Narasumber : Bunda Kindy
Tema : Kajian Umum
Notulen : Lia Asa
Editor : Ana Trienta
Memory dismartphone itu seperti otak kita menyimpan segala macam Al Quran dan Hadist
Inilah Perbedaan Cara Kerja Otak Pria dan Wanita.
Mengapa wanita menghabiskan waktu lama hanya untuk mengemas pakaian? Ini bukan karena wanita ragu-ragu akan pilihan pakaian. Tapi karena jalan pemikiran wanita berbeda dengan laki-laki.
Seringkali hormon, pola asuh dan stereotip kuno disalahkan atas perbedaan bertindak dan berpikir antara wanita dengan pria. Tapi nyatanya memang ada ciri karakter yang berbeda antar wanita dan pria. Seperti dilansir dari dailymail, neuroscientist Daniel G Ameen mengulas perbedaan pemikiran antara wanita dan pria dalam bukunya yang baru bertajuk Unleash The Power Of The Female Brain. Wanita selalu dikaitkan dengan bertindak berdasar perasaan, menangis saat nonton film sedih atau memikirkan masalah dari sudut pandang orang lain. Sementara luapan emosi dan kemarahan identik dengan laki-laki.
Pria dan wanita sama-sama pintar, tapi mereka menggunakan bagian otak yang berbeda untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan. Jadi sebenarnya apa yang terjadi dalam otak kita?
1. Ukuran adalah masalah
Studi menunjukkan, otak laki-laki memiliki ukuran delapan sampai 10% lebih besar dibanding milik perempuan. Bahkan ketika laki-laki itu memiliki berat badan berlebih, otaknya memiliki 4% lebih besar akan sel-sel otak ketimbang perempuan. Tapi bukan berarti laki-laki lebih pintar. Karena scan otak menunjukkan, wanita memiliki bagian-bagian yang sangat penting dalam otaknya lebih besar dari yang dimiliki laki-laki.
Misalnya jika Anda memutuskan rencana paket liburan, hal itu karena sel-sel otak ditemukan lebih banyak pada bagian pre-frontal. Ini daerah otak yang bekerja ketika mengontrol penilaian, perencanaan dan kesadaran. Anak laki-laki lahir dengan lobus parietalis yang lebih besar yang berhubungan dengan dunia fisik. Ini juga merupakan yang mengatur kontrol impuls yang menjelaskan mengapa wanita cenderung berpikir lama sebelum bertindak, sementara pria cenderung bertindak dahulu baru kemudian memikirkannya.
Sementara alasan pria lebih stabil dan cepat marah, karena memiliki amigdala, bagian dari otak yang memproses rasa takut dan marah, lebih besar ketimbang perempuan.Untungnya mereka memiliki lebih sedikit sel-sel otak di pusat memori utama sehingga mereka akan lebih cepat lupa akan kemarahannya. Pria memiliki sel-sel otak yang lebih besar di bagian hipotamulus, yaitu yang berfokus pada perliku seksual.
2. Pikiran multi-tasking
Otak manusia terdiri dari materi abu-abu yang melakukan pemikiran dan materi putih yang menghubungan tindakan yang berbeda dari otak. Karena pria memiliki materi abu-abu yang lebih sedikit, mereka cenderung bertindak dengan single-minded fokus, tidak memperhitungkan lebih dalam dalam bertindak, sementara wanita lebih banyak pertimbangan. Ini karena dia memiliki materi putih yang lebih banyak.
3. Naluri kewanitaan
Hasil pindai mengkonfirmasi bahwa wanita memiliki area yang lebih besar di otak yang bekerja pada insting pelacakan, inilah yang membuat mereka bekerja lebih cepat ketika yang lain masih berpikir. Ketika wanita berpikir, mereka menggunakan sisi kanan otak yang mengkhususkan diri dalam masalah emosional. Ini memgapa perempuan lebih baik menangkap isyarat seperti bahasa tubuh, nada suara. Namun ini ada kelemahannya, scan menunjukkan, kecakapan intiuisi menyebabkan kurang tidur, peningkatan hormon, stres dan penyakit gula.
4. Saya tahu apa yang Anda rasakan
Pengetahuan membuktikan bahwa perempuan memiliki sel otak yang lebih besar pada bagian otak yang mengontrol empati. Sementara pola aktivitas pada otak laki-laki menyatakan mereka fokus pada pemecahan masalah dan kurang peduli tentang emosional.
Ini mengapa wanita bisa berurai air mata ketika menonton Anne Hathaway.
5. Di bawah kontrol
Wanita lebih bisa menjaga emosi karena mereka memiliki lebih besar sel otak pada bagian otak yang berhubungan dengan kemarahan dan emosi. Pindai otak menunjukkan, ketika wanita sedang agresif dia lebih mungkin untuk meluncurkan serangan verbal ketimbang fisik
6. Kekhawatiran perempuan
Pria dan wanita khawatir dengan cara berbeda. Wanita memiliki kekhawatiran berlebih karena memiliki tingkat lebih rendah akan serotonin kimia 3 dibandingkan laki-laki. Ini yang membuat mereka lebih khawatir. Sementara dengan kadar serotonin yang tinggi, membuat pria bisa lebih meredam kekhawatirannya.
sumber: inilah.com
Suatu sore di rumah pengantin baru….
Siti berencana mengajak suaminya Syamsul untuk berkunjung ke rumah kakaknya. Saat itu Syamsul yang seorang kutu buku sedang asyik berkutat dengan sebuah buku hingga tampak serius sekali ia membacanya. Siti mendekatinya seraya berkata, “Mas, bisa tidak kita berkunjung ke rumah kakakku akhir pekan ini?”
Syamsul yang lagi asyik dengan bukunya tidak tampak antusias mendengarnya dan hanya berkata pendek, “Ya”
Merasa diacuhkan Siti mencoba mengulang pertanyaannya. Bukannya apa, dia tidak ingin suaminya merasa terpaksa harus pergi ke rumah kakaknya hanya untuk sekedar menuruti keinginan Siti belaka. “Beneran nih, Mas bisa pergi ke rumah kakak Siti?”
Tanpa berpaling dari bukunya lagi-lagi Syamsul menjawab, kali ini agak panjang, “Aku kan sudah bilang ‘ya’ tadi!”. Tampak jika Syamsul mulai kesal pada istrinya yang sudah mengganggu keasyikannya membaca dengan mengulang-ulang pertanyaan yang sama. Akibatnya Siti jadi ngambek dan berkata, “Ya sudah, kita tidak perlu pergi kalau Mas nggak mau pergi”
Tak disangka Syamsul jadi meledak, “Mengapa kamu tidak berfikir terlebih dulu sebelum menyimpulkan maksud dari kata-kataku!”
Ya, dan akhirnya pertengkaran pertama dari pasangan pengantin baru pun pecah. Pertengkaran yang dipicu oleh hal yang tampaknya sepele, kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Siti yang tidak tahu jika suaminya sedang tidak ingin diganggu, mencoba menanyakan sesuatu secara mendalam karena dia ingin tahu apakah suaminya betul-betul ingin pergi atau hanya sekedar ingin menyenangkannya saja.
Menurut John Gray, seorang psikolog terkemuka, pria berasal dari planet Mars sedangkan wanita berasal dari planet Venus. Itulah mengapa pria dan wanita memiliki perbedaan dalam cara berkomunikasi.
Perbedaan Bahasa Pria dan Wanita
Pria dan wanita berbicara dengan menggunakan bahasa yang sama tetapi konotasi dan maksud psikologisnya berbeda. Pria dan wanita jarang memiliki maksud yang sama meskipun mereka menggunakan kata yang sama. Sebagai contoh, ketika seorang wanita berkata, “Aku merasa kamu sepertinya tidak pernah mendengarkan.”
Sebenarnya ia tidak bermaksud membuat kata tidak pernah diartikan seolah-olah adalah informasi faktual. Ia menggunakan kata tidak pernah hanya untuk mengekspresikan rasa frustrasi yang sedang ia rasakan saat itu. Salah satu tantangan terbesar bagi pria adalah mengartikan ucapan wanita dengan tepat dan mendukungnya ketika ia berbicara mengenai perasaan.
Kapan Pria dan Wanita Memutuskan untuk Tidak Berbicara?
