Home » , » Kartu Ajaib

Kartu Ajaib

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Monday, October 22, 2018


Hasil gambar untuk la illah ila allah
Rekap Kajian Online HA Ummi G5
Hari/Tgl: Selasa, 18 September 2018
Materi: Kartu Ajaib
NaraSumber:  Ustadz Dodi
Waktu Kajian: 19:30-21:00
Admin Grup 5:Saydah, Nining
Notulens: Saydah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Temanya Kartu Ajaib
Bobotnya Ringan tapi amat sangan berat nilainya
Dan saya berharap para member disini bersikap dewasa dalam membaca materi ini
Dan jangan salah mengambil kesimpulan
Awalnya berfikir materi ini tidak untuk disebarluaskan
Tapi ini perlu disampaikan
Karena terkait dengan KETAUHIDAN

Hal ini MUDAH DIDAPAT dan MUDAH JUGA TERLEPAS
Jadi jangan pernah merasa aman dengan KEISLAMAN kita

📗 Kartu Ajaib
📱 Kajian Tematik
👤 Dodi AbuEl
Dijawab  Ustadz Ammi Nur Baits


Hadis Bithaqah [Kartu Ajaib]

Benarkah ada orang rajin berdosa, yang selamat dari neraka dan masuk surga, hanya karena dia memiliki kartu bertuliskan laa ilaaha illallaah, padahal dosanya banyak....?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Hadis yang anda maksud dikenal para ulama dengan hadis bithaqah. Bithaqah artinya kartu.

Karena dalam hadis ini bercerita tentang orang yang diselamatkan oleh Allah ketika proses hisab, disebabkan dia memiliki kartu kecil yang bertuliskan ‘Laa ilaaha illallaah, Muhammad Rasulullah…’

Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَسْتَخْلِصُ رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا، كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ، ثُمَّ يَقُولُ لَهُ: أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟ أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟ قَالَ: لَا، يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: أَلَكَ عُذْرٌ، أَوْ حَسَنَةٌ؟ فَيُبْهَتُ الرَّجُلُ، فَيَقُولُ: لَا، يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً وَاحِدَةً، لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ، فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ، فِيهَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، فَيَقُولُ: أَحْضِرُوهُ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟ ! فَيُقَالُ: إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ، قَالَ: فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كَفَّةٍ، قَالَ: فَطَاشَتْ السِّجِلَّاتُ، وَثَقُلَتْ الْبِطَاقَةُ، وَلَا يَثْقُلُ شَيْءٌ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla akan membebaskan seseorang dari umatku di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat. Lalu dibukakan kepadanya sembilanpuluh sembilan catatan amal. Setiap catatan sejauh mata memandang. Allah berfirman : ‘Apakah ada yang engkau ingkari dari semua hal ini ?. Apakah pencatatan-Ku (malaikat) itu telah mendhalimimu ?’. Orang itu berkata : ‘Tidak, wahai Tuhanku’. Allah berfirman : ‘Apakah engkau mempunyai ‘udzur/alasan atau mempunyai kebaikan ?’. Orang itu pun tercengang dan berkata : ‘Tidak wahai Rabb’. Allah berfirman : ‘Bahkan engkau di sisi kami mempunyai satu kebaikan’. Tidak ada kedhaliman terhadapmu pada hari ini’. Lalu dikeluarkanlah padanya sebuah kartu (bithaqah) yang tertulis : Asyhadu an Laa ilaaha illallaah wa anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuuluh (aku bersaksi bahwasannya tidak ada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, dan aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya).
Allah berfirman : ‘Perlihatkan kepadanya’. Orang itu berkata : ‘Wahai Rabb, apalah artinya kartu ini dengan seluruh catatan amal kejelekan ini ?’. Dikatakan: ‘Sesungguhnya engkau tidak akan didhalimi”. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Lalu diletakkanlah catatan-catatan amal kejelekan itu di satu daun timbangan. Ternyata catatan-catatan itu ringan dan kartu itulah yang jauh lebih berat. Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat daripada nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (HR. Ahmad 6994, Turmudzi 2850 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Subhanallah…
Orang ini datang menghadap Allah dengan penuh dosa, 99 catatan amal, satu catatan sejauh mata memandang, dan isinya catatan maksiat, namun karena tauhidnya yang terjaga dengan baik, itu bisa mengalahkan semuanya.

Ini menunjukkan betapa besarnya fadhilah tauhid, karena tauhid bisa melebur semua dosa.

Mati Karena Mendengar Hadis

Seorang ulama yang bernama Abul Hasan, Ali bin Umar al-Harrani mengatakan,

أنا حضرت رجلا في المجلس ، وقد زعق عند هذا الحديث ، ومات ، وشهدت جنازته ، وصليت عليه

Saya pernah melihat seseorang dalam suatu majlis kajian, orang ini teriak ketika mendengarkan hadis ini, lalu mati. Saya turut hadir dalam pengurusan jenazahnya dan menshalati jenazahnya. (Juz’ul Bithaqah, Hamzah al-Kinani, ket. Hadis no.2).

Pengaruh iman yang tertanam dalam hatinya, menyebabkan dirinya syok ketika mendengar hadis yang luar biasa maknanya.

Semoga Allah menguatkan aqidah dan keyakinan tauhid kita, dan mengampuni dosa-dosa kita. آمــــــــــــــــــين 

والله أعلم بالصواب

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA - JAWAB


T: Izin bertanya ustadz, disaat kita telah melakukan kesyirikan, dan kita sudah bertobat. Apakah kita harus bersyahadat lagi?
J: Jika kita yakini itu besar. Maka lebih baik demikian


T: Bersyahadat dengan disaksikan orang banyak atau sendiri saja ustadz?
J: Sendiri saja


T: Tanya lagi ustadz, ada seorang ustadz, bisa mengobati berbagai penyakit, tapi media pengobatannya melalui Keris yang ditusukan ke pasiennya, apakah media kerisnya ini termasuk syirik ustadz?
J: Jelas ini syirik besar. Meyakini keris bisa memberikan dampak dan meniadakan peran اللّهُ


T: Tapi ustadz yang mengobati setiap akan menusukan kerisnya itu selalu membaca Syahadat, dan Shalawat nabi?!
J: Biasanya diawal. Ditengah proses belum tentu


T: Assalamualaikum ustadz, saya punya teman yang pernah murtad karena pernikahan selama 7 tahun ikut agama suami tanpa daya untuk melawan suami dan keluarganya untuk taat pada agama mereka, 3 bulan lalu suaminya wafat lalu teman saya itu masuk islam kembali. Secara pandangan islam apa boleh seperti ini. Teman saya mengaku selama pernikahan meski tidak shalat tapi dia berdzikir dalam hati. Apa sah dzikirnya itu ustadz?
J: وعليكم السلام ورحمة اللّٰه
Zikirnya tidak sah. Syiriknya akbar. Makanya sampai murtad kan. Takut sama manusia, bukan takut sama اللّهُ


T: Ustadz apa bila seseorang itu sudah tahu kalau itu syirik dan tidak baik, sebagai teman sudah bilangin ke dia. Tetapi jawabannya cuma pingin.  Katanya tapi tidak mudah hilanginnya. Karena dia nyimpan batu dari gurunya di dada. Sudah saya nasehati suruh taubat. Tapi katanya nanti. Soalny dia pingin kejar cita-cita dunianya dulu. Apa kita sebagai teman jauhin dia apa tetap kenal sama dia atau pergi saja?  Soalnya tambeng juga. Padahal ngomongnya sudah baik-baik dan sering di bantu juga biar luluh. Wallohualam. Berarti orang itu batal ya syahadatnya kah? Dan kita sebagai teman harus apa?
J: Tugas kita menasehatinya. Gugur kewajiban kita ketika sudah 1x menasehatinya


T: Ustadz, jika muslim yang sudah murtad lalu masuk muslim lagi lalu murtad lagi, jika masuk muslim lagi apakah masih diterima?
J: والله أعلم بالصواب


T: Ada seorang istri. Suaminya sudah keluar dari islam bahkan sudah mabok-mabokan. Tapi istrinya tetap tidak mau cerai karena dia sedang hamil, itu bagaimana pernikahannya? Saran apa yang terbaik buat keluarga mereka ustadz? Mereka sudah tidak pantas serumah tapi apa baik bila istri terus bertahan? Bersabar dengan suami yang seperti itu? Tapi disuruh cerai tidak mau istrinya. Tetap berharap suaminya sadar, padahal sudah murtad?
J: Pernikahannya masih sah kok. Jika ingin bercerai ketika sudah melahirkan saja


T: Apa pengobatan lewat air minum yang di kasih dzikir boleh ustadz?
J: Boleh


T: Ustadz, apakah hukum memanggil (Nida’) seorang nabi atau seorang wali, meski tidak di hadapan keduanya, dan apa hukum meminta kepada nabi atau wali sesuatu yang biasanya tidak pernah diminta oleh umat manusia ?
J: Jika nabinya sudah meninggal, maka jangan. Langsung saja kepada اللّهُ Ta’ala




•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!