسان berasal
dari kata نسي yang
berarti lupa. Dinamakan Insan karena manusia adalah makhluk yang tidak lepas
dari lupa. Riwayat lain menyebutkan :الإنسان محل الخطأ والنسيان "Manusia adalah
tempat salah dan lupa. Itulah sifat dasar semua kita sebagai manusia. Oleh
sebab demikian, maka dengan rahmat Allah dan karunianya pintu ampunan
senantiasa terbuka setiap saat selama hayat dikandung badan. Maka sudah
seharusnya setiap kita mengetuk setiap saat pintu taubat agar terbuka dengan
cara senantiasa menyadari dosa, memperbanyak istigfar serta bertaubat.
Rasulullah shalllallahu alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan Allah yang
maksum, terbebas dari dosa selalu beristigfar dan bertaubat kepada Allah setiap
hari sebanyak tujuh puluh kali atau bahkan seratus kali. Artinya, kalau beliau
yang sudah mendapatkan jaminan surga serta terbebas dari dosa masih bersusah
payah dan bersungguh sungguh mendapatkan ampunan, maka sudah sepantasnya kita
lebih sungguh sungguh lagi memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah.
Bukankah Allah menyuruh kita untuk bertaubat dalam firmanNya
"Dan bertaubatlah kalian semuanya wahai orang orang beriman agar kalian
beruntung (selamat). Jadi karena ayat ini adalah perintah, maka mengandung
makna wajib, sehingga bagi yang meninggalkannya akan berdosa. Apakah setiap
kita bertaubat Allah berkenan membuka pintu taubatNya? Jawabannya adalah iya.
Pintu taubat dan ampunan itu akan selalu dalam keadaan terbuka sepanjang ruh
belum sampai di tenggorokan manusia atau matahari belum terbit dari tempat
terbenamnya. Jika salah satunya telah terjadi, maka tertutuplah kesempatan
untuk bertaubat dan mendapatkan ampunan. Oleh sebab itu setiap kita ingin agar
semua dosa kita diampuni dan taubat kita diterima oleh Allah swt. Maka
syaratnya ada tiga :
1. Bertaubat sungguh-sungguh kepada Allah dari dosa.
2. Menyesali dosa yang dilakukan.
3. Berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosa.
Jadi ketiga unsur di atas harus terpenuhi sebagai syarat taubat
kita diterima Allah swt. Karena ada orang yang bertaubat tapi dia tidak sungguh-sungguh,
hanya sampai di lisannya saja tetapi tidak masuk dalam hatinya. Ada juga yang
bertaubat dan sungguh-sungguh dalam taubatnya namun ia masih mengulangi
dosanya. Maka yang benar adalah sungguh-sungguh bertaubat, menyesali dosanya
dan berjanji menjaga diri dari dosa.
Apa bedanya taubat dengan istigfar? Taubat dilakukan karena telah
melakukan dosa besar, seperti dosa syirik, zina, memakan riba dll, sedangkan
istigfar dilakukan setiap saat atas dosa yang sering terulang, baik dosa mata,
lisan, hati, pikiran maupun kaki dan tangan. Apakah arti taubat dan istigfar?
Taubat artinya adalah kembali, maksudnya kembali pada fitrah manusia
sebagaimana awal ia diciptakan, bersih dan suci. Sedangkan istigfar artinya
adalah penghalang, karena istigfar akan menghalangi diri dari berbuat dosa dan
dari rayuan syaitan.
Wallahu a'lam.
الحمد لله
Banjarmasin,
22 januari 2018
TANYA - JAWAB
Q : Apakah taubat ada tingkatannya, karena yang saya tahu hanya
taubatan nasuha? tapi manusia tempatnya salah suatu saat bisa mengulangi
kesalahan yang sama.
A : Taubat tidak bertingkat tingkat, akan tetapi keadaan seseorang
yang berbeda setelah taubat, ada yang kembali melakukan maksiat dan ada yang
istiqomah dg taubatnya, itulah yang dimaksud dg taubat nasuh, yaitu taubat yang
sungguh-sungguh.
Wallahu a'lam
Q : Assalamualaikum ustadz,
mau tanya, apakah sebuah taubat itu mutlak murni hanya kehendak Allah
yang memberi hidayah atau keinginan si pelaku yang memang ingin taubat. Apakah
seseorang tidak bisa berupaya untuk membuat orang lain bertaubat?
A : Taubat adalah rahmat Allah yang Dia kehendaki bagi seseorang.
Oleh karena itu terkadang seseorang bertahun tahun dalam maksiat baru dia
menyadari dosanya lalu dia bertaubat. Atau terkadang seseorang mati dalam
kondisi belum sempat bertaubat, na'udzu billah. Semoga Allah bimbing kita untuk
bertaubat sebelum meninggal. Amin.
Q : Assalamu'alaykum ustadz. Saya mau bertanya..jika kita sudah
bertaubat. Dan akan diterima jika memenuhi 3 syarat tadi. Tapi setelah sekian
lama..terulang lagi ustadz..seperti dulu jarang sholat..taubat..dan balik lagi
bolong-bolong sholatnya. Itu gimana ustadz..? Sedang orang itu yakin sudah
diterima taubatnya karena ketika bertaubat dilakukan ditanah suci. Dengan
pahala sholat dimesjid nabawi dan masjidil harom ndijanjikan menghapus dosa
kita berapa tahun.mohon penjelasannya ustadz
A : Tiap-tiap dosa yang dilakukan membutuhkan taubat meskipun dia banyak
melakukan amal yang memiliki keutamaan besar seperti shalat di haramain
(mekkah-madinah). Dan jangan salah memahami bahwa kalau sudah melakukan shalat
di mekkah-madinah tidak perlu lg beribadah karena sudah punya banyak simpanan
pahala, ini jelas keliru karena ibadah tidak dapat diqiyaskan dengan urusan
dunia. Maka intinya adalah kembali bertaubat.
Wallahu a'lam
Q : Assalamualaikum ustadz..mau bertanya..apakah di terima taubat
seseorang...jika masih terbayang dosa yang di lakukan...
A : Ingatan manusia terhadap dosanya tidak bisa terhapus sampai
kapanpun, meskipun di akhirat kelak. Oleh sebab itu ketika manusia kelak
meminta kepada Nabi Adam alaihissalam syafaat dia mengatakan tidak berhak
karena dia mengingat dosanya kepada Allah saat dia masih berada dalam surga.
Ini menunjukkan bahwa manusia tidak akan pernah bisa melupakan dosanya begitu
saja. Tetap diterima taubatnya asalkan sungguh-sungguh. Wallahu a'lam
Q : Ustadz, apakah seseorang yang sudah bertaubat. Suatu saat
melakukan kesalahan lagi. Lalu bertaubat lagi. Apakah taubat terakhir juga
diterima???
Syaiton musuh nyata manusia. Setiap saat manusia bisa terjerumus
ke lubangan dosa yang sama. Bagaimana agar kita senantiasa selalu dalam
lindungan Allah?
A : Iya setiap kali mengulangi perbuatan dosa butuh istigfar dan
taubat. Jaga diri dari perangkap setan dengan amalan-amalan sunnah, dekat
dengan orang orang soleh dan memohon kepada Allah agar diberi istiqomah.
Q : ustadz, saya pernah
dengar hidayah itu harus dijemput. Bagaimanakah caranya sedangkan pada saat itu
orang sedang berada dlm kegelapan ?
A : Menjemput hidayah tidak sama persis layaknya seseorang
menjemput anaknya di sekolah. Tetapi yang dimaksud menjemput adalah menggunakan
panca indera untuk mendengarkan kebenaran, sebagaimana banyak orang yang
bersyahadat setelah mendengarkan Zakir Naik, misalnya. Dan persoalan hidayah
adalah milik Allah sepenuhnya. Oleh karena itu kita memohon kepada Allah
hidayah tidak kurang dari tujuh belas kali sehari dalam surat Al Fatihah.
Wallahu a'lam
Q : Ustadz, bila seseorang murtad karena tergiur dengan iming-iming
harta Non Muslim. Apa-apa semua kebutuhan dicukupi oleh orang Non tadi. Nah
kemudian ditimpa sakit sejak murtad. Karena sakitnya tak kunjung sembuh.
Kemudian balik lagi memeluk agama Islam. Apakah taubatnya diterima? Apakah
amalan-amalan sebelumnya selama memeluk Islam sebelum murtad jadi zonk???
A : Iya murtad menyebabkan seluruh amal seseorang terhapus selain
syirik besar. Dan ketika kembali berislam ia tidak perlu mengqodho semua
kewajiban yang ditinggalkannya selama murtad, karena disamakan dengan orang
kafir yang masuk islam. Namun pendapat lain mengatakan wajib mengqodhonya untuk
menimbulkan efek jera agar tidak keluar dari islam suatu saat nanti. Wallahu
a'lam
Q : Tanya lagi ustadz... beberapa waktu lalu. Ada yang meninggal.
Nah istrinya Non dan anaknya Islam. Nah yang meninggal tadi jadi rebutan antara
istri dan anaknya, dimakamkan secara Non atau Islam. Padahal yang meninggal KTP
Non. Akhirnya anaknya yang Islam maksa ayahnya dimakamkan secara Islam. Itu bagaimana
pandangan Islam?
A : Orang kafir tidak boleh dimakamkan di kuburan orang islam.
Q : Apa yang bisa saya lakukan kalau ada kawan yang non muslim
ingin tau lebih jauh agama islam?
A : Hadiahkan buku ato cd islam-kristen Zakir Naik dan doakan
untuknya hidayah.
Alhamdulillah, kajian kita hari
ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari Allah
semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikalauah langsung saja kita tutup
dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engakau ya Allah,
dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment