LGBT
adalah Fenomena yang mengerikan ini hampir mewabah generasi muda negri ini.
Terjadi dimana saja termasuk disekitar lingkungan kita berada. Lalu apa yang
harus kita pikirkan? Pertama tentu kita harus segera tengok keluarga
kita, anak-anak kita. Saudara-saudara dekat kita dan orang-orang yang ada
disekitar lingkungan dekat kita. Yang jelas jangan selalu merasa aman jika kita
tidak memiliki strategi pengamanan yang tepat. Kemudian Berniatlah untuk
menolong orang-orang yang ada disekitar kita. Bagaimana caranya?
Amati
dengan teliti apakah ada tampak gejala atau juga hal yang bisa memicu timbulnya
penyakit (wabah) kejiwaan tersebut didalam rumah kita atau disekitar lingkungan
kita tinggal. Segera lakukan sesuatu untuk segera memutus segala penyebabnya. Bersiagalah untuk
mengulurkan bantuan bagi siapa yang yang membutuhkan bantuan kita dan
berupayalah sekuat tenaga untuk bisa memberi jalan keluarnya. Yang jelas ketika
kita bicara tentang LGBT maka kita sedang membicarakan tentang Sistem
Pergaulan.
Jargon
kebebasan yang terkemas dalam sebutan Era Globalisasi tidak hanya berlaku pada
urusan bisnis dan politik internasional saja tetapi arus kebudayaan juga sangat
deras mengalir ke negri kita.
Sayangnya derasnya arus kebudayaan dari luar yang buruk tidak
diimbangi dengan kesiapan mental dan ketahanan spiritual (agama) dari remaja
(generasi muda) negri ini. Sehingga melalui kemudahan remaja dalam mengakses
situs-situs asusila, atau sekedar games sampai masalah sajian tayangan televisi
yang merusak sangat mudah masuk kedalam rumah-rumah kita.
Keadaan
tersebut diperparah oleh sistem pendidikan yang bebannya terlalu berat dapa
urusan ilmu duniawi dan tidak memberi ruang yang cukup pada pembinaan moral
spiritual anak didik. Sehingga desakan pergaulan bebas yang mengalir deras dan
memaksa mereka membuat generasi muda yang lelah dengan berbagai situasi yang
tidak menyamankan dirinya membuat remaja bingung dan selalu terdoring untuk
mencari suatu gaya hidup yang paling menghibur diri mereka.
Perlu
difahami penyimpangan kejiwaan tersebut adalah penyakit hati yang terdiri dari
2 kategori.
1.
Berasal dari dirinya sendiri yang kemudian diperkuat oleh syetan.
2.
Berasal dari jin (setan) yang murni memperalat manusia untuk berprilaku
menyimpang.
Adapun
pemicunya, diantaranya adalah :
1.
Kekosongan jiwa dari ilmu Agama. Hal ini akan menjadi peluang syetan untuk
mengisi pandangan dari relung jiwanya informasi-informasi profokasi yang sesat
yang kita kenal dengan gaya hidup yang menyimpang, diantaranya LGBT ini. Dan
masih banyak penyimpangan lain akibat bisikan sesat ini.
2.
Kekosongan jiwa dari kehangatan kasih sayang orang tua. Hal ini juga menjadi
pemicu anak (remaja) untuk mencari tempat bersandar yang membuat relaks
pikirannya. Oleh karena itu setiap orang tua hendaknya sangat memperhatikan
nasib dan keadaan anaknya akibat ketidakharmonisan yang terjadi diantara
keduanya. Jika
orang tua segera sadar dan memperbaiki diri serta merangkul dan memberi
kehangatan kasih sayang mereka maka mereka InsyaAllah akan bisa kembali
kepada keluarga, hidup normal dan terkontrol kejiawaannya.
3.
Pergaulan yang tidak terkontrol oleh orang tua. Minimnya kepedulian orang tua
dalam memantau model pergaulan anaknya. Ini adalah suatu celah yang sangat
memicu munculnya pengaruh-pengaruh penyimpangan.
Pergaulan
sangat mempengaruhi anak-anak kita dalam melepas tumbuh kembangnya terutama
ketika mereka sudah menginjak remaja. Keinginan untuk mencari dan observasi
dari lingkungan diluar keluarganya sangat besar. Mereka selalu berminat mencari
sesuatu yang baru bagi mereka, yang cenderung menjadi trend dikalangan remaja
seusianya dan juga yang bisa menghibur mereka.
Pola
ini terjadi bisa oleh sebab sistem pendidikan di negeri kita kurang seimbang
antara muatan ilmu dunia dan ilmu akhiratnya. Ditambah beban ilmu yang
bermuatan dunia cukup berat dan membebani anak-anak remaja saat ini sehingga
tanpa sadar kelelahan otak mereka yang tidak diimbangi oleh iman dan
pengetahuan ahlaq yang diajarkan oleh Agama, ditambah dahsyatnya arus pergaulan
global yang cenderung merusak citra diri bangsa dan jauh dari nilai Agama
menjadi suatu muara dimana anak2 remaja bersandar dan melepas kelelahannya.
Itu
diantara alasan mendasar dari timbulnya fenomena LGBT dan mengapa fenomena
tersebut bisa tumbuh subur dan berkembang pesat di negri ini. Orangtua sangat berperan
mengendalikan anak hanya pada usia tertentu. Anak kita bukanlah robot atau
boneka. Mereka tumbuh dan berkembang baik jasmani maupun ruhaninya. Jika hanya
jasmani mereka yang kita perhatika. Ruhani mereka kita lalaikan gizi dan
nutrisinya, maka disinilah letak awal kecerobohan kita. Jika kita tidak bisa
membekalinya ruhani mereka dengan fondasi ilmu Agama yang kuat maka bisa saja
"orangtua" lain yang akan mendidik mereka. Dan karena kepolosan
mereka, bisa saja mereka tidak merasa bersalah jika telah melangkah ke
jalan-jalan kebebasan, mengikuti jalan syetan. Jika sudah demikian, kira-kira
kalimat apa kelak yang akan kita sampaikan kepada Robb kita ketika kita ditanya?
Langkah-langkah
penanggulangan LGBT :
a.
Menanamkan Aqidah Islam secara merata kepada semua anggota masyarakat karena
Aqidah yang kuat merupakan benteng yang aman dan pelindung dari tindak
penyelewengan manusia dari kodrat aslinya.
b.
Memperbanyak halaqah (majlis pengajian) menghafal Al-Qur’an khususnya pada
anak-anak dan remaja, agar mereka lebih dekat dengan aktivitas interaksi dengan
Qur'an daripada berhura-hura.
c.
Orangtua harus memperhatikan sistem pendidikan anak-anaknya dan mengisi mereka
ketika waktu kosong dengan mengarahkan pada hal-hal yang bermanfaat bagi
dirinya dan Agama serta masyarakatnya.
d.
Dari para pedakwahnya sebaiknya juga aktif memberikan pembinaan yang
"Mengkhususkan" khutbah (ceramah) yang disampaikan adalah untuk para
pemuda (remaja) dan memperingatkan mereka agar menghindar dari bahaya dan
dampak buruk LGBT.
e.
Melakukan pendekatan kepada para pemuda di kompleks-kompleks terdekat dan
memberikan buku-buku bacaan Islam yang bisa menguatkan hubungan mereka dengan
Allah.
f.
Menghilangkan sarana berkumpulnya para pemuda tempat mereka melakukan
kemasiatan. Karena sarana ini adalah awal dari munculnya suatu gaya hidup yang
menjadi sesuatu yang bisa jadi sangat mempengaruhi ego kebebasan mereka.
Bagaimana
jika seorang yang menjalani gaya hidup LGBT ini bertaubat ? Mungkinkah taubatnya
ditrima Allah ?
Bagi
yang sudah tertimpa musibah ini maka segera lakukan beberapa point-point
penting berikut :
1.
Lakukan upaya penyadaran secara tegas, aplikatif dan edukatif (mendidik).
2.
Masukkan pemahaman Agama dengan jelas dan bimbing serta pantau hingga mereka
benar-benar mengikutinya.
3.
Mulailah berbenah diri dan siap tampil sebagau orangtua yang bisa
contoh/keteladanan yang baik. Artinya orangtua harus siap menjadi manusia yang
baik dan siap untuk dicontoh.
4.
Jangan enggan melakukan inteospeksi diri. Karena kejadian (musibah) ini tentu bukanlah tanpa sebab.
Penyebab pertama sangat mungkin berasal dari dalam rumah kita. Dari pola didik
yang salah, yakni ketika Agama tidak menjadi dasar penerapan ahlaq dan
pendidikan yang Pertama didalam keluarga, maka ketidakseimbangan yang berujung
pada penyimpangan prilaku sangat mungkin terjadi.
5.
Beri perhatian lebih kepada anak yang bermasalah tersebut. Perhatian ini tidak
saja hanya menyiapkan sejumlah fasilitas , akan tetapi justru terkait, waktu,
perhatian dan kasih sayang, keteladanan, sentuhan yang kuat untuk menjagak
kembali hidup secara Agamis serta pemantauan setiap pergerakan pertumbuhan
mereka. Dan hal yang sangat penting adalah perhatian yang berupa Panjatan Doa
kepada Allah subhanahu wata'ala.
6.
Kemudian secara spesifik penjelasan yang perlu disampaikan dalan melakukan
pendekatan kepada anak adalah :
-)
Perlu disampaikan kepada mereka bahwa apa yang telah mereka ambil dari gaya
hidup seperti itu adalah sangat merugikan dirinya sendiri. Merugikan dirinya karena
mereka telah menyalahi kodrat yang Allah tetapkan. Juga telah melanggar hukum
yang Allah tetapkan. Jelas-jelas didalam Qur'an prilaku seperti itu diharamkan.
Fahamkan bahwa jika Allah telah mengharamkan sesuatu kemudian dilanggar oleh
manusia, maka manusia tersebut tinggal menunggu akibat buruk dari
pelanggarannya itu. Jadi hal ini lah yang dikatakan merugikan dirinya sendiri.
Kerugian ini bukannya hanya terjadi kelak di akhirat tetapi di dunia cepat
lambat azab Allah pasti akan menimpanya.
-)
Kemudian perlu dijelaskan pula bahwa apa yang mereka lakukan itu jika tidak
segera diakhiri dan kembali ke jalan yang benar... Mau jadi apa mereka.
Bagaimana masa depan kehidupan mereka. Jelas namanya suatu penyimpangan pasti
akan mendapat suatu penolakan dari lingkungan yang normal. Sampai kapan mereka
bisa hidup leluasa di muka bumi ini , dilingkungan dimana ia tinggal jika ia
melakukan suatu prilaku kehidupan yang tidak sejalan dengan norma-norma yang
ada.
-)
Kemudian perlu juga disampaikan bahwa apa yang mereka alami itu sesungguhnya
adalah suatu keterpedayaan mereka dari bisikan syetan.
Jadi
prilaku LGBT dan semacamnya itu adalah pengaruh syetan. Mereka yang mengalami
penyimpangan itu adalah bisa dipastikan mengalami gangguan jin(syetan) mereka
(syetan-syetan) tersebut telah bercokol didalam tubuhnya dan memgendalikan
nafsu dan prilakunya. Oleh karena itu harus disadarkan dan diajak untuk segera
melawan gangguan syetan tersebut dengan melakukan upaya-upaya yang telah
dituntunkan oleh Agama Islam.
Ibnul
Al-Qayyim berkata : “Jika pelaku homoseks bertaubat dengan sebenar-benarnya
(taubat nasuha) dan beramal shaleh kemudian mengganti kejelekan-kejelekannya
dengan kebaikan, membersihkan berbagai dosanya dengan berbagai kataatan dan
taqarrub kepada Allah, menjaga pandangan dan kemaluannya dari hal-hal yang
haram, dan tulus dalam amal ibadahnya, maka dosanya diampuni dan termasuk ahli
surga. Karena Allah mengampuni semua dosa. Apabila taubat saja bisa menghapus
dosa syirik, kufur, membunuh para nabi, sihir, maka taubat pelaku homoseks juga
bisa menghapuskan dosa-dosa mereka.
Sebagai
penutup kajian pada siang ini... Saya mengajak diri saya dan seluruh jama'ah
kajian HA ini untuk selalu berdoa agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan
kekuatan iman kepada kita dan anak keturunan kita sehingga tidak terjrumus
dalam gelimang dosa yang penuh kekejian gaya hidup LGBT ini serta Allah
limpahkan hidayah kepada mereka yang telah terlanjur untuk kembali kepada
kehidupan yang penuh keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Billaahi
taufiq wal hidayah ..
Wassaamualaikum
wr wb
TANYA JAWAB
1. Saya pernah mendapat keluhan dari seorang ibu (janda) bahwa putrinya menjadi lesbian berawal dari pergaulannya di pondok pesantren, kemudiann setelah dibawa pulang pergaulannya semakin menjadi, bahkan kabur dari rumah bersama pacarnya yang sesama perempuan dan berani mencuri uang ibunya belasan juta. Jadi bagaimana lagi sikap kita yang maksud hati membuat anaknya lebih baik justru malah sebaliknya, dan bagaimana pengawasan kita sebagai orangtua ketika anak-anak kita berada di pondok pesantren, atau berada jauh dari kita? terimakasih atas jawabannya..
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم. Pertanyaan yang bagus. Peran orangtua ketika menyekolahkan anaknya dipesantren tentu tidak lepas ya bunda. Tentu yang perlu fahami bahwa, tidak semua pesantren memiliki potensi negatif seperti itu. Teliti sebelum memilih pesantren itu perlu. Banyak berdoa mohon petunjuk Allah selalu. Dari sejak awalnya hingga akhir anak kita belajar di pesantren. Jika saya perhatikan bisa jadi musibah yang menimpa tersebut adalah peringatan bagi orangtua. Selain kita terus berusaha mencari solusinya sebaiknya orang tua yang mengalami musibah tersebut segera melakukan taubat dulu kepada Allah. Serta mohon petunjuk dan pertolonganNya. Sehingga hal-hal permasalahan yang diluar kendali dan kuasa kita akan menjadi perhatian Allah. Mari kita perhatikan ayat betikut :
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30).
.مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ التغابن : 11
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (At-Taghābun : 11)
Jadi sekali lagi sebaiknya penjagaan dan mengamatan orang tua kepada anak yang dipesantrenkan sebaiknya terus dilakukan, jangan kita menyerahkan anak kita kepada sekolah saja. Karena bisa jadi pihak sekolah tidak memiliki sistem pengawasan yang memadahi. Kemudian faktor kwalitas pesantrennya dalam menempatkan ilmu al Qur'an dalam mengajaran dan penerapan nilai-nilainya mungkin kurang sehingga, perkembangan ahlaq anak disik kurang diperhatikan. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
2. Bagaimana mendeteksi seorang itu terkena lgbt? Bagaimana kita membetengi generasi kita ke bawah agar tidsk terkena lgbt selain dari yang disebutkan di atas. Anak saya sedari kecil udah tak ajarkan bahwa kamu hanya boleh dipegang oleh mahram aja, artinya hanya ayah,ibu, kakek, nenek, om, tante, pakdhe, kalo dipegang selain itu gak boleh. Kemudian dia juga saya ajarkan bahwa Allah itu maha melihat, jadi walopun ibu, atau ayah tidak melihat tapi kalau perilaku kita menyimpang maka Allah akan tahu. Kalo kayak gitu gimana ya? Kena gak ke anaknya
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Intinya jika pendidikan agama, dalam hal ini keimanan dan ahlaq kepada anak serta penerapannya benar-benar ditekankan dalam sebuah keluarga. Dan pendekatan kepada anak terhadap Al Qur'an terus dilakukan maka insyaAllah penjagaan Allah akan lamgsung meliputi diri kita dan anak-anak kita. Kemudian penjagaan pergaulan mereka jangan dilepas. Jangan kita biarkan anak-anak kita memilih pergaulan yang menjauhkan dirinya dari Agama. Serta ajari anak-anak kita untuk mencintai ilmu. Biasakan dalam waktu-waktu mereka ada saat menuntut ilmu agama secara rutin dan motovasi terus mereka agar mencintai hal-hal yang berhubungan dengan Agama. InsyaAllah ini adalah benteng yang kuat bagi mereka. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
3. Assalaamualaikum Ustadzah, apakah darah LGBT itu halal seperti darah orang kafir? Bagaimana cara mencegah adanya LGB jika anak-anak kita sekolah di asrama yang jenis kelaminnya sama semua?
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Kita tidak bisa mengkafirkan mereka, banyak proses yang harus kita upayakan untuk kembalinya mereka kepada jalan yang benar. Dan therapy pendekatan Agama sangat efektif untuk menyembuhkannya. Ketika ana-anak berada dalam sebuah sekolah yang bersifat asrama dengan jenis kelamin sama insyaAllah tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan ketika kita melakukan hal-hal berikut :
a. Memastikan bahwa sekolah tersebut memiliki perhatian atau porsi yang intensive terhadap Al Qur'an.
b. Sekolah tersebut juga memilki konsistensi yang tinggi dalam palaksanaan nilai-nilai Qur'an baik oleh para perangkat sekolah, baik wali asrama, guru dan pegawai pelengkapnya.
c. Sekolah tersebut memiliki sistem pengawasan dan pengajaran Ahlaqul Kharimah yang memadahi.
d. Orang tua sebelum menetapkan sekolah tersebut sudah melakukan istiqoroh. Mohon petunjuk serta penjagaan kepada Allah subhanahu wata'ala. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
4. Ada laki-laki remaja mulanya temennya yang banci sekarang dia dah ikutan jadi banci dah pake anting, liptiks, kuku di cat dll.. Nah gimana ya kasih tahu yang baik. Yang ndak nyinggung perasaan keluarganya? karena tambah hari kian parah ..
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Pertama ketika kita melihat hal seperti itu maka ucapkan: Na'udzubillaahi mindzalik. Memohon perlindungan kepada Allah agar dijauhkan diri kita dan anak keturunan kita dari hal seperti itu. Lakukan pendekatan dan beri nasihat yang baik kepada orang tuanya maupun anaknya itu sendiri. Karena ini wajib kita sampaikan jika kita memang benar-benar melihatnya sendiri. Kemudian doakan anak tersebut agar kembali ke jalan yang benar. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
5. Asslmkmwrwb bunda..mau tnya..LBGT itu merupakan salah satu pengaruh syaitan yang diakibatkn kurangnya pemahaman tentang agama sehingga syaitan " tersebut bisa sampai bercokol pada penderita LBGT. LBGT itu sendiri sebenarnya bisa disembuhkn tergantung pribadinya mau smbuh atau tidak. Pertanyannya.. Selain sipenderita tersebut bisa sembuh dengan cara taubatan Nasuha, pengobatan yang lainnya juga perlukah seperti diruqiyah bunda misalnya atau pengobatan " yang seperti apalagi yang seharusnya sipenderita lakukan bunda. mohon pencerahannya bunda jazakillah..
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Pertanyaan yang sangat baik dan insyaAllah akan bermanfaat bagi kita semua. Benar sekali jika bagi pengidap LGBT sebaiknya segera membersihkan dirinya dan segera membangun keimanannya kepada Allah. Hal yang utama adalah :
a. Niat dan Tekadnya untuk sembuh.
b. Mulai dengan bertaubat yang sungguh-sungguh dan minta pertolongan kepada Allah subhanahu wata'ala agar sembuh dari penyakit nista ini.
c. Lakukan ruqyah mandiri, jika tidak bisa maka datang dan minta dibimbing untuk melakukan ruqyah mandiri. Setidaknya lalukan sholat 5 waktu dengan khusyu'.
Dan kemudian berdzikir. Minim membaca :
Istighfar 100 x
ﻻَ حَوْلَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّة ﺍِﻻَّﺑِﺎﻟﻠّﻪ (x100)
Ayat Kursi dan Al Falaq 11x
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
Bagi yang memiliki kecenderungan LGBT dan ingin bertaubat maka segera datangi seseorang yang bersedia membimbing untuk kembali kejalan yang benar.
Jangan malu
Jangan ragu
Jangan ikuti bisikan syetan
Karena mereka (syetan2) itu tidak ingin mereka sembuh.
InsyaAllah saya siap membantu jika ada yang perlu bimbingan. Silahkan japri langsung ke no WA saya :
Endria - 087784436000
6. Apakah LGBT itu lahir dari masalah kejiwaan saja? Atau dapat muncul dari makanan halal tapi tidak thoyyib, karena sekarang ini banyak makanan instan, yang banyak pengawet, pemanis buatan, dll juga dari tanaman transgenik yg mungkin terjadi mutasi gen dalam tubuh?
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Banyak sekali penyebab dan pencetus LGBT itu. Bisa juga memang disebabkan oleh makanan yang tidak halal dari cara mendapatkan rizki untuk membeli makanan tersebut. Tetapi perlu kita ketahui bahwa penyebab LGBT ini secara garis besar ada 3 :
- Dari dirinya sendiri.
Jadi karena kekosongan jiwanya dari nilai-nilai keimanan dan amal sholih (ibadah). Maka bisa jadi nafsu kosong itu terlintas hal-hal yang terkait penyakit LGBT ini. Kemudian penyakit hati ini diperparah oleh syetan yang masuk kedalam hatinya dan merasa apa yang dia lakukan bukan suatu yang buruk karena syetan selalu menghiasinya dengan kemasan indah padahal menipunya.
- Dari jin (syetan) yang menempel pada dirinya. Bisa jadi seorang remaja yang awalnya baik-baik tetapi karena dia mengalami depressi kemudian pikiran kosong maka masuklah jin lesbi atau gay dll yang mempengaruhi prilakunya.
- Dari orang lain. Yakni karena ketularan dari seorang temannya yang sudah menderita lebih dahulu. Karena ia bergaul dengannya maka penyakit tersebut menular kepada dirinya. Karena itu selalu saya tekankan agar orangtua jangan membebaskan anaknya dalam pergaulannya. Awasi mereka dan dampingi serta terus bimbing mereka. Agar tidak terjadi hal2 yg tidak diinginkan. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
7. Apakah perilaku menyimpang tersebut diketahui secara fisik pada usia perkembangan anak? bagaimana ciri-ciri penyimpangan secara dini dan penanganannya?
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Kalo dari fisik sulit ya. Tetapi yang paling jelas adalah dari tingkah lakunya (gerak geriknya) serta kecenderungannya kepada sesama jenis. Lakukan pembinaan dan terapi khusus untuk meluruskan presepsi dan prilakunya tersebut. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
8. Ustadzah apakah lgbt itu bisa disembuhkan? Apa tidak ada kcenderungan balik lagi? Hal ini didasari ketika sebuah tayangan televisi mengupas tentang hal ini beberapa waktu yang lalu, lgbt itu terbentuk karena faktor lingkungn sekitar bukan dari faktor bawaan
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم InsyaAllah LGBT ini bisa sembuh dan disembuhkan dengan izin Allah. Tergantung pada kekuatan tekad penderitanya untuk sembuh, bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Serta siap meninggalkan pergaulannya yang menyimpang itu. Masalah kecenderungan balik lagi. Saya kira tidak selalu ya. Kembali lagi tergantung pada kuatnya tekad untuk menuju kehidupan yang normal yang diridhoi oleh Allah tadi. Yang jelas pergaulan dia harus ditutup dan terus dibimbing dalam menjalankan ibadah dengan baik dan benar. وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ
9. Ustadzah LGBT bisa terjadi karena faktor pola didik yang salah. Maksudnya gimana ya?
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Dalam hal ini tentu banyak yang bisa dijelaskan. Diantaranya adalah :
a. Hal yang utama adalah ketika orang tua tidak menerapkan anak pada usia dininya pada pendekatan Aqidah maka hal ini adalah suatu awal dari kesalahan besar yang akan diikuti kesalahan-kesalahan yang lain yang tanpa orang tua sadari. Karena ketika Agama dan nilai-nilainya sudah diberikan kepada mereka maka ketika masa 8 tahun pertama dari usia anak mereka sedang mengalami masa2 dapat menyerap segala informasi dan nilai-nilai Agama dengan maksimal bahkan bisa sampai masuk ke alam bawah sadarnya. Alam bawah sadar ini akan muncul ketika dewasanya dan mampu menjadi filter bagi dirinya ketika ia menemui suatu ketimpangan atau gejala yang tak wajar dari yang dilihat atau dialaminya.
b. Pola didik ini juga terkait dengan pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak. Anak yang terlalu dilepas, sedangkan dari awal didik nilai-nilai Al Qur'an tidak ditanamkan maka mereka akan sangat mudah terpengaruh oleh pergaulannya.
c. Kemudian juga terkait dengan pola didik orang tua ketika memahami dan memgajarkan kepada anak jiwa (mental) pratriotisme (kepahlawanan). Dari pola didik ini harusnya orang tua tidak hanya memberikan pengertian saja tetapi juga contoh teladan ahlaq yang baik, yang islami. Jika penanaman rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, kepada Agamanya, keluarganya dan masyarakatnya, maka ia akan terbiasa untuk berada di jalan hidup yang baik. Ia juga memiliki kepekaan terhadap pengaruh negatif yang datang dari mana saja. Bagi dirinya tanggungjawab kelak atas perbuatannya kepada Allah dan juga keluarganya menjadi sesuatu yang selalu ia perhatikan agar tetap selalu berada diatas rel yang benar.
d. Selanjutnya yang juga perlu diperhatikan dari pola didik orangtua yang benar adalah sejak orang tua memutuskan kemana anaknya dititipkan, maksudnya disekolahkan. Pemilihan sekolah adalah termasuk bagian dari skema besar pola pendidikan anak. Karena pada kenyataannya bagaimana perkembangan anak kita banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekolahnya. Oleh Kultur atau Budaya sekolah nya. Hal karena waktu anak memang sebagian besar akan berada di sekolah mereka. Orang tua tentu tidak bisa mendampingi mereka selama mereka berada di sekolahnya. Jika orang tua salah memilih orientasi tentang sekolah yang baik menurut standart Islam. Maka biasanya semua bencana akan bisa berawal dan berkembang dari sini. Dari pergaulan anak ketika mereka bergaul dengan teman-temannya di sekolah. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
جزاكم الله خيرا كثيرا
Mohon maaf lahir batin jika ada kesalahan saya ..
Baarokallahu fiikum
Doa Penutup Majelis
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
SUBHAANAKALLAAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AL-LAA ILAAHAILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA-ATUUBU ILAIKA
Artinya :“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, akumemohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)
Wassalamualaikum wr.wb
--------------------------------------------------
Hari / Tanggal : Selasa, 01 Maret 2016
Narasumber : Ustadzah Endria Sari Hastuti
Tema : Kajian Islam
Notulen : Ana Trienta
Kajian Online Whatsapp Hamba اَﻟﻠﱣﻪ Ta'ala
Link Bunda
Link Bunda
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment