Home » , » Tiga Hubungan Dengan Allah

Tiga Hubungan Dengan Allah

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, September 21, 2018


Hasil gambar untuk image
Rekap Kajian Link Online HA Ummi G1, G4, G5 & G6
Hari/Tgl:  Rabu, 18 Juli  2018
Materi: Tiga Hubungan Dengan Allah
Nara Sumber: Ustadz Kaspin nur
Waktu Kajian : 08.00 wib – Selesai
Editor: Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖




Hubungan antara Sang Pencipta dan yang diciptakan adalah suatu hubungan yang tidak mungkin dipisahkan.

Manusia sebagai mahluq yang diciptakan Allah SWT, mustahil bisa berlepas diri dari keterikatannya dengan-NYA. Bagaimanapun tidak percayanya manusia dengan Allah, suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar manusia akan mengikuti sunatullah yang berlaku di alam semesta ini.
Sesungguhnya hubungan antara Allah dan manusia sudah disadari oleh sebagian besar manusia sejak dahulu. Mereka sudah mendudukkan Allah sebagai Rabb (pencipta alam semesta) tapi mereka masih terhalangi, baik oleh kejahilan atau kesombongan, untuk menempatkan Allah sebagai Ilah (yang disembah/diabdi), QS 39:67. Manusia yang demikian belumlah sempurna kehidupannya karena ia telah mengingkari sesuatu yang hak dan telah berlaku dhalim, dengan menempatkan sesuatu pada tempat yang salah. Mereka telah mempatkan mahluq (hidup ataupun mati) sebagai ilah mereka.

Oleh karena itu seorang mukmin harus memahami bagaimana hubungan yang seharusnya dibina dengan Allah SWT, sebagai Rabb-nya dan Ilah-nya. Hal yang penting didalam membina hubungan itu, manusia harus lebih dahulu mengenal betul siapa Allah. Bukan untuk mengenali zatNYA, tetapi mengenali landasan dasar-NYA (masdarul ´ulmu)/ilmu-ilmu Allah. (QS 35:28, 49:18).

 Dengan memahami bagaimana luasnya kekuasan dan Ilmu Allah, akan timbul rasa kagum dan takut kepada Allah SWT sekaligus menyadari betapa kecil dan hina dirinya. Pemahaman itu akan berlanjut dengan kembalinya ia pada hakikat penciptaannya dan mengikuti landasan hidup yang telah digariskan oleh Allah SWT (QS 96:5). Ia menyadari ketergantungannya kepada Allah dan merasakan keindahan iman kepada Allah.
Ada tiga hal yang dapat dijelaskan didalam hubungan antara manusia (mukmin) dan Allah setelah manusia mengenali Allah dengan benar.

Pertama, pengenalan tersebut akan mebuahkan hubungan yang indah denganNYA. Hubungan itu akan ditandai dengan adanya rasa mahabah (cinta) yang sangat tinggi terhadap Allah. Bahkan mengalahkan rasa cinta nya kepada manusia lain ataupun benda yang dimilikinya. Ia memiliki tanda-tanda cinta seperti yang telah Allah gambarkan didalam surat Al Anfal : 2. Rasa cinta tersebut akan membuatnya selalu optimis dan dinamis didalam kehidupannya sebagai seorang mukmin, yang membuat jiwanya selalu stabil didalam berbagai kondisi.

Kedua, Di dalam Al Qur`an, Allah mengibaratkan hubungan manusia (mukmin) dan Allah itu adalah seperti hubungan tijarah (jual beli) yang akan menyelamatkan orang-orang mukmin dari azab yang pedih. Jual beli itu berupa keimanan kepada Allah swt dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa (QS 61: 10-11).

Selain itu Allah juga mengibaratkan `amal sholih seorang mukmin sebagai pinjaman yang diberikan kepada Allah. Dimana pinjaman itu akan Allah beli dengan harga yang sesuai dengan penilaian Allah. Pinjaman itu dapat berupa tenaga ataupun harta.

Walaupun hakikatnya semua harta di langit dan di Bumi adalah milik Allah dan diberikan sementara untuk manusia. Tetapi jika manusia gunakan harta itu untuk menegakkan kalimat Allah, maka Allah akan menganggapnya sebagai suatu pinjaman. Dan Allah akan mengembalikan pinjaman itu dengan berlipat ganda dan tidak terbatas (QS 64:17, 2:261).

Ketiga, hubungan manusia (mukmin) dan Allah itu ditandai dengan adanya kontrak kerja yang menjadi kewajiban manusia, yaitu berupa `amal sholih. Manusia terikat dan terlibat didalamnya. Baik `amal yang bersifat umum (ibadah) maupun ´amal khusus (da`wah). Amal tersebut lebih dari sekedar untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk mengajak orang lain beribadah. Sehingga tidak dibenarkan seorang mukmin memisahkan diri, tetapi ia harus selalu berhubungan dengan manusia (berjamaah).

Jika dipahami lebih jauh dari tiga pengertian di atas. Maka dapat diibaratkan manusia itu sebagai penjual `Amal sholih dan Allah sebagai pembelinya. Dua hal milik manusia yang dapat ditawarkan adalah hartanya (amwal) dan dirinya (anfus).

Harta sebagai sarana dan prasarananya dalam mengerjakan `amal sholih, sedangkan dirinya/jiwanya sebagai komitmen selanjutnya. Penjualan itu haruslah berkualitas ihsan (mejual yang terbaik) sehingga akan menimbulkan keridhoan Allah SWT. Dimana `Amal sholih nya itu dilakukan atas dasar karena Allah (lillah), dengan caraNya (billah) dan untukNya (fillah). Allah akan membeli yang terbaik dari manusia dan Allah telah berjanji untuk membayarnya dengan Jannah, dialam yang lekas nanti. (QS. 61:10, 9:105, 111).

Adapun bentuk jual beli yang termahal dan dihargai begitu tinggi oleh Allah adalah berjihad dijalanNya. Inilah sebaik-baiknya pinjaman. Berjihad berarti ia berusaha sekuat tenaga dan rela mengorbankan apapun didalam perjuangan menegakkan kalimat Allah. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasululloh dan para Shahabat. Jalan yang jauh dari kesenangan dunia. Mukmin yang berjihad adalah mukmin yang sudah menghayati dan meng‘amalkan makna syahadat. Makna syahadat yang tidak hanya menghiasi lisannya tapi sudah tergambar didalam tingkah laku dan àmal perbuatannya.

Kehidupan seorang mukmin, merupakan bukti dari pengertian pengakuan akan ke-Ilahan Allah dan ia akan mempertahankan terus hingga kematiannya. Bagi mukmin tersebut, kematiannya bernilai Syahid yang tetap hidup disisi Allah dan tidak ada tempat baginya selain di Syurga.

Wallahu‘alam.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

TANYA- JAWAB

T: Ijin bertanya. Jika seorang ibu rumah tangga biasa ingin maninggal dalam keadaan mati syahid bagaimana caranya ya abah?
J: Ya nunggu malaikat izroil datang lah. maksudnya punya niat mati syahid, semua harus berniat mati syahid, meskipun wafat di tempat tidur insyaallah dapat pahala mati syahid


T: Izin bertanya ya ustadz, bagaimana memberi pengertian pada orang yang terkesan jahil seperti meremehkan hubungan dengan Allah, misalnya di ajak memperbaiki hubungan dengan Allah, kalo diingatkan tentang kematian, katanya kalo mau mati yang mati saja, kalo di suruh sholat bilangnya ntar juga sholat.
J: Ya ngomong baik baik, doakan


T: Ustadz, saya punya teman, dia senior dalam hal berdakwah, tapi, dia dijauhi teman-teman termasuk saya juga agak jaga jarak, karena sifatnya yang suka men-judge orang, mengunggurkan kesholihannya, dan kurang menghargai orang lain yang sedang dalam proses menuju kebaikan, saat dia datang, banyak teman-teman yang menyingkir, kadang kasian juga. Bagaimana solusinya bah?
J: Ya gapapa, dijauhin juga solusi. Moga dia berfikir


T: ijin bertanya Ustadz, bolehkah dijabarkan golongan orang yang syahid?
J: niat mati syahid, terbunuh dalam perang bela islam, wafat sakit perut atau kanker, wafat tenggelam


T: Bagaimana sikap seorang istri yang terkadang mengingatkan suami, anak dan orang tuanya tentang ibadah tetap tidak digubris (semoga tidak ada dalam keluarga saya, aamiin)
J: sikapnya istiqomah terus ingatkan


T: Apakah istri yang sholeh tetap berhak mendapatkan surga jika anak dan suaminya tidak menjalankan syariat dengan baik?
J: iya. Amal kita masing-masing


T: Ijin bertanya ustadz, terkait perjanjian antar manusia. Dua manusia saling berjanji/mengucapkan kalimat dengan tidak sengaja, salah satunya dalam keadaan emosi, untuk saling menunggu di akhirat, bagaimana jika janji tersebut tidak dapat ditepati? Apa ada kafaratnya? karena kan di akhirat sudah sibuk sendiri, tidak mungkin bisa saling menunggu
J: Wallahu’alam, jangan berjanji kalau tidak bisa ditepati.


T: Tanya ustadz, jika kita tidak memiliki harta dan hanya miliki tenaga  bagaimana jika ingin berjihad demi mendekatkan diri pada Allah SWT?
J: Taat pada suami


T: Assalammu'alaykum ustadz, mau nanya ni bagaimana caranya menasehati teman, yang selalu patuh pada aturan-aturan manusia sedangkan kepada Allah subhanallah ta'alah selalu di lalaikan dan di anggap remeh/acuh. Mohon penjelasan nya ustadz.
J: Caranya ngomong


T: Menyambung pertanyaan sebelumnya. Gimana ustadz, Saya harus bayar kafarat atas janji yang tidak mungkin ditepati nggak?  Dan kafaratnya seperti apa?
J: Tidak ada kafarat jika janji kepada manusia yang tidak bisa ditunaikan, minta maaf dan istighfar cukup


T: Ijin bertanya abah. Bagaimana cara memberitahu orang yang keras kepala dan malesnya kebangetan bah, sholat kelewat puasa enggak?
J: Ya ngomong saja dengan baik-baik


T: Ijin bertanya, bagaimana cara menghadapi seorang suami yang mudah marah dan sangat agresif ?
J: Doakan, sabar dan tetap layani dengan baik


TJ - G5 (Kajian 7 Agustus 2018)

T: Assalamualaikum Abah ustadz. Ijin bertanya, jika seseorang memutuskan hubungan silaturahmi sampai ngeblok no hp, unfollow FB instag, sampai lewat rumah kita tidak mau, ketemu pun memalingkan muka, salaman di kipat, apakah kita harus memulai silaturahmi dahulu ustadz? Tapi takut nyampe dirumah beliau langsung diusir, hati kita jadi kotor. Bagaimana ustadz?
J: Ya. Mulai aja dahulu, tapi sikapnya biasa saja seperti no problem, kasih senyum dan hadiah. Kadang butuh waktu juga sih. Sabar dan doakan


T: Assalamualaikum abah, Izin bertanya. Hubungan dengan Allah bagus, tapi dengan sesama manusia merasa sok, sok paling bisa, paling pandai dalam segala hal, paling di atas yang lainnya. Jika diskusi pendapat di bantah. Bagaimana dengan orang yang seperti itu Ustadz? Terima kasih.
J: Ya seperti itu. Doakan saja menjadi lebih baik.


T: Assalamualaikum abah, izin bertanya, bagaimana menghadapi saudara yang tiba-tiba menjauh dari kita sejak kita hijrah berhijab, memang saudara saya itu non muslim, tapi setiap ketemu pasti merendahkan kita, sabar sudah tapi kesel juga, pernah saya tanya kenapa tapi dia bilang tidak ada apa-apa, padahal sikap mereka jadi kaku dan beda pada saya. Ini sudah berlangsung 4 tahun sampai saat ini. Mohon penjelasannnya ustadz.
J: Ya hadapi saja jangan membelakangi. Woles saja

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official


Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!