assalamualaikim teman-teman semoga baik-baik semua dan tidak kebanjiran. Saya mau kasih materi tapi ga banyak-banyak, maaf yak. Hanya ingin mengajak tadabbur tentang ayat ini.
Bahwa memang pada diri manusia telah Allah berikan potensi fujur (fasik, durhaka) dan takwa. Tentang potensi takwa mungkin tidak sulit dipahami, tapi soal potensi durhaka sering menimbulkan tanda tanya. Mengapa Allah berikan potensi keburukan pada diri manusia kalau akhirnya Dia akan mengazabnya?
Bahwa memang pada diri manusia telah Allah berikan potensi fujur (fasik, durhaka) dan takwa. Tentang potensi takwa mungkin tidak sulit dipahami, tapi soal potensi durhaka sering menimbulkan tanda tanya. Mengapa Allah berikan potensi keburukan pada diri manusia kalau akhirnya Dia akan mengazabnya?
Hal ini yang kemudian sering dijadikan hujjah sebagian orang tentang berbagai keburukan yang ada dengan dalil memang sudah ada atau dari sononya mereka melegalisasi keburukan di antaranya soal lgbt yang sekarang ramai dibicarakan. Dengan dalil bahwa hal ini adalah ada dan fakta maka tidak boleh diingkari. Perlu kita pahami tentang kehendak Allah ada dua macam;
1- Iradah kauniah > keinginan Allah terhadap alam ini
Ini sifatnya mutlak Allah yang tentukan manusia tidak berhak menuntut juga tidak mempertanyakan Allah kenapa begitu.
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ
2. Iradah syar'iyyah kehendak Allah yang bersifat syar'i maksudnya adalah kehendak Allah yang sifatnya tuntutan dan keinginan dari berbagai perbuatan dan keyakinan yang Allah ridhai.
Sebagaimana ayat di atas, meski Allah katakan dia memberikan manusia potensi fujur dan takwa ini iradah kauniah namun sesudahnya Allah jelaskan yang selamat adalah orang yang mensucikan dirinya dan rugilah orang yang mengotorinya, inilah yang disebut irodah syar'iyyah. Jadi adanya keburukan, adanya orang kafir, iblis dan orang-orang jahat dan sesat itu semua bagian dari iradah kauniah, kita tak boleh mempertanyakan Allah mengapa Dia ciptakan itu semua apalagi melegalkan itu semua dengan alasan itu semua fakta.
Allah tidak ciptakan keburukan tidak untuk keburukan, tapi bagaimana seseorang meraih kebaikan dibalik itu kita yang mengahadapinya, itu menjadi lahan dakwah sedangkan orang yang mengalaminya itu menjadi saran bagi dia untuk berjuang mengatasinya atau bertaubat mohon ampunan
Yang menjadi acuan kita adalah irodah syar'iyah apa yang Allah inginkan, dia cintai dan dia ridhai dari kita. Dan untuk itu kita diberi akal untuk menangkap pesan-pesan Allah apa yang Dia ridhai yang disampaikan melalui para rasul dan kitab-kitabnya. Maka salah kalau kita dibilang manusia ibarat wayang di tangan para dalang karena wayang ga punya otak dilemparin pun dia tidak melawan tapi kalau manusia di hadapan Allah meski kita berada dibawah kehendak Allah, tapi kita berakal bisa memilih mana yang baik yang Allah ridhai dan cintai mana yang Dia murkai untuk kita jauhi. Karena itu orang yang tidak berfungsi akalnya tidak dicatat amalnya alias tidak kena dosa walaupun dia melanggar misalnya orang gila, orang tidur, anak kecil.
Thayib....sampe disini dahulu.....kebanyakan ntar kekenyangan....:)
TANYA
Manusia normal seperti kita pun punya potensi durhaka kan ustadz?
Jawab
naam....selagi masih punya syahwat manusia punya potensi durhaka
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
tapi kita diberi kemampuan oleh Allah untuk meninggalkannya.
TANYA
TANYA
Potensi durhaka terbesar 'NAFSU' segala jenis nafsu ya ustadz?
Jawab
Hawa nafsu dibutuhkan untuk menggerakkan kehidupan namun dia harus dikontrol, diarahkan dan dikendalikan bukan dimatikan
Hawa nafsu dibutuhkan untuk menggerakkan kehidupan namun dia harus dikontrol, diarahkan dan dikendalikan bukan dimatikan
Doa penutup majelis :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamualaikum wr.wb
--------------------------------------------------
Hari / Tanggal : Kamis, 18 Februari 2016
Narasumber : Ustadz Abdullah Haidir Lc
Tema : Kajian Islam
Notulen : Ana Trienta
Kajian Online Telegram Hamba اَﻟﻠﱣﻪ Ta'ala
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment