Home » , , » Para Bunda...Yuk Pesan Syurga...

Para Bunda...Yuk Pesan Syurga...

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, April 17, 2018


Image result for image
Rekap Kajian Online HA Ummi G5 & G6
Hari/ Tgl: Senin 2 April 2018
Materi: Para Bunda...Yuk Pesan Syurga...
NaraSumber: Ustadz Endang Mulyana,S.Pd
Waktu Kajian: 08.00-11.00wib
Editor: Sapta
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪



Para Bunda yang dirahmati Allah taalaa...

Marilah kita awali majelis kita ini dengan rasa Syukur kepada Allah taalaa. Allah, Dzat yang telah dan senantiasa melimpahkan kenikmatan-kenikmatan atas kehidupan kita. Sholawat dan salam marilah kita sampaikan ke atas junjungan kita,  Rosulullah Sholallahu alayhi wasalama.

Para bunda yang berbahagia...

In syaa Allah kajian dan diskusi kita pada senin yang mulia ini adalah tentang surga. Dan sengaja saya memberi tema yang sifatnya agak provokatif yaitu..

"Para bunda yuk, pesan surga... "

Baiklah kita mulai..


Para bunda yang berbahagia.......
Mari kita simak ayat berikut...

وَسَارِعُوْا اِلىَ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجنَّةٍ عَرْضُهَا السَّموتُ وَالاَرْضُ

اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
“Bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu dan bersegeralah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS: Ali Imran; 133)

Dan ayat berikut....


إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. Al-Taubah: 111)

Ayat pertama..

Allah memerintahkan kita untuk bersegera kepada dua perkara:
1. Ampunan Allah
2. Surga nya Allah

Bersegera artinya suatu sikap yang cepat dalam merespon sesuatu. Kepada Ampunan Allah dan Surganya Allah kita diperintahkan untuk antusias, bersegara, memprioritaskan untuk meraihnya. Sehingga kedua hal ini harus menjadi objek yang sangat penting dalam kehidupan kita di dunia ini. Kemudian apapun aktifitas kita, dimanapun, berperan sebagai apapun harus kita usahakan berada dalam atmosfir menuju ampunan Allah dan surgaNya.

Aktivitas sebagai Istri bagi suaminya
Aktivitas sebagai Ibu bagi anak-anaknya
Aktivitas sebagai anak bagi kedua orang tuanya
Aktivitas sebagai saudara bagi keluarganya
Aktivitas sebagai anggota masyarakat bagi lingkungannya adalah peran-peran yang harus secara cerdas kita jadikan sebagai sarana meraih ampunan Allah dan Surganya.

Adapun ayat yang kedua..

Allah ta'alaa menjadikan Surga sebagai Alat tukar, atau alat pembayaran atasNya kepada Hamba-hambaNya yang beriman atas perniagaan antara Allah dan Hamba-hambanya yang Mukmin.

Para Bunda yang dirahmati Allah..

Subhanallah...
Siapakah di antara kita yang berminat berniaga dengan Allah... ?
Siapakah diantara kita yang tertarik bisnis dengan Allah....?
Siapa diantara kita yang mau jual beli dengan Allah....?
Barang siapa yang tertarik berniaga dengan Allah..., hendaklah ia mengenali dagangannya, komoditinya..
Apakah dagangan yang kita tawarkan kepada Allah..??
Dan Allah tertarik untuk membelinya...??

Jawabanya..
1. Antusias
2. Jiwa dan harta kita

Ya... Kita harus antusias dulu.. Harus minat dulu, harus tertarik dulu dengan tawaran Allah.. Baru kemudian kita siapkan barangnya...
Bukankah sering kita lihat para pedagang di sekitar kita..?
Baik pedagang besar maupun kecil..
Hal yang sama kita dapati pada diri mereka adalah antusias, semangat..
Lihatlah para pedagang di pasar, di pagi buta saat kebanyakan manusia masih terlelap para pedagang itu telah siap menata dagangan mereka, begitupun para pedagang yang lain di tempat yang lain. Sama.

Yang kedua adalah komoditinya...
Maka inilah barang dagangan yang Allah akan beli, akan di bayar oleh Allah yaitu kita jual Jiwa kita dan Harta kita kepada Allah.. Ya.. Jiwa dan harta kita..

Para bunda yang berbahagia..

Jiwa dan harta seperti apa ya.. Yang akan di beli oleh Allah...??
Jawabannya, Jiwa yang tenang karena ketaatan dalam ibadah kepada Allah,  dan harta yang diinfaqan di jalan Allah.....
Jiwa yang tenang karena taat kepada Allah adalah " barang dagangan " kesukaan Allah..
Allah akan beli..
Allah akan bayar..

Subhanallah...

Sekarang pertanyaannyaa...

Sudahkah Jiwa kita saat ini layak di beli dan di bayar mahal oleh Allah..?
Sudah kah kita memperbagus barang dagangan kita...???
Maka kita sendiri yang harus mengenalinya..
Kenali jiwa kita,  kenali diri kita..
Di setiap waktu dan keadaan..
Karena bisnis ini berlangsung terus menerus selama kita hidup....
Para bunda yang di muliakan Allah.....
Ternyata wanita dalam pandangan terkait dengan surga sangat menarik loh...

Dalam satu hadits Rosulullah menerangkan begitu mudahnya bagi wanita masuk surga..

Simak hadits ini..


إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.” (HR. Ahmad; shahih)

Perhatikan....
Mudah sekali bukan wanita masuk surga:
1. Menjaga sholat 5 waktu
2. Berpuasa di bulan Romadhon
3. Menjaga kehormatannya
4. Mentaati suaminya

Jika seorang wanita mengamalkan 4 perkara ini. Maka kata baginda nabi. Silakan masuk surga dari pintu mana saja ia suka.
Tapiiiiiiiiii...
Dalam hadits yang lain..
Baginda juga bersabda:

  َأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ،  قَالُوا :  بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ :  بِكُفْرِهِنَّ ،  قِيلَ : يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ :  يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ  (رواه البخاري، رقم 1052) .

 “Saya diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.' Lalu ada yang berkatak, 'Apakah kufur kepada Allah?' Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya..

Inilah tantangan sesungguhnya seorang wanita. Yaitu mentaati suami. Inilah kunci surga buat wanita. Suaminya.
Perhatikan hadits berikut..

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.”

Para bunda yang mulia..

Begitu utama nya kedudukan seorang suami bagi seorang istri.  
Begitu besar hak suami atas istri.
Hingga mengalahkan hak orang tua meraka atasnya.
Maka dalam konteks kajian dan diskusi kita pagi ini adalah, bagaimana kita serius dangan surga.
Serius memesan surga..
Itu adalah tentang bagaimana kita antusias dan bersemangat khidmat/ berbakti kepada suami kita.
Jadi ukuran keseriusan seorang wanita untuk mendapat surga adalah bagaimana keseriusan mereka memperlakukan suami mereka dalam kehidupan rumah tangga mereka. Banyak wanita berhasil menjaga sholat mereka, menjaga puasa mereka, menjaga kehormatan mereka. Tapi sedikit wanita yang berhasil menjaga hak-hak suami mereka.

Para bunda yang di rahmati Allah..

Sesungguh kajian ini luas dan dalam. Dan mungkin butuh banyak kesempatan untuk menuntaskannya. Namun demikian,  sebagian kecil dari bahasan ini semoga bisa bermanfaat untuk kita. Dan silakan bagi para yang ingin melanjutkan diskusi tema ini dlm forum tanya jawab.


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

TANYA - JAWAB


Tanya: Assalamualaykum warohmatullah wabarakatuh. Ustadz ijin bertanya. Suami minta istri yang ini itu sempurna. Bagaimana dengan suami yang tidak timbal balik, bukankah istri pun sama punya Haq. Seperti saling menghormati dan menghargai. Sering saya temui, maunya suami aja yang disikapi begitu tidak sebaliknya. Bagaimana menyikapi hal seperti itu?
Jawab: Waalaykumussalaam. Bunda yang dirahmati Allah. Islam mengatur dengan sempurna hubungan dan ikatan dalam rumah tangga,  baik itu hak dan kewajiban. Islam tidak memberikan tempat bagi praktek kezhaliman atas nama apapun. Agama islam tidak bisa dijadikan legitimasi bagi suami atau istri yang berniat atau yang sudah melakukan hal yang tidak patut.

Dalam al qur'an Allah menetapkan, “Arrijaalu qowwamuuna alannisaa”.
Bukan sebuah legitimasi bagi laki-laki untuk melakukan pelanggaran atas nama agama. Suasana kehidupan rumahtangga Baginda Nabi S.A.W. dan para sahabat yang mulia telah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan ratusan tahun kemudian, bagaimana praktik indah berumah tangga dalam islam.


Tanya: Ijin bertanya ustadz. Apa sajakah hak-hak suami itu?
Jawab: Bismillah. Hak suami untuk di taati dalam rangka ketaatan kepada Allah ta'alaa (dimensi ini sangat luas melingkupi masalah prinsip, psikologis, dan teknis).


Tanya: Kufur terhadap suami yang bagaimanakah yang dimurkai Allah? Syukron ustadz.
Jawab: Kufur kepada Suami adalah amalan yang dinilai pembangkangan istri kepada Allah. Dimensinya luas sekali.


Tanya: Masyaallah, begitu besar makna "suami" bagi surga seorang istri. Bertanya ustadz, bagaimana jika suami dan istri berbeda pemahaman agama dalam beberapa hal, misal tentang pergaulan dengan lawan jenis, istri berusaha menjaga, sementara suami biasa bergaul dengan teman wanitanya berjabat tangan, duduk berdekatan, bercanda kadang kelewatan, Gimana harusnya sikap istri? Terimakasih
Jawab: Inilah masalah yang sering terjadi dalam RT zaman ini. Umumnya disebabkan oleh latar belakang terjadinya pernikahan. Sangat mungkin terjadinya pernikahan karena belum terpenuhinya. Hal mendasar sebelum menikah, entah faktor niat, motivasi, latar belakang ilmu, keluarga. Yang terbawa dalam suasana rumah tangga setelah pernikahan.
Namun jika itu sudah terjadi bukan berarti RT akan gagal, masih sangat terbuka kesempatan perbaikan. Yang penting ada komitmen dalam ikatan itu untuk memperbaiki keadaan. Biasanya dimulai dengan sama-sama bersedia me-re orientasi perjalanan rumah tangga. Nilai rumah tangga.
Tujuan rumah tangga. Jika hal ini disepakati in syaa Allah masalah sekompleks apa pun bisa di kontruksikan penyelesaiannya dengan baik.
Wallahu a'lam.


Tanya: Assalamualaikum Warohmatullahi wabaraakatuh, izin bertanya tadz. Bagaimana caranya supaya kita bisa berdamai dengan keadaan untuk saling, saling disini suami istri ya ustadz yang isinya bukan untuk menggurui ataupun merendahkan. Karena yang banyak dilapangan itu, ada seorang suami yang lebih condong ke keluarganya misalnya apa-apa dibantu, sementara istri dan keluarga si istri kurang lah, tapi maunya istri ini seimbang sajalah, tapi menurut suami seperti itu sudah seimbang.
Apakah memang seperti demikiankah yang namanya seimbang? Mohon pencerahannya ustadz. Jazakillah khairan katsir.
Jawab: Waalaykumussaalaam. Khoir bunda. Pertanyaan ini mewakili banyak pasangan dimanapun. Terjadinya dominasi satu fihak atas yang lain. Ini pasti terjadi. Dan akan terus terjadi jika lembaga sesakral pernikahan dimasuki sebelum satu sama lain saling faham peran apa yang akan di jalani. Baik sebagai suami maupun istri.
Sederhananya. Seberapa sering pasutri berkomunikasi di antara mereka untuk mengkalibrasi arah RT mereka. Ini penting sekali. Namun tidak sedikit yang belum pernah melakukan. Akhirnya RT berlangsung tanpa arah. Masing-masing berjalan otomatis. Dan pasti salah dan menuju kerusakan kalau tidak jadi kehancuran.
Komunikasi Pasutri dalam konteks ini harus selalu berlangsung, walau sudah berapa lama pun mereka berumah tangga. Saling mengingatkan.


Tanya: Assalamualaikum ustadz. Bagaimana cara istri menjalankan hak-hak suami ketika suami tugas luar kota? Terima kasih ustadz
Jawab: Hak dan kewajiban satu sama lain bisa saling ditunaikan dalam kerangka sakinah mawaddah warohmah. Suami diluar rumah/ diluar kota haknya merasa tuma'ninah merasa tenang karena istrinya setia. Menjaga diri, harta, dan kehormatan diri dan kehormatan suami. Ini konteksnya prinsip.
Konteks teknisnya, carilah cara yang ma'ruf yang di sepakati untuk bisa saling menerima. Nanti dilihat kebutuhannya apa. Apakah kebutuhan jasmani atau rohani. Sangat fleksible.


Tanya: Izin bertanya lagi Ustadz. Jika istri berbuat salah tanpa sepengetahuan suami, lantas si istri segera sadari. Lalu ia memohon ampun kepada ALLAH SWT, apa sudah cukup kah? Jika tanpa minta maaf ke suaminya.
Jawab: In syaa Allah cukup ber-istighfar kepada Allah tanpa memberi tahu suami kalau hal itu dipastikan akan menyebabkan masalah yang lebih besar.


Tanya: Assalamualaikum ustadz.
Bagaimana cara penyampaian yang tepat untuk mengatakan kepada suami kalau dia telah melanggar hak seorang istri?
Jawab: Bismillah.. Ini masalah teknis, Allah sudah mengatur bagaimana jika ada perselisihan antar pasutri. Pada prinsipnya masalah rumahtangga adalah masalah pasutri yang privat sifatnya, usahakan tidak keluar selama bisa selesai dengan berdua karena ilmu dan kedewasaan mereka berdua.
Namun jika masalahnya berat dan tidak bisa selesai dengan mereka berdua, dan butuh fihak ketiga maka in syaa Allah tidak mengapa meminta bantuan fihak ketiga yang dianggap dihormati oleh fihak yang berselisih. Kalau masalahnya suami dan istri merasa segan bisa di wakili oleh orang yang dihormati oleh suami. Seperti ayah mertua. Yang utama memang langsung sama istri dengan kemampuan mengolah suasana komunikasi menjadi kondusif.
Seperti kisah ummu sulaim yang mengkhabarkan kematian anaknya kepada suaminya dengan cara yang bijak dan cerdas.
Wallahu a'lam.


Tanya: Ustadz bagaimana cara menyampaikan masukan/kritik yang tepat pada suami agar tidak merasa tersinggung dan menjadi masalah baru. Syukron ustadz.
Jawab: Bismillah. Bagi sebagian pasutri hal ini amat mudah, bagi sebagian yang lain ini menjadi berat bahkan tidak selesai-selesai. Maka hal yang harus kita fahami, bahwa rumah tangga itu adalah mewujudkan sakinah mawaddah warohmah. Namun juga difahami sebagai wasilah ujian buat pasutri yang pasti terjadi dalam perjalanannya. Maka antisipasilah dengan membangun komunikasi, komunikasi, komunikasi. Sampai kita relative mengenal karakter pasangan kita. Dan kondisi inilah RT yang sehat. Cobalah kenali pasangan kita.


Tanya: Ustadz maaf mau tanya sedikit menyimpang dari tema benarkah istri bila gugat cerai suami tidak akan mendapat ampunan dari Allah?
Jawab: Suami istri punya hak yang sama dalam masalah rumah tangga. Termasuk bercerai. Suami bisa menceraikan istri. Istri pun dapat menggugat cerai suami. Nah motivasi menceraikan dan menuntut cerai inilah yang menjadi bahasan. Seorang istri haram minta cerai jika tidak memiliki alasan kuat. Seorang istri boleh menuntut cerai dalam keadaan suami tidak memenuhi hak-hak istri baik jasmani maupun rohani, biologis maupun psikologis. Umpamanya KDRT, suami tidak mampu menjalankan kewajiban biologisnya maaf impotensi permanen umpamanya, dan lain-lain alasan yang di benarkan syariat.
Wallahu a'lam


Tanya: Intinya kunci kebahagiaan RT adalah komunikasi ya Tadz? Misal salah satu pasangan atau keduanya termasuk type introvert bagaimana memulainya? Membutuhkan proses dan latihan ya tadz?
Jawab: Introvent, ekstrovent dan lain-lain teory psikologi tentang karakter manusia bukan ukuran primer melihat masalah pasutri. Ia merupakan alat bantu saja. Alat analisa. Namun alat utamanya adalah bimbingan wahyu. Jadi walaupun sama-sama introvent yang artinya secara teory pendiam semua. Tidak masalah. Toh mereka sudah berjodoh. Sudah Allah ikat dalam rumah tangga, dan pasti dalam jaminan pertolonga Allah jika keduanya beriman. Pasti ada jalan keluar yang melampaui teori-teori buatan manusia. “Waman yattaqillaha yaj'allahu makhroja”, Barang siapa yang bertaqwa maka baginya solusi.


Tanya: Mau nanya ustadz. Kalau seorang suami diajak tahajud, dhuha, ngaji tapi masih tidak rutin, walaupun kita sudah cerewet mengingatkannya tapi masih malas, kerja juga malas-malas, bagaimana sebaiknya tuh ustadz?
Jawab: Alhamdulillah kalau suami sudah tahajud, dhuha, ngaji. Walau belum rutin. Syukuri itu bunda. Soal semangat, setiap orang berbeda-beda. Bunda tetap kasih motivasi dan memberi semangat. Namun tetap diatas rasa Syukur kepada Allah. Wanita cerewet itu baik.  Tanda sayang


Tanya: Apakah perlakuan istri kepada suami, yaitu menyuruh dengan nada tinggi, membentak, ataupun memarahi suami karena tidak dapat melakukan tugas rumahtangga dengan baik, dalam rangka membantu meringankan tugas istri, termasuk perilaku kufurnya istri terhadap suami?
Jawab: Maa syaa Allah. Suami berhak mendapatkan sikap hormat dari istri. Sungguh tidak pantas, orang yang Allah pilih menjadi imam kita di perlakukan demikian. Ini bisa menjadi durhaka kepada suami. Apalagi jika suami sakit hati atas itu. Menyampaikan kebaikan saja harus santun,  apalagi minta bantuan kepada suami. Harus lebih santun dan dengan cara yang makruf. Tidak boleh kasar kepada suami. Karena suami surga dan nerakanya bagi istri.


Tanya: Ustadz maaf untuk tahu apa yang suami inginkan / ridhoi benarkah dengan bertanya kepada beliaunya?
Jawab: Bisa dari mengetahui sifat-sifat laki secara fithrah yang terkait hobbi secara umum. Namun khusus suami kita, tanyalah, bisa dengan langsung atau berupa surat, kalau bertanya langsung merasa canggung. Tanyalah dalam hal apapun. Busana, makanan, gaya, dan lain-lain. Karena itulah khidmat utama istri setelah ibadah kepada Allah yaitu khidmat terhadap suami.
Wallahu a'lam.




=================

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official





Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!