Pria diam ketika ia tidak tahu apa yang harus ia katakan sehingga ia berpikir dalam diam. Sedangkan wanita sering menyalahartikan hal itu sebagai ketidakpedulian dan pengabaian padanya. Ketika pria diam, wanita akan membayangkan hal-hal terburuk yang mungkin terjadi karena ia menyamakan pria dengan dirinya. Wanita akan diam ketika apa yang akan ia katakan mungkin menyakitkan atau ketika ia tidak mempercayai orang yang diajak bicara. Tidak heran jika wanita merasa insecure ketika pria tiba-tiba menjadi diam. Biasanya wanita akan memberi pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang sedang si pria rasakan. Wanita menganggap bahwa dengan mencoba mendengarkan si pria maka ia akan merasa lebih baik. Padahal hal ini justru membuat pria semakin kecewa. Wanita mendukung pria dengan cara ia ingin didukung oleh pria. Baik pria maupun wanita perlu berhenti memberi perhatian dengan cara mereka ingin diperhatikan. Mereka harus mulai mempelajari cara-cara berbeda pasangan mereka dalam berpikir, merasa, dan bereaksi.
Menjelaskan Perasaan Versus Menyampaikan Pengetahuan
Menurut Dr. Thariq Kamal An Nu’aimi dalam bukunya Psikologi Suami Istri, ketika wanita berbicara biasanya ia menggunakan susunan kata tertentu dalam bicaranya. Seperti menggunakan bentuk melebih-lebihkan, menyangatkan, kiasan, atau metafora. Ini adalah hal yang tidak bisa difahami pria. Karena itu kita dapat melihat respon pria pada pernyataan tersebut akan sebanding atau bisa jadi lebih besar dari maksud yang sebenarnya dari perkataan yang keluar dari mulut seorang wanita. Untuk menjelaskan perbedaan pemahaman tersebut, disini kami berikan contoh yang bisa menjelaskan niat wanita dan perbedaan pemahaman yang ditangkap pria :
Yang dikatakan wanita :
- Kita selalu di rumah, tidak pernah keluar sama sekali
- Semuanya menganggapku bodoh
- Aku lelah sekali, tidak bisa melakukan apa-apa
- Aku ingin melupakan segalanya
- Rumah ini tidak teratur dan selalu tidak indah
- Tidak ada orang yang mau mendengarkan perkataanku
- Semuanya berjalanan berlawanan
- Kamu tidak mencintaiku lagi
- Kita selalu tergesa-gesa dalam segala hal
- Aku ingin merasakan kasih sayang dan cintamu
Pemahaman dan jawaban pria :
- Ini bohong, minggu lalu kita sudah keluar
- Aku yakin, ada orang yang memperhatikan kamu
- Ini tidak masuk akal, kamu tidak diam terus
- Bila kamu tidak senang pada pekerjaanmu ini, kamu harus mengajukan pengunduran dirimu
- Tidak selalu seperti ini
- Aku sekarang sedang mendengarkan perkataanmu
- Apakah maksudmu aku yang bertanggungjawab atas hal ini?
- Tentu saja aku mencintaimu, ini yang membuat aku berada di hadapanmu
- Tidak sama sekali, hari Jumat yang lalu kita tidak keluar rumah dan kita istirahat penuh
- Apakah maksudmu kasih sayang dan cintaku telah mati?
Dari contoh di atas terlihat jelas betapa seorang wanita cenderung mengungkapkan permasalahan dengan kiasan, metafora, dan melebih-lebihkan. Sedangkan seorang pria terbiasa mengungkapkan permasalahan dengan memilih kata-kata yang sesuai dan dapat menjelaskan makna sesungguhnya (lugas).
Bagaimana Menjembataninya?
Dalam berkomunikasi hal yang paling penting adalah apakah maksud yang ingin disampaikan itu benar-benar bisa difahami oleh lawan bicara kita. Nah, dengan memahami bagaimana cara pria berfikir dan berbicara, maka istri dapat memilih kata-kata yang sekiranya mudah untuk difahami suaminya. Demikian pula dengan sang suami, setelah memahami bagaimana cara wanita berfikir dan berbicara, maka diharapkan suami dapat lebih menyelami informasi yang berusaha disampaikan oleh istrinya. Ya, dan pola komunikasi yang efektif seperti ini memang tidak bisa kita dapatkan secara instan. Perlu latihan dan latihan. Dan yang terpenting sediakan hati yang lapang seluas samudera, agar pikiran lebih jernih dalam memahami maksud dan keinginan dari sang belahan jiwa.
Wallahu alam bisshawab
Doa Kafaratul Majelis...
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Semoga Bermanfaat
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment