Rekap
Kajian Link Online HA Ummi G1, G4, G5 & G6
Hari/Tgl: Rabu, 18 Juli
2018
Materi:
Tiga Hubungan Dengan Allah
Nara
Sumber: Ustadz Kaspin nur
Waktu
Kajian : 08.00 wib – Selesai
Editor:
Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Hubungan
antara Sang Pencipta dan yang diciptakan adalah suatu hubungan yang tidak
mungkin dipisahkan.
Manusia
sebagai mahluq yang diciptakan Allah SWT, mustahil bisa berlepas diri dari
keterikatannya dengan-NYA. Bagaimanapun tidak percayanya manusia dengan Allah,
suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar manusia akan mengikuti sunatullah
yang berlaku di alam semesta ini.
Sesungguhnya
hubungan antara Allah dan manusia sudah disadari oleh sebagian besar manusia
sejak dahulu. Mereka sudah mendudukkan Allah sebagai Rabb (pencipta alam
semesta) tapi mereka masih terhalangi, baik oleh kejahilan atau kesombongan,
untuk menempatkan Allah sebagai Ilah (yang disembah/diabdi), QS 39:67. Manusia
yang demikian belumlah sempurna kehidupannya karena ia telah mengingkari
sesuatu yang hak dan telah berlaku dhalim, dengan menempatkan sesuatu pada
tempat yang salah. Mereka telah mempatkan mahluq (hidup ataupun mati) sebagai
ilah mereka.
Oleh
karena itu seorang mukmin harus memahami bagaimana hubungan yang seharusnya
dibina dengan Allah SWT, sebagai Rabb-nya dan Ilah-nya. Hal yang penting
didalam membina hubungan itu, manusia harus lebih dahulu mengenal betul siapa
Allah. Bukan untuk mengenali zatNYA, tetapi mengenali landasan dasar-NYA
(masdarul ´ulmu)/ilmu-ilmu Allah. (QS 35:28, 49:18).
Dengan memahami bagaimana luasnya kekuasan dan
Ilmu Allah, akan timbul rasa kagum dan takut kepada Allah SWT sekaligus
menyadari betapa kecil dan hina dirinya. Pemahaman itu akan berlanjut dengan
kembalinya ia pada hakikat penciptaannya dan mengikuti landasan hidup yang
telah digariskan oleh Allah SWT (QS 96:5). Ia menyadari ketergantungannya
kepada Allah dan merasakan keindahan iman kepada Allah.
Ada
tiga hal yang dapat dijelaskan didalam hubungan antara manusia (mukmin) dan
Allah setelah manusia mengenali Allah dengan benar.
Pertama,
pengenalan tersebut akan mebuahkan hubungan yang indah denganNYA. Hubungan itu
akan ditandai dengan adanya rasa mahabah (cinta) yang sangat tinggi terhadap
Allah. Bahkan mengalahkan rasa cinta nya kepada manusia lain ataupun benda yang
dimilikinya. Ia memiliki tanda-tanda cinta seperti yang telah Allah gambarkan
didalam surat Al Anfal : 2. Rasa cinta tersebut akan membuatnya selalu optimis
dan dinamis didalam kehidupannya sebagai seorang mukmin, yang membuat jiwanya
selalu stabil didalam berbagai kondisi.
Kedua,
Di dalam Al Qur`an, Allah mengibaratkan hubungan manusia (mukmin) dan Allah itu
adalah seperti hubungan tijarah (jual beli) yang akan menyelamatkan orang-orang
mukmin dari azab yang pedih. Jual beli itu berupa keimanan kepada Allah swt dan
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa (QS 61: 10-11).
Selain
itu Allah juga mengibaratkan `amal sholih seorang mukmin sebagai pinjaman yang
diberikan kepada Allah. Dimana pinjaman itu akan Allah beli dengan harga yang
sesuai dengan penilaian Allah. Pinjaman itu dapat berupa tenaga ataupun harta.
Walaupun
hakikatnya semua harta di langit dan di Bumi adalah milik Allah dan diberikan
sementara untuk manusia. Tetapi jika manusia gunakan harta itu untuk menegakkan
kalimat Allah, maka Allah akan menganggapnya sebagai suatu pinjaman. Dan Allah
akan mengembalikan pinjaman itu dengan berlipat ganda dan tidak terbatas (QS
64:17, 2:261).
Ketiga,
hubungan manusia (mukmin) dan Allah itu ditandai dengan adanya kontrak kerja
yang menjadi kewajiban manusia, yaitu berupa `amal sholih. Manusia terikat dan
terlibat didalamnya. Baik `amal yang bersifat umum (ibadah) maupun ´amal khusus
(da`wah). Amal tersebut lebih dari sekedar untuk dirinya sendiri, tetapi juga
untuk mengajak orang lain beribadah. Sehingga tidak dibenarkan seorang mukmin
memisahkan diri, tetapi ia harus selalu berhubungan dengan manusia (berjamaah).
Jika
dipahami lebih jauh dari tiga pengertian di atas. Maka dapat diibaratkan
manusia itu sebagai penjual `Amal sholih dan Allah sebagai pembelinya. Dua hal
milik manusia yang dapat ditawarkan adalah hartanya (amwal) dan dirinya
(anfus).
Harta
sebagai sarana dan prasarananya dalam mengerjakan `amal sholih, sedangkan
dirinya/jiwanya sebagai komitmen selanjutnya. Penjualan itu haruslah
berkualitas ihsan (mejual yang terbaik) sehingga akan menimbulkan keridhoan
Allah SWT. Dimana `Amal sholih nya itu dilakukan atas dasar karena Allah
(lillah), dengan caraNya (billah) dan untukNya (fillah). Allah akan membeli
yang terbaik dari manusia dan Allah telah berjanji untuk membayarnya dengan
Jannah, dialam yang lekas nanti. (QS. 61:10, 9:105, 111).
Adapun
bentuk jual beli yang termahal dan dihargai begitu tinggi oleh Allah adalah
berjihad dijalanNya. Inilah sebaik-baiknya pinjaman. Berjihad berarti ia
berusaha sekuat tenaga dan rela mengorbankan apapun didalam perjuangan menegakkan
kalimat Allah. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasululloh dan para
Shahabat. Jalan yang jauh dari kesenangan dunia. Mukmin yang berjihad adalah
mukmin yang sudah menghayati dan meng‘amalkan makna syahadat. Makna syahadat
yang tidak hanya menghiasi lisannya tapi sudah tergambar didalam tingkah laku
dan àmal perbuatannya.
Kehidupan
seorang mukmin, merupakan bukti dari pengertian pengakuan akan ke-Ilahan Allah
dan ia akan mempertahankan terus hingga kematiannya. Bagi mukmin tersebut,
kematiannya bernilai Syahid yang tetap hidup disisi Allah dan tidak ada tempat
baginya selain di Syurga.
Wallahu‘alam.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA-
JAWAB
T: Ijin
bertanya. Jika seorang ibu rumah tangga biasa ingin maninggal dalam keadaan
mati syahid bagaimana caranya ya abah?
J:
Ya
nunggu malaikat izroil datang lah. maksudnya punya niat mati syahid, semua
harus berniat mati syahid, meskipun wafat di tempat tidur insyaallah dapat
pahala mati syahid
T: Izin
bertanya ya ustadz, bagaimana memberi pengertian pada orang yang terkesan jahil
seperti meremehkan hubungan dengan Allah, misalnya di ajak memperbaiki hubungan
dengan Allah, kalo diingatkan tentang kematian, katanya kalo mau mati yang mati
saja, kalo di suruh sholat bilangnya ntar juga sholat.
J:
Ya
ngomong baik baik, doakan
T: Ustadz,
saya punya teman, dia senior dalam hal berdakwah, tapi, dia dijauhi teman-teman
termasuk saya juga agak jaga jarak, karena sifatnya yang suka men-judge orang,
mengunggurkan kesholihannya, dan kurang menghargai orang lain yang sedang dalam
proses menuju kebaikan, saat dia datang, banyak teman-teman yang menyingkir,
kadang kasian juga. Bagaimana solusinya bah?
J:
Ya
gapapa, dijauhin juga solusi. Moga dia berfikir
T: ijin
bertanya Ustadz, bolehkah dijabarkan golongan orang yang syahid?
J:
niat
mati syahid, terbunuh dalam perang bela islam, wafat sakit perut atau kanker,
wafat tenggelam
T: Bagaimana
sikap seorang istri yang terkadang mengingatkan suami, anak dan orang tuanya
tentang ibadah tetap tidak digubris (semoga tidak ada dalam keluarga saya,
aamiin)
J:
sikapnya
istiqomah terus ingatkan
T: Apakah
istri yang sholeh tetap berhak mendapatkan surga jika anak dan suaminya tidak
menjalankan syariat dengan baik?
J:
iya.
Amal kita masing-masing
T:
Ijin bertanya ustadz, terkait perjanjian antar manusia. Dua manusia saling
berjanji/mengucapkan kalimat dengan tidak sengaja, salah satunya dalam keadaan
emosi, untuk saling menunggu di akhirat, bagaimana jika janji tersebut tidak dapat
ditepati? Apa ada kafaratnya? karena kan di akhirat sudah sibuk sendiri, tidak
mungkin bisa saling menunggu
J:
Wallahu’alam,
jangan berjanji kalau tidak bisa ditepati.
T:
Tanya ustadz, jika kita tidak memiliki harta dan hanya miliki tenaga bagaimana jika ingin berjihad demi mendekatkan
diri pada Allah SWT?
J:
Taat
pada suami
T:
Assalammu'alaykum
ustadz, mau nanya ni bagaimana caranya menasehati teman, yang selalu patuh pada
aturan-aturan manusia sedangkan kepada Allah subhanallah ta'alah selalu di
lalaikan dan di anggap remeh/acuh. Mohon penjelasan nya ustadz.
J:
Caranya
ngomong
T: Menyambung
pertanyaan sebelumnya. Gimana ustadz, Saya harus bayar kafarat atas janji yang
tidak mungkin ditepati nggak? Dan
kafaratnya seperti apa?
J:
Tidak
ada kafarat jika janji kepada manusia yang tidak bisa ditunaikan, minta maaf
dan istighfar cukup
T:
Ijin bertanya abah. Bagaimana cara memberitahu orang yang keras kepala dan
malesnya kebangetan bah, sholat kelewat puasa enggak?
J:
Ya
ngomong saja dengan baik-baik
T:
Ijin bertanya, bagaimana cara menghadapi seorang suami yang mudah marah dan
sangat agresif ?
J:
Doakan,
sabar dan tetap layani dengan baik
TJ - G5 (Kajian 7 Agustus 2018)
T:
Assalamualaikum Abah ustadz. Ijin bertanya, jika seseorang memutuskan hubungan
silaturahmi sampai ngeblok no hp, unfollow FB instag, sampai lewat rumah kita tidak
mau, ketemu pun memalingkan muka, salaman di kipat, apakah kita harus memulai
silaturahmi dahulu ustadz? Tapi takut nyampe dirumah beliau langsung diusir,
hati kita jadi kotor. Bagaimana ustadz?
J:
Ya.
Mulai aja dahulu, tapi sikapnya biasa saja seperti no problem, kasih senyum dan
hadiah. Kadang butuh waktu juga sih. Sabar dan doakan
T:
Assalamualaikum abah, Izin bertanya. Hubungan dengan Allah bagus, tapi dengan
sesama manusia merasa sok, sok paling bisa, paling pandai dalam segala hal,
paling di atas yang lainnya. Jika diskusi pendapat di bantah. Bagaimana dengan
orang yang seperti itu Ustadz? Terima kasih.
J:
Ya
seperti itu. Doakan saja menjadi lebih baik.
T:
Assalamualaikum abah, izin bertanya, bagaimana menghadapi saudara yang tiba-tiba
menjauh dari kita sejak kita hijrah berhijab, memang saudara saya itu non
muslim, tapi setiap ketemu pasti merendahkan kita, sabar sudah tapi kesel juga,
pernah saya tanya kenapa tapi dia bilang tidak ada apa-apa, padahal sikap mereka
jadi kaku dan beda pada saya. Ini sudah berlangsung 4 tahun sampai saat ini. Mohon
penjelasannnya ustadz.
J:
Ya
hadapi saja jangan membelakangi. Woles saja
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan
membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment