Rekap Kajian Link
Online HA Ummi G3 & G4
Hari/Tgl: Rabu, 5
September 2018
Materi: Ma'rifatul
Rasul
Narasumber: Ustadzah
Tribuwhana
Waktu: 8.00-10.00
WIB
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
السلام عليكم ور حمة الله وبر كا ته
بسم الله الر حمن الر حيم
Mengenal Rasulullah
SAW (Ma'rifatur Rasul)
I. Pendahuluan
Mengenal rasul merupakan sebuah bahasa yang sangat penting dalam
pembinaan keagamaan seorang muslim. Dalam kalimat syahadat kesaksiannya yang
pertama yang dilakukan seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa dan yang
kedua adalah keimanan terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh karena itu
pengenalan terhadap Rasulullah SAW sangat menentukan tingkat pemahaman,
penghayatan dan pengamalan seseorang terhadap ikrar keislaman mereka, karena
dari sinilah terbentuklah kepribadian muslim.
Mengenal rasul menjadi sebuah keperluan yang asasi bagi kaum
muslimin masa kini karena mereka tidak hidup bersama dengan nabi, mereka harus
beriman kepada kerasulan Muhammad SAW dengan keimanan yang sebenar-benarnya.
Inilah sebuah upaya untuk menghayati makna syahadatain.
Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah
mengenal para rasul dan ajaran yang dibawanya, percaya akan berita dan yang
disampaikannya serta taat pada yang diperintahkan, sebab tidak ada jalan menuju
kebahagiaan dan keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali dengan tuntunan para
rosul. Tidak ada pula petunjuk untuk mengetahui yang baik dan buruk maupun
keutamaan yang lain kecuali mengikuti rasul untuk mendapatkan ridha Allah.
II. Pengertian
Rasul, Nabi serta Risalah
Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan
risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya
sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih
dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Nabi adalah lelaki pilihan yang diutus oleh Allah mendapatkan wahyu
berupa syariat namun tidak harus disampaikan. Nabi diutus untuk mengukuhkan
syariat sebelumya.
Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip
hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Ciri-ciri Rasul:
a. Laki-laki
yang berasal dari manusia, QS. Al Kahfi (18) : 110
b. Ma’sum
terjaga dari kesalahan, QS. An Najm (53) : 2-5
c. Menjadi suri
teladan, QS. Al Ahzab (33) : 21
d. Memiliki
akhlaq yang mulia; shidiq, tabligh, amanah dan fathonah. QS. Al Qalam (18):4
e. Memiliki
mu’jizat, QS. Al Qomar (54) : 1
f. Tersampaikan
berita tentang kedatangannya, QS. Ash Shaff (61) : 6
g. Adanya
berita kenabian, QS. Al Furqan (25) : 30
h. Hasil
perbuatan seperti kader (sahabat), lingkungan dan tatanan kehidupan dan
peradaban Islami, QS. Al Fath (48) : 29
III. Tugas Para
Rasul
A. Umum
1. Menyampaikan
risalah, QS Al Maidah (5) : 67
2. Memperkenalkan
Al Khalik, QS. Ali Imran (3) : 190
3. Menjelaskan
cara beribadah,
Hadits : “Shalatlah
kamu seperti halnya aku shalat”. (HR. Bukhori, Muslim)
4. Menjelaskan
pedoman hidup,
Hadits : “Rasulullah
SAW bersabda: “ Barangsiapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan untuknya, Dia
akan pandaikan dalam hal agama”. (HR. Bukhari, Muslim)
5. Mendidik
Berdasarkan Sirah
Nabawiyah, menunjukkan bagaimana para sahabat belajar di rumah Arqom bin Abi
Arqom.
B. Khusus
1. Menegakkan
din Allah, QS. Asy Syuura’ (42) : 13-15
2. Menegakkan
khilafah, QS. An Nuur (24) : 55
3. Membina
kader, QS. Ali Imran (3) : 104
4. Membuat
konsep panduan da’wah, QS. Ali Imran (3) : 159
5. Melaksanakan
panduan da’wah, QS. Al Baqarah (2) : 208
Referensi :
1. Ma’rifatul Rasul,
DR. Irwan Prayitno
2. Sirah Nabawiyah,
DR. Ramadhan al Buthi
3. Ar Rasul Muhammad
saw, Said Hawwa
4. Apakah anda
berkepribadian muslim, DR. Ali Hashimi
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA JAWAB
T: Ustadzah, apakah
nabi Muhammad pernah marah?
J: Tidak pernah, hanya
saja seperti diceritakan didalam siroh nabawiyah Nabi SAW tidak pernah mau
memandang wajah Habsy, orang kafir yang telah masuk Islam, karena semasa
jahiliyah Habsy pernah merobek dan memakan jantung Hamzah (Paman Rasulullah
SAW), meski telah memaafkan tapi Rasulullah tidak pernah mau memandang wajah
Habsy.
T: Anne ijin bertanya Ustadzah,
salah satu ciri rasul adanya berita kenabian, mohon pencerahan bagaimana
disampaikan berita itu?
J: Beberapa Bukti
Kerasulan Muhammad SAW
Apa
saja ayat (tanda), bayyinat (bukti), atau mukjizat yang
menjadi pendukung kerasulan Muhammad SAW? Bukti-bukti kenabian Nabi Muhammad
SAW cukup banyak, dua di antaranya adalah bisyarat dan mukjizat.
Penjelasan rincinya adalah sebagai berikut:
1. Bisyarat
(Pengabaran dari Kitab-Kitab sebelumnya) – البشارات
Kitab-kitab Allah
sebelum Al-Qur’an telah memberi kabar gembira tentang kenabian Muhammad SAW
sebelum beliau dilahirkan, bahkan kitab-kitab tersebut telah mengabarkan
sifat-sifat pribadi Nabi Muhammad, ciri-ciri negeri tempat kemunculannya,
keadaan kaumnya, dan kapan (waktu) beliau diutus. Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ
الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم
“(yaitu) orang-orang
yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di
dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka.” (Al-A’raf:
157)
Para Ahbar (ulama
Yahudi) dan Qissis (pendeta Nasrani) terdahulu telah memberikan berita gembira
dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sebelum beliau diutus. Allah SWT berfirman
membujuk dan mengingatkan orang-orang Arab musyrik yang telah mendengar berita
ini dari ulama Bani Israil agar mereka beriman:
وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ ﴿١٩٦﴾ أَوَلَمْ
يَكُن لَّهُمْ آيَةً أَن يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ ﴿١٩٧﴾
“Dan Sesungguhnya Al
Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu. Dan
apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil
mengetahuinya?” (Asy-Syu’ara: 196)
Ketika Nabi Muhammad
SAW benar-benar diutus oleh Allah SWT, sebagian mereka dan ahli kitab pun
beriman kepada beliau dan yang lainnya tetap kafir. Dan alasan terbesar
keimanan mereka adalah kesesuaian bisyarat yang mereka dapatkan dalam Taurat
Dan Injil dengan pribadi Rasulullah SAW.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ مِن قَبْلِهِ
هُم بِهِ يُؤْمِنُونَ ﴿٥٢﴾
“Orang-orang yang
telah Kami datangkan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur’an, mereka beriman
(pula) dengan Al-Qur’an itu.” (Al-Qashash: 52)
2. Mukjizat – المعجزات
Tidak ada seorang
nabi yang diutus oleh Allah melainkan diperkuat dengan mukjizat. Mukjizat itu
ada yang berupa fisik (hissiah) dan ada yang berbentuk ma’nawiyah.
a. Mukjizat hissiyah
– حسية
Contoh mukjizat
hissiah yang diberikan kepada Nabi Muhammad di antaranya; menangisnya kayu
kurma (mimbar) Rasulullah ketika Rasul pindah ke mimbarnya yang baru,
berdzikirnya batu-batu kerikil yang ada di genggaman Rasul, keluarnya air
dari sela-sela jemari beliau sehingga semuanya dapat meminumnya, memperbanyak
makanan yang sedikit sehingga cukup untuk banyak orang, menyembuhkan dengan
izin-Nya orang-orang yang beliau doakan, berbicara dengan pohon dan kesaksian
pohon itu atas kerasulannya, dan momen-momen lain yang menakjubkan dll.
b. Mukjizat
ma’nawiyah (mukjizat al-Qur’an) – معنوية(القران)
Allah SWT telah
mengutus Muhammad SAW dengan membawa sebuah Kitab dari-Nya yang mengandung
mukjizat, ayat-ayat, dan bukti-bukti yang nyata kebenaran risalah ilahiyyahnya.
Mukjizat Qur’aniyah ini di antaranya sebagai berikut:
i. mukjizat dalam
kefasihan lafalnya, uslub (cara penyampaian)nya,
dan tarkib (susunan kata dan kalimat)nya. Al-Qur’an telah menantang
semua manusia dan jin untuk membuat semisalnya. Firman Allah SWT:
قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ
أَن يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ
لِبَعْضٍ ظَهِيرًا ﴿٨٨﴾
Katakanlah:
“Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran
ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (Al-Isra: 88)
ii. Al-Qur’an di
antaranya berisi akhbar ghaibiyyah (berita-berita ghaib) tentang masa
lalu yang jauh, juga tentang berita masa depan yang kemudian telah terjadi dan
masih terus akan terjadi di waktu mendatang. Allah SWT berfirman:
تِلْكَ مِنْ أَنبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ
ۖ مَا كُنتَ تَعْلَمُهَا أَنتَ وَلَا قَوْمُكَ مِن قَبْلِ هَٰذَا ۖ فَاصْبِرْ ۖ إِنَّ
الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ ﴿٤٩﴾
“Itu adalah di
antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu
(Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum
ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang
yang bertaqwa.” (Hud: 49)
iii. mukjizat dalam
mempengaruhi jiwa manusia. Jika Anda membacanya Anda akan merasakan pengaruh
besar itu dalam jiwa Anda dan ada perasaan bahwa yang sedang berbicara kepada
Anda adalah Allah SWT. Dia berfirman tentang karakter Al-Qur’an ini:
اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا
مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ
جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي
بِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ ﴿٢٣﴾
“Allah telah
menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu
ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa
yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada
baginya seorang pemimpinpun.” (Az-Zumar: 23)
Ta’tsir (pengaruh)
Al-Qur’an terhadap jiwa ini akan semakin kuat dengan
peningkatan tadabbur dan tafakkur terhadap ayat-ayatnya.
iv. Al-Qur’an adalah
mukjizat karena kandungan petunjuk dan hukum-hukumnya yang terbukti telah
berhasil mencetak umat terbaik bagi manusia dan kemanusiaan. Firman Allah SWT:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ
“Kamu adalah umat
yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali Imran:
110)
Adalah sebuah hal
yang mustahil bila seorang ummiy dari padang pasir yang tidak dapat membaca dan
menulis dapat mendatangkan sendiri sistem hidup, hukum-hukum dan petunjuk yang
mampu memproduk generasi terbaik sepanjang zaman, lalu mereka menjadi hakim dan
pemimpin dunia yang terdiri dari berbagai bangsa dengan berbagai budaya dan
peradabannya masing-masing.
v. Al-Qur’an adalah
mukjizat karena kandungan keilmuannya dan pengungkapannya atau isyaratnya
terhadap hakikat ilmiyyah alam semesta. Seiring kemajuan zaman semakin
terungkap kebenaran dan keakuratan informasi Al-Qur’an. Allah SWT berfirman:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ
حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ
عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi
dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu
adalah benar.” (Fushshilat: 53)
vi. Al-Qur’an adalah
mukjizat karena telah mendatangkan berbagai hal yang agung lewat lisan seorang
ummiy yang tidak dapat membaca dan menulis. Allah SWT menyifati Rasulullah SAW
di depan musuh-musuhnya maupun para pengikutnya:
وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَابٍ وَلَا
تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ ﴿٤٨﴾
“Dan kamu tidak
pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah)
menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan
menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).” (Al-Ankabut:
48)
Dukungan Allah SWT
dalam Bentuk lain Kepada Rasulullah SAW
Awalnya, hanya
sedikit orang-orang yang beriman kepada Muhammad SAW dan mereka disakiti bahkan
diperangi karena keimanan mereka oleh orang-orang musyrik. Kemudian Allah SWT
mendukung beliau dengan pertolongan dalam menghadapi musuh-musuh dakwah dengan
mengirimkan malaikat, rasa kantuk yang menimbulkan kedamaian, mengirimkan
angin, dan bantuan lain yang disaksikan sendiri oleh orang-orang kafir. Mereka
yang objektif berkata: “Tidak ada yang melakukan ini kecuali Allah SWT.”
Ketika Rasulullah
SAW menampakkan mukjizatnya banyak orang-orang yang tadinya kafir dan
memusuhinya berubah menjadi beriman dan berjihad dengan harta dan jiwa mereka
demi meninggikan kalimat Allah SWT.
وَلَقَدْ أَنزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ
ۖ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلَّا الْفَاسِقُونَ ﴿٩٩﴾
“Dan sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar
kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.” (Al-Baqarah: 99)
T: Ijin bertanya
ustadzah. Seringkali kita membaca status orang banyak mengenai malam jumat yang
selalu dikatakan sebagai malam sunah. Bagaimana menyikapinya mereka ya
ustadzah?
J: Sunnah di malam
jum'at adalah baca surat al kahfi dan memperbanyak sholawat atas nabi, selain
itu haditsnya dhoif, tapi amalan baik apapun dikerjakan tiap hari insyaAllah
berpahala, tidak harus menunggu malam jumat. Kita sikapi biasa saja.
T: Ustadzah, untuk anak
usia 3 tahun siroh yang dibacakan untuk diperkenalkan dari mana hingga mana,
dan untuk 7 tahun juga bagaimana?
J: Bukan promo, tapi
buku terbitan Sygma Daya Insani tentang siroh bagus, selain full colour
bahasanya juga sesuai dengan pemahaman anak-anak. Judul bukunya Muhammad
Teladanku.
T: Izin bertanya
ustadzah. Bagaimana sikap kita terhadap penghina Rasulullah ini ustadzah? Ada yang
bilang halal darah orang tersebut. Penghina ini pun kalau didatangi ujung-ujungnya
minta maaf. Kalau ada yang menghakimi dia, malah yang dihakimi yang dihukum. Syukron
ustadzah.
J: Harusnya dihukum
sesuai hukum Islam, tapi karena negara kita bukan berlandaskan syariat Islam
maka dipakai hukum pidana atas dasar penghinaan. Jaman sekarang akan banyak
orang-orang seperti ini, tidak usah ikut panic. Yang benar adl kita tetap
menjalankan syariat Islam dengan baik dan istiqomah.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan
membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment