Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Kamis, 8 Februari 2018
Rekapan
Grup Nanda
Narasumber
: Ustadzah Ning
Tema : Kajian Umum
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungakan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahanyaa ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangakitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dlm lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangakah indahanyaa kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
PENJAGA KEBUN
DELIMA YANG AMANAH
Salah satu
sifat itu adalah Amanah atau dapat dipercaya. Bagaimana Aplikasi amanah ini
kita terapkan dalam kehidupan kita sehari hari..??
Kita ambil
contoh dari sebuah cerita tentang seseorang yang sangat amanah dalam
pekerjaannya dan semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah ini.
Dikisahkan,
ada seorang mantan budak dimerdekakan oleh tuannya. Namanya Mubarak. Setelah
merdeka, dia bekerja pada seorang pemiliki kebun sebagai buruh. Suatu hari,
sang tuan mengunjungi kebunnya bersama dengan beberapa sahabtnya. Dipanggillah
Mubarak, “petikkan kami beberapa buah delima yang manis!,” pintanya.
Bergegaslah
Mubarak melaksanakan perintah sang tuan. Dia memetik beberapa buah delima dan
diserahkannya kepada sang majikan dan beberapa sahabatnya tadi.
Namun, ketika
majikannya mencicipi delima yang dipetik Mubarak, tak satupun ada yang manis.
Semuanya masam. Sang majikan marah dan menanyai mubarak, “apa kamu tak bisa
membedakan delima yang manis dan yang masam?”
“Maafkan saya
tuan, selama ini tuan belum pernah mempersilahkan dan mengizinkan saya makan
sebuahpun, bagaimana saya bisa membedakan yang delima yang manis dan yang
masam?,” jawab Mubarak.
Sang tuan
merasa kaget dan tak percaya, bertahun-tahun bekerja di kebun itu, tapi Mubarak
tak pernah makan satu buahpun. Maka ia menanyakan hal itu kepada
tetangga-tetangganya. Mereka semua menjawab, Mubarak tak pernah makan delima
barang sebuahpun.
Singkat
cerita, selang beberapa hari, sang tuan datang menemui Mubarak untuk dimintai
pendapatnya. “Aku hanya punya seorang anak perempuan, dengan siapa aku harus
menikahkannya?”
Mubarak
menjawab dengan tenang, “tuan, orang Yahudi menikahkan karena kekayaan, orang
Nashrani menikahkan karena ketampanan, orang Jahiliyah menikahkan karena nasab
kebangsawanan, sedangkan orang Islam menikahkan karena ketakwaan. Tuan termasuk
golongan mana, dan silahkan tuan menikahkan putri tuan dengan cara mereka!”
Pemilik kebun
itu berkata, “demi Allah, aku hanya akan menikahkan putriku atas dasar
ketakwaan. Dan aku tidak mendapati laki-laki yang lebih bertakwa kepada Allah
melebihi dirimu. Maka aku akan menikahkan putriku denganmu.”
Subahanallah,
Mubarak menjaga dirinya dari makan buah delima di kebun yang dia bekerja di
sana karena belum pernah diizinkan oleh pemiliknya, padahal ia telah bekerja
beberapa tahun lamanya, namun akhirnya Allah anugerahkan kebun itu beserta
pemiliknya kepadanya. Itulah hadiah yang pantas untuk penjaga kebun tersebut.
Dikemudian
hari dari pasangan tukang kebun yang bertaqwa dan puteri pemilik kebun itu
terlahir seorang tokoh sufi terkenal bernama Abdullah bin Mubarak ra.
Balasan
memang sesuai dengan amal. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah,
niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Dan
orang-orang yang beriman itu memiliki logika dan cara pandang yang berbeda,
yaitu bahwa dengan meninggalkan cara yang haram, niscaya Allah akan memberikan
kemudahan untuk mendapatkan rejeki yang halal dan lebih bernilai.
Kita harus
yakin akan janji Allah Subhanahu Wata’ala
”Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS. ath-Thalaq
2-3)
Kita juga
harus yakin akan janji Rasul-Nya
”Sesungguhnya,
tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah Azza wa Jalla, melainkan
pasti Allah akan menggantikan dengan sesuatu yang lebih baik bagimu.” (HR
Ahmad, al-Albani mengatakan, sanadnya shahih sesuai syarat Muslim)
TANYA JAWAB
-
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikloah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engakau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan
yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment