Home » , , » Kewajiban Terhadap Keluarga

Kewajiban Terhadap Keluarga

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, October 19, 2018


Hasil gambar untuk kewajiban kepada keluarga
Kajian Online HA Ummi G2, G3 & G4
Hari/Tgl: Senin, 10 September 2018 
Materi: Kewajiban Terhadap Keluarga
Nara Sumber:  Ustadz Robin
Waktu Kajian : 09.00 - selesai
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖





KEWAJIBAN TERHADAP KELUARGA

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mengerjakan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberikan rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” [Thâhâ/20:132]

Hikmah dalam ayat ini`

1. Kewajiban menyuruh keluarga untuk melaksanakan sholat.

Sholat adalah tiang agama. Tanpa sholat, agama akan runtuh. Maka menyuruh keluarga tuk sholat termasuk hal yang paling utama. Dan pengamalan utama dari ayat:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[At-Tahrim: 6]

2. Keharusan bersabar dalam menyuruh sholat. Siap mental untuk mengulang-ngulang. Siap mental untuk tidak emosi menyuruh sholat.

Dalam bahasa arab ada perbedaan antara kata "fashbir" dan "fashtobir".

Kata pertama bermakna "maka bersabarlah", sedangkan yang kedua bermakna "maka bersabar-sabarlah walaupun sebenarnya tidak sabar".

Ketika menyuruh keluarga untuk sholat, Allah swt menggunakan kata "fashtobir" (cek lafazh arab kutipan ayat paling awal).

Ini bermakna bersabar-sabarlah, walaupun sebenarnya tidak sabar atau sangat sulit bersabar. Mendakwahi keluarga memerlukan kesabaran ekstra dibanding mendakwahi orang lain. Tapi yakinlah, bahwa memang sifat dakwah itu sabar. Harus diulang. Dan diulang dengan kebaikan, bukan emosian. Kalau sudah emosi, maka yang tercipta adalah imej buruk tentang suruhan solat itu sendiri.
Anak misalnya, karena biasa disuruh solat dengan marah-marah, maka imej solat dalam otaknya adalah marah. Ga suka. Ga enak. Nanti kalau sudah dewasa jadi malas solat. Ini harus dihindari.

Hal kedua yang harus diyakini adalah bahwa pengulangan itu pasti akan memberikan bekas, walaupun tidak kelihatan langsung. Walaupun masuk kuping kanan keluat kuping kiri, minimal dalam perjalanan keluar ada yang tersangkut. Walaupun sedikit. Tetesan air akhirnya dapat melubangi batu ketika diteteskan terus menerus. Kalau dipaksa dengan air bah, batu malah hancur. Di sinilah diperlukan kesabaran.

3. Sholat adalah tanda syukur atas rizki. Tanda iman bahwa rizki itu dari Allah. Tanda tidak sombong atas rizki pemberian Allah.

Sholat juga bisa dibilang kunci rizki. Ketika kita bersyukur, Allah akan menambah rizki kita. Rizki yang kita terima bisa jadi adalah buah dari baiknya sholat anak kita, baiknya sholat orang tua kita dulu, kakek kita, dan seterusnya.
Jangan sombong. Sibuk mencari rizki, tapi lupa mensyukuri rizki, lupa sholat, ingkar bahwa rizki kita dari Sang Pemberi Rizki  Ingkar=kafir. Hati-hati. Semoga Allah mudahkan kita dalam menyuruh keluarga kita untuk sholat, dengan kesabaran.

Kalaupun kita belum baik sholatnya, semoga Allah sempurnakan dengan amal jariah sholatnya keluarga kita, anak dan orang tua kita, yang terjadi atas ajakan kita kepada mereka.

Allahul musta`an.


==========
TANYA JAWAB


T: Assalamu'alikum ustadz. Izin bertanya, nama saya adiyani. Bagaimana caranya mengajak sholat kepada anak agar mudah menjalankan sholat dengan sabar. Putri saya usianya 10 tahun.
J: Yang paling pertama perlu sabar kita bunda, bukan anaknya. Dalam hadits, anak 10 tahun sudah bisa diajak sholat dengan konsekuensi. Misalnya kalau tidak sholat shubuh tepat waktu, hari itu tidak dpt uang jajan. dll.
Konsekuensi ini harus dibicarakan baik-baik bukan dipaksa. Dia maunya konsekuensi seperti apa. Sebelumnya juga harus ditanya pendapatnya tentang kewajiban sholat. Setelah bicara baik-baik putuskan aturannya. Dan aturan dijalankan tanpa emosi. Kalau dia langgar ya jalankan konsekuensinya sambil senyum; "Hari ini ga ada uang jajan ya😉" dll.
Intinya sebisa mungkin hindari emosi. Bangun dialog. Dialog juga perlu kesabaran sendiri. Sambil minta sama Allah supaya disabarkan.
Dan istighfar, jangan-jangan kita salah asuh waktu kecil. Ga diajak sholat. Atau diajak sholat tapi caranya tidak baik. Minta maaf sama anak, kalau pernah salah asuh.


T: Anak saya sudah remaja kelas 1 SMA. Ajakan sholat berjamaah di masjid seolah kurang greget karena saya sendiri sholat di rumah. Apakah sebaiknya saya juga sholat berjamaah ke masjid? Apakah baik bagi perempuan untuk sholat berjamaah di masjid ?
J: Bagus ibunya ikutan dalam rangka pendidikan anak. Wanita boleh sholat di masjid. Nabi tidak pernah melarang. Bahkan majelis-majelis ilmu Nabi saw dihadiri juga oleh wanita. Kalau majelis taklimnya Nabi saja dihadiri wanita, apalagi sekedar sholat di masjid.
Jangan sampai salah paham, seolah wanita harus terus sholat di rumah. Masa' ke mall, ke pasar, dll dilakukan tapi ke masjid seolah-olah malu. Apalagi jelas manfaatnya; untuk mendidik anak, memberi teladan pada anak, dll. Wabil khusus bagi para wanita yang kalau di rumah sholatnya tidak khusyu, suka cepat, waktunya mepet, maka lebih baik dia ke masjid. Manfaatnya lebih banyak.


T: Izin.bertanya ustdz. Apakah anak usia belum baligh boleh di ajarkan shalat ke masjid? Kalau bapaknya kebetulan kerja di luar kota bagaimana cara mendidik anak laki-laki yang belum baligh untuk shalat di masjid? Jazakalalh khair.
J: Belum baligh boleh ke masjid. Hasan dan Husein cucu nabi juga ke masjid sejak kecil. Namun jangan sampai mengganggu orang yang sedang sholat. Dijaga baik-baik.  Hasan Husein hanya menaiki pundak kakeknya sendiri, bukan menaiki pundak jamaah lain, atau lari2 di hadapan shaf jamaah lain.
Jadi saling jaga. Bagus juga kalau anak diajak ke masjid di luar waktu sholat, sebagai pembiasaan. Karena anak ribut lari-lari di masjid saat waktu sholat karena merasa dapat tempat main baru, rumahnya sempit, pas ke masjid kayak ke rumah baru yang lapang, ya pengennya lari. Tapi kalau sudah sering ke "rumah baru" lama-lama terbiasa, tidak akan seheboh ketika baru pertama kali.
Dan anak-anak sholatnya di belakang. Ini sesuai hadits. Atau di pinggir. Apalagi yang belum sunat. Karena yang belum sunat, thoharohnya belum sempurna. Pas cebok tidak bersih sempurna. Jadi di belakang aja sholatnya. Sama ibunya tidak apa-apa


T: Anne ijin tanya. Bagaimana caranya meminta orang yg lebih tua usianya dari kita untuk mau shalat berjamaah ke mesjid? Berulang kali sudah dibujuk dan diajak tapi sulit.
J: Ya itu, dakwah memang tidak mudah. Kata orang shalih; "Kalau jalan dakwah yg kita tempuh itu mudah, jangan-jangan kita salah jalan".
Sabar saja terus. Sambil meminta kepada Allah agar diberikan hidayah.
Coba berbagai cara, karena setiap orang bisa jadi punya cara yang berbeda. Ada yang cocok diomongin langsung, ada yang lewat buku, ada yang lewat UAS, ada yang lewat UAH, ada yang mungkin cocok sama Habib Riziq, dll.


T: Risma mau nanya, kenapa ya mendakwahi keluarga itu memerlukan kesabaran ekstra dibanting ke orang lain?
J: Salah satunya karena keluarga sudah tahu keburukan-keburukan kita juga. Misal, pas ngajak ortu tuk sholat;
"Alah, dulu kamu jg susah disuruh sholat, skrg dah gede nyuruh2 ayah"
Ketika nyuruh anak yang lagi main game;
"Kemaren bunda jg pegang hape pas azan"
dll.
Ketidaksempurnaan kita mudah terekam oleh keluarga. Sedangkan banyak orang masih beranggapan kalau pendakwah itu harus sempurna. Ini salah satunya. Kedua, karena keluarga itu hubungannya sangat dekat dengan kita, pengennya kita kalau diajak nurut, tapi kok tidak nurut-nurut.. jadinya emosi. Padahal harusnya sabar. dll


T: Assalamualaikum ustadz. Ijin bertanya, bagaimana halnya dengan jika anak sudah lewat 10 tahun, kalau tidak sholat boleh dipukul. Anak saya juga kalau subuh, dibangunin sebelum azan, duduk dulu, dipanggil lagi sebelum qomat, minum dulu. Setelah imam takbir baru ngacir, tiap pagi begitu.
J: Kuncimya sabar bu. Segala usaha kita, walaupun hasilnya belum ideal, adalah cara Allah menimbun pahala amal kita. Coba kalau anaknya bangun subuh super mandiri, keren sekali. Jangan-jangan bundanya malah santai-santai, goler-goler, eh, kesiangan.


T: Jika anak sudah merasa tidak nyaman kalo belum sholat, tapi sholatnya cepat banget, usia sudah 8 tahun ustadz, bagaimana itu ustadz?
J: Ajak dialog bu. Kenapa tidak nyaman dll. Cari solusi dengan dialog, tiap anak unik, bisa jadi beda solusi


T: Ustadz, kalau kita sholat berjamaah dengan anak balita. Ketika magrib/Isyak. Bolehkah kita mengeraskan bacaan agar anak juga bisa belajar?
J: Boleh


T: Ijin tanya ustadz. Bagaimana dengan sholat ortu yang sudah sepuh, gerakannya cepat sekali tidak tumani'nah, beberapa kali diberitahu tapi jawabannya sesak dan tidak kuat lama nungging (sujud dan rukuk).
J: kalau tidak kuat, boleh solat duduk. konsultasikan juga dg dokter, siapa tahu ada jalan sembuh.


T: izin bertanya bagaimana jika yang tidak mau shalat kepala keluarga? sudah diingatkan tapi malah jadi bertengkar kalau di ingatkan terus menerus, jadinya malas mengingatkan jadi dibiarkan begitu saja, bagaimana sebaiknya ustad? usia berapa tahun anak diajarkan shalat? terimakasih atas jawabnnya.
J: doakan suami. banyak istighfar. Jangan-jangan ada dosa kita yang menghambat nasihat kita didengar suami. Jangan-jangan kita kurang kasih sayang dan pelayanan, sehingga suami susah diajak baik. sebenarnya sih, kalau sudah mabuk cinta, jangankan sholat, nyeberang lautan aja lewat. coba berbagai cara tanpa emosi sambil doa. tapi sholat ini posisinya sangat penting, coba cari tahu isi hati suami. kalau sampai dia menganggap sholat tidak wajib, ini lampu merah.
Ulama berpendapat bahwa orang yang tidak sholat dan dengan yakin dan sadar menganggap sholat tidak wajib, maka dia kafir. Kalau sudah masuk ke sini, maka pernikahan batal, tidak sah lagi hidup layaknya suami istri. Usahakan berbagai cara, mintalah bantuan banyak pihak, keluarga, ustadz sekitar, dll. Sambil terus doa, agar jangan sampai kepala keluarga jauh dari sholat, apalagi kafir gara-gara sholat.


T: Apa benar jika tidak solat sekali dalam 5 waktu di siksa di api neraka selama 70 tahun?
J: Pada dasarnya istihadhah layaknya saat suci tak keluar darah apapun. Semua hukum fiqh wanita istihadhah pun sama dengan wanita suci. Hanya saja, ada pengecualian saat hendak shalat. Ada aturan ataupun tata cara yang perlu dilakukan wanita istihadhah sebelum beribadah. Cara pertama yakni dengan mencuci bekas darah istihadhah setiap kali hendak shalat. Pastikan tidak ada bekas darah yang menempel di tubuh saat shalat.
Kemudian selanjutnya, berwudhu setiap kali hendak shalat. Maksudnya, wanita istihadhah tidak dapat melakukan satu kali wudhu untuk beberapa waktu shalat. Ia diharuskan berwudhu setiap hendak shalat meski tidak ada yang membatalkan wudhunya.

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah kepada Fatimah Bintu Abis Hubaisy ketika sang shahabiyah bertanya perihal istihadhah, "Kemudian wudhu’lah engkau setiap kali hendak shalat," (HR. Al Bukhari).

Lalu tata cara berikutnya, yakni menyumbat aliran darah agar tidak keluar. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan kain, kapas ataupun pembalut. Hamnah bintu Jahsyin bertanya kepada nabi mengenai istihadhah yang selalu menimpanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun memberikan tuntunan,

"Aku arahkan agar kau menggunakan kapas, karena dia akan bisa menahan darah,” sabda nabi. Namun kemudian Hamnah berkata, "Sesungguhnya alirannya deras sekali". Nabi kemudian bersabda, "Jikalau begitu pakailah kain." Namun Hamnah berkata masih terlalu deras. Beliau bersabda, "Ikatlah dengan kuat," HR. Abu Dawud, At Tirmidzi dan Ahmad.

Dalam hadits lain, Rasulullah bahkan memaklumi jikalau darah istihadhah terlalu deras dan tak dapat disumbat saat shalat. Beliau bersabda kepada Fathimah bitu Abi Hubaisy, "Kemudian shalatlah walaupun darah tetap keluar dan menetes di alas shalat,“ (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).


T: Izin tanya ustadz, kalau dia tahu sholat wajib tapi alasanya tidak sholat karena capek setelah seharian bekerja, jadi pas lagi tidak capek sholat itu bagaimana ustadz? Termasuk kafir juga kah? Syukran ustadz
J: Selama masih menganggap sholat itu wajib, maka sebagian ulama tetap menganggapnya muslim. Ini masih ada benih kebaikan. Kita doakan.




•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official


Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!