Home » , , » RAMADHAN BULAN BAHAGIA, Bahagiakah Kita?

RAMADHAN BULAN BAHAGIA, Bahagiakah Kita?

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Wednesday, May 24, 2017


Image result for sambut ramadhan

REKAP Kajian Online Hamba Allah Ummi G6
Senin, 8 Mei 2017; Jam : 19.30
Materi :Tentang Persiapan Menyambut Ramadhan
Narasumber : Ustadzah Yeni/Bunda Lien
Editor : Sapta
***********************************



Sahabat HA yang disayang Allah SWT...
Setiap manusia pasti ingin bahagia.
Hal tersebut adalah wajar, karena fitrah manusia memang diciptakan dengan memiliki perasaan yaitu perasaan bahagia.

Lantas bagaimanakah bentuk kebahagiaan itu?
❓-    Apakah bahagia karena berlimpahnya harta?
❓-    Apakah yang dimaksud bahagia karena badan sehat?
❓-    Apakah yang dimaksud bahagia karena wajah tampan atau cantik?
❓-    Apakah bahagia itu karena punya jabatan dan kekuasaan?
❓-    Apakah bahagia itu karena punya rumah yang luas, tanah yang lapang, kebun yang indah, mobil yang mewah? Dan lain sebagainya?

Bagaimana Bahagia menurut Islam...?

Dalam Islam,   bahagia itu adalah....
  • seseorang telah memiliki iman, berhati lapang serta ridha terhadap apa yang ada di tangannya, meskipun hidup di bawah standar dari bahagia.
  • wujud dari kebahagiaan itu adalah ibadah dan taat kepada Allah SWT, dengan menunaikan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
  • Selain kebahagiaan batin, orang yang beriman dan melakukan berbagai amal shalih juga akan merasakan kenikmatan lahiriah. Allah SWT. berfirman

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (An-Nahl:97)

Sahabat HA yang dirahmati Allah SWT...

  1. Indahnya Bulan Bahagia

Bulan Ramadhan adalah bulan yang banyak memiliki keistimewaan, nama yang tidak asing bagi umat Islam. Sayyidus suhur (penghulu bulan-bulan) adalah merupakan julukan yang sangat indah, syahru nuzulil Quran, (bulan diturunkannya Al-Qur’an), syahrut tarbiyah (bulan pendidikan), Syahrul Muwasah (bulan toleransi dan peduli), dan julukan-julukan indah lainnya, adalah nama-nama yang indah yang begitu melekat pada bulan Ramadhan.

Namun faktanya dari sekian banyak keistimewaan Ramadhan,
# sedikit dari umat Islam yang menyadari atau mungkin mereka sadar tapi belum menyentuh lubuk hati untuk mengikuti amaliyah dan ibadah Ramadhan
# mereka sekadar menjalankan kegiatan ritual belaka, sekadar melepas atau menggugurkan kewajiban atau hanya karena adat dan tradisi serta kebiasaan yang sudah biasa dilakukan pada setiap bulan Ramadhan hadir.
Akibatnya......
Selesai bulan Ramadhan kepribadian seseorang tidak meningkat dan berubah, tetap seperti yang lama.

  1. Persiapan Menjadi Orang Bahagia di Bulan Ramadhan

Sahabat Fillah...
Agar puasa tidak sia-sia, sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, maka hendaknya setiap orang melakukan persiapan diri berikut ini:

  1. Persiapan Ma’nawi (spiritual); dengan cara membersihkan hati dari penyakit yang dapat menggugurkan aqidah dan nilai ibadah.
  2. Persiapan fikri (pemahaman); melalui pembekalan diri dengan ilmu-ilmu dan pengetahuan agama.
  3. Persiapan Jasadi (Fisik); dengan menjaga kesehatan badan dan anggota tubuh lainnya.
  4. Persiapan Materi; dengan menyiapkan diri untuk menabung dan menyisihkan sejumlah dana sehingga dapat memperbanyak infak, memberi ifthar kepada orang lain dan membantu orang yang membutuhkan.

Dengan beberapa persiapan tersebut diharapkan seorang muslim mampu melaksanakan berbagai aktivitas atau amaliyah di bulan Ramadhan secara optimal dan berhasil menjadi hamba rabbani baik qobla (pra), atsna’a (pada saat) dan ba’da (pasca) Ramadhan.

Rasulullah saw bersabda;
Andaikan umatku mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus.”(Ibnu Khuzaimah)

Sahabat HA yang di sayang Allah SWT...

Kebahagiaan seperti apakah yang ada dalam Ramadhan itu sehingga banyak hamba yang mukmin menanti nya...?
Kebahagiaan itu berupa...

  1. Bahagia saat menyambut hadirnya bulan Ramadhan; bulan Ramadhan, bulan yang selalu dinanti-nanti oleh setiap hamba kehadirannya, karena ada kebahagiaan yang terdapat di dalamnya saat hadir di tengah-tengah mereka. Dan karena di dalamnya terdapat nilai yang akan memberikan kebahagiaan dan ketenteraman maka ia akan senantiasa dinanti-nantikan sepanjang tahunnya.

  1. Bahagia saat berbuka puasa di bulan Ramadhan; Perasaan itu pula yang digambarkan oleh Rasulullah SAW bahwa orang yang berpuasa akan mendapat dua kebahagiaan, seperti sabdanya:
“Orang yang berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan. Yang pertama gembira ketika berbuka, dan yang kedua gembira ketika berjumpa dengan Tuhannya di kemudian hari nanti.” (Bukhari dan Muslim).

  1. Bahagia saat mengikuti shalat tarawih di bulan Ramadhan; Di antara sunnah yang dianjurkan untuk diamalkan pada bulan Ramadhan dan tidak ada pada bulan lainnya adalah shalat sunnah tarawih atau qiyam lain.  Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan puasa pada bulan Ramadhan kepada kalian, dan aku mensyariatkan kepada kalian agar mendirikan qiyam pada malam harinya (dengan shalat tarawih). Maka Barangsiapa yang berpuasa dan mendirikan qiyam pada malam harinya karena iman dan mengharap ridha Allah SWT niscaya keluar segala dosa-dosanya seakan ia baru dilahirkan dari rahim ibunya”. (Nasai, Ibnu Majah dan Musnad imam Ahmad)

  1. Bahagia saat makan sahur di bulan Ramadhan; Sahur bukanlah pengganti makan malam hari, dan bukan pula bagian dari sarapan pagi, namun sahur merupakan waktu yang penuh berkah dan maghfirah, ia merupakan waktu dan saat-saat doa diijabah oleh Allah SWT. karena itu bagi setiap muslim hendaknya mengisi waktu-waktu tersebut dengan kebaikan dan doa, shalat dan permohonan. sebagaimana ciri orang-orang yang bertaqwa adalah yang senantiasa pada saat sahur beristghfar (mohon ampun) kepada Allah SWT.

  1. Bahagia saat tilawah Al-Qur’an di bulan Ramadhan; Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Karena pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari lauhul mahfuz ke langit dunia secara sekaligus, lalu dari langit dunia di turunkan ke bumi secara berangsur-angsur dan diterima oleh nabi Muhammad saw. Allah berfirman: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (Al-Baqarah: 185)

  1. Bahagia Saat Mengikuti Ta’lim di Bulan Ramadhan; Bulan Ramadhan memang berbeda dengan bulan lainnya, di dalamnya begitu banyak aktivitas dan kegiatan, dan sudah menjadi lumrah pada umat Islam di seluruh dunia, bahwa semarak menghidupkan bulan Ramadhan begitu besar dan antusiasme di tubuh umat Islam begitu besar; selain dari shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an; juga banyak diadakan kajian dan ta’lim; bahkan seakan ingin memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di berbagai tempat dan kalangan semarak menghidupkan bulan Ramadhan dengan ta’lim dalam rangka memperluas wawasan dan mengisi akal dengan ilmu yang bermanfaat.

  1. Bahagia Saat Bekerja Mencari Nafkah di Bulan Ramadhan; Banyak di antara umat Islam yang tetap memiliki rutinitas mencari nafkah, belajar dan bekerja pada bulan Ramadhan. Bahkan tidak jarang di antara mereka memiliki semangat kerja yang membara pada bulan Ramadhan. Pada saat bulan Ramadhan tiba umat Islam diarahkan untuk meningkatkan amal ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT, dan mencari nafkah juga bagian dari ibadah serta sarana bertaqarrub kepada Allah SWT.

  1. Bahagia Saat Bersedekah di Bulan Ramadhan; Rasulullah SAW. bersabda: “Dari Anas berkata: Nabi SAW ditanya puasa apakah yang paling utama setelah Ramadhan? beliau bersabda: Puasa Sya’ban untuk mengagungkan bulan Ramadhan. dikatakan: Sedekah apakah yang paling utama? beliau bersabda: sedekah pada bulan Ramadhan” (Tirmidzi). Hadits ini menunjukkan keutamaan sedekah di bulan Ramadhan. Sedangkan yang dimaksud dengan sedekah pada hadits di atas bisa beragam; sedekah dalam artian zakat yang merupakan kewajiban setiap muslim yang memiliki harta berlebih dan telah mencapai haul serta nishabnya; atau juga sedekah yang berarti infak dalam bentuk harta namun sifatnya sunnah; dan dapat juga diartikan dengan sedekah sunnah namun bentuknya lebih umum, tidak hanya bersifat materi namun juga perkataan, perbuatan, gerak, dan lain sebagainya. Dan termasuk di dalamnya adalah memberi makan (ifthar) atau sahur kepada orang yang berpuasa.

  1. Bahagia memasuki dan saat melewati sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan; Nabi SAW bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Gapailah lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan” (Bukhari)
Saat sepuluh malam terakhir merupakan malam-macam puncak Ramadhan, pada malam-malam dan hari-hari tersebut merupakan waktu yang tiada terbilang limpahan rahmat dan karunia yang disediakan oleh Allah SWT. Oleh karena itulah Rasulullah saw tidak mau ketinggalan memanfaatkan malam-malamnya dengan mengencangkan ikat pinggangnya dengan menjauhi istri-istrinya untuk mengisinya dengan ibadah.

Bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat yang indah untuk :  Mendekatkan diri kepada Allah SWT,  memohon ampun kepadanya, meraih berkah dan pahala, serta memohon agar dimasukkan ke dalam golongan hamba yang terbebas dari api neraka, meraih rahmat, ampunan dan itqun minannar dan Lailatul Qadar.

Kalau boleh dikatakan kebahagiaan kita sejak awal mengikuti ibadah dan amaliyah bulan Ramadhan belumlah lengkap jika tidak berada pada malam-malam sepuluh hari terakhir ini. Inilah hari-hari yang menjadi ujian bagi umat yang merindukan kebahagiaan hakiki.
Wallahu a'lam

〰〰〰〰〰〰〰〰〰
TANYA JAWAB

Tanya : Bunda mau nanya, kalau mau Ramadhan kan kita harus membersihkan diri baik lahir maupun batin. Nah, kalau ada orang yang belum selesai utang piutang, kalau seyogyanya harus diselesaikan bagaimana bunda? Kan supaya tidak mengambil hak orang lain. Seperti itu bagaimana bunda?
Jawab : Utang piutang uang ya? Jika memang dia masih belum punya dana untuk melunasinya atau membayarnya, sebaiknya beri tenggang waktu, agar tidak menyulitkan. Bahkan jika hutang-hutang itu mau diputihkan maka itu lebih baik lagi.  In syaa Allah akan bertambah rizkinya.

Tanya : Mau tanya bunda, kalau hutang puasa yang 2 tahun kemarin belum terlunasi bagaimana hukumnya. Karena sakit yang membuatnya belum bisa menqodho puasa?
Jawab : Tetap harus dicicil sesuai kemampuannya.

Tanya : Untuk niat puasa Ramadhan cukup sekali diawal Ramadhan ataukah setiap hari, mohon penjelasannya?
Jawab : Setiap hari bunda. Bisa saat mau tidur juga tidak mengapa, tidak mesti saat sahur, dan niat harus senantiasa diperbaharui, karena syetan selalu godain.


~~~~~~~~~~~~~~~~
Selanjutnya, marilah kita tutup kajian kita dengan bacaan istighfar 3x
Doa robithoh dan kafaratul majelis

Astaghfirullahal' adzim 3x

Do'a Rabithah
Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub,
qadijtama-at 'alaa mahabbatik,
wal taqat 'alaa tha'atik,
wa tawahhadat 'alaa da'watik,
wa ta ahadat ala nashrati syari'atik.
Fa watsiqillahumma rabithataha,
wa adim wuddaha,wahdiha subuulaha,wamla'ha binuurikal ladzi laa yakhbu,
wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik,
wa jami' lit-tawakkuli 'alaik,
wa ahyiha bi ma'rifatik,
wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik...
Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir.

Artinya :
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini,
telah berkumpul karena cinta-Mu,
dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
dan bersatu dalam dakwah-Mu,
dan berpadu dalam membela syariat-Mu.
Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya,
dan kekalkanlah cintanya,
dan tunjukkanlah jalannya,
dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup,
dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu,
dan indahnya takwa kepada-Mu,
dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu,dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu.Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Aamiin...    

DOA PENUTUP MAJELIS
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.Artinya:“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Aamiin ya Rabb.

======================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!